Annyeong ! Lynda is back… hehehehe

Kali ini aku bikin sequelnya OMG! I have two mommy…. Mencoba menjadikannya beberapa chap.. gak banyak mentok 2 atau 3… hehehehe

GOMAWOOO UNTUK PARA READERDEUL YANG UDAH REVIEW DI FF SEBELUMNYA #caps keinjek. Hehehehe

Maaf kalau ada kata yang rada aneh n typo disini dan disana. ….

Oke! Yuks kecerita…

Selamat membaca….

Check This Out

Author : Lynda Kim

Tittle : OMG ! I Have Two Mommy.. (SEQUEL)

Cast : DaeBaekTae and other

Genre : Family,GS and bla bla….

Rate : M

Length : 1of ?

#~#~#~#~#~#~#~#~#~#~#~

Baekhyun POV

Kenapa juga wanita itu harus ada di Seoul. Jinja! Menyusahkan saja. Awas kau Yoo Yongjae sialan. Setelah kau merebut suamiku,sekarang kau juga mulai mendekati anak-anakku. Apakah suamiku saja tidak cukup?

"hehh!" aku menghela nafasku lagi.

"Kau akan cepat tua jika terus-terusan menghela nafas seperti itu yeobo!"

Aku menoleh kearah sumber suara itu. Dan melihat Daehyun meletakkan soju di meja,kemudian duduk di sampingku. Aku hanya menatap kearahnya dengan tatapan sebal.

"berhenti menatapku seperti itu,Baekkie." ujarnya.

Duk...

"Awww ... Yak! Kenapa kau menendang kakiku!" teriaknya karena aku menendang kakinya untuk menyalurkan rasa sebalku. Daehyun menaikkan kakinya dan mengelus kakinya yang aku tendang tadi.

"rasakan!" desisku.

"tapi tidak perlu menyiksaku juga,Bekkie."

"kau pantas mendapatkannya Jung Daehyun." ujarku dan mengalihkan pandanganku ke televisi.

Hari ini memang Hoseok dan Taehyung akan menginap bersama Youngjae. Heh! Tadi sore Youngjae menjemput mereka berdua. Ibu mana yang rela membiarkan anaknya pergi dengan istri kedua suaminya. Menyebalkan.

"Hahh!" aku menghela nafas lagi.

"kau masih tidak rela Yongjae mengajak Hoseok dan V jalan-jalan?" tanya Daehyun,aku langsung menatapnya tajam. Aku benar-benar ingin memukul kepalanya.

"kau pikir?"

Dia tersenyum. "sudahlah yeobo! Biarkan anak-anak pergi dengan Yongjae. Yongjae ingin sekali merasakan bagaimana menjadi seorang ibu. Jadi... Yak! Kau mau kemana?"

Aku meninggalkannya dan berjalan cepat ke kamarku. Aku tidak kuat lagi menahan airmataku mendengar penuturan Daehyun yang terlihat lebih memikirkan perasaan wanita itu daripada perasaanku.

Aku segera membanting(?) tubuhku di ranjangku. Dan menutup wajahku dengan bantal untuk meredam suara tangisku. Aku sangat mencintai Daehyun itu yang membuatku bertahan. Serta,aku tidak mau memisahkan anakku dengan appanya.

"Baekkie..." aku mendengar Daehyun memanggilku. Bisa kurasakan kalau Daehyun mencoba membalik tubuhku.

Srek...

Setelah berhasil membalik tubuhku. Aku langsung menghapus airmataku kasar. Dia merebahkan tubuhnya di sampingku dengan bertumpu pada sikunya.

"apakah aku menyakitimu lagi?" tanyanya sambil menghapus sisa air mata yang ada di pipiku.

Aku hanya bisa menatapnya sendu.

"mianhae.. Maafkan aku jika aku selalu menyakitimu." bisiknya dan mencium keningku. Aku mengalihkan pandanganku dari wajahnya.

"tatap aku yeobo." suruhnya sambil kembali mengalihkan wajahku untuk menatapnya.

"kau tau aku sangat mencintaimu?" tanyanya dan aku menganggukkan kepalaku.

"dan kau juga sangat mencintai Yongjae!" ujarku lirih.

