FANFICTION

Tittle : This Cat Is Luhan ?

Author : baboNamja

Pair n cast : HunHan

Summary : Luhan Tiba Tiba berubah Menjadi seekor kucing, Sehun menemukan Luhan yang berwujud Kucing sedang terluka dijalan dan membawanya kerumah.

Merawat dan Menjaga Kucing dengan penuh cinta dan ketulusan.

Warning : Yaoi , NC, Mature, Typos, Gaje

Rate : M

Copytight : Cerita Milik Author, No Plagiarizm No Copas No No No !

Disclaimer : Tokoh merupakan milik diri mereka masing masing dan milik orang tua mereka .

This Cat Is Luhan ?

"Luhan, aku duluan ya." Sapa Baekhyun teman sebangkunya yang sudah siap untuk pulang.

"Oh.. Ne Baekie.. Hati Hati dijalan ya." Balas Luhan Ramah sambil mengemasi dan memasukan buku bukunya kedalam tas.

Luhan menengok kebelakang, disana ada Oh Sehun, Namja yang disukainya tapi hingga sekarang Luhan belum bisa mengungkapkan perasaannya karena takut, Sehun sedang bersiap siap untuk pulang.

"Luhan... " Sapa Sehun dari belakang.

Mendengar sapaan Sehun detak jantung Luhan menjadi tidak beraturan, dengan badan gemetaran Luhan menjawab Sehun.

"Nn..Nnee.. Sehunnie." Jawab Luhan Gugup

"Ayo kita Keluar Bersama." Ajak Sehun Sambil tersenyum kepada Luhan menunjukan eyesmilenya yang mematikan.

"Ne . . . Sehunnie.." Jawab Luhan dan Bangkit dari tempat duduknya. Sehun meraih Tangan Luhan dan menggandeng Luhan sepanjang perjalanan, Tidak sedikit yeoja yang melihat Luhan dengan tatapan marah, karena Sehun adalah Namja idola disekolah, Selain Tampan, Sehun sangat Ramah, Romantis, dan Pintar nge-dance. Saat Melewati gerbang Sehun menghentikan langkahnya dan beralih melihat kearah Luhan.

"Umm Luhan..." Sehun terlihat Gugup

"Ahh.. Ne Sehunnie ...?" Melihat sikap gugup Sehun Luhan menjadi lebih gugup.

"Bagaimana kalau besok kita ke taman bermain? Aku sudah lama ingin kesana tapi tidak ada teman yang bisa diajak, jadi , umm apah kau mau?" Tanya Sehun sambil menatap Luhan Lembut.

"jinjjah? Taman bermain? Tentu ! Aku suka sekali taman bermain." Jawab Luhan dengan Excited walaupun sekarang detak jantungnya benar benar tidak beraturan.

"Bagus... Besok aku tunggu didepan gerbang taman bermain jam 10 pagi ya.." Balasnya dengan semangat.

"Oke !" Jawab Luhan sambil membuat pose V dengan jarinya.

"Baiklah, Aku duluan ya !~ Sampai Jumpa Luhan !~" Seru Sehun sambil sedikit demi sedikit beranjak, perlahan bayangannya semakin menghilanh.

"Fiuuhhh... Jantungku benar benar tidak bisa diajak kompromi" Gumam Luhan dalam hati dan mulai berjalan pulang, Rumah Luhan terletak tidak jauh dari Sekolah, sekital 10 menit jalan kaki.

.

.

.

SEHUN POV

"Baiklah Oh Sehun ! Besok Kau Harus mengatakannya, Katakan kau menyukainya."

Perasaanku sangat gelisah. Ya ! Tidak aku pungkiri aku sangat menyukai Luhan, dan aku rasa Besok adalah saat yang tepat untuk mengungkapkan semua.

Aku terus berjalan menuju Halte Bus sendirian sambil membayangkan apa yang akan terjadi Besok. Hanya dengan membayangkannya saja aku sampai senyum senyum sendiri.

SEHUN POV END

.

.

.

LUHAN POV

"MIAWWW! MIAWWW !"

"Eoh? Suara Kucing dari Mana itu ?" Aku mencari dari mana Suara Itu berasal . Sekarang aku berada didepan sebuah Kuil Tua,
"Disini Sepi sekali." gumamku dalam hati.

"MIAWWWW! MIAWW!" Suara tadi terdengar semakin Keras, semakin jelas, Aku terus mengkuti arah suara itu, dan sampailah aku dibelakang kuil tua tersebut, Pintu belakangnya terbuka, aku sedikit mengintip Kedalamnya.

"ASTAGA! " Aku terkejut saat melihat seekor kucing kecil berbulu putih yang berlumuran darah tergeletak didekat pintu tempat aku berdiri.

