REAL

.

.

.

CHANBAEK GS

1!1

Baekhyun menyesap bubble tea yang baru saja datang bersamaan dengan sang pemilik tangan lembut yang memegang pundaknya halus. Ia berjengit kaget ketika belum siap menerima perlakuan kasar tersebut. Baekhyun menghembuskan nafas malas ketika tau bahwa sahabat sehidup sematinya ini yang datang, lalu dengan lancang menyesap bubble tea nya. Ia mengerucutkan bibir kesal.

"ya, baekhyun-ah bagaimana demo kemarin? Kau sudah mendapatkan hak kalian itu kan?" Kyungsoo memutar bola matanya sebal. Ia merutuki aksi sahabatnya ini kemarin. Baekhyun tukang provokator omong-omong, aktivis kelas berat, setiap hari kamis dan jumat latihan hapkido, olahraga kesukaannya. Berbeda dengan Kyungsoo yang suka dengan ukm seni musik, mereka memang seperti langit dan bumi tapi saling melengkapi.

Baekhyun mendesah berat. Aksinya kemarin memang gagal total gara-gara mahasiswa baru yang sialnya menang berdebat dengannya. Mereka semua pulang dengan tangan kekalahan, hampa. "Soo-ya, aku merasa aku harus berdemo lagi, demi kita. Demi fakultas kita, kita selalu dirugikan padahal peluang kerja kita di Seoul sangat besar kan. Omong-omong anak tehnik berani dengan mesin, masa demo saja tidak mau, kau benar-benar payah." Baekhyun mencibir kearah Kyungsoo dengan mendelik tajam sambil menarik bubble tea ditangan Kyungsoo. Dia mencoba membela diri dengan memukul lengan sahabatnya. "Baekhyun-aah, hidupku bukan untuk berdemo, aku dikuliahkan diSeoul juga karena memang aku hanya niat cari ilmu, aku kasihan kepada orangtua ku kalau sampai tau anaknya di Seoul hanya suka demo" Kyungsoo menjulurkan lidahnya kearah Baekhyun yang mendapatkan pelototan sebal.

"ya, kau kira aku jauh-jauh dari Busan ke Seoul Cuma hanya untuk berdemo! Soo-ya, dengar, kalau kita tidak demo, mana bisa kita kuliah dengan enak sekarang. Lagian otakmu hanya berisi belajar, musik dan laki-laki, siapa juga yang sibuk mengurusi 3 hal yang seharusnya kita nikmati ini." Baekhyun menghentakkan kakinya sebal.

"Baekhyun-ah kuliah itu cita-citaku, kalau aku tidak belajar mana bisa aku ada di Universitas sampai sekarang, musik itu hiburan buatku dan laki-laki, jangan munafik kalau kau juga butuh laki-laki." Kyungsoo menggeser duduknya semakin mendekat kearah Baekhyun dan menoel-noel dagu lancip nya.

"ya ya ya, hidup itu tidak harus tentang belajar dan laki-laki.ingat itu!" Baekhyun menghempaskan tangan Kyungsoo dengan lembut. Matanya berbinar menang karena ucapannya tidak digubris oleh Kyungsoo yang lebih memilih menjauhkan duduknya. Baekhyun tiba-tiba bangkit menarik tas selempangnya. "aku tidak ada jadwal lagi hari ini, aku mau pulang saja, lelah." Ucapnya berlalu pergi. Kyungsoo cepat-cepat berdiri dan menyusul sahabatnya. "aku juga sebenarnya hari ini libur, tapi karena Jongin ada pertandingan sepak bola, aku wajib kekampus hehe. Ayo kita kesana saja, siapa tau ada yang nyangkut dihatimu, kau kan sudah sendiri sejak masuk Universitas kan"

"ya.. Soo-ya aku malas menonton. Mending kau saja sendirian aku mau kembali ke apartemen saja" Baekhyun menarik tangannya dari genggaman tangan Kyungsoo. Malas sebenarnya harus berdebat dengan si Mini ini. Tapi, kalau ia menolak pelototan mata Kyungsoo inilah yang langsung membuat baekhyun takut. Kalau Kyungsoo marah perutnya akan terancam tidak bisa makan enak.