Kami terdiam untuk beberapa saat. "kau dan Youngjae mempunyai tempat yang sama di hatiku. Cintaku untuk kalian berdua sama besarnya dihatiku. Tapi kau lebih memiliki tempat yang sangat spesial di hatiku bahkan di hidupku. Aku bersyukur orangtua kita menjodohkan kita dulu. Aku sangat berterimakasih karena di berikan istri yang sempurna padaku."

"tapi nyatanya kau juga tidak cukup hanya memilikiku." aku memotong ucapannya.

Chup... Daehyun mencium keningku. Otomatis aku menjauhkan kepalaku darinya dan mempoutkan bibirku.

"kau sangat menggemaskan." setelah mengatakan itu Daehyun menciumi wajahku dengan membabi buta.

"nghh... hentikan Dae.. Yak!" teriakku tapi dia tetap menciumi wajahku.

"tidak akan. Salahmu kenapa kau begitu menggemaskan. Ini hukuman dariku,yeobo." ujarnya..

"hahaha... geli Dae... Hentikan.. hahaha.." Daehyun mulai menggelitiki perutku.

"anni yeobo. Sampai kau memohon ampun padaku."

"geurae... geurae... Ampuni aku Dae... hahahaha..." aku memohon ampun pada Daehyun.

grep...

"Yak!" bentaknya saat tangannya sudah berada di dadaku.

"kau tau dengan tidak adanya anak-anak. Itu sangat menguntungkan kita,Baekkie." bisiknya seduktif di telingaku. Aku merinding di buatnya. "aku merasa sudah lama tidak menyentuh tubuh indahmu." lanjutnya dan itu membuatku semakin merinding di buatnya.

"jadi,bagaimana kalau kita bermain?" tanyanya. Tanpa menunggu jawabanku Daehyun sudah menyerang bibirku. Dan tagannya langsung menelusup masuk kedalam baju yang aku pakai.

"nghhh... nghhh..." aku melenguh saat tangannya mulai meremas dadaku.

Bibirnya benar-benar mengeksplor bibirku. Membawaku kedalam kenikmatan dan melupakan kekesalan hatiku. Kau memang selalu tai kelemahanku Jung Daehyun.

Flashback

Plak...

Baekhyun menampar Daehyun setelah mendengar penuturan suaminya itu.

"KAU KETERLALUAN JUNG DAEHYUN." teriak Baekhyun yang tidak peduli lagi ada Hoseok yang mengintip di celah pintu kamar mereka. Dan juga teriakannya yang bisa membangunkan V yang baru saja tertidur setelah meminum obatnya. V sedang sakit.

Daehyun sekarang berlutut di hadapan Baekhyun. Dengan Baekhyun yang sudah berlinangan airmata. Daehyun baru saja membuat pengakuan yang mampu membuat hati Baekhyun hancur.

"maafkan aku Baekkie. Aku juga mencintainya dan dia sedang mengandung anakku sekarang..."

"itu artinya kau menduakanku Dae?" ujar Baekhyun lirih.

"anniya..."

"lalu? apa?"

"..."

"kau menduakanku Jung Daehyun. Sekarang kau juga menyakiti anak-anakmu. Bukan aku saja."

"kumohon Baek. Aku tidak akan menyakiti mereka..."

"tapi kau menyakitiku." potong Baekhyun lagi.

Hening~~~

Hoseok yang sudah beria 11 tahun sangat mengerti apa yang sedang terjadi pada orangtuanya. Hoseok hanya bisa terdiam sambil terus menyimak pembicaraan atau lebih tepatnya pertengkarang orangtuanya.

"dia hamil Baek..."

"suruh dia menggugurkan kandunganya."

"JUNG BAEKHYUN." Daehyun berteriak pada Baekhyun.

"lalu? kau ingin aku melepasmu agar kau bisa bersama wanita jalang itu?" tanya Baekhyun dengan nada dingin.

"demi tuhan Baekhyun. Kau menyuruhku untuk membunuh anakku sendiri."

"lalu? kau sama saja membunuhku dan kedua anakmu kalau aku mengijinkanmu menikahi wanita itu?"

Daehyun hanya bisa menatap Baekhyun dengan tatapan pedihnya. Apa yang di katakan Baekhyun memang benar. Daehyun tau itu. Tapi dia juga tidak bisa melepas Yongjae begitu saja. Karena Yongjae sedang mengandung anaknya dan Yongjae adalah cinta pertama Daehyun.

Daehyun tertunduk. Tidak tau harus menjawab dan berkata apa pada Baekhyun.

