Disclaimer : One Piece isn't mine. I'm sure you've known it.
Warning : Gender bending. Drabble bersambung. Membosankan.
...
Arabasta Night
Words : 247
...
"Hei, Ace..."
Siluet dua orang terlihat di dalam ruangan gelap. Salah satunya berdiri menghadap jendela, menatap hembusan kencang angin padang gurun di luar sana, sebelah tangannya mencengkeram kain yang membalut tubuhnya yang telanjang.
Ace membuka sebelah matanya, melirik ke arah gadis yang memanggilnya, kedua tangannya tesilang di belakang kepala sementara dia berbaring di ranjang. "Apa?"
"Apa kau... benar-benar harus pergi besok?"
Ace terdiam sesaat, dia lalu menghela nafas, sebelah tangannya menopang tubuhnya untuk duduk. "Ya."
"Tak bisa kau undur beberapa hari lagi? Kita sudah lama tidak bertemu. Aku masih ingin melakukan banyak hal denganmu."
"..."
Sunyi merasuk di antara mereka berdua, angin gurun di luar semakin kencang, suaranya berderu menjadi satu-satunya suara yang menghias ruangan yang semakin dingin. Ace beranjak dari ranjang, berjalan mendekati gadis yang berdiri di dekat jendela itu. Mereka berdua saling bertatapan sesaat, keheningan yang damai tercipta, sebelum sebuah jitakan dari sang tinju api memecahnya.
"OWWW!" teriak gadis itu, membungkuk sementara kedua tangannya memegang kepalanya yang sakit.
Ace mendelik dengan tatapan yang seakan-akan merendahkan gadis itu, sebelah alisnya berkedut. "Tidak mungkin, bego. Aku bisa tinggal sehari di sini saja sudah untung."
Gadis itu cemberut, tetapi kemudian dia tersenyum. Dia tahu, dia mengerti sekali bahwa Ace harus menyelesaikan misinya, dan jika lelaki itu tinggal lebih lama lagi di sini, dia pasti akan kehilangan jejak Kurohige.
Dia mengerti itu, namun tetap saja... sulit untuk berpisah lagi.
Dia terlalu rindu dengannya.
"Ne, Ace..."
Kedua matanya berkilat senang, cengiran jahil tersungging di bibirnya.
"Kau ingat janjimu saat kita masih kecil?"
…
A/N (tidak masuk cerita, hanya sekedar guyonan author saja) :
Robin : (stoic) Tanggung.
Author : (sigh)
Robin : (melirik author) Tidak disangka kau masuk ke fandom ini juga.
Brook : Yohohohoho... benar. Aku dengar kau tidak tertarik membuat fic di fandom ini, walau /(OvO)\ aku tidak punya telinga untuk mendengar! Hyohohohoho!
Author : Yah... saya juga tidak menyangka. Ini semua gara-gara episode kematian Ace.
Ace (ghost version) : (tau2 nongol) Lu manggil?
All : (terdiam menatap Ace)
Siiiiiiiiiiiiiing~!
Brook : (panik mode on) \(O┌┐O)/ GYAAAAAAAA! ADA SETAAAAAAAN!
Ace : (vein popped) WOI! LU JUGA SETAN, KALE! LU MALAH YANG LEBIH PARAH, CUMA TENGKORAK DOANG!
Robin : (amuse stare)
Author : (geleng2) Untung yang paling ribut tidak ada di sini. (smile at reader with bows) Please review if don't mind.
...
...
...
With crimson camelia,
#
Scarlet Natsume.
