We are... ASEAN!
Warnings: Gaje, OOC, OC, typos, bahasa gak bermutu, dan author yang gila
Sebelum kita memulai fic yang abal-abal gaje ini, mari saya, sang author sinting, menjelaskan character Asia Tenggara yang akan ditayangkan di fic ini (memangnya ini bioskop?)
- Kamboja
- Laos
- Myanmar
- Brunei Darussalam
- Malaysia
- Singapore
- Thailand
- Indonesia
- Vietnam
- Philippines
DISCLAIMER:
Vivi: Hetalia itu milik saya-
All characters: APAAN? GAK SUDI GUE *bunuh Vivi*
England: Baiklah, saya akan melanjutkan disclaimer fic ini, author fic ini memang bloody hell sinting. Ehem, ehem-
Vivi: *bangkit kembali* HETALIA BUKAN PUNYAKU, TAPI PUNYANYA HIDEKAZ HIMARUYA-SAN! *mati lagi*
ENJOY THIS STORY MINNA-SAN!
HIDUP MOTHER RUSSIA! HIDUP HETALIA! HIDUP ASEAN! HIDUP INDONESIA!
MARUKAITE CHIIKYU, MARUKAITE CHIIKYU, MARUKAITE CHIIKYU, BOKU HETALIA
Prolouge
Cerita ini di mulai saat world meeting sedang berlangsung. Keadaan di ruangan itu bisa di bilang kacau balau. Kenapa? Semua negara-negara tersebut sedang bertengkar, apa lagi England dan France. Tapi ada satu orang yang sepertinya kelihatan tergesah-gesah. Siapakah itu? Dialah gadis dari Asia Tenggara, Vietnam. Saat dia berdiri, seluruh ruangan jatuh terdiam dan pandangan mereka kearah sang gadis.
"Eh, kenapa berhenti? Lanjutin gih berantemnya." kata Vietnam
"Ah, kau mau pergi kemana, Vietnam?" tanya Taiwan, 'kakak' dari Vietnam
"Aku harus bertemu dengan seseorang. Lebih tepat, sekumpulan orang." Vietnam mengucapkan kalimat yang terakhir dengan sangat pelan, lalu pergi tanpa sekata pun.
- keadaan ASEAN lainya-
"Oi Singapore, Vietnam kapan datengnya ini?" tanya seorang gadis yang tidak sabaran bernama Philippines. Cowok yang ditanyai itu hanya bisa mengangkat bahunya
"Mana aku tahu, dia bilang dia bakal jemput kita kok, tunggu aja." jawab negara mini yang maju itu, Singapore.
Jadi, para anggota ASEAN disuruh tunggu oleh Vietnam di cafe yang dekat dengan gedung World Meeting. Tapi sepertinya, Vietnam datang ketelatan, karena 'keluarga'-nya itu sudah tidak sabaran. Apalagi sekarang suasananya udah rusuh.
"Woi Malon, ente nyari masalah mulu sama ane! Masalah ente apa sih?" tanya seorang gadis yang negaranya terkenal dengan keindahan alamnya, Indonesia dengan logat Betawinya. Ia sedang berdebat dengan saudara lelaki HAMPIR kembarnya itu, Malaysia.
"Lah kok kau nanya saya? Bukanya kau ya yang nyari masalah sama saya." tanya Malaysia balik dengan logat Melayunya.
"Itu elo, bodoh! Kenapa lo ngaclaim budaya asli Indonesia punya Malaysia, hah?" bentak Indonesia
"Itu kan salah lo, Indon. Kenapa negara nggak diurus sampe budayanya di ambil? Lagian kita kan sodara'an, jangan marah gitu dong." bujuk sang adik
"Lo itu pinter, atau pinter? Lo tau negara gue lagi di masa yang kritis, banyak korupsi! Masih aja lo nambahin beban gue." ucap Indonesia dengan suara pelan
"Akh... gue nggak tau tentang itu, maafin gue ya Indon." kata Malaysia
"NAMA GUE INDONESIA, SOMPLAK!" sahut Indonesia.
Baru saja kedua saudara itu mau berantem lagi, untung saja Thailand menghentikanya, "Aduh kalian berdua! Udah dong berantemnya, ana!" ujar Thailand
"Indonesia, Malaysia, lo berdua masih sama aja ya?" tanya suara seseorang. Para negara-negara Asean itu memutar kepala mereka ke asal suara itu dan mereka terkejut.
"VIETNAM?" teriak mereka bersamaan. Vietnam hanya bisa menutup kupingnya karena teriakan teman-temanya itu sangat KERAAAS
"Lo kenapa telat, Vietnam?" tanya Myanmar dan yang lain mengangguk setuju
"Baru dari world meeting. Sumpah dah berisik banget, apa lagi pas mau ke sini, macetnya minta ampun dah."
"Tapi nggak semacet di negara Indon, ya Viet?" tanya Malaysia
"Apa lo Malon-." Belom selesai ngomong, perkataan Indonesia dipotong oleh Brunei.
"Ya sudah kalau begitu, kita pergi langsung yok." Ajak Brunei dan yang lain setuju, walaupun Indonesia rada marah perkataanya dipotong.
"Ei, yang lo bilan berisik di world meeting itu bang England sama om France ya?" tanya Singapore. Vietnam mengganguk
"Ah dasar, Alis Tebal sama Pedo France itu kerjaannya berantem mulu." kata Laos
"Mirip sama dua orang yang kita kenal, Los, itu loh Malaysia dan Indonesia." bisik Kamboja kepada Laos agar tidak kedengaran.
Tetapi, Dewi Fortuna sedang tidak ada di sisi Kamboja, karena kakak-beradik itu mendengarnya dan berjalan ke arah Kamboja.
"Maksud lo apa, Kam? Emang kita mirip sama itu alis tebal sama tuh pedo?" tanya Indonesia
"Asal lo tau aja ya, Boja, walaupun gue diurus sama bang England, bukan berati gue mirip sama dia. Ngerti?" tanya Malaysia
Kamboja hanya bisa mengganguk, karena dia sudah merinding melihat dua negara itu menunjukan amarah mereka ke dirinya.
Uweeeh~ Prolouge selesai
Review ya minna-san!