Hoseok tanpa sadar juga meneteskan airmatanya. Dia tak bisa membayangkan hidup tanpa appanya atau membiarkan yeoja lain berada di sekitar appanya.

Flashback End

Saat ini Yongjae,Hoseok dan V sedang makan malam di apartemen baru Yongjae. Sekarang Yongjae tinggal setelah perdebatan panjang dengan Daehyun dan Baekhyun tentunya. Akhirnya Yongjae bisa tinggal di Seoul.

"bagaimana masakanku?" tanya Youngjae pada dua orang yang sedang makan di hadapannya.

"masita eomma." ujar Hoseok.

"gomawo." Yongjae tersenyum pada Hoseok dan mengalihkan tatapannya pada seorang di samping Hoseok.

Merasa di tatap oleh Youngjae,V menghentikan acara makannya dan menatap ke arah Yongjae.

"wae?"

"bagaimana? kau suka?"

"masakan eomma jauh lebih enak." jawab V seadanya.

Yongjae menghilangkan senyum dari wajahnya saat mendengar jawaban V.

"begitu ya?"

"hmmm" V menjawab tanpa menatap Yongjae sambil memakan makanan yang ada di piringnya. Beberapa saat kemudian Youngjae kembali tersenyum tipis karena menyadari meski V mengatakan masakan Baekhyun jauh lebih enak tapi makanan yang ada di piring V habis.

Hoseok hanya menggelengkan kepalanya. Karena tingkah adiknya.

Esoknya.

"V-ah... V... Ayo bangun ini sudah jam 7,ayo bangun." Yongjae sedang membangunkan V.

"5 menit lagi eomma." ujar V dengan suara serah dan kembali mengeratkan selimutnya.

Yongjae terdiam. Mendengar V memanggilnya eomma. Entah kenapa hatinya seolah berdesir.

"seandainya aku tidak melakukan kesalahan,aku pasti bisa memeluk dan menciumnya sekarang. Juga di panggil eomma. Hahh!" gumam Yongjae sambil mengelus rambut V.

"kuharap kau mau dengan tulus memanggilku eomma,sayang. Sama seperti Hoseok." gumam Yongjae lagi.

"maafkan eomma sayang,eomma tidak bisa melindungimu. Eomma harap kau bahagia disana. Maafkan aku juga V-ah,Hoseok-ah karena membuat appa kalian membagi cintanya untuk eomma kalian padaku. Tapi aku juga tidak bisa melepaskan appa kalian." tanpa sadar Yongjae meneteskan airmatanya. Dan segera menghapusnya.

Sekarang Yongjae beralih kesamping V,Hoseok sama seperti V masih terbang di alam mimpinya. Yongjae tersenyum lagi. Memang Yongjae menyiapkan 2 kamar di apartemennya yang di desain sesuai untuk Hoseok dan V. Agar V dan Hoseok nyaman saat menginap di rumahnya.

Tapi sewaktu akan tidur tadi malam V tidak mau tidur sendiri di tempat yang menurutnya asing. V tidak mau tidur dengan Yongjae dan akhirnya memilih tidur dengan Hoseok.

"Seokkie... Ayo bangun... " Yongjae sedikit mengguncang tubuh Hoseok. Tapi sama seperti V,dia hanya menggeliatkan badannya dan memasukkan tubuhnya kedalam selimut.

"aishh! Jinja. Daehyun menurunkan sifatnya dengan baik pada mereka berdua." Yongjae mendumel. "dan sepertinya Baekhyun centil itu juga menurunkan kebiasaan buruk yang serupa." sambung Yongjae.

Ting... Tong...

Setelah mendenfar bel berbunyi Yongjae yang tengah menatap V dan Hoseok yang sedang tidur bergegas untuk membukakan pintu.

"siapa yang datang pagi-pagi begini? ini masih jam 8." gumanya. Tanpa melihat intercom Yongjae langsung membuka pintunya.

Klekk...

"eh! Kau." Yongjae langsung menegang.

"kenapa?" tanya sang tamu langsung masuk tanpa ijin dari Yongjae yang masih berdiri di depan pintu.

"yak! Aku belum mempersilahkan kau masuk." Yongjae sedikit berteriak pada yang tamu.

"wae? Ini di beli dengan uang Daehyun dan berarti aku juga berhak atas apartemen ini,yeoja jalang." jawab Baekhyun. Ya,tamu itu adalah Baekhyun. "dimana anak-anakku?"

