Disclaimer: Masashi Kishimoto

Chapter 1: Begin

-Sasuke POV-

Aku tidak terlalu ingat pastinya, bagaimana aku mendapatkan kemampuan aneh ini. Karena secara tiba-tiba saja aku bisa melihat roh disekitarku, semacam makhluk halus atau hantu.

Sakura, temanku sejak kecil, adalah orang pertama yang kuberitahu. Dia yang sejak kecil menakuti hal yang berbau horror sempat beberapa hari takut menemuiku, tetapi akhirnya terbiasa juga. Dia kembali dekat denganku seperti biasanya, bahkan membantuku sesekali bila aku mengalami masalah mengenai kemampuan ini.

Konyolnya, jika Sakura tiba-tiba merinding ia selalu bertanya, adakah penampakkan disekitarnya. Aku bingung mau menjawab apa. Kenyataannya memang ada, tetapi bukankah dia begitu penakut? Bisa jadi apa kalau kukatakan iya?

Semakin hari, kemampuan ini menyiksa diriku saja. Bukan hanya melihat penampakkan, tetapi juga masa depan secara tiba-tiba. Bahkan terkadang hanya sekilas saat aku memejamkan mata.

Aku mulai mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan kemampuanku ini, lalu... menemukan sebuah ide yang tidak terduga. Sistem seperti tarot, tapi versi dan disesuaikan dengan kemampuanku.

Aku memberikan nama kartu-kartu ini maeni atau yang berarti 'depan'.

-Sasuke POV End, kembali ke normal-

-X-

"Kau jangan bercanda, Sasuke..." Sakura berdecak, kesal dengan keputusan Sasuke untuk membuat kartu semacam tarot.

"Aku serius." Sasuke menatap Sakura dalam, mata hitamnya membuat Sakura merasa gugup. "Kau tidak pernah terbiasa walau aku sudah berkali-kali membicarakan hal seperti ini padamu?"

"Sebenarnya aku sudah mulai terbiasa, bahkan aku sudah mulai tertarik." Sakura menjawab pelan. "Tetapi, aku masih tidak berani jika itu hal-hal yang berkaitan dengan penampakkan, Sasuke."

"Kau pernah main kartu tarot?" tanya Sasuke.

"Yah..." Sakura mendengus pelan. "Pernah. Tapi itu sudah lama sekali."

Sasuke menghela napasnya. "Kau ini lucu sekali. Tidak suka dengan penampakkan, tapi tertarik dengan hal-hal mengenai nasib dengan kartu."

"Itu dua hal yang berbeda." bantah Sakura.

"Kukira sama saja." balas Sasuke.

"Jika kartu tarot, kau meramal nasib. Kalau penampakan, itu beda ceritanya. Tentang arwah penasaran, manusia yang telah mati, hii."

Sasuke tertawa. "Tapi aku sudah membuat kartu-kartu itu. Namanya maeni."

Lalu, Sasuke mengaluarkan kartu-kartu tarot yang telah dibuatnya, menunjukkannya satu demi satu kepada Sakura. Hanya lima lembar dengan gambar yang tidak seberapa bagus.

"Aku membuatnya dengan komputer, kau tahu pelajaran komputerku payah sekali." kata Sasuke. "Mau kujelaskan satu-satu?"

"Sekalipun aku bilang tidak, kau pasti tetap akan menceritakannya. Benar?" ujar Sakura pasrah. "Baiklah, kali ini aku akan mendengarkanmu."

Sasuke tersenyum. "Kartu pertama."

Kartu pertama disebut Sasuke sebagai blue sword. Gambarnya pedang berwarna biru, tentu saja, itu mengartikan bahwa pemain yang mengambil kartu ini sedang menghadapi masalah dan berusaha menyelesaikannya sebaik mungkin.

"Kartu kedua."

Kartu kedua dinamakan orange sky. Hanya sebuah siluet langit berwarna jingga, sekilas seperti langit dalam keadaan senja. Berarti pemain yang mengambil kartu ini sedang dalam keadaan aman dan tenang. Hubungan dengan orang lain cenderung akrab.

