Summary : Naruto adalah detektif bayaran yang sangat terkenal. pada suatu hari dia dibayar untuk mencari tempat, dimana anak dari seorang pengusaha susu berada. Anak itu diketahui diculik oleh Orochimaru. Seorang buronan polisi. Karena Orochimaru menargetkan mangsanya adalah generasi muda (?). Naruto mau tidak mau harus masuk kembali ke sekolah. Dia menyamar menjadi anak SMA. Disana dia bertemu dengan pria yang dia tau, dia juga sedang menyamar. Orang itu adalah Sasuke. Mereka akhirnya ditemukan kembali setelah 2 tahun dipisahkan. Bagaimana misi itu? bagaimana kehidupan Naruto di sekolah. Dan hal apa saja yang terjadi?
Happy reading…
DON'T LIKE, DON'T READ!
Naruto punya Masashi Kishimoto. Bukan punyaku. Tapi kalo dikasih boleh juga. hahahahaha.*di amaterasu Itachi*
Pairing : SasuFemnaru
Warning : TYPO dan OOC tingkat akut, pokoknya kesalahan ada dipenulis.
Namikaze Naruto : 23 tahun
Uzumaki Tsukiko (Naruto) : 16 tahun
Nara Shikamaru (Uzumaki Shirui): 24 tahun
Uchiha Sasuke : 24 tahun
Yakushi kuroi (Sasuke) : 16 tahun
MISI
BRAK!
Seorang wanita berambut kuning panjang keluar dari sebuah ruangan dengan tergesa-gesa, dengan cepat dia mengganti chanel tv nya. Wajahnya tampak serius dengan berita yang sedang dibicarakan oleh seorang reporter.
"Hey! Siapa yang menggantinya?" seorang pria berambut hitam dan bermata onyx tampak sedikit terkejut dengan chanel di tv nya.
"Aku." wanita itu menjawab pertannya pria itu dengan cepat. Bahkan dia tidak melirik siapa yang sedang berbicara kepadanya.
"Aku sedang merekamnya tahu!" pria itu tampak tidak terima.
"Aku bisa menyuruh pemilik chanel itu untuk menayangkannya kembali." Wanita itu tetap tidak melirik pria yang ada tepat disampingnya. Bahkan mata dan tangannya sibuk mengamati dan menulis berita itu.
"Kau egois, Naruto!" pria itu sedikit marah.
"Hey! Aku bilang aku akan menyuruh pemilik chanelnya untuk menayangkannya kembali, Sasuke." Naruto membela diri.
"Tapi aku butuh untuk kenaikan pangkatku, DOBE!" seseorang yang dipanggil Sasuke itu meneriakan kata terakhirnya. Tetapi Naruto masih menghiraukannya. Sasuke segera menuju keluar rumah dan….
PET!
Semua alat elektronik disana mati.
"Teme… cepat hubungi PLN!" Naruto berteriak.
"Lakukan sendiri. Aku tidak peduli." Sasuke masuk kembali kedalam rumah.
"Bisakah tidak menjadi anak kecil seperti ini, Sa-su-ke?" kata Naruto kepada Sasuke.
"Kaulah yang seperti anak kecil, Na-ru-to." kata Sasuke.
"Kau… kau tau ini sangat penting, clienku benar-benar sedang kesulitan." Naruto mencoba untuk menenangkan amarahnya.
"Kau pikir yang kulakukan adalah tindakan yang tidak penting?" Sasuke menatap Naruto tajam.
"Ti-dak-pen-ting" Naruto menekankan setiap suku katanya.
PLAK!
Sebuah tamparan melayang dari tangan Sasuke. Naruto memegang pipinya dan menatap Sasuke tidak percaya.
"Sudah dari dulu aku menginginkan posisi itu. dan sekarang kau malah ingin menghancurkannya." Sasuke masih saja menatap tajam Naruto.
"BAIK! URUSI SAJA POSISIMU!" Naruto berlari dan meninggalkan rumah.
