*Happy Reading!*
Himuro Tatsuya tidak bisa tidur. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari. Tidak baik jika Himuro tidak segera tidur. Ia bisa ngantuk saat di kelas nanti. Namun tetap saja. Sekeras apapun Himuro mencoba untuk memejamkan mata, ia tetap tak bisa tidur. Padahal ia tidak pernah mengalami insomnia seperti ini. Ia jadi tidak mengerti.
Himuro sudah mencoba berbagai cara untuk membuatnya mengantuk. Mulai dari membaca komik, novel, ataupun membaca buku pelajaran, mendengarkan musik, menonton film, atau sekedar lari-larian ke sekeliling kamar, tetap saja ia tidak bisa tidur. Akhirnya, Himuro menyerah. Ia memutuskan untuk kembali ke tempat tidurnya.
Himuro bosan juga lama-lama. Sampai sekarang pun ia masih belum bisa tidur. Akhirnya, Himuro memutuskan untuk mevideo call sepupunya yang tinggal di Tokyo, Kagami Taiga.
Himuro membuka laptopnya dan menyalakan aplikasi webcam, menghubungi Kagami. Ia menunggu beberapa saat.
"Aku tidak yakin kalau Taiga masih on jam segini. Dia kan tukang tidur," gumam Himuro. Namun, diluar dugaan Himuro, Kagami ternyata sedang online.
"Oh, Tatsuya. Hai. Tumben sekali kau menghubungiku dini hari begini. Ada apa?" tanya Kagami. Wajahnya muncul di layar laptop Himuro. Ia terlihat memakai kaus merah bergradasi hitam, sedang duduk di kamar asramanya.
"Tidak ada. Aku sedang bosan. Aku tidak bisa tidur," jawab Himuro.
"Insomnia kah? Tidak biasanya. Kukira kau menghubungiku karena kangen padaku," timpal Kagami.
Himuro tertawa menimpali ucapan Kagami. Ya, memang tidak sepenuhnya salah sih. Himuro memang merindukan Kagami, sepupu jauhnya itu. Saat mereka masih kecil, mereka selalu bersama-sama. Mereka tinggal di Amerika dan bersekolah disana hingga mereka duduk di bangku SMP. Saat SMA, orang tua masing-masing memutuskan untuk kembali ke tanah kelahiran mereka, yaitu Jepang. Himuro dan Kagami pun melanjutkan SMA di Jepang, namun di kota yang berbeda. Himuro adalah orang Akita asli, jadi ia melanjutkan ke SMA Yosen yang cukup terkenal dengan klub basketnya di Akita, sedangkan Kagami melanjutkan ke SMA Seirin, sebuah SMA berasrama yang baru didirikan di Tokyo. Karena hal itu, mereka berdua jadi jarang bertemu. Mereka hanya saling bertegur sapa lewat telpon, chating, ataupun video call seperti ini.
"Ahahaha, kau bisa saja Taiga. Tapi, memang benar sih aku kangen padamu. Aku ingin main basket denganmu lagi. Bersama dengan Alex juga tentunya."
"Tuh, kan. Aku juga sama sih."
"Oh ya, Kagami. Bagaimana dengan sekolahmu. Ku dengar kau bergabung dengan klub basket kan? Walaupun klub basket SMA-mu masih baru, ku dengar tahun lalu mereka berhasil sampai ke Interhigh. Ya, walaupun akhirnya kalah di semifinal sih," Himuro mencoba mencari topik pembicaraan.
"Ya begitulah. Karena itu, saat ini kami sedang berlatih keras untuk Interhigh yang selanjutnya. Tentunya, kami tidak mau kalah lagi," jawab Kagami.
Himuro kembali tertawa kecil. Matanya menjelajahi isi kamar Kagami. Tidak terlalu terlihat jelas karena kamar Kagami gelap. Terlihat pintu kamar Kagami terbuka dan masuklah seorang pemuda berambut biru muda. Kulitnya putih pucat dan warna matanya senada dengan rambutnya. Ia duduk di tempat tidur Kagami dan menoleh ke arah Kagami, tepatnya kearah kamera di komputer Kagami. Wajahnya datar, namun terlihat senyum tipis di wajahnya. Mungkin, ia bermaksud menyapa Himuro. Himuro balas tersenyum.
Himuro berasumsi bahwa anak itu adalah teman sekamar Kagami.
"Kenapa kau senyum-senyum begitu? Ada yang lucu?" tanya Kagami bingung.
"Ah, tidak ada kok," Himuro malu juga jika dia menjawab ia tersenyum untuk anak biru yang duduk di tempat tidur Kagami.
"Ngomong-ngomong, apa yang sedang kau lakukan? Kenapa belum tidur?" tanya Himuro.
"Biasa, insomnia. Besok akan diadakan penyisihan Interhigh babak pertama. Karena aku terlalu bersemangat, jadinya ya… begini. Aku tidak bisa tidur. Aku memutuskan untuk main game online sampai tiba-tiba kau menghubungiku," jawab Kagami.
"Oh, maaf kalau aku mengganggumu."
"Tidak apa. Kau tidak mengganggu. Aku malah senang kau menghubungiku."
Himuro menolehkan kepalanya ke jam digital di meja belajar. 03.00 AM.
"Hei, Taiga. Apa kau tau? Pukul 3 pagi itu adalah waktu keluarnya para hantu. Apa kau tidak takut?" Himuro tersenyum jahil. Ia kangen sekali menakut-nakuti Kagami-nya.
"Heh? Kau berniat menakutiku ya? Tenang saja, asrama Seirin itu bebas hantu kok. Sudah dibuktikan dengan riset," jawab Kagami sambil kibas-kibas tangan.
"Hehehe, masa?" Himuro tertawa meremehkan.
"Kau sendiri? Memangnya kau tidak takut didatangi hantu ke kamarmu?"
"Tentu saja tidak. Kamarku bebas hantu dong," Himuro menguap. "Sepertinya, aku sudah mulai ngantuk. Aku tidur duluan ya, Taiga."
"Iya. Kapan-kapan kita ngobrol lagi ya."
"Oh, ya. Sampaikan salamku pada teman sekamarmu, ya."
"Teman sekamar?" Kagami mengernyit. "Tapi, aku tidak punya teman sekamar, Tatsuya."
Tepat setelahnya, Himuro Tatsuya melihat pemuda berambut biru muda yang duduk di tempat tidur Kagami. Ia menyeringai. Seringai yang mengerikan dengan darah yang terus meluncur turun dari kedua rongga matanya yang kosong melompong.
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Roomate
Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadatoshi
Story © Yuuki Azusa
Inspired by fic That Guy © Aiko Blue
Rated : T
Genre : Horor x berbagai genre lainnya
Cast : Himuro Tatsuya, Kagami Taiga, Kuroko Tetsuya
oooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooooo
Hai, semua! Aku bawa fic KnB lagi nih! Kali ini kumpulan cerita horor. Bisa jadi cerita inspirasi atau murni bikinan sendiri. Untuk chap 1 ini aku terinspirasi dari fic-nya Aiko Blue. Tapi, aku tidak bermaksud mengcopy ataupun plagiat ceritanya ya. Sama sekali tidak. Btw, terima kasih untuk inspirasi ceritanya, Aiko Blue-san.
Kuucapkan terima kasih buat kalian yang mau baca fic-ku. Saran dari kalian di kotak review akan sangat membantu kelanjutan fic ini. Flame diizinkan asal jangan terlalu kasar. Sekian dan sampai jumpa di chapter selanjutnya!~
