Title: Enduring Time
Genre: Fantasy, Friendship, Romance, dan Adventure
Disclaimer: Hetalia belongs to Hidekazu Himaruya
Warning: OOC, Shounen ai, Gaje, dll. Yang tetap baca tanggung sendiri resikonya.
Fanfic ini terinspirasi dari GAKUEN ALICE dan HEROES, beberapa kemampuan diambil dari dua anime dan film tersebut, tetapi jalan cerita benar-benar berbeda.
Sebuah cerita yang terjadi di dunia yang disebut Greed World, dimana semua makhluk hidup secara berdampingan, dengan berbagai pusat kekuatan yang mengatur...
"Kita tidak bisa membiarkan klan Germania dan Holy Roman bersatu, kita tidak akan bisa mengontrolnya, bahkan para Knight juga..."
"Tapi kita tidak bisa melakukan apapun, mereka bahkan tidak dapat ditemukan bagaimanapun kita melacaknya"
"Itu karena kemampuan klan Germania yang sempurna dalam membuat kekkai, lagipula dia merupakan pemimpin klan Germania.."
"Jangan khawatir, klan Germania sudah setuju untuk membantu kita, apapun yang terjadi"
"Benarkah? Bukannya anggota klan mereka yang kita buru?"
"Ya, salah satu dari mereka yang sangat spesial..., Gerwick Beillschmidt"
Kedamaian yang hanya merupakan suatu yang dibuat orang-orang yang tidak peduli pada kedamaian itu sendiri...
Dan menghancurkan suatu kehidupan... yang berhubungan dengan banyak orang...
"TIDAAAAKKKKKKK..., Roooomeee..., ROOOOMEEEEEEEE...!"
"Aku tidak membutuhkan semua ini!, Tolong.., Tolong selamatkan Rome..., Pakai semua kekuatanku, ambillah jiwaku...!"
Dosa yang sudah dilakukan tidak bisa ditarik kembali...
"Aku..., aku tidak akan pernah memaafkan mereka..., walaupun harus mengorbankan nyawaku..., aku tidak peduli.., waktu akan kuputar kembali.. walau itu adalah dosa terbesar sekalipun..."
"Tapi aku peduli..master..., karena itu ... kembalilah..."
Pemuda itu menoleh ke arah murid satu-satunya untuk yang terakhir kali, ia memejamkan mata kemudian mulai menggumamkan mantra yang diiringi dengan munculnya api yang melingkar disekitarnya, api yang semula berwarna kemerahan berubah menjadi hitam dan menelan tubuhnya.
Beberapa tahun kemudian di belahan bumi lain...
Para penduduk berlarian menuju berbagai arah menghindari tembakan-tembakan api, tanah disekitar mereka bergetar hebat. Mayat-mayat tergeletak di jalanan, anak-anak berteriak-teriak dan menangis sangat keras, hanya ada satu kata yang dapat menggambarkan kondisi saat ini, neraka.
Dari atas bukit, seorang anak memandang lurus kearah desanya yang diselimuti api dan kabut hitam. Mata coklatnya menangkap bayangan seseorang yang berjalan kearahnya. "Semua sudah selesai dengan baik kid, pergilah kemanapun kau mau".
Anak itu hanya berdiri diam ditempatnya, mencoba menghindari pandangan pria bertudung dihadapannya, walaupun wajahnya tetap datar tapi dalam hatinya ia merasa ketakutan, sangat ketakutan. Ada sesuatu dalam diri pria didepannya yang membuatnya tidak bisa berkata apa-apa, yang sekarang ingin dilakukannya hanya lari, lari dari semua ini. Tetapi tepat saat ia berbalik, telinganya menangkap perkataan orang itu, "Kau harus ingat satu hal kid, kau mendapatkan kebebasanmu dengan mengorbankan semua orang itu, kau akan terus hidup dengan menanggung beban dan dendam mereka yang telah kau hancurkan".
Dan ia tidak lagi sanggup mempertahankan wajah dinginnya, sambil berlari menuruni sisi lain bukit perlahan-lahan suatu cairan berwarna merah mengalir dari mata coklatnya. Ya, yang keluar dari mata anak itu bukan air mata, tetapi darah.
Ceritapun terus berlanjut, semua yang dilakukan di masa lalu ditakdirkan akan terulang lagi... kali ini di generasi selanjutnya...
"Siapa kau...?"
"Ludwig, ..Ludwig Beillschmidt..."