Matahari sudah berada diatas kepala. Tetapi hal itu tampak tidak mengganggu seorang wanita yang ada didalam selimutnya. Wanita muda itu tampak gelisah didalam selimutnya. Bahkan posisi apapun tidak dapat mengurangi rasa gelisahnya.
"TIDAK…" wanita itu berteriak.
Keringat dingin keluar dari seluruh tubuhnya. 'Tidak! Mimpi itu lagi.' batinnya. Dengan perlahan dia berusaha untuk menetralkan detak jantung dan tubuhnya yang sedikit gemetar.
TOK. TOK. TOK
"Masuk!" wanita itu mempersilahkan pelayannya masuk.
"Nona, ada clien di ruang tamu." pelayan itu berbicara sangat sopan.
"Baik. aku akan segera kesana!" wanita itu dengan cepat masuk kedalam kamar mandi.
Setelah memakai pakaian yang menurutnya sudah sopan untuk menemui clien, dia segera turun. Sebenarnya hari ini adalah hari liburnya. Karena hari ini adalah hari minggu. 'Jika ini bukan hal penting. Aku tidak akan menerima misi.'batinnya.
"Owh… maafkan aku mengganggu anda, Nona Namikaze." kata seorang pria yang ada di ruang tamu.
"Hn. Apa yang bisa saya bantu. Maafkan saya, saya terlambat. Perkenalkan nama saya, Namikaze Naruto." Naruto memperkenalkan dirinya.
"Aku sudah mengenal anda, Nona." kata pria itu yakin.
"Jadi apa yang anda butuhkan, Tuan Kimimaru?" kata Naruto to the point.
"Aku sudah menyangka, Nona akan mengenaliku. Walaupun aku memakai baju ini." kata Kimimaru. Dia bangga karena orang yang ditemuinya tidak membuat dirinya kecewa. Karena menurutnya pandangan pertama itu penting. Dirinya adalah seorang pengusaha susu. Dia sebenarnya tidak ingin menggunakan pakaian yang seperti ini. Tapi demi hal yang sangat penting dia melakukannya. Dia memakai baju seorang bodyguard. Padahal yang biasa dipakainya adalah sebuah jas. Dia hanya ingin mengetahui apakah Namikaze Naruto yang terkenal sangat mudah mengenali seseorang bisa tertipu dengan pakaiannya.
"Jadi? Apa yang membuat anda datang kemari?" kata Naruto tidak sabar.
"Baiklah. Anak saya Kimimaru Junior, diculik oleh Orochimaru. Dan saya ingin Nona, untuk mencarinya. Saya akan membayar berapapun. Jika anak saya ditemukan." Kimimaru tampak begitu sedih menceritakan bahwa anaknya diculik oleh Orochimaru.
"Baiklah. Akan saya terima misi ini. Berhubung saya mempunyai banyak waktu senggang sekarang." Kata Naruto.
"Saya harap. Saya dapat mendengar kabar baik dengan segera." Kimimaru bangkit dari tempat duduknya.
"1 bulan setidaknya cukup untuk saya. Karena ini berhubungan dengan Orochimaru. " Naruto menyakinkan cliennya. Naruto bangkit dan mengantar cliennya kedepan rumah.
"Terima kasih, Nona." Kimimaru membungkukan badan.
"Terima kasih kembali." Naruto tersenyum.
Kimimaru masuk kedalam mobilnya. Dan meninggalkan rumah Naruto. Naruto segera masuk kedalam rumah. Sebenarnya mencari orang yang diculik itu sangatlah mudah. Tapi… hal yang sangat berbeda dengan kasus ini adalah…. Orochimaru. Naruto tampak berpikir. 'Sebenarnya apa yang dipikirkan Orochimaru dengan menculik Kimimaru Junior. Apa dia ingin mendapatkan susu gratis setiap hari?' batinnya. tetapi Naruto segera menghilangkan anggapan itu. karena menurutnya itu adalah sebuah alasan yang konyol.
Naruto masuk kedalam ruang kerjanya. Dan segera membuka laptopnya. Untuk mencari tahu apa yang harus dilakukannya agar misi ini berhasil. Tapi setelah membuka emailnya, dia sangat terkejut.
