Ratu Tersisih

Fandom : Naruto

Pair : Sasufem!Naru

Rate : K+

Genre :Romance, Humor, Friendship, Family

Warning : OOCness, Full!gaje-ness. Miss Typo Merajalela. The most of ALL: DON'T LIKE PLEASE READ DON'T FLAME!

Disclaimer :EEhh… udah dibilangin Naruto tu bukan punya saya kok! Jangan maksa! Kalau dikasih ke aku ntar ku buat banyak Romance-nya and, Pair utamanya SasuNaru lho! *ngancam sambil bawa kunai* *GUBRAK!* *dilempar mesin tik sama pak Masashi Kishimoto*

Summary: "Benar! Nama Asliku Uzumaki Naruto! Akulah Princess Ruru, Akulah Ratu Uzumaki yang sekarang yang kamu incar! Sekarang ayo bunuh aku Sasuke! Bunuh aku seperti Uchiha yang lain membunuh Orangtuaku!" "Khu…khu…khu..fufufu… kau ini masih polos sekali Naru-chan…" "Jangan panggil aku seperti itu! Dan dengar! Mungkin aku memang masih polos! Tapi aku tidak bodoh Sasuke!" Apakah yang terjadi sebenarnya?

Ch. 1 : Kenapa, Naruto?

"Oh, Ayolah Naruto…." Sakura menatap Naruto dengan nada membujuk. "Kenapa sih kau begitu membenci Sasuke?"

"Mau tau kenapa? Sederhana. Karena dia kaya, terkenal, sok berkuasa." Jawab Naruto sambil menaruh makan siangnya di meja yang sama dengan Sakura.

"Nah, kalau begitu, kenapa kau tidak melihat dia secara apa adanya saja?" Desak Gadis berambut pink itu.

"Kenapa katamu?" Gadis blonde yang ditanya malah menyipitkan matanya, "Karena dia tak pernah bisa menanggalkan status menyebalkannya itu. Kelebihannya hanya ada pada harta orangtuanya saja. Kalau Uchihanya tidak di pandang, yang ada hanya seorang Sasuke yang manja, semena-mena, tak punya prikekucingan sekalipun, seenak jidatnya send-…"

"Hei! Jangan bawa-bawa jidat disini, Narutobego!" Potong si Pinky. Naruto Sweatdrop sejenak dan.

"Hmmmppp…. Sorry Sakura… hahaha." Naruto tertawa lepas, sahabat karibnya itu memang sensitive jika ada yang membicarakan tentang kening. Sakura merengut kesal meski dalam hati dia sangat bahagia bisa melihat sahabatnya yang yatim piatu tertawa lepas. Diam-diam, Sakura mengabadikan moment itu. Naruto Namikaze, yang dijuluki 'Bidadari' itu memang seperti pembawa kebahagiaan bagi orang-orang disekitarnya. Dimana ada Naruto, Aura kegembiraan pasti ada.

"Ok, sekali lagi maaf, Sakura." Naruto menelan sisa tawanya.

"Next question, perasaanmu sebenarnya seperti apa ke dia?" Sakura pasang muka (sok) serius.

"Hmmm, perasaan ya. Bohong sih kalau dibilang nggak ada sama sekali," Mata Sakura melebar mendengarnya. "ya, perasaanku ke dia itu, Kasian deh liat dia." Sakura sweatdrop parah. "Habisnya, cuma sedikit kan yang benar-benar tulus sama dia, yang lain berteman dengannya hanya karena harta orangtuanya. Kasihan kan Sakura?"

"Fiuuh…"Sakura masih berusaha menghilangkan sweatdropnya, "iya juga sih, kalau dipikir, kita bisa bersahabat tulus tanpa di dasari uang begini, kita lebih beruntung ya?"

"Yupz, inilah Sakura apa adanya, Cewek Pinky, bunga di atas pohon Taman Haruno, penggemar berat Sasuke Uchiha dan Justin Bieber (?). Yang secara tulus bersahabat dengan Namikaze Naruto, cewek jelek bin miskin, Pembenci berat Uchiha Sasuke, Anti Justin Bieber Akut, Kucing Putih Liar dari Konoha!" Sakura melongo mendengar orasi panjang Naruto.

"Ngomong-ngomong, Sakura kan setengah Fujoshi dan mahir Photo Shop tuh. Tolong buatin Uchiha Sasuke versus Justin Bieber versi Doujinshi Hard Yaoi ya, terus kita kasih ke Jiraiya-sama, pasti Biologi kita dapat nilai besar." Sakura yang baru sembuh dari Sweatdropnya, langsung sweatdrop lagi, kali ini bahkan nyaris nosebleed. Naruto? Pasang muka Innocent. Excellent.

"BRUSH!"

Sakura menyemburkan Orange Juice nya begitu otaknya bisa mencerna kata-kata Naruto.

"WUAPAAH? POKOKNYA NGGAK! MEREKA BERDUA ITU STRAIGHT! LAGI PULA.. oh! Naru-chan, kau baru saja memberiku ide hebat, thankyou very much. Pulangnya bareng ya? Ayah mau ketemu kamu!" Sakura melesat pergi tanpa menghiraukan makan siangnya lagi. Naruto? Sweatdrop tingkat lanjut dengan sukses. Tanpa mereka sadari, manusia yang dari tadi menjadi pokok pembicaraan berada di meja yang sama dengan mereka sejak tadi, mendengarkan semuanya sejak awal.

"Kucing Putih Liar ya? Bagiku kau lebih mirip dengan rubah, Dobe." Uchiha bungsu itu buka suara.

"Uh-huh?" Naruto masih setengah sadar, dan ketika ia sepenuhnya sadar "SEJAK KAPAN KAU DISITU, TEME?" Suara Naruto nyaris mendekati decibel satuan maksimal.

"Ck, Urusai Dobe. Ini kantin, aku boleh duduk di mana saja aku suka, bukan? Apa kau mencoba mengatakan kalau ini kantin nenek moyangmu, Dobe?" Sasuke menyeringai-luar-biasa-jahil sembari mendekatkan wajahnya ke wajah Naruto. Naruto kaget dan memundurkan wajahnya, sialnya untuk Naruto untungnya untuk Sasuke, posisi Naruto dipojok, membuat gadis itu terperangkap diantara kokohnya dinding dan tangan Sasuke. Sasuke Fansmania sudah bersiap akan mengabadikan moment itu. Semua orang mulai menahan nafas, bahkan ada yang membuat gerakan slowmotion. Perlahan jarak wajah mereka menipis. Naruto menutup matanya perlahan dan-…..

-To Be Continue-

A/N: hwaaah… kurang panjang ya…..? Gomen… :P Oh ya, ada yang tau, apa yang terjadi berikutnya…?