Warning! This is a fail fanfiction of mine.
.
.
MARRY U
SJ belongs to theirselves.
.
Alunan musik mengalun merdu dari earphone yang sedang kupakai ditelingaku. Lagu dari 13 pria yang luar biasa, berasal negara ginseng terkenal—Korea Selatan, Seoul. Tampan? Tidak usah diragukan lagi.
Kau bertanya siapa? Kalau bukan Super Junior, memangnya siapa lagi?
Boy group yang telah sukses menghipnotis orang-orang di seluruh Asia. Termasuk aku, seorang gadis biasa yang berusia 13 tahun. Bagaimana bisa aku ikut terhipnotis oleh mereka? Itu karena apa yang mereka lantunkan, apa yang kudengar dari mulut mereka, kata-kata mereka yang merdu. Lagu-lagu yang mereka lantunkan.
Lagu-lagu mereka tidak biasa. Ketika aku merasakan lagu-lagu mereka.. Aku merasa mereka benar-benar nyata, benar-benar mereka yang menyanyikannya di depanku, dengan hati tulus mereka. Dengan cinta mereka, yang ditujukan pada ELF. Ya, EVERLASTING FRIENDS, E.L.F. Sosok yang selalu mendukung SJ dalam suasana apapun, keadaan apapun, waktu apapun selama 7 tahun terakhir ini. Apa hubungan mereka? ELF dan SJ berteman sangat baik, sangat sangat baik. Mereka takkan pernah terpisahkan.
Aku termasuk dalam ELF itu.
Lagu ini.. Yang sedang melantun merdu di telingaku ini.. Marry U.
Marry U.. Lagu berkisahkan pernikahan, right? Tepat seperti yang ada dipikiranku. Lagu ini menceritakan tentang seseorang pria yang melamar seorang wanita dalam hidupnya yang amat begitu berarti dalam hidupnya, amat begitu dicintainya. Dan mereka hidup bahagia, dengan mengucapkan janji setia didepan altar yang disaksikan banyak orang terkasih.
Hmm.. kapan itu akan terjadi padaku, ya?
Aku tersenyum kecil ketika pikiranku berkata demikian.
Tapi.. lebih baik jika aku menanyakan hal ini pada SJ terlebih dahulu.
Siapa yang akan mereka pilih? Siapa yang akan mereka pilih untuk memiliki marga mereka dalam nama? Apa itu... aku? Salah satu dari ELF?
I doubt it. Takdir Tuhan yang menentukannya. Bukan aku, SJ, ELF, atau siapapun. Tuhan yang tahu, Tuhan yang memilih dan menentukan siapa 'orang' yang tepat untuk mengucapkan janji suci didepan altar bersama pangeran-pangeran luar biasa itu. Aku pun tak tahu apa-apa, soal gadis-gadis yang akan beruntung di masa depan itu..
Aku berharap aku adalah salah satu dari gadis-gadis itu. Sangat, sangat berharap. Aku ingin takdirku adalah salah satu dari pangeran-pangeran itu. Aku mencintai mereka.
Tapi selalu kuulangi lagi ucapan-ucapain ini— siapa aku? Apa yang aku tahu? Tuhan yang tahu segalanya. Aku tak bisa berbuat apa-apa. Mengubah takdir? Aku adalah manusia pengikut takdir.
Lagu ini terus mengalun lembut melalui telingaku. Aku memejamkan mata menikmati suara-suara lembut nan indah dari 13 sosok mengangumkan yang kupanggil pangeran terus menerus itu.
Perlahan senyumku mengembang. Mataku mengeluarkan bulir-bulir yang tak bisa kutahan lebih lama.
Hey, pangeran-pangeran luar biasa. Semoga kalian bisa mendapatkan kebahagiaan seperti apa yang ada di dalam lagu kalian ini. Semoga..
.
.
END
.
.
