Pervert Senior
Author : Ivey Jung
Cast : Baekhyun, Lay, Chanyeol, Kris, Suho and other
Rate : M
Summary : APA?! Ospek di sekolah ternama ini memakan waktu 1minggu? Yang benar saja?! Bagaimana kah kisah si mungil Baekhyun dan temannya melewati nasib buruk bersama senior-senior mesumnya? CHECK THIS OUT!
.:Happy Reading:.
.
.
Hari ini adalah hari terakhir pendaftaran online untuk seluruh Sekolah Menengah Akhir di wilayah Seoul. Membuat orang-orang terus saja memandangi layar handphone dan komputernya, tak terkecuali namja mungil dengan eyeliner tipis di mata indahnya.
"Hey Byun." Seorang pria berlesung pipi itu memukul kepala Baekhyun dengan novel yang sedang ia bawa. Sedangkan yang dipukul hanya berdehem merespon sapaan dari temannya itu.
"Aish sudah hampir 15 menit kamu merefresh halaman itu terus, Byun Baekhyun."
"Jelas saja Lay Yicing, aku sedang menatap urutan ini. Aku yakin kamu pasti tenang-tenang saja karna ya nilaimu itu sembilan semua dan kamu masih diperingkat 1. Sedangkan aku? LIHAT PUNYAKU!"
Namja berlesung pipi itu hanya mengedip-ngedipkan matanya tanda dia masih mencerna perkataan si mungil yang tak tau diri ini. Namja bernama Lay itu menatap layar komputer Baekhyun dan membulatkan bibirnya dan jangan lupakan mata kecilnya yang melotot sempurna[?]
"Bukan kah kamu kemarin malam masih berada di urutan 168 dari 196 siswa, Baek?"
Baekhyun menghela nafasnya dan menjedotkan kepala nya ke keyboard komputer miliknya. Dia menariki rambutnya yang membuat temannya hanya bergedik ngeri melihat Baekhyun bersikap seperti orang gila.
"B-byun?"
"AKU TIDAK MENGERTI KENAPA NILAI ORANG-ORANG BISA LEBIH TINGGI DARI PADA NILAIKU! KENAPA?! KENAPA LAAYYYY?"
"M-mollayo."
Mendengar suara nyaring Baekhyun membuat Lay terkejut dan refleks memundurkan badannya perlahan. Baekhyun menarik nafas dan menghembuskannya lalu menatap tajam Lay dan itu membuat Lay terlonjak kaget saat matanya menangkap mata Baekhyun yang melotot kepadanya.
"Y-yak! Jangan menatapku seperti itu, pabbo." Lay melempar novelnya ke dada Baekhyun.
Baekhyun hanya memijat dahinya sambil terus menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia berjalan ke arah kasur besar miliknya dan memilih untuk memejamkan matanya sejenak. Karna jujur saja, mata Baekhyun terasa sedikit perih karna menatap layar laptop tanpa berkedip barang sedetikpun #wow[?]
Baru saja matanya terpejam menandakan dia akan segera bertamasya ke dunia mimpinya, sebuah suara lembut –namun terdengar sember saat berteriak— itu membuat matanya terbuka dengan seketika.
"OMMOO! BAEKHYUN MANA NAMAMU?"
Mendengar perkataan temannya, Baekhyun segera bangun dan menghampiri Lay yang sedang men-scroll mouse ke bawah dan ke atas.
Baekhyun terlihat sedih saat menyadari bahwa namanya tergeser dan tidak lagi ada di sekolah impiannya itu hanya mendengus pelan.
"Lay, kali ini kita akan berpisah. Bersenang-senang lah di sekolah barumu yang keren itu besok."
"E-eh? Baek? Are you okay?" Lay memandang wajah Baekhyun dengan raut wajah prihatin. Baekhyun menoleh ke arah Lay dan tersenyum—terpaksa—
"Uhumm gwenchana."
Raut wajah Lay kini menjadi sedih dan membaringkan tubuhnya diatas ranjang Baekhyun. Matanya menerawang ke langit-langit kamar Baekhyun, sementara sang pemilik kamar hanya memandang kosong layar laptopnya itu.
"Baek?"
"Humm?"
"Apa aku harus mendaftar di sekolah lain agar bisa bersama denganmu?"
