KimKaihun8894
Present
Boys Love, Drama, Typo(s) everywhere, Exo belong to God and their family
An alternate universe fanfiction
"Sequel of I have to go"
Kim JongIn, Oh Sehun
Malam ini menjadi malam yang panjang bagi seorang Oh Sehun. Yah, dirinya secara tidak langsung telah dilecehkan oleh Kim Jong In, primadona sekolah. Iya iya, Sehun tahu dia memang menjijikkan, jadi apa yang harus dilakukannya sekarang? Menangisi hidupnya yang selalu memberatkannya? Tidak tidak. Oh sehun tidak mau menjadi lelaki pengecut lagi. Ia kini hanya perlu menatap masa depannya yang indah. Sehun yakin sekali Tuhan telah menakdirkan kehidupan yang damai jika ia tidak terus-terusan merasa tidak bersyukur.
Sehun mendudukkan dirinya di ranjang. Otaknya masih memproses beberapa kejadian menit lalu. Apa yang membuat Jong In babak belur seperti itu? Sehun menggelengkan kepalanya kuat-kuat. Hah, jika ia terus mengingat pemua tampan itu, Sehun akan semakin jatuh cinta jadi Sehun berusaha untuk tidak mengingatnya. Mulai detik ini. Sehun yakin Sehun bisa. Tatapannya menerawang jauh di sana. Jujur, ia jadi merindukan masa-masa dulu sebelum ia mengenal Kim Jong In. "Eomma, sebentar lagi aku akan menyusulmu di Beijing. Tunggu aku.." desisnya pada ruang hampa. Sehun kemudian beranjak dan membersihkan dirinya di kamar mandi. Ingat? Sehun baru saja pulang dari sekolah. Hah, ia harus menyiapkan obat anti-flu setelah ini. Ia kan alergi udara dingin. Hufh!
…..
Lain halnya Sehun, lain halnya dengan Jong In. Pemuda seksi itu kini tengah menjadi bulan-bulanan sang ayah. Bagaimana tidak? Ayahnya pasti marah setelah mengetahui bahwa anak sematawayangnya itu pulang ke rumah dengan wajah penuh luka lebam. Ayahnya mengira si Jong In kembali melakukan tawuran antar sekolah yang memang rutin dilakukannya setiap minggu. Padahal ayah Jong In- Kim Joon Myeon berulang kali memperingatinya. Tapi? Yasudahlah namanya juga hormon anak muda. Kai menghela nafas kasar.
"Sejujurnya appa tidak mengerti apa yang sudah aku lakukan. Appa hanya tahu dan bisa menjudge orang lain seenaknya. Aku tidak pernah lagi melakukan tawuran appa. Dan ini semua bukan tentang sekolah!" bentak Kai. Suho sedikit terkejut mendengar suara agak meninggi Kai. Yang ia tahu, Kai tidak pernah membentak dirinya sebelum ini. "Jika bukan urusan sekolah, apa lagi? Oh, appa tahu. Pasti dirimu masih menjalin hubungan dengan Soojung itu kan?" Tanpa menjawab ucapan sang ayah, Kai langsung menuju ruang pribadinya. Yahh dia kan hanya terlalu mencintai Soojung, jadi apa salahnya?
"Aku sudah berulang kali memperingatkanmu Kai untuk tidak mendekati Soojung kembali. Ayah Soojung adalah saingan bisnis appa. Sudah cukup beliau mempermalukan appa di depan kolega appa tahun lalu. Dan kini, appa tidak ingin berurusan lagi dengan manusia itu. Soojung juga sudah dijodohkan bukan? Kau tinggal meninggalkan wanita itu. Apa susahnya?" ucap Suho di lantai bawah. Kamar Jong In ada di lantai atas, mana mungkin dirinya bisa mendengar ucapan ayahnya.