Yongjae hanya terdiam mendengar ocehan Baekhyun. Ucapan Baekhyun memang membuatnya sakit tapi karena sudah sering terjadi,jadi sudah biasa.

"Heh!" Yongjae akhirnya menghela nafas. Dia malas jika harus bertengkar dengan istri pertama Daehyun di pagi hari.

"mereka masih tidur." jawab Yongjae. "kau menurunkan kebiasaan biruk pada mereka yeoja iblis." sambung Yongjae.

"Yak!" Baekhyun melototkan mata bereyeliner tebalnya pada Yongjae.

"matamu hampir keliar dari rongganya nyonya iblis."

"diam kau yeoja jalang!" bentak Baekhyun.

"aku heran kenapa orangtua Daehyun bisa memilih yeoja iblis sepertimu untuk menjadi istrinya." ujar Yongjae.

"Hahh!" Baekhyun menghela nafasnya,sebenarnya dia malas datang ketempat Yongjae tapi dia kangen dengan kedua anaknya. "tapi pada kenyataannya mereka memilihku,berarti aku sempurna di mata mereka." jawab Baekhyun. "dan aku tidak meninggalkan Daehyun seperti seseorang." lanjut Baekhyun dengan nada sinis dan menatap Yongjae tajam.

Sindiran Baekhyun sukses membuat Yongjae terdiam.

"heh! Yoo Yongjae." panggil Baekhyun. Yongjae mengangkat kepalanya. "kenapa kau meminta tinggal di Seoul? Bukankah perjanjiannya kau harus tinggal di busan?"

Yongjae kembali terdiam sesaat. "aku ingin dekat dengan Daehyun oppa." jawab Yongjae lirih.

"cih... Dasar yeoja jalang."

Yongjae memutar bola matanya. "please! Jangan mulai lagi Baekhyun-ssi." ujar Yongjae dengan nada malas.

Baekhyun mencebikkan bibir mungilnya dan mengedikkan bahunya. Kemudian dia menolehkan kepalanya kearah dapur.

"kita lihat apa yang kau masak?" ujar Baekhyun acuh,dan berjalan menuju meja makan apartemen Yongjae yang memang meja makan menjadi satu dengan dapur. Yongjae hanya bisa mengekori Baekhyun dari belakang.

"hmmm ... Lumayan banyak makaman yang kau buat di pagi hari." ujar Baekhyun saat melihat beberapa jenis makanan di meja makan. "menu kesukaan Hoseok dan V. Kau benar-benar ingin mengambil hati kedua anakku,Yongjae-ssi?" tanya Baekhyun dengan nada sinis.

Yongjae lembali memutar bolamatanya. "terserah apakatamu nyonya besar Jung."

"hmm..."

Baekhyun mencoba mencicipi makanan yang di buat Yongjae. "Lumayan." komentar Baekhyun. Baekhyun benar-benar seorang yang sedang menginspeksi kesehatan makanan sekarang.

"aku hanya memastikan makanan ini aman untuk kedua anakku." ujar Baekhyun karena Yongjae menatapnya tajam.

"cih! Aku tidak mungkin meracuni anak suamiku. Meski bukan anakku karena mereka anak suamiku,jadi aku juga menganggap mereka anakku. Yah! Meski ibu mereka lebih mirip wanita iblis."

"YaK! Apa maksudmu yeoja jalang?" Baekhyun tidak terima disebut iblis oleh Yongjae segera meneriaki Yongjae.

"anniyo." jawab Yongjae singkat.

Untuk sesaat Baekhyun dan Yongjae terlibat saling adu tatap.

"heh! Bisakah kita berdamai untuk sesaat Baekhyun-ssi?" ujar Yongjae.

Baekhyun kembali mengerutkan keningnya tanda berfikir. "boleh juga. Aku juga lelah berdebat terus dengamu yeoja jalang."

Yongjae menutar bola matanya jengah. "bisakah kau berhenti memanggilku yeoja jalang?"

"anni.. Panggilan itu memang cocok untukmu Yongjae-ssi." jawab Baekhyun santai.

"geurae... Aku juga akan memanggilmu yeoja iblis Baekhyun-ssi."

"whatever!" ujar Baekhyun. "dimana kamar V dan Hoseok?"

"disana." jawab Yongjae menunjuk kamar dengan pintu berwarna coklat tua.

