Hai. . . iseng-iseng aja nih bikin fanfic lagi, ide ini langsung muncul gitu pas aku lagi tidur-tiduran. Mudah-mudahan para readers sekalian suka ya! Jangan lupa di review. . . ^_^
.
.
Diclaimer : Naruto belong to Masashi Kishimoto
Warning : Abal, romance, friendship
.
.
New Love
.
.
Chapter 1
Terlihat seorang berambut pirang berdiri mematung di depan seorang gadis berambut indigo panjang.
"a-apa yang kau katakan Hinata-hime?" tanyanya masih dengan mata terbelalak
"a-aku su-sudah bilang ka-kalau aku mi-minta putus. Me-mengerti?" Tanya Hinata nama gadis itu. Memang dia kalau bicara suka gelagapan soalnya bawaan sejak lahir.
Naruto sangat merasa sedih, kesal, kecewa, marah, semuanya bercampur aduk. Sungguh gadis di depannya ini telah membuatnya sakit hati. Dulu, Hinata yang terus mendekati Naruto, hingga mereka berpacaran, awanya sih Naruto biasa-biasa saja sama Hinata. Namun entah mengapa ia sudah mulai suka dengan gadis di hadapannya ini. Tapi kenapa? Kenapa Hinata tega menyakiti Naruto? Oh… sebenarnya Hinata hanya suruhan Shara saja –mantan pacar Naruto- untuk menyakiti Naruto, mungkin karena pembalasan dendamnya karena Naruto minta putus.
"a-apa hanya karena shara kau me-melakukan semua ini?" Tanya Naruto masih menatap tajam kearah Hinata.
"ya be-benar. Sha-shara-chan ada-adalah sahabatku, ja-jadi a-aku akan mem-membantunya!" kata Hinata sambil berbalik pergi meninggalkan Naruto yang masih mematung.
^_^BlueCherry^_^
Sudah tiga bulan Sejak saat itu Naruto menjadi anak yang pendiam, ya sampai sekarang ia masih patah hati. Entalah mungkin pindah sekolah tepat untuknya.
"Naruto, benar kau mau pindah sekolah ke konoha?" Tanya pria dewasa yang sangat mirip dengan Naruto namun yang membedakannya adalah dia tidak mempunya tanda lahir seperti kumis kucing di ke dua pipinya dan rambutnya yang lebih panjang dari Naruto. -Ayah Naruto-
"ia, aku hanya ingin lebih mandiri di sana!" ujar Naruto sambil mengemasi barang-barangnya.
"jadi jam berapa kau berangkat ke sana?" Tanya sang ayah kembali
"hm… sekitar jam 03.00 nanti aku akan berangkat"
Hening. Minato yang melihat anaknya jadi pendiam seperti ini hanya di biarkan saja.
"Narutooo. Turun kaa-chan sudah buat makanan!" teriak seorang wanita yang sangat familiar bagi Naruto.
"ia kaa-chan. . ." jawabnya lalu bergegas turun ke dapur
Rumah Namikaze Naruto memang sangat besar, kadang jika kau datang ke dalam. Hati-hati saja! Jangan sampai tersesat. Keluarga Namikaze adalah krluarga yang punya perusahaan terbesar di dunia, dan mempunyai cabang perusahaan di mana-mana. Tak salah jika rumah mereka sangat besar, 3 kolam renang, halaman rumah yang luasnya berhektar-hektar, kebun bunga sendiri,dan mobil yang sudah tidak dapat di hitung jumalahya.
Dapur
"hei… kaa-chan dan tou-chan sudah Mendaftarkanmu di sekolah academy school konoha , di situ sekolah asrama kau mau tinggal di asrama atau di apartemen? Mudah-mudahan kau suka ya!" kata Kushina sambil tersenyum kepada anaknya.
"hm… sepertinya aku di kos-kosan saja! Dan semua yang kalian berikan pasti membuatku senang" jawab Naruto sambil membalas senyuman ibunya.
"bersiap-siaplah Naruto sudah jam 02.15. cepat selesaikan makananmu.!" Kali ini suara baritone ayahnya yan terdengar.
"ia" jawab Naruto
^_^BlueCherry^_^
"Naruto… hiks.. jaga dirimu baik-baik. Jangan lupa hiks… makan, selalu kirim kabar pada kami…" ujar Kushina sambil sesenggukan.
Tangan Minato masih setia membelai punggung Kushina. "sudahlah… anak kita kan sudah besar"
"ia kaa-chan tenang saja, aku pasti akan member kabar kaa-chan dan tou-chan setiap dua bulan sekali. Jadi kaa-chan tenang saja" kata Naruto langsung memeluk kaa-channya.