Mereka berdebat sampai tiba-tiba teriakan putus asa –yang bodohnya Baekhyun dan Kyungsoo tidak menyadari itu- sebentar lagi akan ada sepak bola yang mendarat menuju kepala Kyungsoo. Dengan sigap, Baekhyun mendorong Kyungsoo dan…

HAP…

Bola itu berhasil Baekhyun tangkap. Kyungsoo membelalakkan matanya lebar. Shock karena kalau tidak kepalanya sudah geger otak gara-gara tendangan maut sepak bola. Ia cepat-cepat berdiri sambil membersihkan rok nya yang kotor karena jatuh ke tanah akibat dorongan Baekhyun.

"Baekhyun-ah kau tidak apa-apa kan? Tanganmu pasti sakit ya Tuhan!!" Kyungsoo merutuki diri sendiri karena dengan bodohnya tidak sadar kalau ada bahaya yang menghampiri mereka berdua dan sialnya, Baekhyun yang kena.

Baekhyun membeku sambil meringis karena bola datang terlalu cepat dan dia tidak siap menerimanya. Pergelangan tangan kirinya tiba-tiba nyeri, ia sibuk sendiri sampai ada tangan lain yang memegang tangannya.

"kau tidak apa-apa kan? Tanganmu terlihat memar, pasti pergelangan tanganmu sakit"

Baekhyun mendongkak menatap laki-laki yang sedang melihat-lihat pergelangan tangannya yang sialnya memang terasa nyeri sekali. Sedetik, ia sadar bahwa ia menjadi pusat perhatian. Ia menarik tangannya dengan kasar.

"ini bolanya. Gwenchana" Baekhyun menyerahkan sepak bola belang tersebut kepada laki-laki tadi dengan sebelah tangannya.

"YA CHANYEOL-ah palliwa..palli.." teriakan menggema dibelakang punggungnya.

"gumawo, tangkapanmu bagus tadi cantik"

Baekhyun tertegun lama. Apa katanya tadi, cantik. Ia tiba-tiba tersipu malu karena baru menyadari ucapan laki-laki tadi yang sukses membuat pipinya bersemu merah. Ya Tuhan, kenapa bisa seperti ini sih, padahal banyak laki-laki lain yang sering mengucapkan itu, tapi kenapa baru sekarang ia merasa aneh. Ah, mungkin besok sudah tidak ada apa-apa lagi. Lagian, hari ini adalah kecelakaan juga.

"YA BYUN BAEKHYUN kau dengar aku tidak. Kenapa kau melamun eoh? Kamu memikirkan Chanyeol? Aku kasih tau kau, jangan pernah kau dekat-dekat dengan dia, dia playboy kelas kakap dikampus ini apalagi di Fakultasnya, jangan sampai kau tergoda, itu hanya godaan sesaat!" Kyungsoo menarik lengan Baekhyun agar segera cepat pergi dari lapangan. Biar saja Jongin nanti ku hubungi lagi, dia juga tidak ada disini, batin Kyungsoo sebal.

Benarkah? Benarkah Chanyeol tadi itu playboy seperti apa yang dikatakan Kyungsoo?. Baekhyun mulai meragukan itu, dia baru pertama kali bertemu dengan laki-laki yang bernama Chanyeol dan sukses membuat Baekhyun tidak karuan hanya karena sapaannya tadi.

Baekhyun memberanikan diri menoleh kebelakang dan

BOM!