"kau tidak membangunkan mereka? Ini sudah melewati waktu sarapan pagi. Mereka bisa sakit jika melewatkan sarapan mereka,apalagi Hoseok. Dia memang terlihat kuat tapi lambungnya lemah. Jadi,dia harus makan tepat waktu. Dan jangan terlalu banyak memberikan es krim pada V,apalagi di pagi hari." ocehan Baekhyun di dengarkan dengan baik oleh Yongjae.

Yongjae merasa meski memiliki mulut pedas dan kelakuan seperti iblis dan seolah membencinya tapi menurutnya Baekhyun masih mau peduli padanya.

Yongjae POV

Aku mengikuti Baekhyun menuju kamar Hoseok. Haruskah aku memanggilnya eonni? Hah! Molla. Wanita ini susah di tebak. Terkadang membuatku ingin membunuhnya,dan terkadang jadi wanita yang baik dan lembut seperti penuturannya barusan.

"Yak! Kenapa kau membiarkan V tidur di kamar yang sama dengan Hoseok?" protesnya saat membuka kamar Hoseok.

"V takut tidur sendiri. Dan dia tidak mau tidur denganku." jawabku.

"Haish... Mereka sudah remaja Yongjae. Dan jenis kelamin mereka berbeda." ujar Baekhyun. Aku sedikit tertegun dia memanggil namaku tanpa embel-embel -ssi dan tidak memanggilku yeoja jalang lagi.

"hmmm... Kupikir tidak apa-apa. Mereka saudara."

"aishh ..." Baekhyun mendekati V.

"apa yang kau lakukan?" tanyaku saat Baekhyun mulai mengintip kedalam piyama V. Dan sekarang menyibak selimut yang menutupi kaki V. Dan mengamati tatanan celana piyama V juga celana dalamnya. Benar-benar aku tidak habis pikir dengan wanita ini.

Setelah memeriksa celana V,dia segera berpindah kearah Hoseok yang tidur di samping V. Aku segera membenarkan piaya V dan menyelimuti V kembali.

"yak! Apalagi yang mau kau lakukan Baekhyun-ssi?"

"memastikan tidak terjadi apa-apa." jawabnya santai. Sekarang dia sedang mengendus-endus tubuh bagian bawah Hoseok.

"demi Tuhan! Kau berperangsangka buruk pada anakmu sendiri Baekhyun." ujarku dingin.

"ah! Syukurlah aman." ujarnya dengan nada lega. "maafkan eomma Seokkie." lanjutnya dan mencium kening Hoseok yang masih tertidur lelap.

Aku hanya menatap semakin heran kearah Baekhyun.

"kenapa kau menatapku seperti itu?" tanyanya.

"a... anniyo."

"aku tidak mau kejadian ini terulang lagi." ujarnya. "kalau V takut tidur send..."

Drtttt... Drtttt...

Ponsel yang ada di nakas bergetar. Ponsel Hoseok. Baekhyun segera meraih ponsel itu dan melihat siapa yang menelpon.

"yeobseo."

"..."

"ne,ini aku. Waeyo?"

"..."

"tentu,aku sedang disini. Kau pikir anak laki-lakimu menginap dimana semalam?" ketus Baekhyun. Kupikir yang menelpon adalah Daehyun oppa.

"..."

"tidak perlu,aku tidak berkelahi dengan Yongjae. Kau tenang saja. Aku hanya merindukan anak-anak."

"..."

"kenapa kau cerewet sekali? Iya-iya aku pulang sekarang. Kau puas!" kesalnya. Langsung mematikan sambungan telepon dan kembali meletakan ponsel Hoseok di nakas.

"Daehyun oppa?" tanyaku.

"yahh.." jawabnya. "aku harus membangunkan mereka. Dan kita harus segera sarapan."

"Seokkie... Chagi... kaja ireona... Seokkie." Baekhyun menepuk-nepuk pipi Hoseok dan membuat Hoseok menggeliat tak nyaman,kemudian mulai membuka sedikit matanya. "kka... Setelah sarapan kau boleh tidur lagi sayang." katanya pada Hoseok.

"eomma..." panggil Hoseok dengan suara seraknya.

"kka.. cuci mukamu dan gosok gigimu setelah itu sarapan. Kau bisa sakit jika tidak sarapan. Yongjae eomma sudah memasak untukmu dan V.. Kkaja.."

Deg...

Hatiku berdesar mendengar Baekhyun eonni memanggilku dengan sebutan 'eomma' pada Hoseok.