TARAT!
Disana setidaknya ada 100 email yang masuk. Bukan itu yang membuatnya terkejut. Karena hal itu sudah biasa. Tapi karena alasan mereka mengirim email itu semua sama. Yaitu meminta bantuan Naruto untuk menemukan anak mereka yang diculik Orochimaru. Dan ada satu email yang membuatnya menyeringai.
"Ternyata kau ingin bermain-main denganku, Orochimaru!" Naruto menutup laptopnya.
Naruto mengambil telfon yang ada disebelahnya dan menelfon seseorang yang sangat dipercayainya.
"Shika. Aku akan masuk SMA Konohagakure, besok. Siapkan semuanya."
TAK!
Naruto menutup telfonnya dan segera menuju kamar mandi. Disana dia memutar salah satu kaca. Dan pemeriksaan dimulai. Dimulai dari mata, jari dan sedikit secara cepat sebuah pintu keluar dari sana. Dia membuka pintu itu dan masuk kedalamnya. Dilihatnya semua pelaratan pengintaian disana. Tapi dia hanya membutuhkan beberapa barang dari sini. Dibukanya sebuah lemari besar, dimana tersimpannya banyak wig. Wig dengan segala warna.
"Merah sepertinya tidak terlalu mencolok." Naruto mengambil wig merah.
Ditutupnya kembali lemari itu. kemudian dia membuka laci dibawahnya dimana banyak sekali kaca mata. Diambilnya satu. Tapi kaca mata itu bukan untuk membuatnya cupu. Tetapi itu adalah kaca mata dengan kemampuan khusus, yaitu bisa beralih fungsi sebagai teropong. Bahkan kaca mata itu bisa sebagai penunjuk tempat yang baik. Diambilnya beberapa chip, pasangan dari kaca mata itu. Itu semua untuk mengamati orang-orang yang dicurigainya. Kemudian dia beralih kelemari sebelahnya dimana banyak sepatu dan tas berada. Diambilnya sebuah tas berwarna kuning. Ini hanya seperti tas biasa, tetapi sebenarnya tas itu memiliki sebuah keunggulan. Tas itu hanya bisa terbuka dengan sidik jarinya. Dan diambilnya juga sebuah sepatu sport. Sepatu yang tidak akan bisa hancur meskipun sepatu itu dijatuhi beribu-ribu ton batu dan besi.
"Sepertinya semua sudah." katanya sambil membawa semua itu keluar.
Sebenarnya banyak hal yang ingin diambilnya. Tetapi dia tidak ingin terlalu mencolok. Naruto baru saja ingin menutup pintu itu. sebelum akhirnya dia segera berbalik, dia segera menuju sebuah meja. Diambilnya jam tangan perubah suara, cincin yang berisi racun dan anting yang dapat mengubah suara jauh menjadi lebih dekat dan jelas dan juga sebuah lensa mata berwarna hijau. setelah mengambil itu semua Naruto menutup pintunya. Dan semua kembali seperti semula.
Naruto kembali keruangannya dan menemukan seorang pria berambut nanas. Pria itu menggaruk bagian belakang kepalanya.
"Semua sudah siap. Hoam…" pria itu menutup mulutnya.
"Kerja bagus, Shikamaru. Aku harap kau bisa menjadi guru yang baik disana." Naruto mengedipkan matanya.
"Aku jadi guru?" Shikamaru heran dengan perkataan Naruto. 'Bukannya aku hanya diperintahkan untuk mendaftarkanya sebagai siswa kelas XI.' batinnya.
"Besok aku ingin kau menjadi guru. Kau mengerti?" kata naruto sedikit memaksa.
"Baiklah. Aku pulang. Semua data tentang sekolah, namamu, orang tuamu, sekolah lamamu, hobby, cita-cita bahkan pelajaran yang kau benci dan kau senangi ada disana." Shikamaru meninggalkan Naruto yang sedang menatapnya kagum.
"Owh ya. Seragam sudah ada di kamarmu." Shikamaru menambahkan.
