Yaa, apa kabar minna-san? Akhirnya update lagi fic saya, kekeke. Ini tentang HiruMamo JUGA. Tapi saya sengaja nggak di kasihn pairing di judulnya :3, nyahaha~ saya nggak ada bosannya buat fic Hiru Mamo. Selamat membaca :D
Disclaimer :Riichiro Inagaki & Yusuke Murata. Kalau OOC nya itu milik saya :D
Minggu, 3 Februari 2013
Mamori P.O.V
Kimi to deaeta no wa kitto guuzen ja nai
Itsu no manika sonna fuu ni omoeteta
Hm.. Ini kan hari minggu.. Aku masih mengantuk.. tapi alarm ini sudah berbunyi, itu artinya waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi dan aku harus pergi ke Saikyoudai untuk latihan amefuto pukul 8.
Aku mengerjap-ngerjapkan mata ku memandangi langit-langit kamar ini. Ini bukan kamarku... Oh ya, aku lupa kalau aku sekarang tinggal di apartement karena jarak rumah ku dan Saikyoudai jauh, jadi aku meminta Hiruma untuk mencarikanku apartement dan di sini lah aku, di apartement yang sama dengan Hiruma-umm Youichi. Tapi tapi tentu saja di kamar yang berbeda, jangan berpikir yang tidak-tidak ya
kalian!
Daripada bermalas-malasan lebih baik aku segera pergi mandi dan- kenapa aku tidak bisa bangun? Aku merasakan sebuah tangan yang menahan ku untuk bangun, tangan siapa?
"Ohayou.. Ma-mo-ri"
LOADING...
"Hoaaam... Hei Manajer Sialan! Kenapa kau tidak membalas sapaan ku?!"
LOADING 99%...
"Oi! Manajer Sialan!"
LOADING COMPLETE…
.
.
Normal P.O.V
"Youichi-kun! Apa yang kau lakukan di kamarku?!"
"Kau bilang kamarmu? Ini apartement ku kau tahu?"
"Iya aku tahu, ta-tapi kan kau ada kamar sendiri!"
"Memangnya kenapa? Aku tidak bisa tidur semalam jadi kuputuskan untuk tidur di sini" kata Hiruma dengan santainya dan masih duduk di kasur Mamori. Ide jahil tiba-tiba muncul dikepalanya, ia mendekatkan dirinya dengan Mamori.
"Lagipula... apa kau tidak senang, tidur dengan ku semalam? Mamori~"
"Yo-Yo-Yo-Youichi k-kau genit!"
BUGH
BRUK
"Hei! Apa maksudmu memukulku dengan bantal, hah?!" kata Hiruma yang jatuh terduduk di lantai akibat pukulan Mamori.
"I-itu kan gara-gara kamu!"
"Ugh"
"You... kau kenapa?" kata Mamori yang melihat Hiruma menunduk dan menutupi wajah dengan tangan kanannya dan segera menghampirinya.
"Youichi... maafkan aku, aku tidak memukul terlalu keras kan? Coba kulihat wajahmu" Tanya Mamori melepaskan tangan Hiruma yang masih menutupi wajah dan mengangkat wajah Hiruma.
Mamori terkejut ketika merasakan tangan kanan Hiruma yang semula ia gunakan untuk menutupi wajahnya berpindah ke kepala bagian belakang Mamori dan Hiruma memberikan seringai jahilnya pada Mamori
CUP
"Kena kau, kekeke" kata Hiruma setelah mencium Mamori
"Mou! Youichi!"
B'DAY
Saikyoudai University
"Mamori-san! Ohayou" sapa seorang receiver yang bukan dan yang tak lain adalah Hosokawa Ikkyu baru sampai di Saikyoudai.
"Ohayou, Ikkyu-kun, latihan hari ini semangat yaa"
"Ba-baik Mamori-san" kata Ikkyu dengan wajah yang memerah melihat senyuman Mamori.
"Manajer Sialan cepat jalan!" kata Hiruma berjalan melewati Mamori dan Ikkyu.
"Iya, iya, aku kan hanya membalas sapaan Ikkyu-kun, Hiruma-kun"
"Ayo, Ikkyu-kun, kita pergi ke club house"
"Iya, Mamori-san"
Selama perjalanan ke club house, Mamori dan Ikkyu bercakap-cakap tentang festival Saikyoudai yang di adakan tahun kemarin, Hiruma berjalan agak jauh di depan Mamori dan Ikkyu. Langkah mereka terhenti ketika melihat sebuah kartu yang tergeletak di jalan dan Ikkyu mengambilnya.