Kai dipukuli oleh beberapa bodyguard Soojung saat Kai mengantar gadisnya itu ke halte bus. Soojung tidak membawa mobil sendiri, sedangkan Kai beralasan bahwa mobilnya masih diperbaiki. Hubungan antara keluarga Jung dengan Kim dikenal tak akrab. Sebenarnya hanya ayah mereka berdua saja. Sedang hubungan Jong In dengan Kristal baik-baik saja. Sebelum bodyguard Kristal itu menghanjar Kai habis-habisan.
"Sudah! Kasihan Kai Oppa!" Soojung berteriak sambil menangis sesenggukan melihat keadaan Kai yang cukup mengenaskan. "Sudah! Sudah!" Kristal memberontak dari kekangan bodyguardnya itu dan berlari menghampiri Kai yang setengah terkapar tidak berdaya. "Maafkan aku oppa. Maafkan aku…" Kristal kemudian memeluk lengan Kai. Ia merasa sangat bersalah dengan kekasihnya itu. "Oppa. Aku minta maaf. Aku benar-benar minta maaf…." Tangan Kai terulur untuk mengusap air mata yang jatuh di atas wajah cantiknya. "Tidak apa-apa. Sekarang kau pulanglah." Suruh Kai dengan membangkitkan tubuhnya dari tanah. "Oppa tidak apa-apa?" Tanya Soojung. Kai mengangguk lemah, mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja.
"Sudah nona. Tuan besar menyuruh kami untuk membawa nona pulang secepatnya, karena keberangkatan Nona, Tuan dan Nyonya Besar ke Jepang tinggal landas setengah jam lagi." Ucap salah satu bodyguardnya. "Apa?! Tapi aku masih ingin di Korea!" Balas Soojung. "Tidak ada waktu lagi nona." Bodyguard tadi kemudian menarik paksa Soojung dari rengkuhan Kai dan cepat membawanya pergi dari sana. Tinggal Kai yang menatap kosong hamparan debu dan asap kendaraan lalu lalang.
Itu adalah kilas balik alasan mengapa Kai mendapatkan luka biru di wajah tampannya. Kai menengkurapkan tubuhnya dan menelusupkan headset di telinganya. Biarkan dirinya merasa tenang seperti ini. Tenang layaknya pohon berakar kuat. Biarkan dirinya mengistirahatkan tubuhnya yang letih. Ia hanya bisa memohon dan berdo'a kiranya ia bisa mendapatkan kekasih yang lebih baik dari Soojung. Terlalu cepat? Tidak. Jauh di dalam lubuk hati Jong In, ia masih mencintai Soojung. Tapi…. Soojung juga sudah dijodohkan, bagaimana dengan dia? Dia juga harus cepat mendapat pasangan baru. Ia yakin, cepat atau lambat pasti Soojung akan melupakan dirinya. Dan dalam mimpi indahnya bersama bidadari cantik ada wajah yang mirip Sehun disana.
TBC..
Or
END…?
Note:
Yeyeeyy! Author bawa Fiction baru nih. Sequelnya 'I Have To Go'. Masih adakah yang inget? Hhehehe. Kalo lupa baca lagi ya. Sekalian biar mudeng sama ceritanya. Ini kan masih ada sangkut pautnya sama cerita sebelumnya. Author minta masukan nih dari kalian semua. Apakah fiction ini masih layak baca atau pantas untuk dimusiumkan? Hehe. Kasih tau ya. Ntar kalo emang harus END yaudah kgak pp. kalo emang masih ada yang mau baca kisah KAIHUN selanjutnya , pantengin terus fiction ini dan kasih komentar.
Fiction ini masih bergenre T di awal-awal. Ntar ada saatnya ber rate M. yah yahh, setahuku sih banyak kpopers disini yang yadongers #senyumevil. Aku pun salah satunya! :v. Fiction ber Rate M ini masih dipikirkan plotnya itupun tergantung readers. Masalah diksi di fanfictionku itu lebih menyesuaikan dalam mood. Moodku juga sering berubah-ubah .
Sekali lagi makasih yak yang udah komen susah payah di fictionku yang jelek ini. Especially di 'I Have To Go'. Aku sayang kalian… :*