"ne." jawab Hoseok dan mulai turun dari tempat tidur dan menuju kamar mandi.

Benar-benar wanita yang penuh kejutan.

"TaeTae... Ayo bangun sayang... TaeTae!" Kulihat Baekhyun menciumi wajah V sambil mengguncang badannya. Tak berapa lama V membuka matanya.

"eo...ma?" panggilnya dengan suara serak.

"kajja bangun. Kita sarapan dulu."

Aku memperhatikan cara Baekhyun eonni membangunkan V dan Hoseok. Baekhyun eonni seolah memberitahuku bagaimana cara membangunkan mereka. Apakah aku boleh sedikit berfikir kalau sebenarnya mereka sudah bisa menerimaku? Kuharap demikian.

"kenapa kau senyum-senyum sendiri seperti itu,jalang?"

ckitt... Aku langsung menghentikan senyumanku. Hah! Baekhyun benar-benar wanita yang susah di tebak.

"kenapa kau tidur lagi TaeTae? Ayo bangun. Jangan jadi pemalas seperti appamu." teriaknya.

"ngantuk eomma..." rengek V. Wajahnya lucu,mirip Baekhyun eonni kupikir tapi mata itu mata Daehyun oppa.

"anni... Ini sudah siang,sayang!" ujar Baekhyun,mulai menyeret V kemar mandi. Aku jadi iri pada Baekhyun eonni yang bisa menjadi seorang ibu.

Andaikan aku tidak ceroboh,pasti aku bisa memeluk dan mencium anakku. Tanpa sadar aku menundukkan kepalaku dan mulai meneteskan airmata.

"kau kenapa,Jae?" kudengar Baekhyun bertanya. Aku mengangkat kepalaku dan menatapnya.

"kau menangis?"

"anniyo.. Aku hanya kelilipan." elakku dengan segera aku menghapus air mataku.

"ck.. Kau bohong! Wae?" dia menatapku penuh selidik.

"..." aku hanya bisa terdiam. Dia memincingkan matanya.

"kau iri padaku,karena aku memiliki Hoseok dan V?"

Jleb... Sangat mengena...

V POV

Menyebalkan! Kenapa aku tidak boleh ikut pulang dengan eomma. T.T . Ini gara-gara yeoja jalang.. Upss . Mianhae,aku hanya mengikuti cara eomma memanggil Yongjae eomma. Sebenarnya tadi aku sudah menangis tapi mereka berhasil mengiming-imingiku dengan kelemahanku. Es Krim. Menyebalkan. Eomma juga merelakan aku dan oppa ikut dengan Yongjae eomma,padahal terakhir aku tau mereka bertemu mereka berkelahi. Hmmm.

Sekarang aku berada di pusat perbelanjaan dengan Hoseok oppa dan Yongjae eomma. Dan sepertinya Yongjae eomma juga mengetahui kelemahanku yang lain. Shopping.

"V-ah,bagaimana dengan sepatu yang ini?" tanya Jae eomma sambil menunjuk sepatu warna crem di hadapannya. Mataku langsung berbinar.

Aku langsung menganggukkan kepalaku. Mau! Aku tidak bodoh menolak sepatu model terbaru itu. Harus kuakui selera fashion Jae eomma sama bagusnya dengan eomma.

"call... Kita ambil yang ini." kata eomma pada pramuniaga toko. "Dimana oppamu?"

"molla..." jawabku.

"kajja kita ke kasir." ajaknya,aku hanya bisa mengekor padanya.

Setelah keluar dari toko sepatu,dan menuju es cream shop. Aku membelalakan mataku,melihat apa yang aku lihat.

"Seokkie..." panggil Jae eomma. Sontak membuat 2 orang yang saling bercengkerama itu menatap kami berdua.

"eomma... V..." ujar oppa kikuk. Aku memincingkan mataku. Bagaimana tidak oppa sedang menikmati es krim dengan Zelo. Apakah mereka berkencan?

"oh! Annyeong ajuma,V -ah..." sapa yeoja itu berdiri sambil membungkukan padannya pada Jae eomma. Cih!

"annyeong..." balas Jae eomma. Aku menatap Seokkie oppa tajam,dia hanya mengedikan bahunya.

"eomma mencarimu kemana-mana Seokkie. Ternyata kau berkencan disini dengan gadis cantik ini. Pantas kau meninggalkan eomma. Hmmm." ujar Jae eomma. What? Aku jauh lebih cantik dari Zelo.

