detestation © illustrations
assassination classroom © matsui yuusei || kuroko no basuke © fujimaki tadatoshi

.

.

.

(chapter 1: introduction)

.

Kelas 3-A tak pernah seramai itu sebelumnya.

Kebanyakan atmosfer dari kelas 3-A adalah hening karena mereka sibuk belajar dan mencatat, apalagi kalau guru dari mata pelajaran yang bersangkutan tak memberi toleransi bagi siapa pun yang tak bisa mengimbangi kecepatan sang guru. Informasi dari Asano Gakushuulah yang membuat murid-murid tercengang dan mulai berbisik-bisik; dan bisikan itu lama kelamaan menjadi sesuatu ocehan yang meleber ke mana-mana.

"… yang benar, Asano-kun?"

"Tapi, tidak mungkin …."

Asano Gakushuu, orang nomor satu di Kunugigaoka Junior High School, tetap memasang sikap sempurna dengan senyum yang sedikit dipaksakan. "Informasi yang kukatakan itu benar. Ada anak baru yang masuk ke Kunugigaoka dengan nilai yang bisa membuatnya langsung masuk ke kelas A."

Beberapa saling melirik. Beberapa lagi hanya menunjukkan sikap tak peduli. Ada sebagian yang mengeluarkan dengusan mengejek; paling-paling hanya beruntung sehingga bisa masuk ke kelas 3-A, kelas yang terpilih.

"Apa kau sudah melihat orangnya secara langsung?" tanya Sakakibara Ren, salah satu dari Five Virtuoso yang sering kali diagung-agungkan oleh para murid di Kunugigaoka.

Asano menggeleng dan duduk di kursinya, tegak dan segera mengeluarkan buku catatan serta alat tulis untuk pelajaran pertama nanti. "Mungkin dia diperkenalkan nanti saat pelajaran pertama."

Hari ini adalah hari pertama Kunugigaoka memulai tahun ajaran baru. Setelah melewati banyak cobaan-cobaan di kelas satu dan dua, mereka berhasil meraih tempat di kelas 3-A. Kelas dengan siswa-siswi tercerdas yang pernah ada. Dengan adanya informasi mengenai seseorang yang baru dan langsung masuk ke kelas 3-A jelas membuat bisikan-bisikan itu tak kunjung reda. Asano tak mau ambil pusing, ia hanya menjawab pertanyaan-pertanyaan seperlunya dan lagi pula, dia memang belum pernah bertemu dengan anak baru ini.

Secerdas apa dia sampai-sampai bisa masuk ke dalam kelas 3-A? Apakah selevel Five Virtuoso, atau melebihi? Apa dia punya kemampuan yang bisa diagungkan?

Bel masuk berbunyi. Para siswa dan siswi langsung duduk ke tempat mereka masing-masing dengan wajah penuh determinasi, siap untuk memulai pelajaran hari ini. Mereka adalah murid terdidik. Tidak boleh menodai nama kelas 3-A.

Seorang guru masuk. Wali kelas mereka. Setelah memberikan perkenalan dan teknis mengenai bagaimana dirinya menjadi wali kelas dan semacamnya, dia memberitahu bahwa ada seorang murid baru yang akan masuk ke dalam kelas 3-A.

Dengungan para manusia kembali terdengar, dan dengan mudahnya Asano mengontrol mereka agar tidak berisik. Ingat, jaga nama baik kelas 3-A, jangan seperti orang udik.

Seseorang muncul di balik pintu. Langkah-langkahnya perlahan namun menunjukkan bahwa dia mempunyai tingkah laku dan etika yang sempurna. Dilihat dari bagaimana caranya berjalan dan berdiri tegap di depan kelas. Belum lagi senyum yang juga menekuk sempurna walaupun sedikit … aneh dan mengerikan.

Asano Gakushuu mengerutkan keningnya sedikit, menimbulkan kerut-kerut samar yang muncul di sana. Kedua mata anak baru itu … berbeda. Hetekromatik. Satunya berwarna merah dan satunya lagi berwarna oranye. Si pemuda berambut pirang menyangga dagunya dengan satu tangan, kepala dimiringkan.

"Namaku Akashi Seijuurou."

Dan seakan ada yang menyihir, beberapa orang di kelas terlonjak dan tersentak, aura merah yang terpancar dari Akashi begitu kuat. Ada yang langsung mengkeret di hadapannya dan menunduk, menatap meja di hadapan mereka dengan kesungguhan yang ganjil, seakan-akan Akashi meminta mereka semua untuk menunduk di hadapannya.

Tentu saja, Asano tidak terpengaruh.

Ia tersenyum lebar.

Akashi melihat ke arahnya dan memberikan senyum lebih ganas dari yang tadi.

Sepertinya akan ada pertandingan yang menarik.

.
a/n: um halo ini fanfiksi pertama di ansatsu, tapi saya sudah pernah buat fanfik di knb.