"Hm, apa ini?"
"Itu kartu siswa, Ikkyu-kun, coba ku lihat" kata Mamori mengambil kartu siswa itu dari Ikkyu.
"I-ini milik Hiruma" kata Mamori.
"Iya, Hei lihat tanggal lahirnya, 6 Februari"
"Itu artinya sebentar lagi, kenapa kita tidak buat surprise saja?" kata Mamori
"Ssst, pelan-pelan Mamori-san!"
"Eh ya maaf. Kalau begitu nanti kita bicarakan dengan yang lain yaa, ohoho lihat saja Hiruma-kun, kau akan mendapatkan surprise 'terbaik' seumur hidupmu" kata Mamori menyeringai dan tertawa setan.
"Ma-Mamori-san... dia berubah menjadi Hiruma"
B'DAY
"Ohayou" seru Mamori pada anggota Wizards di dalam club house.
"Ohayou Anezaki, tumben kau datang bersama Ikkyu, tidak bersama Hiruma?"
"Hm, tadi aku kebetulan bertemu Ikkyu-kun di gerbang, jadi-"
"Manajer Sialan! Tidak usah banyak bicara! Kalian semua cepat keluar!"
"Baik kapten… Kalau begitu sampai nanti ya Anezaki"
"Ya. Selamat latihan ya kalian semua, ah ya tunggu Yamato-kun!"
"Ada apa?"
"Nanti tolong informasikan yang lainnya ya, kita akan membicarakan surprise untuk Hiruma-kun"
"Surprise? Memangnya ada acara apa?"
"Tadi pagi aku dan Ikkyu-kun tidak sengaja melihat kartu siswa nya dan dia akan berulang tahun tanggal 6 Februari nanti, tapi jangan sampai kau ketahuan waktu menginformasikannya ya"
"Baiklah, tapi sepertinya kau senang sekali Hiruma akan berulang tahun"
"Ahaha apa kau tidak pernah terpikirkan untuk balas dendam dengan Hiruma-kun, Yamato-kun?"
"Eh? Hmm... sejauh ini sih tidak, selama dia tidak mengancamku untuk hal yang aneh-aneh. Memangnya rencana apa yang akan kau buat?"
"Aku belum ada ide, tapi mungkin nanti kalian bisa memberikan ide sewaktu kita berkumpul"
"Begitu... baiklah… kalau begitu kami latihan dulu, Anezaki. Sampai nanti"
"Sampai nanti. Hm... sebaiknya aku bersih-bersih dulu"
B'DAY
"Manajer Sialan, aku pulang duluan, ada yang harus ku urus"
"Hm? Cepat sekali kau berganti pakaian. Mana yang lain? Urusan apa Hiruma-kun?"
"Cerewet" kata Hiruma sambil keluar club house
"Dasar Hiruma, aku kan hanya tanya urusan apa. Ya sudahlah, lagipula ini lebih mudah daripada aku harus mengusir-usir dia dari sini untuk membicarakan ulang tahun nya"
"Mamori-san, Hiruma-san mana?" Tanya Ikkyu yang baru masuk club house bersama anggota Wizards lainnya.
"Baru saja dia pulang, katanya ada urusan. Kenapa Ikkyu-kun?"
"Ah tidak, hanya saja kalau begitu kita semua bisa membicarakan tentang ulang tahunnya kan?"
"Iya, tapi sebaiknya kalian semua istirahat dan ganti seragamnya dulu. Ikkyu-kun, mana Agon-kun?"
"Tidak tahu, hari ini dia tidak datang latihan. Kau mau aku menelponnya untuk datang kemari?"
"Untuk apa? Bukankah latihan sudah selesai?" sahut Jumonji
"Untuk membicarakan ulang tahun Hiruma-san" jawab Ikkyu polos
"Hei hei, kau tahu kan kalau satan dan iblis itu tidak akur?" sahut Jumonji
"Hee? Memangnya kenapa?"
"Ya ampun. Kau ini… Bisa-bisa ia merencanakan yang lebih parah daripada yang akan kita lakukan" Jumonji menepuk dahinya.
"Kalau begitu apa rencana mu Anezaki?"