"hm.. hm.. jadi tou-chan tidak di peluk?" kata Minato cemburu pada Kushina karena hanya dia yang di peluk Naruto.
Naruto yang melihat kelakuan ayahnya hanya tertawa di ikuti Kushina. Dan langsung memeluk tou-chanya.
"nah begitu dong…" ujar Minato membalas pelukan Naruto.
"sudah.. sudah.. cepat Naruto sudah jam 02.35 bisa-bisa kau ketinggalan pesawat" ujar Kushina.
"yah kalau begitu… aku pergi dulu…" kata Naruto sambil melambaikan tangannya menuju ke sebuah mobil Honda jazz hitam.
Minato dan Kushina membalas lambaian Naruto dengan sebuah senyuman. Ternyata anak kita sudah besar. Batin Kushina
^_^BlueCherry^_^
Iwagakure airport
"Disampaikan bagi seluruh penumpang menuju Konoha harap bersiap-siap karena sepuluh menit lagi kita akan berangkat"
"hahh…" terdengar helaan nafas dari pemuda berambut kuning sambil menuju ke pesawat.
Sebenarnya ia pindah ke konoha hanya ingin melupakan Hinata –gadis yang menyakitinya- sungguh ia berharap Hinata akan meminta balikan lagi *tapi sepertinya itu tidak mungkin*
^_^BlueCherry^_^
Hari ini Sakura dan Ino lagi ngerjain tugas di kamar asrama mereka, biasa namanya juga murid pasti banyak tugas dari guru.
"Ino…" Panggil gadis berambut seperti permen kapas
"hm?" respon Ino
"kenapa mereka selalu saja menghinaku?" Tanya Sakura sambil membalikan badannya menghadap Ino
"entahlah? Kau tidak usah pikirkan mereka. Anggap saja itu hanyalah angin berlalu"
"tapi… aku suda tidak tahan dengan mereka."
"tenang saja kan ada aku di sini!" kata Ino sambil tersenyum kepada sahabatnya yang mampu membuat wajah sedih Sakura kembali menampakan senyum.
Sakura. Gadis yang selalu di ejek oleh teman-teman sekolahnya. Dan dia harus berterima-kasih pada Ino karena hanya Ino yang mau menerimanya sebagai seorang teman. Setiap harinya pasti Sakura selalu di bully gank Pricess.
FLASH BACK^_-
"hei…" panggil seorang gadis berambut merah dengan nada sinis
Sontak seorang gadis cupu pinky membalikan badannya. "a-aku" tanyanya
"ya..siapa lagi kalau bukan kamu!" teriak Konan
"cepat sini!" seru shion
Sakura akhirnya memberanikan diri untuk pergi ke tiga anak itu.
"ada a-apa?" Tanya Sakura gugup
Tidak menjawab, Konan dan Karin langsung mencengkram lengan Sakura kuat dan lansung menyeretnya. Hingga buku-buku yang ada di genggaman Sakura semuanya terjatuh.
"a-aw…" kata Sakura yang merasa sakit di perlakukan seperti itu.
Karin dan Konan masih menyeret Sakura di ikuti Shion yang berjalan di belakan mereka.
"kita bawa ke mana dia?" Tanya Karin pada Shion
"toilet wanita" jawabnya
"le-lepaskan. Ku mohon."
Walau Sakura memberontakpun itu tak akan menghentikan Princess. Dan biarpun Sakura meminta tolong, tak aka nada satu orang pun yang akan membantunya.
Saat sampai di toilet, mereka segera masuk dan mendorong tubuh Sakura sekeras-kerasnya. Hingga Sakura jatuh di lantai.
"hhahaha…" tawa ketiga orang itu menggema
"ih… dasar anak cupu!" teriak Konan
Ya… Sakura memang anak yang cupu. Baju kebesaran, rok yang sampai di tengah betis, kaus kaki panjangnya. Juga kacamatanya.
"bangun!" teriak Shion.
Mendengar teriakan tersebut Sakura langsung saja bangkit berdiri dengan kepala tertunduk. Namun…
'Lllkk'
Kacamata Sakura di cabut. Membuat mata Sakura tidak dapat melihat dengan jelas.
"ke-kembalikan, ku mohon…" kata Sakura berusaha membendung air matanya yang mulai jatuh…
"mau kacamata ini?" Tanya Konan dengan nada yang di buat-buat
Sakura hanya mengangguk. Walaupun matanya rabun tapi ia masih bisa melihat kacamatanya di pegang Konan.
"kalau begitu…" sengaja Karin menjedanya "cepat kau cium kaki kami!" sambungnya dengan seringaian licik. Di ikuti gelak tawa mengerikan dari Shion dan Konan.
