Phone Sex
. Naruto (c) Masashi Kishimoto
. Rate M
. SasuNaru
. AU, OOC, ANCUR, TYPO, dan dedemit lainnya #slap
. Special request by Laras n Saru
. Enjoy
.
Naruto berdecak puas setelah selesai menata barang-barangnya dalam apartemen baru yang bisa dibilang cukup mewah kalau dilihat dari interior juga desain tata ruang dan perabotnya.
Apartemen yang lumayan luas, didominasi warna orange terang yang terdiri dari ruang tamu digabung ruang menonton, 2 kamar tidur, kamar mandi mewah yang lengkap dengan ruang sauna dan dapur yang disatukan dengan meja makan itu merupakan hadiah dari ayahnya, karena dia berhasil masuk di universitas kyoto dengan nilai yang memuaskan. Menjadi salah satu dari 10 orang dengan nilai terbaik di ujian seleksi perlu mendapatkan hadiah bukan. Oleh karenanya direktur utama Namikaze Corp itu memberinya hadiah yg pantas.
Usai meletakan semua pakaiannya dalam almari besar 2 pintu, Naruto kemudian beranjak menuju balkon yang dipisahkan pintu kaca besar disisi kiri kamar. Tangannya menempel pada pagar besi berbentuk sulur setinggi pusar. Matanya lalu menelusuri bangunan dengan tinggi sejajar didepannya. Hanya dipisahkan ruang udara sekitar 5 sampai 6 meter. Bangunan yang juga merupakan apartemen dari pendesain dan pemilik yang sama karena lantai dasar dua gedung ini yang menyambung. Didesain dengan dinding kaca tembus pandang disepanjang ruangan. Memungkinkan Naruto melihat semua aktifitas didalam sana.
Mengangkat bahu cuek, iris birunya kemudian beralih kearah barat dimana matahari hampir tenggelam ke singasananya. Naruto menutup matanya. menikmati semilir angin musim semi yg menerpa wajahnya lembut. Kemudian perlahan ia membuka mata hanya untuk mendapati diri menahan napas.
Disana diapartemen didepannya terdapat pemuda tampan yg sedang sibuk mengibas ngibaskan rambut ravennya yang basah dengan tangan kiri dan tangan lainnya sibuk bermain diatas touchscreen telepon pintarnya.
Naruto tak bisa berpaling. Matanya seolah enggan melepaskan diri dari sosok memukau yang sejenis dengannya didepan sana. Tanpa sadar tubuhnya bergerak kearah tiang beton sebelah kirinya ketika sosok itu juga bergerak searah menuju almari pakaian. Merasa diperhatikan sosok itupun menoleh kearahnya. Menatapnya dengan iris gelap dan sebelah alis terangkat.
Naruto masih bergeming dengan tangan setengah memeluk tiang beton, lalu menggit bibir bawahnya ketika sosok itu berbalik mempermudah matanya menjelajahi keseluruhan dada bidang serta paket maskulin lainnya kecuali yang tersembunyi dibalik anduk yang bertengger sedikit dibawah pinggangnya.
Lagi tanpa sadar Naruto menelan ludah setelah sebelumnya menjilat permukaan bibirnya yang terasa kering. Kuku jarinya menancap dipermukaan beton dan membuat gerakan seolah sedang mencakarnya. Efek terlalu gemas dengan pemandangan yang ditangkap netranya.
Sementara sang objek yg kini juga keluar menapakan kaki dibalkon mendengus geli melihat gelagat pemuda berambut pirang yg masih sibuk dalam dunianya sendiri dengan dirinya sebagai objek fantasi. Si pemuda berambut raven lalu menempelkan I-phonenya di pipi kiri setelah menemukan satu nama didalam kontak dan menghubunginya. Menunggu cukup lama sebelum teleponnya dijawab dengan suara rendah nyaris berbisik.
"Hallo.."
"Hentikan wajah bodohmu idiot, sebelum tetanggamu ini kehilangan tuas kontrolnya. Bukankah kita baru saja melakukannya kemarin. Apa kau sampai segitunya menginginkanku heh."
Si pirang berkedip sesaat. Setelah mendapati kesadarannya kembali ia ternyata sudah menempelkan ponsel pintarnya tanpa sadar dipipi kiri dengan suara familiar berbicara panjang lebar dengan nada menyebalkan berdengung ditelinganya.
Seketika Naruto gelagapan dengan muka memerah. Reaksi yang membuat si objek menggigit pipi dalamnya menahan tawa.
Naruto yg sudah tak tau mau menjawab apa langsung membuang muka, berniat masuk kekamarnya dan mungkin menjedukan kepalanya ketembok beberapa kali berniat membuat otaknya lupa akan kejadian memalukan barusan. Namun rencananya urung seketika saat suara itu kembali berdengung dari ponselnya, kali ini dengan nada lebih rendah dan mengguncang juga terkesan menantang.
"Mau bermain?"
Tamat.
#ditimpuk
Sorry w nyampah lagi XD Abisnya gak enak kalo punya utang, hehe ini fic pesenan Laras N Saru.. Maap beib pendek bnget.. w potong disini dulu , intinya ada di chap depan pkoknya okeh..
so,
ripiu? XDa