Kini Lay duduk di ranjang dan menarik pundak Baekhyun mendekat ke arah nya. Baekhyun membulatkan martanya dan menyentil dahi Lay.
"Sungguh temanku yang bodoh."
Mendengar perkataan Baekhyun, Lay hanya memanyunkan bibirnya dan menendang Baekhyun dan hanya dibalas oleh gelak ketawa darinya.
"Oh Baiklah, aku akan membiarkanmu menertawaiku. Karna ini waktu terakhir kita untuk bisa bertemu bukan? Kita akan pisah sekolah dan tidak mempunyai waktu untuk bertemu lagi."
Kata-kata Lay membuat Baekhyun berhenti tertawa dan memikirkan kata-katanya yang singkat—padat—dan—menyelekit di hati. Kenapa dia tidak mempunyai otak sepintar Lay? Padahal itu adalah SMA terfavorit dan juga ternama. Dia sangat menginginkan bersekolah di sana. Namun, itu semua hanya mimpi. Ya, hanya mimpi indah Baekhyun.
.
.
.
Seoul, 06 : 27 KST
Lay P.O.V
Nametag? Sudah, sapu tangan? Sudah, Alat tulis? Sudah, aqua mijon teh gelas teh sosro? Sudah{?}. Oke, semua perlengkapan MOS sudah selesai. Haahhh aku tidak sabar melihat-lihat se-isi sekolah itu. Seumur-umur aku hanya melihat pagar sekolahnya saja huuffttt.
Tapi kini aku akan segera melihatnya! Hahahaha. Tapi sayang, tak ada Baekhyun. Sedih rasa nya mengingat akan hal itu. Walaupun anak itu sangat menjengkelkan tetapi tetap saja aku akan merindukan canda tawa bersamanya. Ntah apa jadinya jika aku bersekolah di sana tanpa Baekhyun. Jelas-jelas aku dan Baekhyun sudah satu paket dan sulit terpisah. Dimana ada aku pasti di sana juga ada lelaki kecil itu. Sungguh Dewi Fortuna tidak memihak kepada kami.
Daripada memikirkan nasib tak beruntungku, lebih baik aku segera berangkat ke sekolah daripada hanya diam seperti ini.
Ku ambil kunci mobilku dan segera aku menenteng ransel unguku. Dan jangan lupakan dandananku yang sedikit terlihat seperti orang gila. Namun tetap saja, aku terlihat tampan. Aish, percaya dirinya kau Lay!
.
.
.
Author P.O.V
Pria bernama Lay itu sudah berjalan di koridor EXOST12 High School dan dia selalu berguman "wow" setiap kali melihat sekelilingnya. Sungguh, ini adalah sekolah terkeren menurut Lay. Dia yang nyatanya orang berada tetap takjub melihat sekolah mewah ini.
'BRUKKK'
Saat Lay berjalan berbelok ke arah lapangan tak sengaja dia menabrak seseorang yang sedang berlari kencang dan membuat dirinya serta –orang itu' terjatuh bersamaan.
"M-mianhae..." Mata Lay menatap namja di depannya dan langsung menunduk ngeri.
"...Mianhae sunbae-nim. Aku sungguh tak sengaja." Lay menutup erat matanya. Mati sajalah kau Lay. Kau anak baru tapi sudah berani menabrak senior dengan nametag "panitia osis". Mau jadi apa kau setelah ini, Lay?
Dengan perasaan takut yang merayap di benak Lay dia terus saja berkomat-kamit bermaksud berdoa agar nasib baik berpihak padanya.
Namja di depan Lay segera berdiri dan membersihkan celana yang dia kenakan. Dia menatap bingung Lay yang masih dalam posisi duduk tak elit dengan wajah menunduk.
"Gwenchana, hobae."
Mendengar suara lembut itu Lay segera membuka matanya dan mendongak ke arahnya. Terlihat tangan senior nya sedang terulur berniat ingin membantu Lay berdiri dan jangan lupakan senyum malaikatnya. 'Oh god! Dia tampan!' Lay berteriak dalam hatinya.
Setelah seperdetik, Lay tersadar dan menerima uluran tangan namja malaikat itu sambil membalas senyumnya semanis mungkin. Namja itu menatap nametag Lay dan mengangguk-ngangguk.