Sungguh air mata yang sempat Sakura bendung tadi sudah tidak dapat di tahan, skarang air matanya sudah terjatuh. Ia baru pertama kalinya mendapat perlakuan seperti ini. Dia sudah tak tahan lagi dengan semua ini. Sakura mulai menunduk terus menunduk dan memegang kaki Karin, tinggal beberapa cm lagi, hingga…
"hei… apa yang kalian lakukan?" Tanya seorang yang baru saja datang.
Sontak Sakura segera menghentikan aktifitasnya. Ia sangat berterima-kasih buat siapapun itu. Sungguh ia sangat senang.
"Oh… Yamanaka? Mau apa kau kemari?" Tanya Shion dengan nada sinis
Ino mendengus " mau datang menghentikan tindakan gila kalian!"
"oh… kau mau melawan ya?" Tanya Konan
Seketika Ino menampakan seringaiannya, yang membuat tiga orang tadi kebingungan.
"apa? Kami tidak takut padamu Yamanaka!" seru Karin Kesal
"Oh ya?" Tanya Ino kemudian mengambil sesuatu berwarna putih, dengan ekor, bunyinya 'cit.. cit… cit?'
"KYAAAA…. Tikus… tikus… tikus…" seru mereka bertiga takut. Kemudian segera pergi dari sana.
"Ck… akhirnya mereka pergi juga!" kata Ino kemudian membantu Sakura berdiri. " eeh… kau tidak apa-apa?"
"eeh… tidak. Terima kasih telah menolongku. Err…" kata Sakura dengan senang hati menerima uluran tangan gadis di hadapannya.
"Yamanaka Ino. Panggil saja Ino." Kata Ino sambil mengambil kacamata yang tergeletak jatuh, dan menyodorkannya pada Sakura.
"terima kasih banyak. Aku Sakura Haruno."
Sejak saat itu Sakura dan Ino berteman. Jika gank Princess mau membully Sakura lagi, pasti selalu ada Ino yang membantunya. Walau kadang Sakura selalu di ejek.
END FLASH BACK ^_-
^_^BlueCherry^_^
Konoha airport
'huh… akhirnya sampai juga, lelah sekali.' Batin pemuda berambut blondie spike sambil menunggu taxi. Dan mungkin sekarang adalah hari keberuntungannya, karena taxi sudah ada di depan mata. Segera Naruto masuk ke dalam kemudian menyuruh pak sopir menuju ke tempat kos yang sudah dia kenal.
Dalam perjalanan dia mengingat-ingat kenangan yang terjadi di konoha . lalu waktu dia masih kecil bertemu dengan banyak sekali temannya. Dan juga bertemu dengan bibi sizhune, bibi yang dulu menolongnya waktu dia tersesat, hah…. Kenangan masa-masa kecil.
25 menit dalam taxi akhirnya Naruto sampai juga di tempat tujuan. Dan segera menurunkan barang-barangnya di bantu pak sopir taxi. Sementara menurunkan barang-barangnya seorang wanita berambut hitam pendek memanggilnya
"eeh… Naruto akhirnya kau sampai juga!"
Segera Naruto berbalik dan mendapati sizhune dan err… mungkin suaminya, berambut putih dan memakai masker. "eh.. bibi lama sekali kita tidak bertemu!" ucap Naruto sambil menampilkan cengiran khasnya.
"ah.. ia kau sudah tabah besar ya!" balas sizhune sambil tersenyum. "oh.. ini kenalkan dia suamiku, namanya Kakashi." Kata sizhune
"salam kenal namaku Naruto" kata Naruto sambil mengurkan tangannya dan disambut baik Kakashi "namaku Kakashi".
Setelah membayar pak supir, Sizhune, Naruto, dan Kakashi pergi ke dalam kos yang merupakan punya Sizhune, untuk melihat-lihat. Kemudian pergi ke ruang makan. Gelak tawa Naruto, Sizhune, dan Kakashi terdengar, ya.. Sizhune lagi menceritakan kelakuan Naruto dulu waktu pertama kali bertemu, membuat Kakashi tertawa terbahak-bahak.
Naruto yang melihat wajah Kakashi yang sebenarnya, hanya terkagum-kagum dalam hati, karena wajah Kakashi yang sangat tampan. Ternyata bibi Sizhune tidak salah memilih suami.
Tak terasa siang telah berlalu dan sekarang waktunya malam. Naruto kemudian pergi ke kamar yang telah di sediakan Sizhune. Hah… besok ia akan pergi ke sekolah baru, mudah-mudahan menyenangkan.
^_^BlueCherry^_^
Pukul 09.01
"Sakura-chan… jawaban no 2 mana?" Tanya gadis berambut blondie sambil menggerak-gerakan bahu Sakura
"ya ampun Ino… kau dari tadi buat apa? Aku udah sampe no. 47" Tanya Sakura pusing
"hhehehe… biasa lagi sms-an sama Shika-kun… hhehehe" kata Ino yang mampu membuat Sakura bosan.