"Mulai sekarang Ludwig akan tinggal di sini Gilbert, sebagai bagian dari anggota klan Germania."
...dan mulailah lembaran baru di kisah ini...
Chapter 1: Welcome To Hetalia Magic Academy
Seorang remaja berambut pirang menatap tajam sekelilingnya, dimana anak-anak seumurnya berkumpul, ada yang sendirian maupun berkelompok di sebuah ruangan terbuka yang sangat luas. Tempat itu merupakan lanjutan dari pintu gerbang bertitel 'Hetalia Magic Academy' yang tadi mereka lewati. Mata biru remaja pirang itu menatap sebelah kirinya, di dekat sebuah pohon dua orang berambut coklat berwajah identik sedang bercakap-cakap, di sebelah mereka dia melihat, apa itu? Boneka beruang melayang? Dia mengedipkan matanya, memastikan matanya tidak salah lihat, perlahan-lahan terlihat sosok transparan yang kadang muncul kadang hilang, tetapi belum sempat ia memperhatikan lebih lanjut, tiba-tiba dari arah kanannya terdengar suara ribut.
Remaja itu menolehkan kepalanya dan seketika matanya membelalak ketika seseorang jatuh kearahnya dengan kecepatan luar biasa, secepat kilat ia mundur kebelakang, yang untungnya tepat waktu karena detik berikutnya sosok itu sudah menghantam tanah tempatnya berpijak tadi dengan meninggalkan jejak berupa lubang dengan cetak tubuhnya. Sesaat ia mengira kalau orang tadi pingsan, atau malah sudah mati? Tapi beberapa saat kemudian sosok itu terbangun bagaikan bangkit dari kubur, "MAAAAALLZZZZZZZ, SIAL*N LOE, BERANI-BERANINYA NGELEMPAR GUE KAYAK GINI!"
Kemudian sosok itu segera berjalan menuju arah asal jatuhnya tadi dengan diikuti pandangan bingung dari orang-orang di tempat itu. Tanpa diduga orang itu mengeluarkan suatu bayangan hitam dari tubuhnya, tiba-tiba semua yang ada disitu bergidik seram saat bayangan itu berubah menjadi sosok-sosok transparan bertampang mengerikan. Dengan segera mereka menyingkir dari tempat itu, sementara sosok-sosok menyeramkan itu dilemparkan ke arah seorang pemuda di satu sisi.
Pemuda yang tadi dipanggi Malz oleh si pelempar itu segera mengelak dengan bersalto terbang ke udara, wajahnya berubah menjadi horor seketika "WOOIII, KIRA-KIRA DONG KALO NGELUARIN KEKUATAN, GIMANA KALO GUE TADI GAK NGEHINDAR, BISA MATI BERDIRI GUE!"
"Apa kata loe? Tadi siapa duluan yang bikin udara di sekitar gue abis terus ngelempar gue?"
"Itu masih mending daripada dihantui makhluk-makhluk itu semalaman tau!"
"Pokoknya itu salah loe!"
"Salah loe tau!"
Dan kedua pemuda itu mulai saling tendang dan jambak bagaikan para cewek lagi rebutan pacar mengabaikan orang-orang yang terbengong-bengong menatap mereka.
Pemuda berambut pirang tadi masih sibuk melihat pertengkaran itu sebelum suara ramah mengagetkannya, "Waahh, jadi kekuatan mereka itu Gravitation dan Spirit Controller, baru kali ini saya melihat secara langsung"
Pemuda berambut pirang itu menoleh dan melihat seorang pemuda berwajah Asia dengan tampang kalem berbicara sambil memandang ke arah pertengkaran itu. Sadar kalau sedang dipandang, pemuda itu menoleh ke arah pemuda disampingnya, tangannya terulur "Perkenalkan, namaku Kiku Honda ".Pemuda berambut pirang itu menyambut uluran tangan orang bernama Kiku itu, "Ludwig Beillschmidt" katanya dengan nada resmi ala tentara. Dan merekapun melanjutkan percakapan mereka dengan akrab.
"Hmm, jadi Beillschmidt-san berasal dari Jerman, sedangkan saya berasal dari Jepang, wah murid-murid di sini benar-benar berasal dari seluruh dunia"
"Memang begitu kan? Di sini hanya para calon penyihir paling berbakat yang akan diterima" Ludwig berkata dengan agak bingung karena orang yang berbicara dengannya ini menggunakan bahasa yang tergolong sangat sopan.