"Welcome, ummm Zhang Yi X—"
"Zhang Yi Xing. Hehehe."
Perkataan namja malaikat itu terpotong saat Lay dengan semangat menyebutkan namanya itu dan dibalas dengan anggukan dari lawan bicaranya.
"Junmyun, n."
Lay hanya melebarkan matanya saat Suho tersenyum ramah kepadanya. Tanpa sadar Lay hanya senyam-senyum sendiri dan membuat lawan bicaranya mengerutkan kening.
"Oh ya, cepat berkumpul dengan angkatanmu di lapangan. Pembukaan acara hampir dimulai."
Junmyun menepuk pundak Lay dan berjalan entah ingin kemana. Lay hanya menutup wajahnya sambil berjalan cepat menuju barisan-barisan di lapangan megah ini. Sungguh pagi ini pagi terindah yang pernah dia rasakan selama hampir 17tahun dia terlahir di dunia ini. #Alay
Kini dia berjinjit sambil menatap sekeliling ntah apa yang dia cari. Dilihatnya dengan teliti dan tampaknya juga tidak menemukan apapun yang dia cari.
"Untuk kelas X Bahasa I dimana?" Dia berjalan sembarang arah dan tiba-tiba ada seseorang yang menubruk punggung kecilnya.
"YIXXIIINNGGG."
Merasa namanya terpanggil Yixing membalikan badan dan membulatkan mata kecilnya itu.
"B-BAEKHYUN? BAEKKHHYYUUUNNNNN! K-kamu kok?" Lay terlihat gelagapan sangking bingungnya merangkai kata-kata untuk satu pertanyaannya, sedangkan Baekhyun hanya tertawa garing. Sambil meremas pundak Lay dengan senyuman bahagia yang terpampang di wajah imutnya.
"Kau tau? Ada seseorang yang mencabut namanya dari pendaftaran sekolah dan yeah.. namaku ya kamu tau kan kelanjutannya hehe."
"So Lucky." Lay tersenyum lebar dan memeluk erat Baekhyun dan jangan lupakan gerakan lompat kecil darinya yang berkesan seperti anak kecil itu.
"Aku kira aku akan kehilanganmu, Byun." Baekhyun hanya memutar bola matanya dan menjitak kepala Lay sehingga membuat pelukan mereka terlepas.
"Kamu kira aku ingin pergi ke suatu tempat yang jauh atau kamu doain aku mati ya? SIALAANNN!" Lay langsung berlari ketakutan saat Baekhyun hendak melemparnya dengan sepatunya yang mahalnya naujubileh/?
Sedang di seberang lapangan terlihat dua orang pria yang sedang memperhatikan keduanya dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Yang mirip toge itu punyaku."
Perkataan pria tinggi bersurai coklat kelam itu membuat pria pirang disampingnya menoleh dan menatapnya penuh tanda tanya. Merasa orang disampingnya itu terbingung-bingung si coklat melanjutkan ucapannya.
"Yang lebih kecil beberapa senti itu. Aku ingin mencicipi penis mungilnya."
Si Pirang menghela nafas dan tersenyum kecil mendengar penuturan sahabatnya. Dia mengangguk dan memperhatikan Baekhyun dan Lay yang kini sedang saling rangkul.
"Yang manis itu bagianku."
.
.
.
Wahahahahaha aduh aduh ff gagal (/_\) maklum ya udah 2tahun loh aku ga nulis cerita lagi huhuhu /nangis ceritanya/ Udah ketebak ya si coklat sama si pirang siapa? Hahaha XD Di ff ku ini mau bikin adegan-adegan mistis[?] Ga fokus ke pasangan itu-itu aja. Nanti bakal ada threesome #plakplak Siapa ajadeh biar ga bosen reader nya.
{WARNING} NEXT CHAP NC THREESOME ATAU FOURSOME FIVESOME/? BDSM #ngek
Ga suka ga udah bash ya, aku langsung males nulis soalnya kalo ada kata-kata ga ngenakin u_u serius deh. Yang ga suka pencet tombol (x) aja ya, ga usah di baca :D
Thanks bagi yang udah ngeluangin waktu baca sampe akhir \(o)/
So, Delete or Continue?
Review please :3