"tunggu setelah aku selesaikan nomor terakhir." Sakura hanya bisa menjadi dirinya sendiri di depan Ino, ya mungkin karena Ino sangat baik padanya.
"ya, ya, ya… tapi kau tak boleh tidur sampai aku selesai mencatat!" kata Ino sambil menatap horor kearah Sakura. Membuat Sakura merinding.
''i-iya…" jawabnya
"bagus!" seketika itu juga raut wajah Ino berubah drastis menjadi semangat.
.
.
"sudah belum…? Hoaem Ino?" Tanya Sakura yang matanya sudah sangat mengantuk.
Melihat sahabat yang sudah setengah sadar itu akhirnya Ino menyuruhnya tidur. Dan hanya di turuti Sakura karena memang dia sudah ngantuk. 'Sakura kau itu sangat cantik, hah… mulai besok aku akan mendandanimu! Tenang saja, pasti si gank Princess akan bungkam juga mulut mereka.' Batin Ino dalam hati.
^_^BlueCherry^_^
Hari pertama yang di tunggu-tunggu Narutopun datang, ternyata di sekolah ini sangat sejuk, luas, tidak kalah elitnya dari iwagakure. Dan dia juga sudah mendapat teman-teman baru, diantaranya Kiba, Shikamaru, Choji, Lee, Shino, Sai, dan Gaara. Mereka semua ternyata sangat baik.
"hei Naruto… kau tahu main basket?" Tanya Kiba
"hhahaha… itu olahraga favoriteku!" jawab Naruto santai
"oh ya? Bagaimana kalau satu lawan satu?" tantang Kiba
"menantangku nih? Baiklah aku terima tantanganmu!" jawab Naruto sambil berlari ke lapangan basket di susul Kiba.
Semua orang yang melihat mereka langsung segera mengerubungi lapangan basket, melihat siapa yang akan menang, murid baru yang super keren, atau Kiba jagoan mereka.
"kau duluan Naruto!" seru Kiba sambil melempar bola ke Naruto
"dengan senang hati!" kata Naruto sambil mengambil bola itu.
.
.
Sementara di tempat lain
.
"Ino kita mau ke mana?" Tanya Sakura yang masih bingung
"kita mau minta izin sama Tsunade-sensei (ibu Ino, kan kalu di sekolah harus manggil sensei), mau jalan-jalan" kata Ino masih dengan menarik tangan Sakura.
"hah? Kau gak takut kenapa-napa?"Tanya Sakura khawatir karena baru pertama kali ini dia mau keluar asrama.
"buat apa takut? Tsunade itu ibuku! Dan tidak ada seorang pun yang dapat menggangguku!" jawab Ino
Sementara Sakura hanya pasrah saja dengan kelakuan Ino. Tapi mudah-mudahan tidak akan ada suatu Hal buruk yang akan terjadi.
Kembali ke Naruto dan Kiba
.
"jadi bagaimana?" Tanya Naruto sambil memantul-mantulkan bola basket
"ia, ia, aku mengaku kalah! Kau hebat sekali Naruto!" seru Kiba
Semua siswa-siswi hanya bisa berbisik-bisik merasa kagum kepada Naruto karena bisa mengalahkan sang jagoan Kiba.
"hah… karena aku kalah! Jadi aku traktir deh di kantin!" kata Kiba sambil jalan mendekat ke Naruto.
"baiklah, baiklah…" kata Naruto sambil menunjukan cenngiran khasnya.
^_^BlueCherry^_^
"hm.. baiklah! Tapi jangan lama-lama ya sayang!" kata Tsunade sambil mencium pipi Ino
"tenang saja Kaa-chan… dah…" kata Ino dan bergegas pergi.
Sakura dan Ino segera pergi ke pintu gerbang sekolah, dan mencari taxi. Sebenarnya Sakura sendiri masih bingung dengan apa yang akan di lakukan Ino. Tapi biarlah pasti dia punya urusan penting.
"eeh.. itu dia Sakura taxinya!" segera Ino menghentikan Taxi dan masuk kedalam di ikuti Sakura.
"kita mau pergi ke mana Ino?" Tanya Sakura
"ke mall…" jawab Ino santai
"ke mall? Ma-mau apa ke sana?" Tanya sakura lagi
"mau… hm, nanti kamu tau sendiri!" jawab Ino sambil menunjukan senyuman termanis yang ia punya…
.
.
~OWARI~
.
.
Akhirnya selesai juga mohon berikan kritik dan sarannya ya! Jangan nge-flame. Ok, plese…
R
E
V
I
E
W