"hehehehe..." Seokkie oppa nyengir. Apa maksud cengirannya itu?

"siapa manamu,yeopo?" tanya Jae eomma sambil mencubit pipi Zelo.

"ah! Choi Junhong imnida. Tapi anda bisa memanggilku Zelk,ajuma." jawab Zelo. Cih! Tetap saja centil.

"aaa... Zelo.. Kau kenapa sayang? Kenapa kau cemberut seperti itu?" tanya Jae eomma padaku.

"anni..."

"kka... Kita pesan es cream. Kau ingin yang mana?"

Aku langsung menyeret Jae eomma ke kasir untuk memesan begitu mendengar interuksinya. Es krim benar-benar membuatku gila.

"aku mau 2 rasa stroberi ukurancup jumbo dengan toping coklat putih,eomma." kataku riang.

"mwo? 2cup jumbo?" eomma terkejut.

"wae eomma?" tanyaku.

"anni... Baekhyun tidak mengijinkanku membelikan kau es krim terlalu banyak. Eommamu bisa mengamuk padaku V." jawabnya.

Aku mempoutkan bibirku. "tapi eomma tidak ada disini,eomma.." rengekku. " ayolah eomma! Asal eomma tidak mengatakan pada eomma,eomma tidak akan tau. Jeballllll..." aku memohon pada Jae eomma.

"tapi V,kau tau eommamu itu seperti medusa bila mengamuk. Aku sebenarnya sangat takut pada eommamu. Meski aku selalu melawannya." ujar Jae eomma.

"ayolah eomma... Je..."

(gwiyomi - ringtone) #bunyi ringtone ponsel V#

Aku mengambil ponselku dari tas kecilku,seketika mataku membulat meliht siapa yang menelpon.

Eomma...

"ye...yeobseo..."

"kau sedang dimana TaeTae,sayang?" tanya eomma,aku menatap Jae eomma.

"aku... aku sedang berada di pusat perbelanjaan bersama Jae eomma,eomma." jawabku sedikit kikuk. Kenapa timingnya tepat sekali.

"oh! Eomma tidak mengijinkanmu memakan es krim lebih dari 1 cup normal. Tidak ada cup jumbo atau apalah. Jangan merengek pada Yongjae,atau sampai membuat malu dengan kau menangis di tempat. Umurmu sudah 15 tahun,sayang. Ingat berat badanmu. Dan jangan ikuti kerakusan appamu. Mengerti?" ujar eomma panjang lebar.

"yak! Aku tidak rakus,Baekkie." kudengar suara protes dari appa.

"diam kau,Dae." eomma meneriaki appa. "TaeTae? Kau dengar eomna? Kau mengerti kan sayang?"

"ne~" akhirnya aku mengiyakan. Karena ini adalah langkah terbaik. Menuruti apa yang d katakan eomma.

"bagus. Itu baru anak eomma." ujar eomma lagi. "ya sudah! teruskan acara kalian berdua,eomma mau memijit appamu dulu."

"ne.. Annyeong eomma." pamitku,setelah memutus sambungan telepon dengan eomma. Aku memasukkan ponselku ke tas kecilku.

"kenapa sekarang kau murung,honey?" tanya Yongjae eomma sambil mengangkat wajahku. Aku hanya menampakan raut sedih.

"kja... Kita pesan."

Setelah menesan aku dan Jae eomma menghampiri meja oppa dan Zelo.

"sudah memesan? V-ah kau ingat apa larangan eomma kan?" tanya Seokkie oppa,aku langsung kembali badmood.

"diam kau oppa." ketusku.

"aigo... V,kau makin lucu sayang." ujar Jae eomma,kemudian mengecup pipiku.

"aihh... eomma hentikan!"

"hihihihi... Kau sangat menggemaskan!"

"eomma..." rengekku karena Jae eomma mencubit pipiku.

"eomma memang benar,kau menggemaskan adikku sayang." kali oppa juga iku

"ehmmm... Maaf menyela. Hehehe.." perhatian kami teralih pada Zelo. "kenapa Seokkie oppa dan V memanggil ajuma dengan eomma. Ehmm.. Setahuku ajuma bukan Baekhyun ajuma. Ah! Maaf aku tidak sopan."