Naruto menatap kepergian Shikamaru dengan senyum. 'Dia memang asisten yang sangat bisa diandalkan.' batin Naruto. Naruto mendekati mejanya dan melihat akte kelahirannya.
"Uzumaki Tsukiko ya." katanya pelan.
*skip time*
Pukul 06.30 Naruto sudah bersiap berangkat kesekolah. Diambilnya sebuah kunci yang ada didalam laci kamarnya.
"Aku akan mengantarmu." Shikamaru tiba-tiba masuk kekamarnya.
"mengantarku?" Naruto merasa tidak percaya dengan yang dikatakan oleh Shikamaru.
"Kita adalah kakak beradik. Kau tau? Namaku adalah Uzumaki Shirui." katanya.
Naruto mengambil salah satu wig yang ada dilemarinya. Itu hanya wig biasa.
"Pakai ini!" Naruto memasangkan wig itu kekepala Shikamaru.
"Keluarga Uzumaki mempunyai ciri khas berambut merah." Naruto menjelaskan.
"Bagaimana dengan 3 garis halus diwajahmu?" Shikamaru menatap Naruto.
"Kau meragukanku rupanya. Sekarang kau keluar dan tunggu di mobil saja!" Naruto mengusir Shikamaru dari kamarnya.
Kenyataannya mereka tidak mempunyai hubungan khusus apapun. Shikamaru sudah mempunyai istri yang sangat cantik di rumah. Namanya adalah Nara Temari. Sebenarnnya dia juga adalah salah satu mata-mata andalan Naruto. Apalagi dengan sifatnya yang begitu tegas dan tangkas. Jangan pernah meremehkan kemampuannya. Karena semua yang menjadi kaki tangan Naruto adalah orang-orang yang sangat berpengalaman dan memiliki kualitas yang sangat tinggi.
Naruto dengan segera memakai semua alat pengintainya. Dan mencoba satu-satu agar tidak terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan. Setelah memakai semuanya, Naruto menatap dirinya dicermin.
"Tidak kusangka aku akan mirip sekali dengan Kaa-san." Naruto tersenyum puas dan segera turun.
Shikamaru menunggu didepan mobilnya. Jika tidak karena misi ini. dia yakin dia masih berada didalam selimut.
"Ayo berangkat!"
"Hn." Shikamaru segera membukakan pintu untuk Naruto.
"Nyonya Kushina?" Shikamaru tidak dapat menyembunyikan rasa kagumnya.
"Hey. Ini aku Naruto." kata Naruto membuyarkan segala sesuatu yang melintas dikepalanya.
Shikamaru segera datang kembali dari alamnya. Penyamaran Naruto benar-benar perfect. Tidak ada satu celahpun. Bahkan dia sangat mirip dengan almarhum kaa-sannya. Idola dari Shikamaru. Penampilan Naruto saat ini adalah. Rambutnya berwarna merah dia menggunakan seragam, kacamata dengan frame putih, warna mata hijau, sepatu sport, kaos kaki selutut berwarna putih, rambutnya dikuncir 2, anting yang tidak terlalu mencolok, sebuah jam tangan yang elegan, cincin yang sangat simple, tas berwarna kuning dan yang Shikamaru tidak dapat dipercaya. Naruto dapat menghilangkan tiga garis halus diwajahnya dengan make up yang menurutnya tidak tebal. Shikamaru segera masuk kedalam mobil dan mengendarai mobilnya menuju sekolah.
"Rambut ini tidak cocok untukku. Mengapa tidak berwarna coklat. Agar tidak terlihat aneh dengan wajahku." Shikamaru berkata kepada Naruto yang sedang melihat jadwal pelajarannya.
Naruto menekan salah satu tombol dipintu mobil dan kursi segera kebelakang. Shikamaru tau apa yang akan dilakukannya. Dibelakang memang ada beberapa wig milik Naruto yang sengaja ditinggalkan.
"Pakai ini! namamu masih sama. Kita masih dalam satu keluarga. Keluarga Uzumaki."
"Hn."