B'DAY
"Manajer Sialan, kau kah itu?" teriak Hiruma dari ruang tamu begitu mendengar suara pintu apartementnya terbuka, tapi heran nya tidak ada suara dari si pembuka pintu itu. Lalu ia beranjak dari sofa tempat ia berduaan dengan VAIO kesayangannya menuju pintu masuk untuk memastikan apa benar itu Mamori atau bukan.
"Tumben kau tidak cerewet" cetus Hiruma begitu melihat Mamori yang sedang melepas sepatu nya. Mamori tidak merespon tantangan perdebatan Hiruma dan langsung melewati Hiruma menuju kamarnya tanpa melihat bahkan melirik nya. Hiruma yang bingung dengan tingkah kekasihnya ini hanya diam saja tidak melanjutkan ajakan perdebatan itu dan kembali ke sofa di mana dia berada sebelumnya.
"Fuuh, untung saja tadi aku tidak terpancing emosi gara-gara ucapannya itu, kalau tidak bisa gawat" kata Mamori bernafas lega setelah menutup pintu kamarnya.
"Hm… bagaimana kalau kita tidak membuat kontak dengan Hiruma?" kata Yamato
"Apa maksudmu?" sahut Jumonji
"Ya, kita diamkan saja dia, hahaha"
"Tapi apa itu akan berpengaruh?"
"Tidak mungkin, Hiruma itu kan orang yang lebih suka menyendiri, pasti bukan apa-apa baginya didiamkan begitu saja" sahut Jumonji lagi.
"Hm… ada benarnya juga yang kau bilang. Tapi, apa mungkin 'bukan apa-apa', kalau yang mendiamkan adalah pacarnya?" kata Yamato melirik Mamori.
"Ah ya, kau benar juga" sahut anggota Wizards serempak.
"Eh, kenapa cuma aku? Ini kan rencana bersama"
"Iya, Anezaki, tenang saja. Kami juga ikut berpartisipasi"
"Um... baiklah. Kalau begitu kapan kita mulai?"
"Besok saja, tidak ada yang keberatan kan?" Tanya Yamato dan di jawab oleh anggukan anggota Wizards lainnya
'Justru aku yang keberatan, kan aku tinggal serumah dengan dia, pasti ini akan menyulitkan untuk menghindari kontak dengannya'
"Bagaimana kalau kita lakukan hal lainnya?" sahut Ikkyu
"Seperti apa?"
"Menyembunyikan senjatanya dan menyembunyikan Akuma Te Chou nya?"
"Mustahil" kata yang lainnya serempak
"Tapi kenapa tidak di coba saja?"
"Kau mau mati di buang ke laut?" tanya Jumonji
"Tidak!"
"Hm... kalau begitu bagaimana kalau melakukannya masing-masing saja?"
"Melakukan apa?"
"Yaa mengerjai dia"
"Baiklah, itu pun kalau ada ide jahat yang terpikirkan"
"Oke, kalau begitu kita diskusikan hal lainnya, seperti kue ulang tahun, dekorasi, hadiah…"
"Sudah pukul 8 malam, berarti lama juga ya tadi diskusi tentang ulang tahun Youichi di Saikyoudai. Apa dia sudah makan ya? Aku lapar, aku masak dulu terus makan di kamar saja lah"
Setelah Mamori mandi dia segera keluar kamarnya dan melihat kiri-kanan memastikan tidak ada Hiruma di sekitar.
'Kiri... tidak ada. Kanan... tidak ada. Bisa gawat kalau bertemu Youichi'
Cepat-cepat Mamori menuju dapur dan segera membuka kulkas yang penuh dengan bahan-bahan makanan itu dan sayangnya dia bingung apa yang harus ia masak sehingga ia hanya berpikir sambil berlutut di depan kulkas yang terbuka lebar itu.
"Um... masak apa ya... kalau masak Kari tidak bisa cepat-cepat. Kalau ketemu-"
"Manajer Sialan"
'Hah! Yo-Yo-Youichi, gawat, dia ada di sini. Bagaimana ini? Aku tidak bisa memasak kalau begini, lebih baik aku ke kamar dulu!'
Mamori tidak menjawab panggilan Hiruma yang berdiri dibelakangnya. Karena ingin menghindari kontak dengan Hiruma, ia berdiri terlalu cepat hingga pandangannya tiba-tiba berubah menjadi gelap dan keseimbangannya hilang begitu saja.
