Summary: "seorang gadis… mengalahkan… ku?" tanya L menatap tak percaya. Light Yagami pun longo dibuatnya. Gadis itu hanya tenang-tenang saja, seolah tak terjadi apa-apa. Para hadirin juga menatap tak percaya, sekalipun fg L. L x My dear OC x Light.
A/N: Yeah,,, ini fanfic Death note pertama ku! Terinspirasi oleh seorang teman bernama Ferissa (Hallo!!) Juga salam buat ayankku Sakura-chan… mav ku dah lama gak sms-an ama km!!!
Disclaimer: Pengen sih punya. Tapi kata L gak boleh tuh… -innocent mode-
About da story: Jadi ceritanya, L anak SMA kota Tokyo, weh kebagusan, kota Jakarte aje deh, kemudian ketemu ama seorang cewek (OC), dan mulai jatuh cinta ama tuh cewek. L yang anaknya serius, di cerita gue ini bisa gue jadiin anak yang gak normal, tapi bisa becanda (haha). Maklum, gue sendiri orangnya gak bisa serius, jadi susah euy bikin cerita serius. Maafkan daku bila ada kesalahan mengenai pemahaman karakter Death Note. Gue juga belum hapal semua Karakter Death Note. Juga maaf bagi penggemar Death Note di luar sana kalo FF gue ini gaje banget. Sorry,yuph. Sore ja, douzo ikimasu yo…
Romansa Kekalahan
Chapter I: Romansa Pertemuan
L menggigit-gigit kuku jari jempolnya. Pelajaran Fisika nampaknya berlangsung cukup mudah baginya.
"Udah bel tuh… mau jajan gak???" tanya Light (tumben) bahagia karena istirahat.
"Nitip…" manja L. L? manja(mandi jarang)? NO!!!! Dunia dah mau kiamat!!!!!!
Light pun tarik napas panjaaaaang banget. Biasa, jaga image. Padahal dalam otaknya: Hehe, ada waktu buat meres. "Boleh, tapi, ada duit ada barang, ada ongkos saya jalan… Ada uang L sayang (hoek), gak ada uang kamu SIALAN!!!" seru Light.
"Halah, basa-basi amat sih lu. Bilang aja mau meres gw!" keluh L sambil beranjak dari duduk jongkok 'nyamannya' kemudian mengambil sejumlah uang dari dompet yang baru saja ia keluarkan dari kantong celana SMA-nya. L pun menyerahkan uang itu ke tangan Light.
"Nih," kata L "Makan tuh duit!"
"Nah, itu baru namanya temen…" puji Light menepuk-nepuk kepala L. "Cabut dulu, yah!" Light pun pergi keluar kelas sambil tersenyum-senyum gak jelas. Light gila? Oh, bukan (meski saya mengharap demikian -dibabuk Light-), Light sudah berandai-andai ingin jajan apa ia nanti. Sebab, uang yang diberikan L tergolong cukup banyak. Bisa dibilang, anak kaya gitu lho.
Sekitar 10 Menit berlalu, ketika kelas sudah mulai sepi karena semua orang dah pada keluar untuk jajan, pacaran, baca buku, de-el-el.
Gadis itu pun masuk kelas dengan wajah matadosnya. Udah pake baju bebas, bawa pedang kendo lagi! Mau apa nih anak? Pikir L. Emang sih, cewek itu bawa pedang kendo yang lagi disarungin. Habis bertarung kali yak?
Cat: Di kelas gak ada siapa-siapa kecuali L.
Cewek itu membawa sebuah baju seragam di tangan kirinya. Pertama, ia membuka baju atas yang sedang ia kenakan hingga terlihat, euh, ehm, yaa… tau kan?.
L, bukan tipe cowok yang ngeres, so, ia menengok kiri dan kanan. Oh, tuh anak setan gak liat gw kalo ada di sini. Dikiranya sepi, jadi dia enak-enakan aja ganti baju di sini. Sambil mikir, L yang so pastinya juga sambil ngeliatin itu cewek ganti baju (kata lainnya:menikmati), mengambil beberapa kesimpulan. Cewek berperawakan profosional dengan dada tidak terlalu besar, rambut sebahu warna coklat kemerahan, dan nampaknya tomboy. Tak lama, gadis itu pun menengok ke arah L.
