Next Door

.

.

Cast : Yesung, Kyuhyun And Other

.

.

Genre : Crime, Romance

.

.

Rate : T

.

.

Pairing : KyuSung

.

.

Disc : Semua Cast Milik Tuhan

.

.

AN : Sebenarnya ini adalah cerita Creepypasta, ini bukan asli dari pemikiranku, aku menulis apa yang aku ingat saja dan tidak sepenuhnya sama. Judul juga sama tapi tambahkan kata 'Girl' didepan Next Door XD

.

.

HAPPY READING ^^

.

.

Ini adalah hari pertama aku menempati rumah baruku disebuah desa kecil jauh dari pusat kota bersama eomma. Kami pindah bukan karena apa-apa, aku terkena penyakit paru-paru jadi Dokter menyarankan agar pindah kepedesaan karena udara disana masih segar daripada dikota yang penuh dengan asap kendaraan bermotor atau asap dari pabrik dan itu tentu akan memperburuk keadaanku.

Rumah yang kami tempati tidak terlalu besar juga tidak terlalu kecil, terdiri dari dua kamar, ruang tamu, ruang tengah, dapur, basement, Wc dan kamar mandi disetiap kamar, itu mempermudahkan kami pergi ketoilet.

Didepan rumahku ada sebuah rumah yang sangat terurus berwarna biru langit, taman rumah itu sangat indah dipenuhi bunga mawar berwarna merah darah, setiap ada angin lewat maka harum bunga itu pasti sampai kepenciumanku.

"Yesung-ie~" Nah, itu suara eomma sedang memanggilku. Segera aku keluar dari kamarku yang terletak dipaling depan menuju suara eomma yang aku yakin berada diruang tamu.

Tidak membutuhkan waktu lama aku sudah sampai disana, disalah satu sofa duduk seorang lelaki berusia kira-kira 35 Tahun sedang menyesap minuman yang dibuat eomma.

"Nde eomma," Jawabku membuat lelaki itu menolehkan kepalanya kearahku. Ya ampun, lelaki itu sangat tampan, entahlah kenapa aku merasa begitu tertarik padanya, padahal usiaku baru 13 Tahun.

"Sini duduklah, dia tetangga didepan rumah kita." Eomma menepuk tempat duduk disebelahnya, aku menurut lalu berjalan mendekati orang tersebut, semakin dekat maka semakin tampan juga rupa si lelaki.

Duduklah aku disebelah eomma, didepanku duduk si lelaki, dia tersenyum manis kearahku dan itu membuat wajahnya terlihat berlipat-lipat semakin tampan. Apa eomma akan menjadikannya appa tiriku? Tidak mungkin'kan.

"Dia anakku, Kim Yesung. Suamiku meninggal ketika dia berumur 9 tahun," Aku menundukkan kepalaku sekilas dan dia mengikuti hal yang sama.

"Cho Kyuhyun imnida, aku pemilik rumah didepan kalian. Senang mempunyai tetangga lelaki manis sepertimu," Lagi-lagi lelaki bernama Kyuhyun itu tersenyum lebar padaku, entahlah. Aku saja tidak mengerti kenapa, eomma nampak baik-baik saja dengan hal itu, dan seperinya eomma tidak merasakan keanehan.

"Nde. Aku harus memanggil anda apa?" Tanyaku sesopan mungkin. Dia tersenyum lagi dengan menundukkan wajahnya nampak malu, tidak lama dia mengangkatnya lagi. "Kyuhyun saja."

"Memang usia Kyuhyun-ssi berapa?"

"34 Tahun, Yesung-ah." Perkiraanku benar bukan? Hanya lebih 1 tahun dari apa yang kupikirkan, usianya hanya beda 4 tahun dari eommaku, tapi jujur lelaki bernama Kyuhyun ini terlihat lebih muda dari usianya.

