.

-Vanilla-

.

.

Setelah mendapat sukses memborong tiga penghargaan di Mama para member diberi hadiah berlibur musim panas di Jepang selama tiga hari. Akan tetapi, semua member kini tiduran dilantai merasakan angin dari kipas dan mendengar alunan musik serangga yang mengganggu telinga mereka.

"Fiuh.. Liburan macam apa ini ?! tidak mungkin kita bermain panas-panas begini. Argh,,, panas sekali! Aghhh.." Rapmon menggerutu kesal hanya bisa tiduran dilantai dilantai karena cuaca yang sangat panas. ",,,Bahkan disini tak ada pendingin ruangan".

"Yack Park Jimin! Jeon Jungkook! Berhentilah makan semua ice cream kita!" bentak Suga yang pada meraka.

Mendengar kata ice cream habis, Tae yang sedang tiduran di depan kipas bersama Rapmon langsung lari ke dapur. "Yack! Kalian!" bentak taehyung melihat Jimin dan kekasihnya sedang melahap ice cream cup yang besar. Tae membuka Lemari pendingin dan ice creamnya masih utuh, ia bernafas lega. "Awas saja kalian kalau makan es krim miliku!"

"aku tak mungkin makan es krim yang sudah aku berikan pada orang lain!" Jungkook menetap polos Taehyung.

Melihat bagaimana lahapnya Jimin memakan Ice sream milik Jin, ia merasa khawatir kalau es krimnya akan dia makan juga." Aku juga kepanasan, lebih baik aku makan es krim ini."

"es krimu tak akan hilang Hyung! kau bisa makannya nanti malam saja!" pinta Jungkook khawatir, ia menatap Jimin yang sudah cekikikan.

"mana ada makan es krim malam-malam. Aku kepanasan! Aku ingin makan es krimku Kookie~." Tae duduk disamping yang disambut pelukan pinggang dari kekasihnya. Jimin dan Jungkook tersenyum menatap ice cream yang masuk ke mulut Taehyung. Jungkook dan Jimin saling pandang, tersenyum seperti penjahat yang berhasil menjebak mangsanya.

Suga menonton tv, melihat acara Geographic Chanel. Rapmon masih terbaring dilantai menatap kursi tamu yang di duduki suga. "Dimana Jin Hyung?! Apa dia belum kembali dari Taman belakang?" tanya Rapmon pada Suga.

"Ya! Mungkin Jin hyung sedang berenang. dia ingin memggelapkan warna kulitnya. Dia bilang kau yang minta." Suga kini berbaring di sofa, membaca tulisannya.

Rapmon bangun dari posisinya, ia merenggangkan otot-ototnya dengan pemanasan sedikit. "Berenang ya !?" seringan muncul dibibir Namjoon, memperlihatkan lesung pipitnya yang seksi. Suga melotot melihat seringan Namjoon.

"Kami akan berenang nanti sore! Jangan pernah mengotori kolam!" Tegur suga dingin.

"Ara! Aku hanya akan mengotori kamar mandi dekat kolam saja. Aku akan membersihkannya setelah selesai." Dengan penuh semangat Namjoon pergi menuju kolam.

Suga menghela nafas. "musim panas memang membuat Horny." Keluhnya mengintip Jimin yang sedang memakan ice cream leader mereka. "Argh Panas! Apa uang IbigHit tak cukup untuk membelikan kami Villa mewah?! Villa dengan konsep tradisional pantatku! Ini benar-benar tempat yang payah."

. . . . .

Tae melahap es krimnya rakus, ia sudah menghabiskan seperempat jumbo cup tapi bukan merasa dingin ia malah merasa semakin kepanasan, otaknya merasa blank."Panas disini ekstrim sekali! Haa,, Otakku Blank." Ucap Tae menggelengengkan kepala, mencoba menyadarkan dirinya.

Jungkook terus mengamati reaksi Tae. Perlahan tangan nakal Jungkook bergerak dari pinggang Tae menuju paha dalam Tae dan mengelusnya halus. "Ahn~!" sentuhan kecil Jungkook berhasil membuat Tae mendesah.

"Hyung!" Bisik Jungkook membuat tae merinding. Jungkook mengecup tengkuk leher Tae berulang-ulang.

"Ahhnnn." Tae mendesah lagi, tangan kanannya mendorong dada Jungkook menjauh. "ayo kita ke kamar." Tangan tae kini menarik Hoodie yang Jungkook kenakan. Menyeret sang maknae menuju ruangan dimana ada tempat tidur. Jungkook mengedipkan mata pada Jimin yang membuat Jimin menahan tawa. Begitu pintu kamar tertutup, suara desahan terdengar samar dari balik dinding.