Liatin, pasti bentar lagi cewek ini ngejerit… pikir L. L pun menghitung karena sudah memantapkan analisisnya, yang emang selalu seratus persen tepat. Apalagi Cuma masalah kayak gini…
"1…"
"2…"
"3…"
-hening-
Cewek itu ternyata malah cuek, memalingkan wajahnya kembali, dan meneruskan 'kegiatan ganti baju' nya kembali. Selesai dia memakai potongan baju yang terakhir, ia pun menengok ke arah L kembali. Sambil menggaruk-garukkan kepala belakang dan dengan nada datar ia berkata,
"Oh" –jeda-, "ada orang?"
Whats?! Batin L. Gitu doang?
L mulai menggigit-gigit jari jempolnya dan terus memperhatikan gadis itu. Pandangan matanya tak lepas satu detik pun dari mata gadis itu.
Apa itu berarti ini masalah sulit bagi L?
"Gomen, dah ngeganggu." Sekali lagi, ia bicara datar dan pergi begitu saja, keluar dari kelas itu dengan santai, sambil membopong baju bebas dan pedang kendo yang tadi dia bawa.
L hanya melongo memperhatikan pintu kelas yang tadi dilewati gadis itu.
Sepuluh menit kemudian…
Sangking melongonya, ia pun tak sadar bahwa Light sudah ada di dekatnya sambil membawa manisan kue, dan es krim seperti biasanya. Light menyadari bahwa ada yang tak beres dengan teman sebangkunya itu.
"Lawlliet…"
-adem ayem-
"Lawliet…?"
-adem ayem plus cengo-
"L…"
-sabar-
"L. Lawlliet…"
-nyabar-nyabarin diri-
"Ryuuzaki…!"
-gak tahan sabar-
"BAAKKKAAA!!!!!!! LOE BUDEG YAA??!!!!"
-berakibat fatal-
Karena sudah dipanggil gak nyahut juga, Light menendang kursi L hingga L yang tadinya sedang nyaman jongkok, sekarang malah nungging di lantai (kejamnya sang author).
(sfx: JEDUAGGHHH!)
"Uh…" lenguh L, "Sakit…"
"Sapa suruh di panggil-panggil kagak nyahut!!!" komen Light, "Nih pesenan loe!" ia pun menyodorkan makanan yang ia bawa. "Ada apa sih? Kok lu longo?"
"Hah? E-enggak…" Wah, bener-bener gak beres. L keliatan panik, berarti dia dah mulai berlaku dan nyembunyiin sesuatu. Light mengernyit.
"Lu sakit?" Light menaruh punggung tangannya di dahi L. L hanya diam seribu bahasa. Membiarkan Light penasaran, dan membiarkannya khawatir. Khawatir kan tanda sayang… ya gak? –author: naik turunin alis-
Teng nong… teng nong…
"Nah lho! Bel!" seru anak-anak yang pada sibuk masuk kelas. Light dan L hanya tenang-tenang saja. Mengingat makanan mereka pada habis semua, dan pe-er dah dikerjain semua. Secara dong, tuh begajul dua kan pinter dikelasnya. Gak mungkin ada yang kelewat.
Light yang udah semangat karena pelajaran habis ini matematika nungguin gurunya gak sabaran. Walau wajah kalem, tapi tetep aja dalem hatinya panik dan gak sabaran alias semangat teuing buat belajar.
Seorang guru memasuki kelas. Lho? Apa-apaan ini? Kok wali kelas yang dateng??? Batin L dan Light.
"Maaf anak-anak, hari ini Pak Zimmer gak ada, gak masuk," kata sang guru menjelaskan. Hore, gue jadi guru… tapi guru tukang bolos…
"Yaa…" kata anak-anak kecewa. Dasar MUNA semuah!! Padahal dalem atinya pasti pada "YES!!"
"Pak Zimmer gak nitip tugas, katanya biar kalian semua main aja sepuasnya asal jangan keluar kelas!" kata pak guru menegaskan. Wah, Pak Zimmer baik ya… haha.
"Bapak juga sekalian mau ngenalin kalian murid baru, okeh silahkan masuk," kata guru gak basa-basi.
Buset… 'ntu anak yang tadi? Tanya L dalam hati.
"Hay, semuah, nama saya Hazayaka Amako. Lam kenal…" kata cewek itu dengan riang. Secara, fisik, tuh cewek emang mirip sama yang tadi. Secara karakter en sifat? Jauh beda! Batin L. Bener juga sih, cewek yang tadi ngomongnya datar en tidak nafsu begitu. Tapi yang sekarang? Kawaii desu ne?