Begitulah, semua orang yang ada di Hetalia Magic Academy adalah para penyihir yang berasal dari seluruh penjuru dunia. Di dunia ini, yang sering disebut Greed World, para penduduknya dibagi menjadi dua, penyihir dan non penyihir. Para penyihir memiliki bawaan sejak lahir berupa kekuatan yang muncul secara alami, dengan kata lain bukan kekuatan yang muncul karena dilatih. Bakat seorang penyihir ditentukan oleh seberapa besar kekuatannya dan cara penyihir tersebut mengendalikannya. Oleh karena itu dibangunlah sekolah khusus untuk mengendalikan dan mengembangkan kekuatan mereka, yaitu Hetalia Magic Academy ini.
"Ngomong-ngomong soal kekuatan sihir, benar-benar hebat ya.." kata Kiku sambil tersenyum manis.
Mata Ludwig menajam menatap ke arah gedung akademi, "Ya, orang-orang yang dari tadi mengawasi kita, aura sihirnya terpancar sangat kuat"
"Tentu saja, soalnya mereka kan-" perkataan pemuda berambut hitam itu terpotong oleh suara yang bergaung di kepalanya, kelihatannya bukan hanya dia saja yang mendengar karena semua keributan yang terjadi langsung berhenti seketika.
"Selamat datang di Hetalia Magic Academy, para kandidat dipersilakan menuju aula untuk penjelasan lebih lanjut", suara yang keluar dari mikrofon sihir itu bergema di seluruh penjuru akademi diikuti dengan bergeraknya orang-orang yang merupakan kandidat siswa ke arah aula Hetalia Magic Academy.
"Cih, benar-benar merepotkan...", gerutu salah satu dari kembar yang dilihat Ludwig tadi sambil beringsut menuju arah yang disebutkan.
"Vee.., Lovi , jangan menggerutu terus, hari ini kan akhirnya kita bisa masuk ke academy setelah melewati ujian yang mengerikan itu, vee..."
"Memangnya kenapa?, kalau tidak ada kita.." Lovino menghentikan kata-katanya karena seseorang melingkarkan tangan di pundaknya.
"Hei, hei, jangan bertengkar begitu, ini kan upacara pembukaan pertama academy, sebagai perayaan bagaimana kalau kalian berdua kencan dengan nii-san ini"
"WTH!, Siapa kau, seenaknya saja peluk-peluk, mau kuhajar haahh?" kata Lovino sambil berusaha melepaskan pelukan orang mesum yang muncul tiba-tiba ini.
"Ck, ck, ck, kalian masuk ke Hetalia Academy tapi tidak tahu siapa aku? Baiklah, karena aku baik hati maka aku akan memperkenalkan diri, namaku France Bonnefoy, orang paling beautiful dan sexy di seluruh akademi, bahkan di seluruh dunia" Francis mengibaskan rambut sebahunya sambil memegang bunga mawar yang tiba-tiba muncul dari backgroundnya. Dia sudah bersiap-siap dengan pose kerennya ketika menyadari kalau dua orang yang diajaknya bicara sudah hilang dari hadapannya.
"Heh? Kemana mereka?"
"Lovi? Kenapa kamu menyeretku seperti ini vee..? Bagaimana dengan orang itu tadi?"
"Jangan berurusan dengan orang mesum seperti itu Feli, biarkan saja orang aneh itu bicara dengan bayangannya sendiri, toh sepertinya dia tidak keberatan"
Feliciano hanya memandang kembarannya itu dengan bingung, "Tapi dia sudah berbaik hati mengenalkan diri di hadapan kita vee.."
"OMG, Feli pokoknya jangan sekali-kali berbicara, bergaul, bahkan melihat orang itu, nanti matamu bisa bintilan tau" Lovino membentak saudaranya itu sambil merinding mengingat orang mesum penderita narsis tadi, tapi kemudian dia melanjutkan " Ayo kita cepat pergi ke aula".
Dan Feliciano hanya bisa menjawab dengan gumamannya "Iya vee.."
Para kandidat sihir memasuki ruang aula Academy satu per satu, pemandangan yang mereka lihat adalah barisan kursi yang sepertinya disediakan untuk mereka. Aula yang sangat luas itu berbentuk segi empat dimana di setiap dindingnya terdapat ukiran-ukiran mewah yang berbentuk rumit, seluruh ruangan dihias dengan warna merah, emas, dan perak. Di salah satu sisi ruangan yang berlawanan dengan pintu masuk aula terdapat sebuah panggung besar yang memenuhi sisi tersebut. Ada beberapa orang yang berada di depan panggung, mereka memperhatikan para kandidat murid yang mulai memenuhi kursi yang disediakan. Setelah yakin semua kursi terisi dan tidak ada yang tertinggal di luar, salah satu dari orang-orang di atas panggung, yang beralis tebal mulai berbicara dengan mikrofon.