"Ah! Senang berkenalan denganmu, Kyuhyun-ssi." Dia mengangguk senang, eomma mengelus kepalaku membuatku menatapnya bingung. "Aku pulang dulu Ms. Kim, Yesung-ah. Terima kasih jamuannya,"

Dia berdiri, tingginya tentu melebihi tinggiku, jika aku berada disampingnya maka aku terlihat semakin pendek, dan benar sana, saat aku berjalan bersama dia dan eomma menuju pintu tinggiku hanya sebatas dadanya, bahkan lebih pendek lagi.

"Kalau Yesung-ie mau kerumahku, datang saja ne, aku punya banyak mainan." Kyuhyun berkata lembut sambil tangannya mengacak rambutku pelan membuatnya berantakan, tapi aku tidak protes melainkan mengangguk patuh.

.

.

Itu adalah pertemuan pertamaku dengan Kyuhyun, kesannya biasa saja tapi entah mengapa aku merasa dia mengintaiku, terbukti dari setiap aku pergi kesekolah dengan sepedaku dia berada didepan jendela dengan tatapan mata tajamnya tertuju padaku.

Hampir setiap hari aku merasa diawasi olehnya, bahkan ketika aku berada didalam rumah disaat eomma pergi bekerja dia berada ditaman rumahnya dan menatap kearah jendela kamarku, dan itu membuatku sangat takut.

Anjing didepan rumahku melolong keras, aku hampir terjatuh dari kursi meja belajarku karena kaget, sial bagiku, kenapa anjing itu berada diluar rumah, terlebih rumah biasa aku meletakkan anjingku sudah hampir hancur, dan anjing yang kuberi nama Kkoming itu sedang kelaparan, aku lupa memberi makannya beberapa hari ini.

Terpaksa aku mengambil mangkuk dan mengisinya penuh dengan makanan anjing kesukannya, sesudah itu aku pergi keluar rumah dan meletakkan mangkuk itu didepan rumahnya, dengan lahap Kkoming memakan itu, kuusap lembut bulu hitamnya, dia mendengkur manja lalu melompat kepahaku minta disayang. Aku tertawa melihat sikap anjing ini.

Hari mulai malam, aku berhenti bermain dengan Kkoming dan membiarkan ajingku tidur setelah menghabiskan makanannya. Aku kembali menemukan Kyuhyun diseberang sana sedang memperhatikanku, aku yang ketakutan segera masuk kerumah dan mengunci pintu sampai eomma datang jam 8 Malam ini.

.

.

Hari demi hari berlalu, aku mulai muak dengan sikap Kyuhyun yang menurutku kekanak-kanakan. Aku berniat melaporkan kepada eommaku hari ini, tapi eomma lebih dulu memberitahuku hal tentang Kyuhyun yang membuatku lebih ketakutan dari biasanya.

"Yesung-ie, kumohon jangan bermain kerumah Kyuhyun atau menyapanya lagi, dia itu sedang dicari-cari polisi, dia tahanan yang lepas." Aku kaget setengah mati, jantungku berdetak tak karuan, terlebih disaat dia tetap didepan rumahnya memperhatikanku lewat jendela yang kebetulan memenuhi rumah sederhana ini.

"Kenapa penduduk disini tidak melaporkannya?" Ketusku kesal. Apakah semua orang disini bodoh membiarkan tahanan sepertinya dibiarkan tinggal dan bergaul bersama warga sekitar, padahal bisa saja nyawa mereka hilang ditangan buronan sialan itu.

"Eomma tidak tahu Yesung-ie," Eommaku terlihat ketakutan. "Kalau kau sudah pulang sekolah langsung kunci pintu nde, jangan membukakan pintu pada siapa saja, eomma membawa kunci cadangan jadi jika eomma pulang eomma bisa langsung masuk tanpa membangunkanmu."

Aku mengangguk, tubuhku tiba-tiba bergetar hebat. Ya, aku ketakutan. Sangat. Bagaimana jika Kyuhyun itu mendobrak pintu dan masuk kedalam rumahku? Aish.

Malam itu pikiranku benar-benar kacau, hampir selamalam aku tidak tertidur hanya karena memikirkan Kyuhyun, esok harinya kantung mata dengan indahnya menghiasi bagian bawah mataku membuatku sungguh sangat kesal.

