Love You Sakura
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Rated : T
Genre : Drama / Romance
.
Happy Reading ^.^
"Allahuakbar Allahuakbar" terdengar suara kumandang adzan berbunyi, seorang gadis berambut pink pun terbangun dari tidurnya.
"Emmh," lenguh Sakura –gadis berambut pink tadi- seraya duduk dan mengucek-ucek matanya. "Ah sudah adzan rupanya" lalu gadis itupun bergegas dari tempat tidurnya dengan lemas menuju kamar mandinya. Sakurapun membasuh mukanya dengan sabun muka, dan di teruskan dengan mengambil air wudhu.
Setelah selesai mengambil air wudhu dan keluar dari kamar mandi, sakura pun langsung memakai mukenah dan menggeraikan sejadah, dan mulailah sakura melaksanakan ibadah sholat shubuh. Sakura memang wanita muslimah yang sholehah.
Sakura adalah warga asli jepang, namun pada saat Sakura menginjak bangku SMP, kedua orang tuanya memutuskan untuk pindah ke Indonesia, di sana Sakura di pesantrenkan. saat ayah Sakura mengenal seorang ustad di Jakarta. Lalu kemudian Sakura dan orang tuanya memutuskan untuk masuk islam. 4 tahun kemudian ayah Sakura di panggil kembali bertugas di kota konoha. Alhasil Sakura dan orang tuanyapun pindah kembali ke konoha.
Setelah selesai sholat, sakura langsung bergegas mengambil handuk untuk mandi. Setelah 20 menit kemudian Sakura telah selesai dari acara mandinya, lalu keluar dengan handuk yang di lilitkannya dengan rapih. dan kemudian ia menyiapkan seragamnya yang hendak ia pakai. Lalu kerudung putihnya dan rok panjangnya. Ayah sakura memang memesannya khusus untuk sakura rok dan baju yang panjang, dan meminta idzin agar memperbolehkannya berjilbab saat sekolah kepada kepala sekolah, dan kepala sekolah sama sekali tidak mempermasalahkannya.
"Astagfirullah, aku lupa memasukan buku ino yang ku pinjam." ucap sakura setelah selesai dari acara memakai seragamnya dan jilbabnya dan tidak lupa memoleskan sedikit bedak ke wajahnya. Lalu sakurapun mengambilnya di rak buku pelajarannya.
"Untung aku ingat." ucap Sakura tersenyum sambil memasukan buku itu kedalam tas tali satu nya itu. Setelah selesai memakai kaos kaki, Sakura langsung turun ke bawah menghampiri orang tuanya, namun sekarang masih jam setengah 6, Sakura menyempatkan untuk menyapu halaman depan,
'Alhamdulillah semalam tidak hujan, jadi aku tidak perlu mengepel lagi dan langsung bisa berangkat, tapi sebelumnya aku sarapan dulu, aku tidak ingin membuat kaa-san khawatir' batin Sakura seraya tersenyum. Lalu ia bergegas menuju ruang makan.
"Ohayou kaa-san. Bagaimana pagi kaa-san?" Tanya Sakura seraya menghampiri kaa-sannya yang sedang menyantap sarapan. Lalu di kecupnya pipi kaa-sannya tersebut dan langsung duduk di sampingnya.
"Alhamdulillah pagi kaa-san indah sakura, ayo Sakura habiskan makanmu. Nanti kau bisa telat!" ucap rin kaa-san sakura. Sakura mengangguk dan memulai mengunyah rotinya yang sebelumnya ia sudah membaca do'a sebelum makan.
"Hm, oh yah, tou-san mana?" Tanya Sakura setelah mengunyah dan menelan makanan yang ada di mulutnya.
"Tou-san sedang ada panggilan kerja di kantornya, jadi tidak sempat sarapan di rumah." ucap rin, lalu menyendokan makanan ke mulutnya. Sakurapun hanya diam tak menjawab, lalu melanjutkan acara sarapannya. Lalu beberapa menit kemudian sakura selesai sarapan dan tidak lupa meminum air putih dan membaca do'a sesudah makan.