Benar kata Kyungsoo. Dibelakang sana Chanyeol tengah bermesraan dengan perempuan lain, diusapnya dahi Chanyeol dan ia dengan santainya bersandar dibahu gadis itu. Ah, Kyungsoo tepat sekali rupanya. 3 detik pertemuan tadi itu hanya kebetulan dan memang benar-benar Chanyeol playboy. Ah, sudahlah lupakan saja, lagian belum tentu besok atau besoknya lagi dia bertemu dengan Chanyeol.

1!1!1!1!1!1

Baekhyun segera menarik resleting tas nya dan buru-buru keluar dari kelas. Hari ini adalah kamis yang berarti ada latihan Hapkido. Jam kuliah baru saja selesai 5 menit yang lalu dan Baekhyun benar-benar sudah ada di didepan halte bis disamping gerbang kampus. Ia mendesah pelan, mengusap perutnya yang keroncongan. Tadi siang sebelum jam kuliah, dia ada rapat dengan BEM dan sekarang ia benar-benar tersiksa karena lapar, hanya roti dan susu yang masuk kedalam perut itupun tadi pagi-pagi sekali karena ia ada kuliah pagi.

Ting! Baekhyun mendelik kaget ketika handphone nya berbunyi keras. Ada pesan dari Kyungsoo.

Soo-ya ; Baekkie, aku mungkin telat pulang, jaga apartement kita ya, aku masih ada acara dengan Jongin dikampus, dia benar-benar tidak mau aku tinggalkan.

Baekhyun mendelik tajam langsung memencet tombol merah dan memasukkan kembali handphone nya kedalam tas.tidak berniat membalas pesan Kyungsoo. Benar-benar si hitam itu! Dia sudah berani mengambil Kyungsoo nya, padahal ia berniat ingin cepat-cepat pulang ke apartement –sebenarnya sih mirip seperti rumah susun kumuh yang biasa ada dibagian terdalam kota Seoul, tapi biar lebih keren, Baekhyun dan Kyungsoo menyebutnya Apartement-.

Baekhyun mendongkak dan melirik kanan-kiri jalan didepannya. Kenapa bis datang lama sekali. Sudah hampir 10 menit ia menunggu dengan sia-sia disini. Sendirian, menahan lapar dan benar-benar mengenaskan. Mungkin nanti pulang aku harus membawa makanan karena Kyungsoo pasti tidak membuat makan malam. Benar-benar si Jongin itu. Dan pandangan Baekhyun seketika menyernyit ketika ada mobil sport silver yang berhenti tepat didepannya.

"hai Baekhyun, kau mau kemana?" Chanyeol menurunkan kaca mobil disebelah penumpang. Baekhyun yang belum sadar dengan keterkejutannya semakin terkejut ketika Chanyeol sudah membukakan pintu mobil disampingnya.

"Ayo masuk, nanti aku antar. Kebetulan aku tidak ada kuliah hari ini" ajaknya secara cuma-cuma. Baekhyun enggan bergerak dari duduknya. Kata Kyungsoo jangan pernah dekat-dekat dengan laki-laki bernama Chanyeol. Iya, laki-laki yang kemarin mengatakan bahwa ia cantik. Malam hari ketika Baekhyun menonton TV dan Kyungsoo mengerjakan tugas, ia sudah lelah mendengar hal-hal negatif yang dilontarkan Kyungsoo tentang Chanyeol. Namanya Park Chanyeol, jurusan Ekonomi Bisnis dan ia satu angkatan dengan Jongin –pacarnya- pantas saja dia tau sekali tentang Chanyeol.

Baekhyun kaget ketika ada lambaian tangan membuat lamunannya buyar seketika. "hah? Nde?" dia benar-benar termakan omongan Kyungsoo. Baekhyun jadi takut dekat-dekat dengan Chanyeol. Dia berbahaya.

"kau melamun?wae? kau tidak mau berangkat sekarang? kau bisa telat latihan hapkido kan" Chanyeol langsung menarik tangan Baekhyun dan memaksanya untuk duduk disamping kursi penumpang disamping Chanyeol. Baekhyun benar-benar belum sadar akibat keterkejutannya dan ia benar-benar tidak bisa menolak ajakan Chanyeol.