Eomma sudah berangkat kerja dan aku juga berniat pergi kesekolah, kapankah Kyuhyun berhenti memandangi rumahku? Atau mungkin dia mengincar eomma dan aku untuk dimakan? Tapi tiba-tiba dia tersenyum manis padaku, mau tidak mau aku tersenyum padanya berusaha menutupi kegugupanku, setelah itu aku mengayuh pedal sepedaku meninggalkan tempat itu.

.

.

Sepulang sekolah aku langsung menghampiri Kkoming dirumahnya, aku mengernyit melihat rumah Kkoming bukan lagi pondokan reot yang hampir roboh, tapi berubah menjadi pondokan bagus dengan warna-warni menyilaukan, didepan rumah Kkoming ada sebuah kotak pos berwarna merah, iseng-iseng kubuka kotak pos itu, aku dibuat tambah bingung lagi melihat ada selembar kertas didalamnya.

Kubuka kertas berwarna merah itu lalu membacanya. 'Kulihat tetangga lain rumahnya hampir hancur, jadi kuperbaiki saja dan ternyata tetangga imut ini suka. Dear Kyuhyun,' Dengan rasa takut sekaligus penasaran kutengokkan kepalaku kearah rumahnya, dan lagi aku mendapati dia disana sedang duduk dan melambai kearahku. Sialan lelaki itu, maunya apa sih? Membuat orang takut saja.

Aku tersenyum manis walau agak kupaksakan, daripada aku terus-terusan disini lebih baik aku masuk, kulihat Kkoming juga sudah diberi makan oleh Kyuhyun.

Sampai jam 8 Malam ada seseorang membuka pintu rumahku, eomma masuk dengan membawa sebuah bungkusan.

"Yesung-ie," Panggil eomma lembut, aku tersenyum kearahnya. "Eomma membelikan makanan kesukaanmu," Ujarnya lagi.

Dan malam itu aku melupakan sedikit tentang Kyuhyun.

.

.

Sampai akhirnya aku tidak tahan. Aku melapor pada eomma akan sikap Kyuhyun padaku, dan tidak kusangka eomma melaporkannya kepolisi, hari ini tepat didepan mataku Kyuhyun diborgol dan dibawa masuk kemobil polisi. Tapi dia tersenyum padaku dan mengucapkan sebuah kalimat yang aku tidak tahu apa.

Malamnya kami, lebih tepanya eomma mendapat teror. Sekitar jam 9 malam kami menerima paket, setelah dibuka ternyata itu adalah sebuah cutter yang masih berdarah, eomma yang ketakutan melapor kembali kepolisi, alhasil Kyuhyunlah yang sebenarnya melakukan itu, hukumannya ditambah menjadi 4 tahun kurungan.

Aku merasa sedikit lega, tapi malam berikutnya aku menerima sebuah paket lagi, aku membukanya dan seketika aku muntah tanpa henti selama sekitar 1 menit, disana... Sungguh aku tidak tahu apa yang harus aku katakan.. Dikotak itu anjingku, Kkoming.. Termutilasi dengan sadis, tangannya sudah tidak berada ditempat, begitu juga dengan kedua kaki mungilnya. Ya, Tuhan..

Aku menangis kencang, tiba-tiba eomma ada mendekapku dari belakang. Eomma?

"K-Kyu-hyun?" Ucapku terbata. Dadaku naik turun, tangan besarnya melingkari tubuh kecilku erat. Dia tersenyum, seakan senyuman itu tidak pernah lepas darinya saat melihatku.

Apakah ini akhir dari hidupku? Mati muda ditangan lelaki brengsek ini? Lagian bagaimana caranya dia bisa lolos? Menyogok polisi-polisi itu? Atau semua ini hanya ilusiku?

"Hanya ada 'KAU' dan 'AKU'," Oh! Ucapan bodoh apa ini? "Kyuhyun-ssi, sebaiknya kau keluar dari rumahku, eomma akan datang sebentar lagi." Mataku mulai berair, rasa takut ini menyelimuti seluruh tubuhku yang masih berada dipelukan Kyuhyun. Salah satu tangan lelaki itu menyentuh mayat Kkoming, dia mengambil darahnya lalu mengoleskannya kepipiku.