"Hei, kau kenapa?" kata Hiruma menangkap Mamori sebelum ia terjatuh. Kini pandangan Mamori sudah kembali normal, ia dapat berdiri tanpa perlu titahan Hiruma.
'Pusing... pasti karena berdiri tiba-tiba tadi' pikir Mamori sambil memijat pelipisnya.
"Hei..."
'Ingat, aku harus menghindari kontak dengan Youichi'
Mamori menundukkan kepalanya lalu berjalan melewati Hiruma tanpa berkata apa-apa. Hiruma yang diacuhkan menjadi kesal diperlakukan seperti itu, seumur hidupnya tidak pernah ada yang berani mengacuhkannya.
"Aku bicara denganmu, MAMORI!"
"Ah, sakit…" rintih Mamori begitu Hiruma menarik pergelangan tangannya dan menggenggamnya dengan sangat erat.
"Kau baik-baik saja?". Pegangan di pergelangan tangan Mamori mulai mengendur. Ia terkejut begitu Hiruma menanyakan keadaannya, dia tidak tahu apa yang harus dilakukan sekarang, melanjutkan peran bisu itu atau menggagalkan rencana untuk ulang tahun Hiruma dengan menyelesaikan acara diam-diaman ini.
"Tolong lepaskan aku". Kemudian Hiruma melepaskan pergelangan tangan Mamori yang tadi ia genggam dan Mamori langsung pergi ke kamarnya. Hiruma hanya memandangi punggung Mamori yang semakin menjauh dari hadapannya tadi.
B'DAY
"Fuah, hampir saja. Tapi tidak di sangka juga, dia mengkhawatirkanku, hihihi. Maafkan aku ya Youichi sudah mendiamkanmu seperti ini. Lebih baik aku tidur saja, besok pagi langsung masak"
TOK TOK
"Manajer Sialan..."
'Ah, Youichi datang, lebih baik aku pura-pura tidur saja'
Hiruma kesal karena Mamori tidak menjawab panggilannya. Tentu saja tidak di jawab, siapa yang akan menjawab jika di panggil dengan kata 'sialan'?. "Hei, kenapa tidak kau buka pintunya Manajer Si-". Hiruma yang berencana akan mengamuk begitu masuk kamar Mamori karena di acuhkan, dia mengurungkan niatnya karena melihat malaikat itu tertidur pulas di atas ranjangnya yang empuk itu.
"Dia... tidur?"
'Jangan ke sini, jangan ke sini, jangan ke sini, jangan ke sini, jangan ke sini. Tidaaaaaak, You jangan ke sini, aku tidak semahir dirimu menggunakan poker face!'
Ia berjalan menuju ranjang tempat Mamori berbaring dan duduk di sisi pinggir ranjang sambil mengamati wajah cantik Mamori saat tertidur. Beruntung Mamori dapat menggunakan 'sedikit' poker face seperti Hiruma.
"Hei…"
"Sepertinya kau sedang mimpi buruk ya, wajahmu jelek sekali, kekeke"
'Youichi… Aku sedang mati-matian menggunakan poker face tahu! Sabar Mamori, sabar…'
"Sebenarnya kau itu cantik…"
'Eh?'
"…tapi dilihat dari porsi makanmu memakan makanan menjijikkan itu, aku jadi ragu, kekeke"
'Apa hubungannya wajahku dengan makanan yang kau maksud itu haah?'
"Aku tidak tahu kenapa daritadi semenjak kau pulang kau diam saja. Dan, jaga kesehatanmu, perut mu itu jangan hanya di isi dengan makanan menjijikkan itu, makan makanan yang bergizi. Kau itu bisanya hanya mengatur-atur orang tapi dirimu sendiri tidak kau atur, istirahat yang banyak, bagaimana kalau hal seperti tadi terjadi lagi? Bagaimana kalau kau pingsan nanti hah? Merepotkan tahu."
'Mou, Youichi, iya iya aku tahu. Cepat lah kau pergi, aku sudah tidak bisa menahan poker face ini lebih lama la-'
"Oyasuminasai"
Mamori langsung terduduk di kasurnya setelah Hiruma keluar dari kamarnya. Wajahnya memerah, dia terkejut dengan kejadian tadi dan menyentuh keningnya yang baru saja di cium oleh Hiruma.
"Oyasuminasai, Youichi-kun"
Yaa, pendek sekali ya chapter satu ini... tapi tenang saja minna.. chapter depan akan lebih panjang lagi :D
Yaa Waktunya review :3