Suga berbaring tak nyaman membaca buku liriknya. Ia tak nyaman dengan suara ribut dari balik dinding kamar dan dari arah kolam renang. Suara Seokjin begitu jelas terdengar dibandingkan Taehyung, membuatnya menarik kesimpulan bahwa Namjin melakukannya di dekat kolam. Suga menghela nafas.

"Hyung! Boleh Q makan ice creammu?"

Teriak jimin dari arah dapur. Suga memasang muka datar, mencerna pertanyaan ambigu jimin. Otaknnya sedang rusak karena panasnya cuaca dan adegan dua sejoli yang sedang bermain. Suga menampik fikiran kotornya. "Kau ingin mati?!" tanya balik suga.

"Aku kepanasan Hyuuung!" Jimin cemberut lalu mulai merengek yang akhirnya membuat Suga kalah.

"Berisik! Bawa Eskrimku kemari! Kita makan berdua!" ia baru ingat suara desahan masih terdengar jelas di ruangan itu, akan bahaya jika ia berdua dengan Jimin. "Ani! Biar Hyung yang kesitu!". Suga segera menuju dapu dan melihat Jimin membuka cup es krim suga.

Jimin memberi Suga sendok, agar pemiliknya bisa makan lebih dulu. Sugapun Kini melahap es krim vanilla yang menyegarkan. Suga kini mengerti kenapa Jimin tak berhenti makan es krim, ternyata memang segar. Suga melirik kekasihnya lagi.

"Kau sudah habiskan dua cup Jimin. Bagaimana kalau perutmu nanti buncit huh?!"

"Aku bisa diet lagi!" Jawabnya enteng dan makannya yang belepotan membuat es krim dibibirnya melelh hingga keleher. Tiba-tiba Jimin tersedak dan terbatuk kecil.

Bayangan Jimin yang dulu pernah terbatuk setelah berusaha menelan 'es krimnya' muncul. Persisi seperti kejadian barusan, dimana cairan kental warna putih meluncur dari bibir merah jimin, turun ke dagu, dan mengalir ke leher Jimin. Indah! Pikir Suga dalam hati.

Jimin mengelap es krim yang ada di bibirnya dengan stu jari kemudian memasukan jari kedalam mulutnya sambil memandang Suga menantang. "Mashita!" Jimin tersenyum mengejek.

"Kau sedang menggodaku hm?!" selidik suga.

"Tanpa menggodapun bukankah aku sudah menggoda hyung?!" Jimin mengerlingkan mata kanannya pada suga. Berharap suga akan menciumnya, Jika di goda. Tapi naas, bukannya tergoda Suga malah meninggalkan Jimin ke kamarnya.

Jimin cemberut memakan es krim menatap kesal ke pintu kamar suga dan Jungkook bergantian. Rencananya ia akan menggoda kekasihnya yang kaku itu saat liburan tapi rencananya tak semulus Jungkook. Jungkook berhasil karena obat perangsang yang dia masukan kedalam es krim Taehyung tapi Jimin tak seberani itu. Jika sampai Yoongi tau, ia bisa mati dibunuhnya.

Jimin dan Suga baru pacaran selama delapan bulan. Itupun karena fan service jimin yang harus buka baju di konser mama yang membuat Suga menyatakan perasaanya sambil memarahi Jimin untuk tidak melakukannya lagi. Saat itu mereka jadian dan pulangnya ia digarap Suga habis-habisan. sejak saat itu Jimin tak lagi berani memamerkan otonya di depan publik.

Berbeda dengan sang Leader yang langsung menyatakan cinta pada Jin saat mereka debut, dan cinta Jungkook, Tae, dan Hoseok yang rumit. Yoongi bisa dikatakan payah dalam hal asmara, bahkan libidonyapun paling kecil (nafsunya rendah) dibandingkan Rapmon, Jungkook, dan Hoseok. Yoongi yang memang hanya memikirkan tentang lirik dan tidurnya membuat suga menomor tigakan Jimin dalam prioritasnya, sehingga hubungannya paling lama berkembang. Suga memang selalu melakukannya dengan lembut, dan Jimin suka itu. Tapi jika pacaran, suga paling hanya membuarkan jimin bersandar dibahunya. Berbeda dengan pasangan lain yang menebar cinta dimana-mana. Secara visual, Jimin dan Suga tak terlihat seperti sedang pacaran.

Jin kembali dari taman belakang dengan Rapmon yang memeluknya dari belakang, mereka tersenyum menatap Jimin yang menghabiskan sesendok es krim yang tersisa. Jimin membalas senyuman mereka. Detik berikutnya Rapmon tersenyum malu menyeret Jin memasuki kamarnya.

"Arghh! Bureopta!" Jimin mendesah iri dengan member lain.

.

.

.

Tbc

.

.

.