Tubuhku bergetar hebat membuatnya terkekeh mengerikan, bibir Kyuhyun menyentuh pipiku dan menjilat darah disana, bukan hanya sekali dia melakukan itu, melainkan sampai berkali-kali hingga kesadaranku hilang secara perlahan.

.

.

"Yesung-ie," Kepalaku terasa berdenyut, kubuka pelan kedua mataku. Ini jelas bukan dirumahku, kamar ini terasa sangat dingin.. Dan Omo!.. Banyak kepala manusia mengelili tempat aku berbaring sekarang, terlebih ada sebuah akuarium besar dengan sumur darah didalamnya.

Tubuh tanpa kepala itu menggantung dan dipaku memenuhi tempat ini, tangan berada dimana-mana, jantung, hati, usus berserakan dilantai.

Kyuhyun berada dipinggiran tempat tidur berlumuran darah ini, aku menatapnya shock. "Sebaiknya kita makan dulu, kau terlihat sangat pucat." Kyuhyun menuntunku menuju ruang makan, disepanjang rumahnya yang kulihat hanya pisau-pisau masih berdarah, dan terkadang banyak anggota tubuh berserakan. Rasanya aku ingin muntah saat itu juga, dadaku bergemuruh melihat tangan Kyuhyun dipenuhi darah sedang mencengkram kuat tangan kananku.

Sesampainya diruang makan tak kalah beda, disebuah ruangan bawah tanah kulihat sangat gelap hampir tak terlihat apapun dari sini, namun bau busuk entah bau apa ini menguar dari dalam sana. Apakah Kyuhyun makan ditempat ini? Mana bisa?

"Makanlah," Dia menyerahkan semangkuk sup dengan banyak daging didalamnya, aku masih membualatkan mataku, dia memaksaku untuk memakannya. Sementara dia sudah makan sejak tadi, Kyuhyun terlihat begitu menikmati hidangan ini.

"Makan Yesung-ie, apa aku perlu menyuapimu?" Aku menggeleng, kusendok sup beserta dagingnya lalu kumasukan kedalam mulutku, rasa daging ini aneh, tapi aku harus mengakuinya lebih enak dari masakan eommaku.

"Kyuhyun-ssi, aku mau pulang setelah ini. Kurasa eomma akan khawatir," Dia tertawa kearahku, seperti menertawakan perkataanku membuatku semakin bingung. Apa ada yang salah dengan ucapanku?

"Jangan Yesung-ie, kau disini saja bersamaku." Aku masih memakan sup ini, mataku tak henti-hentinya menatap wajah Kyuhyun, memang dia tidak terlihat seperti psycho, tapi senyum itu mengerikan.

"W-wae? Eomma akan khawatir," Dia menggeleng sambil menyeringai, baru sekarang Kyuhyun terlihat seperti psycho berdarah dingin dan tak kenal ampun jika keinginannya tidak terpenuhi.

Kyuhyun meraih remote TV lalu menghidupaknnya, berita di Tv membuatku hampir pingsan kembali.

"Seorang psycho bernama Cho Kyuhyun kembali berulah, dia keluar dari penjara dengan memeberikan uang kepada pihak polisi.. Ditemukan mayat seorang perempuan berusia 30 tahun dengan bagian tubuh bawahnya hilang.. Disana tertulis dengan darah 'Kim Yesung, aku mencintaimu,' dan diduga mayat ini adalah ibu dari sang anak bernama Kim Yesung. Belum ditemukan dimana bagian tubuh perempuan malang tersebut, diduga Cho Kyuhyun membawanya entah kemana. Sekarang lelaki itu sedang dicari-cari polisi, jika anda melihatnya harap laporkan pada pihak berwajib."

.

THE END

.

Tanpa aku jelaskan kalian sudah bisa menebak daging apa yang dimakan Yesung'kan? Ada yang mau ini TBC aja? #Ngarep.. kalo ada yang mau sequel aku menggeleng tegas.. Aku lebih baik buat chap 2 drpd sequel XD ..

-GOMAWO-