"Wah, cantik, ya!"
"Lucu…"
"periang…" banyak siswa-siswa (bukan siswi) pun pada was-wes-wos, ngomentarin gadis ini.
"Ehem, hobi: main, latihan kendo, main tennis, baca buku, main detektif-detektifan, en many more. Kalo asal sekolah, saya dari Jepang, dan pernah lama di Bandung. Oh, ya! Saya suka banget makanan manis!! Banget!!"
Hep, anak-anak yang denger kata 'suka makanan manis', langsung mengheningkan diri. Mereka pun semua serentak mengarahkan mata pada L. Lawlliet yang lagi duduk kalem banget di belakang. L hanya pura-pura tak menyadari anak-anak yang negliatin dia dengan penuh curiga. Dan hanya terus menatap cewek itu. Penasaran rupanya dia… hahaha! Ashoudan Zimmer ngalahin L pake OC sendiri! Huhahahahaah!!!! –dibabuk audience-
Well, bener juga, gak hanya manisan, tapi suka main tennis sama detektif-detektifannya itu lho… mirip banget. Hanya saja, cewek lebih ehm… normal? Mungkin?
Karena kecuekkan L, anak-anak hanya meringis kemudian kembali menatap cewek Hazayaka itu.
"Ah, biar tidak repot, kalian boleh memanggilku Ama-chan…"
"Ya, sudah. Cukup perkenalannya?" tanya Pak Guru.
Amako mengangguk.
"Baiklah, selamat bersenang-senang. Untuk KM, pastikan tidak ada yang keluar kelas!"
--20 menit setelah kejadian itu.--
Amako dikelilingi cowok-cowok yang ingin berkenalan dengannya, termasuk Light kecuali L. L hanya makan lolipop di bangku belajarnya, sambil dikelilingi cewek-cewek fangirl-nya.
"Hey, Lawlliet-san, boleh aku mencium pipimu???" tanya salah seorang fangirlnya, diiringi teriakan 'kyaa' cewek lain.
"Kalau kau memberiku, permen…" jawabnya kalem. Karena kalem, jadi lebih terlihat ganteng –menurut mereka-, mereka pun teriak kegirangan.
"Kyaaa! Lawlliet-san!! Aku akan memberimu banyak permen!!!!" teriak mereka dengan girang.
"Ama-chan, kamu suka latihan kendo?" tanya salah seorang cowok yang lagi pe-de (sama dengan) ka-te.
"Suka dong!"
"Wah kapan-kapan ajarin aku!!"
"Boleh…" jawaban Ama-chan diiringi was-wes-wos cowok-cowok yang iri.
"Habis ini pelajaran apa?" tanya Ama-chan dengan innocent dan suara riangnya.
"Pelajaran OlahRaga! Kebetulan lho! Hari ini tes OR Tennis! Kamu suka tennis kan?"
"Wha!! Asyik!!! Aku suka tennis…!"
"Tapi…" kata salah seorang cowok yang lain.
"Eh, tapi kenapa?" tanya Ama-chan penasaran, "Mello-san?" (A/N: Mello tuh cewek cowok sih???)
"Ah, itu…" Mello yang tak berani menyampaikan disambung langsung oleh Light karena sedikit-banyak merasa kesal dengan Mello yang tak tegas.
"Kau harus berhati-hati dengan anak (sinting) yang lagi dikelilingi cewek-cewek sebelah sana itu," katanya kalem, "Orang itu, Juara tennis se-Inggris… dan tingkat kedua di dunia…"
"Oh…" kata Ama-chan dengan innocent, "wah, beda negara dong, ya…?"
"Eh? Maksud???" tanya cowok-cowok yang lain bebarengan.
"Maksudnya, aku juara se-Jepang dan tingkat ketiga di dunia…"
"EHHHH????!!!!!!!!" seru semua kaget. Gak usah kaget, Pak Zimmer tingkat pertama… (boleh percaya boleh enggak, tapi pasti LEBIH ke gak percaya… -audience: pura2 gak denger-)
BERSAMBUNG… NGEH-NGEH-NGEH… (tokek lho yang nulis)
Next Story spoiler:
L menantang Amako untuk adu tanding Tennis. Wajah L yang tenang itu tak dapat menyembunyikan matanya yang menerangkan pada Amako bahwa dia telah malu karena ledekan pedas nan panas Amako.