"Selamat pagi para kandidat penyihir sekalian, saya Arthur Kirkland selaku ketua murid Hetalia Magic Academy mewakili para murid senior mengucapkan selamat datang di Academy." Arthur diam sejenak memandang ke seluruh penjuru aula, para calon penyihir yang ada di ruangan itu hanya bisa terdiam dipandang oleh tatapan intens mata hijau itu.
"Saya ada di sini untuk menjelaskan beberapa prosedur pengajaran yang akan dimulai besok pagi. Para murid baru disini diharapkan untuk bergabung dengan para Asisten Pengajar yang selanjutnya akan mengajar kalian. Pembagian akan dilakukan dengan acak, para murid baru dipersilakan untuk mengambil kertas di bawah kursi masing-masing"
Serempak para murid itu langsung membungkuk, Ludwig yang berada di bangku depan mengambil kertas yang diselipkan di bawah kursinya. Ia memandang kertas berwarna ungu di tangannya dengan bingung. Semetara Kiku yang berada di sebelahnya hanya melihat kertas hijau didepannya dengan tatapan sama.
"Kertas yang kalian dapatkan berbeda-beda warnanya, warna itu mewakili para Asisten Pengajar yang akan kalian dapatkan. Yang ada di sebelah saya, termasuk saya adalah para Asisten pengajar, akan saya perkenalkan mulai dari saya menuju ke arah kiri. Warna hijau mewakili saya, Arthur Kirkland, warna ungu mewakili Roderich Edelstein, warna putih mewakili Ivan Braginski, warna biru mewakili Francis Bonnefoy. Para murid diharapkan untuk mengikuti para Asisten pengajarnya masing-masing. Penjelasan tentang pembagian kamar asrama dan lain-lain akan diserahkan kepada mereka, atas perhatiannya saya Arthur Kirkland mengucapkan terima kasih"
Para murid baru yang ada di aula segera berdiri dan berjalan mengikuti para Asisten pengajarnya.
Sekarang Ludwig berada di ruangan berbentuk melingkar, di tengahnya terdapat panggung kecil berbentuk lingkaran. Tidak seperti aula, ruangan itu lebih kecil dan bernuansa ungu di dalamnya, terlihat sekali pengaturannya yang mewah dan berselera tinggi, mungkin mewakili sang Asisten Pengajar yang terlihat berasal dari kalangan bangsawan. Ludwig hanya memandang Asisten Pengajarnya itu, Roderich Edelstein, pemuda berambut brunette dengan kacamata, terlihat angkuh dan teratur, tapi yang membuat Ludwig tidak bisa mengalihkan pandangan darinya adalah kekuatan yang memancar keluar dari tubuh pemuda itu. Ia mengenalnya, Roderich adalah salah satu anggota 'keluarganya', anggota klan Germania tapi Ludwig hanya pernah bertemu secara langsung dengannya beberapa kali waktu pertemuan 'keluarga', jadi dia tidak begitu akrab dengan Roderich.
Roderich menghilang ke balik tirai di sudut ruangan, kepalanya menoleh kesana kemari seperti sedang mencari sesuatu. Jadi Ludwig mengalihkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Ada delapan orang di dalam ruangan itu termasuk dirinya. Ia segera mengenali dua orang yang ada di depan pintu masuk, mereka adalah dua orang yang tadi bertengkar di halaman Academy, si pemilik kekuatan Spirit Controller dan Gravitation. Lalu di sebelah mereka ada salah satu dari anak kembar yang tadi dilihatnya, sementara di dekatnya ada seseorang berambut coklat gelap dengan mata besar berwarna coklat, wajahnya datar, dan umurnya terlihat lebih muda darinya. Lalu di depannya ada dua orang yang sedang bercakap-cakap, yang satu wajahnya ramah dan selalu tersenyum, sedangkan satunya, yang memakai hiasan rambut berbentuk salib, terlihat jelas ekspresi bosan di wajahnya. Agak jauh darinya ada pemuda pirang aneh yang membawa-bawa senapan sambil memasang wajah garang.
Pengamatannya terhenti ketika mendengar percakapan di balik tirai.