"Kaa-san, aku sudah selesai sarapan, aku berangkat sekolah dulu yah." Ucap sakura sambil bergegas merapihkan piring yang iya pakai tadi lalu menaruhnya ke tempat cucian piring. Kemudian kembali ke meja makan untuk menghampiri kaa-san nya.
"Ya sudah, hati-hati sayang" ucap rin, lalu Sakurapun mengecup lengan kaa-san nya.
"Asalamu'alaikum"
"Wa'alaikum salam" balas Rin tersenyum, betapa senangnya ia mempunyai putri yang solehah seperti Sakura. Saat sampai di gerbang rumahnya, Sakura mendapati seorang pria yang ia kenal sebagai teman sekelasnya itu, Uchiha Sasuke.
"Ohayou!" sapa Sasuke di depan pagar rumah sakura.
"Ah ohayou" balas Sakura seraya menunduk, lalu mendongak sebentar ke pria tersebut. "Sasuke-san? Tumben kau pagi-pagi sudah ke rumah ku?" Tanya Sakura masih dengan posisi menunduknya.
"Memangnya tidak boleh?" Tanya Sasuke dengan ekspresi stoicnya.
"Bu-bukan begitu. Ma-maaf, memangnya ada apa kamu pagi-pagi seperti ini kerumahku?"
"Hanya ingin berangkat bersamamu saja," ucap Sasuke datar tak tahu apa yang sedang di rasakan gadis kita pagi ini setelah mendengar pelanturannya, tentu saja Sakura sangat senang dan berdebar, namun Sakura segera menepis perasaan itu dan langsung menghela nafas pelan dan ber-istighfar di dalam hati.
"Maaf Sasuke-san, tapi aku" ucapan Sakura tertunda saat sasuke cepat-cepat memotong ucapannya.
"Sudahlah, hanya berangkat bareng saja, masa tidak bisa?" ucap Sasuke bosan sambil melipat kedua lengannya di depan dada bidangnya.
"Tapi, a-aku"
"Hai Sakura!" lagi –lagi ucapannya terpotong oleh seorang gadis yang kita kenal adalah sahabat dekat Sakura, Ino Yamanaka. Lalu Sakurapun menoleh ke arah gadis yang memanggilnya itu, lalu iapun tersenyum senang
"Hai Ino!" balasnya sambil tersenyum, Sasukepun hanya terperangah melihat senyuman Sakura yang jarang Sakura perlihatkan kepadanya itu. Lalu iapun mendengus sebal.
"Sasuke? sedang apa kau di depan rumah sakura?" Tanya Ino penasaran. Sakurapun mengikuti arah pandang ino dan ia mendapati wajah tampan rupawan di hadapannya, buru-buru ia menundukan pandangannya lagi.
"Tidak" jawab Sasuke seadanya, lalu iapun pergi tanpa berpamitan terlebih dahulu kepada sakura dan ino. Sakurapun menatap punggung Sasuke yang semakin jauh.
"Kalau begitu ayo berangkat" ajak Ino dan Sakura membalasnya dengan anggukan kepala dan senyumannya yang juga tak lupa ia tampakan di wajah cerahnya.
~o0KONOHA HIGH SCHOOL0o~
Sakura dan Ino berjalan melewati koridor sekolah dengan diam, tak ada yang memulai pembicaraan. Hingga Sakura mendengar sebuah suara yang terdengar seperti melecehkan dari beberapa gadis di belakangnya. Mungkin bisa di bilang cibiran untuknya.
"Hei coba kau lihat! Itu gadis ber-rok panjang yang suka menggoda sasuke-kun,"
"Ah benar, lihat saja sampai sasuke-kun selalu mendekatinya, apa dia menggunakan sesuatu heh?" balas gadis lainnya dengan sedikit berbisik, namun masih bisa di dengar oleh sakura.
"Aku juga tidak tau, dasar!" balas gadis sebelumnya seraya memandang punggung sakura sinis. Sakura hanya diam seraya mengucapkan istighfar di dalam kalbu nya. Lalu Ino yang sedikit mendengar bisikan mereka pun mendengus kesal lalu menghampiri gadis-gadis yang tadi membicarakan Sakura.