Aku menghampirinya, Kucing ini Terluka pada Kakinya, Aku menggendong Kucing kecil ini menuju rumah dengan tergesa gesa berniat untuk mengobatinya.

Saat Sampai Rumah Beruntung Umma Tidak ada, Kalau Uma Tau aku bawa binatang peliharaan kerumah, bisa bisa disuruh membuangnya.

Aku Masuk kekamarku dilantai dua, dan meletakan Kucing Kecil diatas tempat tidur, Aku bergegas menuju dapur mengambil handuk basah dan Air serta Kotak P3K.

LUHAN POV END
.

.

.

SEHUN POV

8:00PM

"Besok aku harus terlihat tampan didepan Luhan, ummm Aku harus menyiapkan pakaian untuk besok." Aku menuju Lemari pakaianku dan membuka pintunya.

Ummm... Mataku terus mengabsen setiap pakaian yang tersusun rapi.

Kemeja Biru ? Tidak, T-Shirt Pink ? Tidak, Celana yang ini.. Ahh Tidak. Aku mengacak ngacak isi lemariku.

"Gahh ! dari sebanyak ini pakaianku, tidak ada yang bisa dipakai untuk besok.." umpat Sehun dalam hati.

Ku rebahkan tubuhku diatas ranjang yang penuh dengan tumpukaan baju yang kukeluarkan dari lemari tadi. Tiba Tiba mataku tertuju pada Pakaian yang tergantung didalam lemari, Kemeja lengan Pendek putih polos dan Celana Army Style (Style Author Ga banget).

"Pakai ini Saja."

SHUN POV END

.

.

.

LUHAN POV

"Nahh Selesai!" Akhirnya aku selesai mengobati kucing kecil ini, Bercak bercak darah dibulunya sudah kubersihkan, dan Lukanya sudah kuperban.

"Tunggu disini Kucing Kecil, Aku ambilkan Susu." Aku berniat Memberinya Susu dan Turun kedapur, tapi .. Aku merasa ada yang aneh dengan telingaku, terasa Gatal.

Setelah mengambil Susu dan wadahnya, aku kembali kekamarku. Umma Masih belum pulang.

"Ini, Minum Yang banyak Ne.." Kataku sambil mengelus elus kepala kucing kecil yang lucu ini.

"Miawww... Gomawoo"

ASTAGA ! Apa yang Kucing ini katakan barusan ? G..Go..Goomm..Gomawoo? Aku tidak percaya dengan apa yang aku dengar.

"Ne .. Gomawo Lu.. Han.. Terimakasih sudah menolongku, Kau benar benar baik hati Miaww.." Kucing itu Berbicara.

Aku hanya bisa Ternganga, Tidak percaya, Aku menuju Cermin dan menepuk nepuk pipiku.

"HUAAAA !" Teriakku.

Kk..kenapa Telingaku berubah? Dan sekarang aku mempunyai EKOR?" Aku benar benar terkejut dengan apa yang terjadi pada Tubuhku.

"Bersenang senanglah Luhan..." Kata Kucing itu dan perlahan tubuhnya menghilang.

Sial... kepalaku terasa berat, Tenagaku seperti hilang.

Tiba tiba semua gelap...

LUHAN POV END

09:00AM

"Hmmhhh... " Luhan menggeliat saat sinar matahari menerpa retinanya lembut, Perlahan Matanya terbuka.

"Tuhan, Mimpi apa aku semalam? Pukul berapa sekarang.?" Luhan melihat kearah Jam dinding.

"OMO ! sudah jam 9 ?" aku Harus bersiaap siap, Luhan berjalan menuju Pintu, Tapi dia tidak bisa mencapai Kenop pintunya.

"Kenapa Aku terasa pendek ya? Kenop pintunya kenapa tiba tiba menjadi tinggi" Tanya Luhan Heran.

"HUAAAAAAAA! " Luhan Terkejut saat melihat dirinya yang sudah berubah 100% menjadi kucing kecil berwarna putih saat dia melewati cermin.

"A..APP..APA YANG TERJADI?" Luhan merasa tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

Tiba Tiba #Ckleeekkk (suara Pintu dibuka)

"Luhan Bangun Chagyyy,,,,:" Umma Luhan membangunkan . Tapi tidak mendapati Luhan didalam Kamarnya. namun yang didapatinya adalah Seekor Kucing Putih yang tidak dikenal.