Mobil mulai melaju pelan, sangat pelan sampai ia bisa menebak Chanyeol menggunakan kecepatan 30/km.

"kau tau dari siapa kalau aku hari ini latihan hapkido?" tanya Baekhyun bingung. Dia tidak pernah bertemu dengan laki-laki ini dan tiba-tiba dia tau jadwalnya, di jam yang tepat pula. Jangan-jangan dia sengaja kekampus. Ah, baekhyun menggeleng pelan, kumohon jangan besar kepala dulu baekhyun-ah, mungkin ini kebetulan saja Chanyeol lewat didepan kampus.

Chanyeol tertawa pelan. "aku tau segalanya tentangmu. Byun Baekhyun, jurusan tehnik semester 5 kan? Dari Busan dan tinggal di rumah susun tidak jauh dari kampus, 20 menit jika ditempuh dengan bus. Benar?!" diakhir kalimatnya, ia terkekeh pelan membuat Baekhyun mulai panik sekaligus berkeringat dingin, padahal ia yakin mobil sport Chanyeol ada AC-nya.

"kau.." Baekhyun menelan saliva nya kasar, duduknya ia geser semakin mendekat dengan pintu dan tangannya sudah siap memegang ganggang pintu siap-siap kalau sampai Chanyeol macam-macam kepadanya. "..ke..kenapa bisa tau?" sial! Baekhyun terlalu gagap untuk bertanya kepada Chanyeol. Otak Baekhyun sudah dipenuhi hal-hal negatif tentang Chanyeol, bagaimana kalau dia dibawa Chanyeol kesuatu tempat yang sepi lalu ia diperkosa? Ah, andwae.. aku tidak mau.

"kau jangan takut padaku, aku tidak akan menggigitmu kok." Chanyeol tertawa. Dan bagi Baekhyun tawa itu adalah sesuatu yang menakutkan walau jujur, tawa Chanyeol sangat merdu. Sumpah sangat merdu, berbanding terbalik dengan dirinya yang aneh ketika tertawa. "Ya, kenapa kau berkeringat? Kau merasa kepanasan? Aku akan tambahkan AC-nya kalau begitu"

"andawee! Turunkan aku sekarang juga, aku mohon" cicit Baekhyun. Walau ia sudah menguasai beladiri Hapkido tingkat dewa pun, kalau dalam keadaan seperti ini –wanita dan pria satu mobil, dan Chanyeol tidak sebodoh pikiran Baekhyun untuk mengunci pintu mobil- Baekhyun pasti kalah.

"wae? Baekhyun-ah kau kenapa?" bingung Chanyeol. Ia tetap melajukan mobilnya sesuai tujuan mereka. Tempat latihan Baekhyun.

"turunkan aku sekarang juga. Aku mohon Chan-" Baekhyun menelan kata-katanya. Sebelum selesai, Chanyeol menghentikan mobilnya dengan mendadak, untung ia tadi sudah memakai seatbeld dengan baik, kalau tidak sudah habis dahinya jatuh ke dashboard mobil.

"wae? sepertinya kau takut padaku? Baekhyun-ah aku tidak akan membuatmu kenapa-napa, aku punya niat baik mau mengantarkanmu ketempat latihan, tapi kenapa kau terlihat takut sekali kepadaku? Penilaianku terhadap orang baik seperti mu sepertinya meleset jauh ya. Aku kira kau wanita baik-baik, tapi sama saja, semua perempuan sama" Chanyeol melepas seatbeld Baekhyun dengan satu tangan tanpa menoleh kearahnya. "sekarang kau bisa keluar" ucapnya dingin.

