Bad Brother

Disclaimer: All characters belong to Masashi Kishimoto, Mikio Ikemoto, and Pierrot Studio. I don't own any profit with this story.

Warning: AU, OOC, TYPO, DLDR, DLL .

Sumarry: Boruto menyesal, tidak seharusnya ia membuat adiknya seperti itu. [Day 2: HighSchool! AU].

...

Boruto terdiam melihat apa yang tengah terjadi pada adiknya saat ini, bagaimana dirinya bisa setega itu mengerjai adiknya hingga babak belur seperti sekarang ini? Boruto duduk di samping ranjang rawat milik Himawari sambil menggenggam erat tangan adiknya yang sangat pucat sambil menoleh ke arah Shizune yang tengah telaten mengompress luka pada tubuh adiknya. Adiknya seperti ini karena kesalahnnya dan ia benar-benar menyesal.

Sambil menunggu adiknya sadar, tangan Boruto terulur untuk mengelus pipi Himawari yang lebam dan banyak terdapat luka di sana. Remaja berusia 17 tahun itu juga mengecup lembut kening sang adik, berharap agar Himawari siuman dari pingsannya.

"Hahh... Tinggal tunggu lukanya mengering saja."

Boruto menoleh ke arah sumber suara, di sana terlihat Shizune yang sudah bersiap-siap untuk pergi dari UKS.

"Sensei, kapan Himawari akan sadar?" tanya Boruto sedih.

"Entahlah, aku tidak tahu kapan," ujar Shizune sambil berlalu pergi meninggalkan Boruto dan Himawari berdua.

Boruto memandang Himawari sedih dan sesekali dirinya mengecup tangan Himawari berkali-kali. Ia mengakui bahwa ini semua salahnya, kenapa ia bisa begitu tega membiarkan adiknya dianiyaya seperti ini? Ini bukan sekali tapi, berkali-kali.

"Maafkan kakak, Himawari."

"Hey!"

Seruan seseorang membuyarkan lamunan Boruto, anak muda itu menoleh ke belakang dan melihat seorang anak sekolah laki-laki berkulit pucat tengah menatapnya marah. Laki-laki bernama Inojin itu langsung maju dan menghajar pipi Boruto hingga membiru.

"Apa maksudmu menghajarku seperti ini?!" seru Boruto sambil menarik kerah seragam Inojin.

"Gara-gara kau, Himawari jadi seperti ini! Mementingkan kekasihmu, Sarada tercinta daripada adikmu sendiri. Begitukah, eh?"

Jawaban Inojin membuat Boruto melepaskan cengkeramannya pada kerah baju Inojin. Setelahnya , Inojin menyeringai senang saat melihat mata Boruto yang mulai berkaca-kaca.

"Sebagai seorang kakak, seharusnya kau membela adikmu saat ia dibully. Tapi, apa yang terjadi? Demi kekasihmu, kau bahkan rela ikut membully adikmu! SEBENARNYA, SIAPA YANG SEDARAH DENGANMU? HIMAWARI ATAU KEKASIHMU, JAWAB."

Boruto teriam dan menangis setelah mendengarkan perkataan dan teriakan Inojin. Ia menyadari jika dirinya adalah seorang kakak yang gagal.

"Himawari tidak pantas mempunyai kakak yang kejam seperti dirimu."

-TAMAT-

A/N: Ceritanya di sini Himawari dibully sama pacar Boruto dan Boruto bukannya ngebelain, malah ikutan ngebully adiknya sampai luka-luka. Begituu ^^.

EPILOG

PLAK!

Kehebohan terjadi di ruang tamu, di sana terdapat Boruto yang tengah berlutut menghadapi sang ayah yang baru saja menampar dirinya. Boruto menangis dan terus memohon ampun agar Naruto, ayahnya mau memaafkan dirinya. Boruto sesekali juga melirik ke arah Himawari yang tengah terkulai di pelukan Inojin sambil menatapnya sedih dan di sana juga ada Ibunya yang menatapnya benci.

"Mulai sekarang, kau bukan anakku lagi. Pergi dari rumah ini dan jangan pernah panggil aku ayah."

A/N: Maaf, kalau bagi kalian unsur Highschoolnya sedikit. Tapi,pembullyan di sekolah sudah cukup mewakilkan tema Highschool kan? Hehe.