Challenge 100 themes on Soul Eater…*challenge buat diri sendiri* Yoooossshhh…

.


Soul Eater: 100 Themes of Soul

Soul Eater (c) Atsushi Ohkubo

Rating: T

By: Arine

.

Enjoy! :D

.


.

Theme #1: Hadiah

SoulxMaka

.

"Warna kesukaanku?"

Sepasang mata merah menyipit kebingungan, sementara sepasang mata zamrud yang lain terbuka lebar, bersemangat.

"Buat apa?"

"Eh… Macam-macam."

Makin menyipit. "Kau merencanakan apa, Maka?"

"…Tidak, kok."

"Pembohong."

Saling adu tatap.

"Oh, ya ampun, Soul. Aku hanya bertanya tentang warna kesukaanmu saja, kok. Apa susahnya menjawab hal itu?"

"Susah kalau kau adalah seseorang yang curigaan dan alasan yang diberikan padamu sama sekali tidak jelas."

"Jadi, kau tidak mempercayai aku, partnermu?"

Oke, pandangan a la anjing imut itu lagi. Apa gadis ini mulai pintar mempengaruhi orang? Apa gadis ini mulai pintar merayu orang?

"…Hijau."

"Apa?"

"Kubilang, hijau. Warna kesukaanku…" terdiam sejenak. Tiba-tiba, wajahnya berubah merah padam. "…Mungkin."

"Hijau? Benar?"

"Mungkin kan, kataku."

"Kalau begitu, benar."

"…Terserahlah."

Dengan wajah berbinar, Maka langsung bangkit dari duduknya dan berlari kecil menuju kamar. Tak lama kemudian, ia kembali keluar. Mengganti baju dan celana yang tadi dipakainya dengan tank top berbalut jaket hitam dan rok hitam diatas lutut. Tak lupa tas pinggang yang berisi dompet dan beberapa macam hal lain.

Soul menaikkan alis. "Kau mau jalan?"

"Yup."

"Sendirian?"

"Yup."

"Aku tak perlu ikut?"

"Nggak. Dah, Soul." Maka langsung berjalan secepat kilat menuju pintu depan, meninggalkan Soul yang masih bergumul dalam kebingungan diruang tengah. Aneh, pikirnya. Bertanya tentang warna kesukaan lalu memutuskan untuk pergi setelah mendapat jawaban? What the f*ck? Apa niat anak satu itu?

.

Tak sampai beberapa jam kemudian, pertanyaan Soul terjawab.

"Aku pulang, Soul!"

"Oh, selamat da―" memandangi tas-tas belanjaan yang ada dikedua tangan Maka. "Apa itu, Maka?"

"Oh, ini?" Maka membongkar salah satunya. "Sebenarnya aku hanya berniat membelikan boxer baru untukmu, Soul. Tapi karena ada banyak barang menarik lain…"

"Apa?" Sedikit kaget(jelas), Soul terbelalak tak percaya. Apa? Boxer? Apa-apa―

"Soalnya," Maka memilin pegangan tas plastik ditangannya malu-malu. "Kemarin, aku tak sengaja merusak salah satu boxer kesayanganmu. Warnanya berubah… pink. Makanya, sebagai permintaan maaf…"

"Jadi―" nada bicara Soul meninggi. Bertahan agar tidak memekik atau berteriak. "Kau bertanya tentang warna kesukaanku tadi…"

"Ya!" gadis blonde itu tersenyum polos, tak peduli pada tampang kaget-hingga-hampir-pucat yang Soul tunjukkan. "Aku banyak beli dengan warna itu, kau mau lihat?"

Ternyata…

"Aku beli banyak, lho. Kebetulan juga ada diskon, jadi―"

"Hentikan."

"Tapi, Soul―"

"HENTIKAN."

.


A/N:

Saya cinta Soul Eater.

Ini hanyalah satu dari sekian banyak rencana saya akan fic Soul Eater. Saya nggak peduli fandom ini di Indonesia termasuk fandom pinggiran, wong yang namanya addicted tuh nggak pandang mainstream atau pinggiran, yang penting enjoy. XD

Semoga kalian juga enjoy dengan cerita ini. X) Dan, bleh… Maaf, saya nggak terlalu pintar bikin cerita lucu. DX

Dibuat tadi pagi, dan diupdate tak lama setelahnya. Semoga yang selanjutnya juga bisa begini. :)