Baekhyun mendadak merasa tidak enak kepada Chanyeol. Padahal ia sudah baik menawarkan tumpangan kepadanya. Ah, Baekhyun-ah kau diajarkan cara untuk berterima kasih kepada orang yang memberikan pertolongan kepadamu, bukan seperti ini. Salahkan Kyungsoo yang sudah benar-benar meracuni otaknya dengan hal-hal negatif tentang Chanyeol. Padahal, yang Baekhyun lihat, Chanyeol cukup sopan kepadanya, tidak genit kebanyakan pria pada umumnya. Tapi kenapa balasanmu seperti ini Baekhyun-ah? Teriak Baekhyun dalam hati.

"Chanyeol-ah, mianhe aku tidak bermaksud seperti itu, aku hanya-"

"bagus, kau tidak takut lagi kan padaku?" Chanyeol menarik seatbeld dan memakaikan lagi dengan benar kepada Baekhyun, dan mobilnya Chanyeol kembali melaju membelah jalan.

"eoh, Baekhyun-ah aku takut kau benar-benar keluar dari mobilku tadi, tapi untungnya tidak" ucap Chanyeol tiba-tiba. "Maksudmu?" benar-benar Chanyeol ini. Dia orang yang seenaknya dan keras kepala ternyata. Cukup tau saja ya. Dan Kyungsoo melewatkan kebenaran ini.

"kalau kau benar-benar keluar dari mobil ini tadi, kesan pertamamu tentang ku pasti aku adalah laki-laki yang tidak bertanggung jawab kan? Padahal aku benar-benar ingin berteman denganmu. Ah, ani. Aku mau kau menjadi pacarku bukan temanku?" ocehan Chanyeol membuat Baekhyun benar-benar tersedak saliva nya sendiri sekarang. Apa katanya tadi? Jadi pacar? Secepat itu. Padahal mereka baru kemarin bertemu dan benar-benar Chanyeol ini, dia sudah mau menjadi pacarku? Hah! Dia benar-benar playboy kelas kakap ya. Benar kata Kyungsoo.

"Baekhyun-ah kenapa kau diam? Kau kaget ya pasti. Tapi emang benar kenyataannya kok. Aku tidak pernah seperti ini kepada wanita. Malah aku sudah berjanji kepada diriku sendiri aku aku berhenti menjadi playboy. Demi kamu"

Bang! Baekhyun benar-benar tidak bisa berkata-kata lagi, playboy tetap saja playboy. Manis sekali ucapan Chanyeol ini, andai saja Baekhyun juga menyukainya, dia pasti sudah menjadi wanita paling beruntung gara-gara ucapan laki-laki yang sedang menyetir disampingnya ini. Ya Tuhan.. kenapa laki-laki tampan identik dengan playboy, dan Chanyeol benar-benar playboy!

"nde Chanyeol-ah hehe" Baekhyun sudah tidak bisa berkata-kata lagi. Dia sudah membuat benteng pertahanan tentang 'harus menjauhi Chanyeol' alarm tanda bahaya sedari tadi sudah menyala dikepala Baekhyun dan ini benar-benar akan ia lakukan setelah keluar dari mobil Chanyeol dan berhenti membuat Chanyeol menyukainya.

"eh disitu tempatnya. Gumawo Chanyeol-ah, maaf sudah merepotkanmu" Baekhyun membungku 90derajat setelah menutup pintu mobil Chanyeol. Sebelum pergi, Chanyeol memanggilnya. "Baekhyun-ah besok aku akan menjemputmu disini ya" dan kaca pintu mobil naik perlahan keatas. Mobil Chanyeol benar-benar menghilang ditikungan jalan. Baekhyun masih melongo. Ah, mungkin hari ini kebetulan lagi.

1!1!1!1!1!1!1

Baekhyun mendekap buku panduan laporan untuk tugasnya minggu depan. Ia akan buru-buru pulang karena Kyungsoo nya sakit dan dia sendirian disana. Si Jongin hitam tidak menemaninya karena peraturan rumah susun tidak boleh memasukkan laki-laki kedalam.