"hahaha.. Kau benar cantik,aku bukan Baekhyun. Aku Yongjae,tapi aku juga adalah eomma mereka berdua." terang Jae eomma.

Hahaha... Zelo memasang wajah bingungnya. Sementara aku tersenyum senang melihat wajahnya itu.

"eh! Hmmm... Jangan-jangan Daehyun ajushi mempunyai 2 istri?" tanya Zelo dengan ekspresi cengo.

"WHAT?" teriaknya.

Author POV

Saat ini Daehyun sedang berbaring tengkurap di sofa ruang tv yang bisa dikatakan lebar. Baekhyun sedang memijit punggungnya.

"ahhhh... Rasanya nikmat yeobo." ujar Daehyun karena pijatan Baekhyun di punggungnya.

"dasar..."

"Kau memang yang paling hebat,Baek." puji Daehyun.

"kau sedang merayuku,heh?" ketus Baekhyun,tapi hari lentiknya tetap bekerja memijit punggung Daehyun.

"anni... Aku jujur sayang." jawab Daehyun.

"heh! Meski kau bilang begitu kau juga tetap membutuhkan Yongjae." Ketus Baekhyun.

"akhhh... Kenapa kau mencubit punggungku,yeobo?" keluh Daehyun karena Baekhyun mencubit punggungnya.

"rasakan! Mulutmu memang pandai menggombal,pantas Yongjae mau saja denganmu meski kau sudah bertelur 2 ekor. Hah!" keluh Baekhyun.

Mendengar apa yang dikatakan istrinya itu membuat Daehyun bangkit dari tengkurapnya. Kemudian Daehyun menghadap ke arah Baekhyun dan memegang tangan Baekhyun.

"kau taukan kalau posisimu selalu diatas Yongjae,Baek?" tanya Daehyun.

"hmmm..."

"maka kau tau,aku tidak akan pernah bisa untuk meninggalkanmu." ujar Daehyun.

"tapi tetap saja Dae,di hatimu ada Yongjae lebih dulu. Apakah aku kurang hebat di ranjang sehingga kau memutuskan untuk kembali pada Yongjae? Apakah juga karena aku sudah melahirkan 2 kali,sehingga bentuk tubuhku berubah. Makanya kau mencari wanita lain yang bentuk tubuhnya masih indah." setelah mengucapkan itu,Baekhyun mempoutkan bibirnya,yang langsung membuat Daehyun gemas.

Chu~

Langsung saja Daehyun menyerang bibir Baekhyun dengan bibirnya. Baekhyun berusaha mendorong Daehyun agar melepaskan ciumannya,tapi apa daya. Jika Daehyun sudah menginginkan Baekhyun,maka tidak ada yang bisa menghentikannya termasuk Baekhyun sendiri.

"akkhhh... Daehhhh... hmmm..." desah Baekhyun disela-sela ciumannya. Daehyun semakin mengeksplor bibir Baekhyun.

"Daehhh... hen...tikanhh... kitahhh diruang tvhhh..."

Daehyun menghentikan ciumannya. Dan menempelkan dahinya ke dahi Baekhyun. "dengar Baek,jangan pernah berfikir seperti itu. Tubuhmu tetap indah,dan kau... Tetap hot." Baekhyun bergidik geli karena kata terakhir Daehyun di ucapkan tepat di telinganya.

"ahhh... Dae..." desah Baekhyun kegelian sambil menggerakkan bahunya.

"kau tau... Sepertinya Yongjae akan semakin sering mengajak Hoseok dan V untuk menginap di apartemennya. Jadi..."

"apa maksudmu?" Baekhyun langsung menatap tajam Daehyun.

"kemarin saat aku mengantar anak-anak kerumahnya,dia meminta ijin padaku untuk bisa di berikan waktu lebih banyak lagi bersama anak-anak." jelas Daehyun.

"lalu?"

"dia juga memintaku untuk mengijinkannya padamu,yeobo."

Baekhyun menatap Daehyun semakin tajam. "lalu kau mengiyakannya?"

"aku tidak punya pilihan la..."

"lalu sekarang? aku yang harus kesepian disini?" potong Baekhyun.

Daehyun mendekatkan bibirnya ke telinga Baekhyun. "aku bisa memberimu anak ketiga sayang,agar kau tidak kesepian." bisik Daehyun.

"NEO... akhhh…"

TBC ~~~~

Gomawo for read.. ^^

Di tunggu reviewnya… hehehehehe