"Kemana saja kau?, Kan sudah kubilang supaya menunggu di ruangan sampai aku datang!"
"Yang benar saja Roddy, masa kamu memerintah aku yang awesome ini menunggu sendirian di ruangan membosankan itu, benar-benar tidak awesome"
"Grrrhh, lalu apa gunanya kau diangkat menjadi wakil Asisten pengajar kalau tidak menuruti perintah Asisten pengajar!"
"Iya, iya, cerewet sekali, cepatlah mereka menunggu kita"
Terdengar suara tirai yang disibakkan dan masuklah dua orang, salah satunya Roderich, dan yang menyeretnya, seseorang berambut seputih salju dan bermata merah, kulitnya sangat pucat, albino, pikir orang-orang di ruangan itu.
Ludwig hanya membelalakkan mata melihat orang berambut putih itu, hanya satu kata yang meluncur dari mulutnya,
"Bruder..?"
Pemuda berambut putih itu menoleh dan memandang ke arah Ludwig, agak terkejut, tapi kemudian keterkejutan itu diganti dengan senyuman lebar di wajahnya, dia melepaskan Roderich dan berlari ke arah Ludwig, lalu memeluknya dengan erat.
"WEEEESSSTT, lama tidak bertemuuuuuuu..."
"Hei, Bru-Bruder lepaskan aku" Ludwig berkata dengan wajah memerah malu karena semua orang memandang ke arah mereka berdua sekarang.
"Cih, West benar-benar tidak awesome, padahal aku-"
"Ehm" Roderich berdehem kencang.
"Ada apa sih Roddy, aku kan sedang berbicara dengan adikku satu-satunya!"
"Adik?" Roderich mengernyit heran.
"Iya, namanya Ludwig, masa kau lupa? Kau dan Roman kan pernah beberapa kali bertemu dengannya di pertemuan klan? Lihat, dia benar-benar awesome kan? Tentu saja dia kan adikku"
"Terserahlah, cepat lepaskan dia dan kita mulai perkenalannya"
"Iya, aku tau, aku tau, ehem, ehem, Selamat Pagi semuanya, Selamat datang di kelompok Ungu dengan si kacamata itu..." Gilbert menghentikan kata-katanya karena Roderich menatapnya dengan pandangan 'ingin mencincang seseorang', "...maksudku Roderich sebagai ketua, dan aku Gilbert Beillschmidt yang awesome sebagai wakilnya, silakan bertanya apabila ada yang tidak dimengerti"
Karena semua orang yang ada di dalam ruangan itu diam, maka Gilbert melanjutkan, "Karena dalam beberapa waktu ke depan kita akan belajar dengan kelompok seperti ini, maka aku ingin kalian memperkenalkan diri kalian masing-masing dengan..."
Terdengar suara gemerisik dari kerumunan kecil para calon penyihir, ada yang sibuk berbicara sendiri, ada yang memperhatikan ucapan Gilbert (hanya satu orang), ada yang bengong sendiri, dan berbagai macam kesibukan yang sama sekali tidak penting.
"WOOOOOOOOOOIII, dengarkan kalau ada orang yang bicara"
Semua langsung diam. "Yah, sebagai lanjutan yang tadi, sebagai tradisi di Hetalia Magic Academy, kita akan mulai salam perkenalan dengan..."
"Duel antar penyihir"
Dan berbagai macam suara langsung menggema di ruangan itu.
...
_TBC_
A/N:
Salam kenal Minna-san, Saya L2Alois, author baru yang nekat mempublish fic berchapter, jadi maaf kalau jadinya super gaje gini, hiks, hiks... Ini fanfic kedua saya, yang pertama baru saya publish beberapa hari yang lalu.
O iya, ada yang bisa menebak delapan orang anggota kelompok Roderich dan Gilbert ini? Yang bisa menebak semua dengan benar boleh request pairing (terkecuali buat beberapa tokoh karena pair mereka sudah ditentukan, jadi request sebanyak-banyaknya, diutamakan pair CRACK tapi pair yang umum juga boleh) atau request pair duel di chapter-chapter depan.
O iya, hampir lupa, beberapa nama di fic ini:
Gerwick Beillschmidt: Germania
Rome: Roman Empire
Roman: Holy Roman Empire, di fic ini saya buat HRE dan Ludwig jadi orang yang berbeda. Di sini HRE jadi Roman Edelstein, adiknya Roderich.
Demikian fic buatan saya, kalau ada kesalahan dalam penulisan atau apapun mohon pemberitahuannya.
Review please?