"Baekhyunee.." Baekhyun hendak berbalik kearah parkiran ketika namanya dipanggil dan dia sudah sangat hafal dengan suara itu. Siapa lagi kalau bukan Chanyeol. Akhir-akhir ini dia nekat sering datang kefakultas tehnik untuk menemui Baekhyun dan Baekhyun benar-benar tidak bisa menghindari karena dia sibuk harus bolak-balik kampus karena tugas.

Baekhyun memejamkan matanya dan berbalik, Chanyeol berlari menghampiri Baekhyun.

"wae? Ada apalagi? Kau tidak kuliah, kenapa berkeliaran difakultas tehnik terus sih? Aku lelah melihat wajahmu disini, wilayahmu bukan disini kau tau" ketus Baekhyun. Chanyeol hanya tertawa mendengar ucapan ketus Baekhyun.

"aku masih menawarimu kau tahu, walau sudah lewat 2 bulan tapi aku memang benar-benar ingin menjadikanmu pacarku. Ayolah baekhyunee, kau tidak lihat aku sudah berjanji bahwa aku akan menjadi laki-laki baik buatmu" ucapnya sambil menggenggam tangan Baekhyun.

Kring! Soo-ya calling

;Baekkie, oddiseo? Cepat pulang, kepalaku sakit baekhyunaah.. hiks;

"Ya, Soo-ya aku akan pulang sekarang, aku baru saja keluar kelas kau tunggu dulu ya, hey jangan menangis mini!" ucap Baekhyun dan segera melangkahkan kakinya tanpa menoleh sedikitpun kepada Chanyeol. Dengan cepat Chanyeol mencekal lengan Baekhyun.

"Ya, Byun Baekhyun bagaimana? Kau terima aku tidak?"

Baekhyun menatapnya ragu. "kalau aku menerimamu, kau benar-benar akan berubah menjadi laki-laki baik kan, kau kan playboy, aku tidak percaya padamu kau sampai mengemis kepadaku seperti ini" Baekhyun membiarkan tangannya dipegang Chanyeol, sampai Baekhyun merasa tangannya basah dan tergenggam lebih erat dari sebelumnya. Chanyeol benar-benar gugup sekarang. Selama dua bulan Chanyeol tidak berhenti menganggu hidup Baekhyun, entah dikampus atau ditempat latihan hapkido sekalipun. Sejak, pertama kali Chanyeol mengantarkannya dia sudah sering mendengar pernyataan cinta Chanyeol kepada nya tapi Baekhyun hanya menganggapnya angin lalu. Baekhyun tau Chanyol itu playboy, mungkin besok akan berubah lagi dan lagi, sifat orang siapa yang tahu kan?!.

"kau tidak pernah bosan mendengar janjiku kan? Aku sudah berjanji dari dulu Baekhyun-ah, sejak mengenalmu aku ingin menjadi laki-laki baik, kau lihat selama ini aku dekat dengan siapa saja? Aku meninggalkan mereka semua demimu dan kau pikir ini hanya candaan, aku tidak setega itu mempermainkan dirimu Baekhyun-ah aku benar-benar mencintaimu" ucap Chanyeol panjang lebar. Ketika hendak menjawab, handphone Baekhyun berdering kembali.

Kring! Soo-ya calling

"Baekkie kau dimana? Jangan lama-lama hiks..palliwa palli"

"YA DO KYUNGSOO uljimaa~ iya aku pulang sekarang" pip! Ia buru-buru memasukkan handphone nya kedalam tas dan hendak pergi lagi ketika tangannya dicekal oleh Chanyeol kembali.

"bagaimana?" tanya Chanyeol harap-harap cemas.

"kau berjanji padaku kan? OKE!" sedetik kemudian, tubuh Baekhyun tenggelam di pelukan Chanyeol. "Ya, biarkan aku pulang, Kyungsoo menungguku.."

Chanyeol melepaskan pelukannya tidak rela. "oke, aku antar Baekhyunee, ayo!"

Kenapa dia yang jadi semangat seperti ini.?

...

TBC