"KYAAAAAAAAAAAAAA!" KUCING KECIL ! #Tuiingg ! Umma Luhan langsung menendang Kucing Kecil yang bukan lain adalah Luhan

"UMMAA INI AKU !" Seru Luhan yang sekarang berdiri dedepan pintu rumahnya, tapi semua itu percuma karena tidak ada yang mengerti bahasa Kucing (ditelinga manusia cuma kedengeran meong meong), =,=

Karena merasa Usaha Menyadarkan ummanya Sia Sia Luhan pun Berjalan menuju jendela kamarnya, Luhan terkejut karen Jam dinding sudah menunjukan pukul 09:55AM berarti tinggal lima menit lagi untuk betemu sehun ditaman bermain.

"Bagaimana caranya aku bertemu dengan Sehun, Tidak mungkin Tubuh kucingku Naik Bus atau Kereta." Luhan mengacak rambutnya sebal.

"Kalau ingin cepat sampai aku harus bergerak dari sekarang ! Bagaimanapun Wujudku kearang Sehun pasti sedang menunggu." Seru Luhan dalam hati dan berlari secepat mungkin menuju taman Bermain yang jaraknya sangat jauh dari rumahnya.

.

.

.

10:30AM

Sehun memandangi Jam Tangannya.

"Luhan Kemana ya? Kok lama sih ?" katanya dalam hati.

Sehun menunggu didepan gerbang Taman Bermain dengan membawa Bunga mawar dan coklat.

.

.

.

"Hosh ... Hoshh.." Luhan terus berlari sekuat tenaga, Nafasnya sudah tidak terarur.

Tiba Tiba Luhan tersandung sebuah batu besar sehingga tubuh kucingnya tersungkur dan membuat Kepala kecilnya terluka serta bulu putihnya terkena Lumpur.

"Yackk ! Sakit Sekali ...

.

.

.

01:00PM

Sehun masih setia menunggu didepan gerbang sambil berdiri, entah sudah berapa banyak orang yang keluar masuk taman bermain dan memandangnya aneh, tapi Sehun tidak perduli, karena Luhan masih belum datang.

.

.

.

Luhan Berjalan terseok Seok dengan tubuh kucingnya yang sedang terluka. Kalau begini, aku tidak akan bisa mencapai Taman Bermain.

Akhirnya Luhan memutuskan untuk mengenyampingkan Rasa sakitnya dan berlari sekuat tenaga.

.

.

.

04:00 PM

Sudah 6 jam Sehun menunggu Luhan tapi Luhan belum datang, Sehun lupa membawa Ponselnya sehingga tidak bisa menghubungi Luhan.

Sehun menyeka Keringat yang mengalir dikeningnya. Bunya yang dibawanya sudah mulai Layu dan coklat didalam kotak itu sepertinya sudak meleleh.

Sehun masih menunggu dan duduk disebuah bangku kecil didekat pintu gerbang taman bermain dengan wajah berharap.

.

.

.

"Akhh Itu dia taman bermainnya.." Luhan sudah sampai didekat Taman Bermain, dia Sudah bisa melihat Papan Nama Taman Bermain dengan Jelas. Luhan mempercepat Langkahnya yang terseok, Kakinya terus mengalirkan Darah.

.

.

.

05:15 PM

"Maaf Tuan, taman Bermain sudah akan tutup, Apa Anda masih menunggu teman anda ?" Tanya Petugas Taman bermain.

"Ne, saya masih menunggu teman saya." Jawab Sehun Lesu sambil terus menggengam dua Tiket masuk taman Bermain yang sudah dibelinya.

"Kalau anda Tidak masuk, Tiket itu tidak akan bisa digunakan besok." Kata Petuga Taman Bermain.

"Ahh Tidak apa apa, Aku masih mau menunggu." Jawab Sehun menerawang kekejauhan.

.

.

.

Mata Luhan seketika berkaca kaca saat mendapati Sehun yang masih setia duduk menunggunya walaupun dia sudah sangat terlambat.

"Kau benar benar menunggu ku Sehunniee?"

Luhan dengan Tubuh Kucingnya, Luhan berjalan Terseok Seok mendekat kearah Sehun.

"miawww..."

"Enghh?" Sehun memandangi asal suara itu.

"Miawww..." Luhan dengan tubuh kucingnya Naik keatas bangku taman dan mengesekkan tubuhnya ketangan Sehun.

"Kucing manis, Kakimu terluka .Kasihan." Sehun memegangi Kaki Luhan yang Terluka karena benturan tadi.

"Biar aku obati," Sehun menggendong Kucing yang bukan lain adalah Luhan dan meninggalkan Bunga dan Coklat tadi diatas Bangku yang dia duduki dari tadi.

.

.

.

Sehun membawa Kucing itu (Luhan) Kerumahnya, Sepanjang perjalanan Sehun menggendong Kucing itu tak perduli darahnya mengotori kemeja putinya.

Luhan (kucing) Terus memperhatikan wajah Sehun sepanjang perjalanan, terlihat raut sedih dan kecewa .