Para siswa (sekali lagi, bukan SISWI), merasa tak adil dengan L, pasalnya, hasil pertandingan adu tanding nanti sudah dapat ditentukan. Tingkat dua dunia gitu lho…
"Yak, Mulai!" seru coach. NOT cockroach.
Pertandingan berlangsung dengan seru. Para siswa dan siswi gigit kuku jari semua. Siswi populer melawan siswa populer??? Waduh, pertandingan yang cukup menentukan siapa yang terkuat.
…
Tapi L, ternyata kalah. Ia tersungkur karena kecepatan bola yang dihempaskan Amako begitu cepat. Hasil sudah dapat dilihat. Sekali lagi Amako berbicara meledek dengan nada yang serius kali ini.
"Angka dua, aku benci angka dua. Makanya, saat pertandingan tennis dunia itu…" Amako menghentikan kalimat sejenak untuk mendramatisir keadaan. "Aku sengaja mengalah, darimu. Karena aku benci angka dua, bodoh…" lanjutnya sambil menyeringai. Tatapan dan seringai yang sama seperti ketika Light mendapat kemenangannya.
Bagaimana kelanjutannya??? Tunggu tanggal mainnya, dan saksikan di bioskop-bioskop kesayangan anda. Terima kasih.
--Talkshow sejenak—
L: Ashoudan-san… kenapa harus cewek? –kalem bin manja-
Z: gak boleh?
L: Boleh sih… (dalem ati: gue suka tuh cewek Hazayaka)
Light: gue punya firasat buruk soal next chapter…
Z: bener! Firasat buruk loe tu bener!
Light: hah? Apanya? Kenapa?
Z: Coz, next chapter, YOU GAK DAPET PERAN SAMA SEKALI!!!!!!!!
Light: What?! –stress lima hari gak sembuh-
Near: trus kalo gue gimana?
Z: -sutradara mode: ON- Yak! Loe sama Givanni bakal muncul!
Near en Givanni: Yang bener??? –girang-
Z: tapi gue gak bilang bakal next chapter ya…
Near en Givanni: -bunuh diri-
Z: lebay…
L: Ashoudan-san, di fanfic lu boleh gak? Aku punya permintaan…
Z: Wah, buat L apa sih yang enggak…
Light-Near-Givanni: CURAAANG!!!!!!!! –demo massal-
Z: Jangan dengarkan dua SETENGAH orang aneh itu…
Near: setengah…? –nyadar diri badan kecil, dijual di pasar harga setengah-
Z: L sayang mau minta apa…? (Zimmer? Homo???)
L: Jangan panggil aku sayang! JIJIK tau gak!
Z: iya… iya… L BAKKA minta apa…?
L: di next chapter Near jadi adekku boleh gak…?
Z: -memandang benci pada Near- GAK.
Near: dasar licik.
L: ya sudah, I'M QUIT.
Z: NO!!!!!!!!!
Near: -ngakak-
Light: Yang ada disini gak normal semuah… (termasuk diri sendiri dong)
Givanni: Near… kalo dia jadi kakak loe, bagi-bagi ya…
Near: ??????????
Z: Oke… baik-baik… Near jadi adek loe –nahan amarah-
L: Yey!
Z: tapi ada syaratnya…
L: -memuntahkan kata 'yey!' dari mulut-
Z: -aura kemenangan- GW KUDU JADI BOKAP LOE!!!!!!!!
L: -entah kemana-
Z: Sialan tu anak ngacir…
Near: YESSS!
Givanni: -narik2 lengan baju gw- terus gw gimana…?
Z: Loe jadi pacarnya asisten gue..
Givanni: cakep gak?
Tokek: I'M HERE!!!!!!
Givanni: -muntah-
Light: sialan orang2 gila ini… nanti malem mau gue death note…
Z: Eiit, kagak bisa, loe gak tahu nama gw sebenernye… HAHAHAHHA.
Light: -kawin lari sama L-
Z: PENGECUT SEMUAAAAAAHHHHH!!!!!!!!!!!!!!!!!
Tokek: Oke, kita akhiri saja. Mohon REVIEW-nya ya… -bend down-
Ashoudan.Z: -Ichimaru Gin mode- BYE… BYE…