"Kartu ketiga."

Kartu ketiga dinamakan black heart. Seluruh permukaan kartu berwarna hitam pekat seperti langit malam, walau ada beberapa bintang yang bertabur disana. Berarti, kondisi pemain yang mengambilnya sedang tidak stabil, justru terpuruk karena masalah yang dialami. Tetapi bukan berarti tidak ada harapan. Corak bintang yang menandakan bahwa masih ada kesempatan yang tersisa untuk menyelesaikan segalanya.

"Lalu, kartu keempat."

Kartu keempat disebut sebagai white paper. Seluruh permukaan kartu seperti kertas putih yang tampak usang, sedikit koyak dan seperti habis diremas. Pemain yang mengambil kartu ini sedang ada dalam kondisi rapuh dan putus asa. Lebih parah dari pemain yang mendapatkan kartu black heart. Tetapi, dalam kondisi tersebut, pemain bisa menulis suatu hal yang baru dalam hidupnya. Tanda akan ada perubahan.

"Terakhir, kartu kelima."

Sasuke menamakan kartu terakhirnya purple hole. Hanya gambar sebuah lingkaran berwarna putih dengan warna dasar ungu yang amat gelap. Ini kartu yang paling tidak disukai Sasuke, karena berarti akan ada masalah yang datang bagi pengambil kartu ini.

"Semua kartumu tidak ada yang bermakna bagus." keluh Sakura. "Dan ini berbeda dengan tarot. Kartu-kartumu tidak mencerminkan masa depan sama sekali."

"Itu karena aku sudah bisa membaca masa depan," tukas Sasuke, "Karena itu aku membuat kartu yang mencerminkan kondisi si pemain, agar aku bisa mencocokkannya dengan masa depan yang akan dihadapi. Singkatnya, kartu maeni adalah kartu yang mencerminkan masa sekarang untuk menghadapi masa depan yang kulihat."

"Idemu... boleh juga, Sasuke." Perlahan, Sakura tersenyum. Selama tidak berkaitan dengan hantu, Sakura masih berani menerima tingkah Sasuke. Apa lagi Sasuke juga sudah kenal dengannya sejak kecil.

"Kau mau mencobanya, Sakura?" tawar Sasuke dengan seringai jail diwajahnya.

"Tidak!" seru Sakura langsung. "Tentu saja tidak. Menurutku, kartumu belum sempurna. Warna tidak hanya lima, kondisi masa sekarang juga tak hanya lima kemungkinan."

Sasuke mengerjapkan matanya, lalu tersenyum. "Kau benar-benar teman yang hebat, Sakura. Kau bisa melihat apa yang terlewat olehku. Tenang saja, cepat atau lambat aku akan menyempurnakannya. Tapi kau harus menjadi orang yang pertama mencoba. Ayo."

Sasuke mengocok kartunya dengan sangat cepat dan lihai, lalu mmenyebarkannya dihadapan Sakura. Sakura yang semula ragu, dipandangi Sasuke dengan tatapan memelas akhirnya memutuskan untuk mengambil satu.

Mata Sasuke membesar ketika melihat kartu yang dipilih Sakura.

Purple hole.

-TBC-

TBC yaa *ditendang*

Ini adalah fict SasuSaku pertamaku! *yess!* sudah lama aku mau membuat fict SasuSaku, tapi akhirnya malah bikin yang bergenre supranatural dikali pertama. Aku nggak tahu ini bisa layak disebut mengesankan atau tidak, karena ini adalah ide tiba-tiba pas ngobrolin soal tarot di kelas.

Aku membayangkan, kalau Sasuke bisa merapalkan masa depan gimana ya? Terus, kalau Sakura yang penakut sekaligus temen deket Sasuke kena masalah gimana ya?

Jadi, lahirlah fict berjudul Card(s) ini (:

Terima kasih telah membaca, kalau berkenan sih ninggalin pesen-pesen tentang kesan pertama setelah membaca fict pendek ini, hehehe. Sampai jumpa dichapter berikutnya! :D