"Sehun.. Aku disini.." gumam Luhan dalam Hati.

LUHAN POV

Sehun terus menggendong Tubuh Kucingku kerumahnya, Rumah yang cukup bagus, sepertiinya dia tinggal sendiri.

Sehun membawaku kekamarnya dan meletakan tubuhku diatas Tempat tidur king size miliknya.

Tak lama kemudian Sehun kembali dan mengobati Lukaku.

"Sudah Ne? Lain kali Hati Hati." Kata Sehun sambil mengusap usap Kepala Ku .

Sehun duduk Tertunduk dihadapanku.

Tiba tiba aku melihat Butiran Air yang terjatuh dari mata Indahnya, Sehun menangis!.

Baru Kali ini aku melihatnya terlihat tampan.

"Luhan ... " Rintih Sehun pedih disela Tangisannya.

"Dia menyebut namaku,Apa dia menangis karena Aku? ,maafkan aku Sehun,." Aku ingin menangis, tapi benar benar tidak tau cara menangis dalam tubuh kucing ini. Aku merangkak duduk dipaha Sehun berusaha membuatnya tenang.

"Miaww..." Kata ku sambil menyandarkan kepalaku dipangkuannya, Terasa sangat hangat, Sesekali Sehun terisak dan mengelus Kepalaku.

Setelah Tangisannya Berhenti Sehun memindahkan Tubuhku keatas tempat tidur.

Seketika mataku membulat Sempurna saat melihat Sehun membuka satu persatu kancing bajunya.

Melepas kemeja putihnya yang dihiasi bercak darah,
Dengan Jelas Aku bisa melihat tubuh Lembut Mulus putih tanpa cacat Sehun (pervert )

"Emhh Apa yang dia lakukan ? apakah dia akan memperkosa Ku (maunya)? tapi aku kan sekarang dalam wujut kucing..." Batiku berkecamuk.

Perlahan Sehun membuka Sreting celananya dan melepaskan Pakaian dalam miliknya. (wooooowww)

Aku tidak menyianyiakan kesempatan ini, Mataku tidak berkedip sedikitpun Memandangi tubuh Naked Sehun yang benar benar merupakan Sebuah Maha Karya.

Hidungku mimisan...

Ternyata Sehun ingin mandi #plakk, Bukan ingin memperkosa tubuh kucingku (PLAK).

Sehun berjalan menuju kamar mandi yang terletak behadapan dengan Ranjang tempat ku duduk saat ini. Langkahnya terhenti, dia berjalan kearahku.

"Kau Kotor Sekali, Tubuhmu Harus dibersihkan Juga.." Katanya Sambil tersenyum san menggendongku.

Gaaahhh rasanya seperti disurga saat tubuh kucingku menyentuh dada kurus sehun saat dia menggendongku.

Sehun menghidupkan Keran Air Hangat dan masuk kedalan Bath Tub, Tubuhnya yang separuh basah begitu seksi dimataku. hehe

Sehun membasahi buluku sedikit demi sedikit, aku sama sekali tidak berontak.

"Aneh... kau tidak takut air ?" Sehun keheranan karena sepertinya aku satu satunya kucing yang tidak takut air yang pernah ditemuinya.

"Miaww Miaww" Kataku karena hanya itulah yang bisa didengar Sehun saat ini.

Rasanya begitu hangat saat Sehun menggosok bulu buluku yang kotor. Kalau wujudku masih dalam wujud manusia saat ini pasti hidungku sudah mengeluarkan darah.

Setelah Selesai Membersihkan dirinya dan diriku, Sehun mengaitkan Handuk putoh dipinggangnya dan Mengangkatku lalu mengeringkan bulu buluku dengan Handuk yang dibawanya.

"Nahh... Sudah Bersih.. Sekarang dikeringkan pake Head Dryer." Kata Sehun Sambil membawaku ke mejad rias(?) dan memnghidupkan Headryernya.

.

.

.

.

"Huh~~ Saatnya Tidur" Kata Sehun Pelan, Aku hanya bisa mengikutinya keatas ranjang, Sehun mematikan Lampu dan mengidupkan lampu tidurnya.

"Miawww..." Kataku manja.

"Ahh.. Sini.." kata sehun sambil meraih tubuh kucingku dan memposisikanku disampingnya. Lalu Sehun Tidur dalam Posisi memelukku.

#GAAAHHH

TBC

FF Gaje :D Ratenya bakal M uyeaaahhh... (author mesum)

Sepanjang Cerita Luhan Jadi Kucing ~ Bagaimanakah Cara Luhan kembali kewujud semula ?

Apa Ceritanya Maksa? ToT

Andaikan Author jadi Kucing Juuga .. hahahaha (plak)

Semoga reader Suka... Review Yaa...

RNR ...