Diperjalanan mereka sedikit mengobrol tentang misi mereka yang mungkin agak sedikit sulit. Ditambah ini semua bukan mencari satu orang. Tapi 100 orang. Tidak terasa mobil sudah terparkir di parkiran sekolah. Naruto keluar dari mobil itu.
"Sudah lama aku tidak merasakan suasana sekolah." Naruto tersenyum dan memperhatikan suasana disana.
"Ayo masuk! Ku kira kita sudah terlambat." Shikamaru berjalan mendahului Naruto.
Mereka berdua datang keruang kepala sekolah dan itu hanyalah sedikit basa-basi yang sangat tidak dibutuhkan. Semua orang percaya bahwa Naruto dan Shikamaru adalah keluarga Uzumaki.
CKLEK!
"Maaf saya terlambat." Seorang guru bermasker masuk kedalam kelas. Dibelakangnya mengekor Naruto dan Shikamaru.
"Baik! Sensei akan kenalkan guru dan teman baru kalian."
"Siapa itu, Kakashi-sensei?" kata salah satu anak disana.
"Tenang-tenang. Sepertinya kalian tidak sabar untuk mengetahuinya." Kakashi mempersilahkan Naruto dan Shikamaru masuk.
"Silahkan perkenalkan nama kalian." Kakashi agak mundur kebelakang.
"Nama saya adalah Uzumaki Shirui. Saya adalah wali kelas baru kalian. Dan ini adalah adik saya."
"Perkenalkan Namaku adalah Uzumaki Tsukiko. Douzoyoroshiku."
Semua anak terkagum dengan teman dan guru baru mereka. Bahkan semua anak cowok langsung menatap Naruto dengan tatap. Ehem.
"Naruto kau duduk dibelakang Yakushi kuroi. Yakushi, angkat tanganmu!" Kakashi menatap seorang siswa berambut abu-abu dan memakai kaca mata.
Dengan sangat malas anak itu mengangkat tangannya. Naruto mencari siapa anak yang dimaksud Kakashi. Dan matanya langsung terbelalak. 'Tidak! Itu adalah Sasuke. aku tau itu Sasuke' batinnya. Yakushi menatap Naruto. Dia merasa kenal dengan raut wajah itu. tapi dia tidak mau repot-repot untuk memikirkannya. Tapi dia mengakui bahwa cewek yang akan duduk dibelakangnya adalah cewek yang sangat cantik. Memikirkan itu membuat jantungnya sedikit berdetak lebih dari biasanya. 'Aku tidak mungkin merasakan perasaan ini lagi!' batinnya.
Naruto duduk dibelakang Yakushi atau Sasuke.'Penyamarannya memang bagus dan berkembang. Tapi sayang. Aku sudah mengetahuinya lebih dulu. Mengapa si Teme itu ada disini juga. sudahlah aku tidak peduli!' batin Naruto. Naruto menatap punggung Sasuke. tidak biasanya dia menatap punggungnya. Hanya punggungnya. Mereka biasanya bertatap muka. Bukan seperti ini. ada rasa sakit disalah satu sisi hatinya. Menyadari bahwa dia tidak akan seperti dulu. Waktu dimana dirinya bersama Sasuke.
Sasuke merasakan dirinya diawasi. Tapi dia yakin. Itu hanya tatapan kagum dari anak baru. Karena tidak ada satupun dari siswi disini yang tidak suka terhadapnya. Dia menarik sedikit bibirnya keatas. Menampilkan sebuah seringai yang sangat menggoda. *PLAK!*.
'Aku harap misi ini tidak terganggu dan berhasil." batin Naruto, Sasuke dan Shikamaru.
Dan akhirnya petualanganpun dimulai.
To be continued
FYUH….
Akhirnya fanfic ini selesai juga. ga tau kenapa Tsuki malah bikin fanfic ini ya. Harusnya Tsuki lebih fokus sama fanfic MY SECRET. Hehehehe. Baik. Tsuki tidak punya banyak basa-basi. Tsuki tunggu reviewnya. ~(^0^~) ~(^0^)~ (~^0^)~