"Siapa yang kau bicarakan hah?!" Tanya ino sinis, sakura yang sadar akan respon ino pada gadis-gadis tersebut yang notebane sudah mencibir dirinya bukan ino, tetapi malah ino yang marah.
"Ino sudah, kita kembali ke kelas saja, tidak baik seperti ini" ujar sakura memegang lengan ino, para gadis hanya membalas tatapan sinis ino sama sinisnya, sesekali mereka menatap sakura melecehkan.
"Apa masalahmu hah!" balas salah satu gadis di situ, ino hendak menghajar gadis itu namun segera di tahan oleh sakura.
"Ino. Ayo ke kelas,"ujar sakura tegas namun dengan suara yang lembut. Inopun menghela nafas pelan lalu kembali menatap para gadis itu.
"Aku akan melepaskan kalian karena sahabatku, awas saja kalau sekali lagi kau mencibirnya!" ucap Ino dengan pandangan yang sedikit lebih sinis dari sebelumnya. Para gadis hanya bungkam melihat tatapan Ino. Lalu mereka berduapun –Sakura dan Ino- berjalan meninggalakan para gadis-gadis yang menatap mereka diam.
"Hei Ino!" seru sebuah suara di belakangnya yang mulai mendekati ino dan Sakura. Ino lalu menoleh ke belakang dan mendapati seorang lelaki berambut pirang duren tengah melambai-lambaikan lengannya di udara.
'Ada apa Naruto?" Tanya Ino to the point. Naruto kini sudah sampai di hadapan Ino dan Sakura, Sakura menatap Naruto penasaran.
"Naruto? Kenapa nafasmu tidak beraturan?" Tanya Sakura yang berada di belakang ino. Naruto menyengir kuda lalu dengan senang hati ia menjawabnya.
"Ohayou Sakura-chan! Aku sedang mencari Teme! Di mana yah dia? Aku cari di mana-mana tidak ada, aku cari di kolong mejapun tidak ada!" Tanya Naruto dengan bibir yang mengerucut, memunculkan kesan imut -?- di wajah rubahnya.
"Baka!" timpal ino akhirnya "untuk apa kau mencari Sasuke di kolong meja?" Tanya Ino seraya memutar bola matanya bosan. Kemudian ia melipat kedua lengannya di depan dada.
"Bisa jadi teme sedang pingsan tak elitnya di bawah meja bukan? Seperti tahun lalu?"
"Hn." tanpa mereka sadari, orang yang sedari tadi mereka bicarakan kini tengah berdiri tak jauh dari posisi mereka berdiri. "Berhenti mengungkit masa lalu dobe, itu memalukan!" semua spontan menoleh keasal suara, terlihat disana Sasuke yang tengah melipat kedua lengannya di depan dada dan di tembah menatap mereska tatapan datarnya.
"Temeee!" seketika wajah Naruto berubah menjadi cerah. Segera ia peluk sahabat sehidup sematinya -?- dengan erat. Sasuke Nampak kesal dan dengan kasar ia mendorong tubuh naruto menjauh.
"Hentikan itu Dobe!" bentak Sasuke, sedangkan Sakura hanya diam sedikit takut dengan bentakan Sasuke, karena ia hidup dalam lingkunga keluarga yang damai, tanpa adanya perlakuan kekerasan.
"Maaf temee.. ku kira kau kenapa-napa." Balas naruto dengan wajah bersedih. Sasuke tak ingin menanggapinya, ia mengalihkan pandangannya kea rah lain. tanpa sengaja mata Sasuke bersobrokan dengan mata emerald indah milik Sakura, gadis yang menarik hatinya.
"Ino, kita kekelas saja." ucap Sakura pelan saat sadar Sasuke terus melihatnya. Ino mengangguk menandakan setuju dengan apa yang Sakura katakan.
"Naruto, Sasuke kami ke kelas dulu yah. Jaa ne!" ujar Ino sambil melewati mereka berdua, di ikuti Sakura yang mengekor di belakangnya. Sedangkan pandangan Sasuke tak bisa lepas dari gerak-gerik Sakura.
TBC
Hallo semuanya :) ini fanfic pertama saya di FFN .. kalau ada kesalahan / kejanggalan mohon kritik dan sarannya yah! jangan lupa REVEW nya yah minna!
