My Lord
Summary : Akulah yang akan menjadi satu-satunya pelayan setiamu, melindungimu dari bahaya yang selalu mengintaimu, menjauhkanmu dari kematian. Hingga kau menghembuskan nafas terakhhirmu. Akan kulakukan apapun untukmu, agar kau tersenyum, melupakan kenyataan. Akan kulaksanakan semua perintahmu seraya berkata, 'Anything for you, My Lord'.
Author Note : ini fict pertama saya. Saya author baru disini. Mohon kritik serta saran dari senpai-senpai sekalian.^^ emm… cerita ini aneh, abal, gaje, dan masih banyak lagi hal buruk yang ada di fict saya ini. Fict ini bukan cerita ninja seperti cerita aslinya tapi dalam fict ini mereka tetap bisa menggunakan jurus-jurus ninja seperti dalam cerita aslinya.^^(gak konsisten) dalam fict ini
Naruto berumur 15 tahun
Sasuke berumur 17 tahun
Kakashi berumur 24 tahun
Iruka berumur 23 tahun
"blablabla" = bicara secara langsung
'blablabla' = bicara dalam hati
Italic = flashback
Pairing : NaruSasu/SasuNaru –entahlah?- *ditendang
Rated : T
Warning : Gaje, abal, gak mutu,dll.
Genre : Friendship and bit Romance
Chapter 1 Pertemuan
Naruto POV
"Ukh..."
Sakit yang kurasakan akibat luka yang kudapat semakin menjadi-jadi, seakan-akan mulai menggerogoti tubuhku.
'Apa aku hanya sampai sini saja? Ironis sekali! Mati karena ketidak mampuan menjalankan misi.' rutukku dalam hati.
Aku tak tau kemana aku berjalan, aku hanya mengikuti arah angin saja. Mengapa? Tentu saja, karena aku tak punya tempat tujuan. Organisasi pembunuh bayaran bernama 'Akatsuki' tempat aku bergabung tak mungkin mau menerimaku lagi setelah aku gagal menjalankan misi sepenting ini. Aku hanya bisa tersenyum pahit menghadapi kenyataan ini. Khu khu khu, ya, aku di buang, tak lagi di butuhkan. Ada di dunia ini pun hanya jadi sampah.
UHUK!
Aku merasakan cairan kental merayap keluar dari rongga mulutku perlahan. Kuseka mulutku yang berlumuran darah, kuperhatikan tangan ku yang berlumuran darah dari mulutku. 'Darah terkutuk!' batinku.
TAP! TAP!
Aku mendengar langkah kaki seseorang. Apa dia orang dari organisasi yang datang untuk menghabisiku? Tidak mungkin, mereka pasti tahu aku sekarat sekarang ini, tanpa di bunuh pun akan mati dengan sendirinya.
TAP! TAP! TAP!
Aku bisa merasakannya, orang itu semakin mendekat. "SIAPA DI SANA? AKU TAU SEJAK TADI KAU MENGIKUTIKU!" bentakku pada orang itu.
"Maaf, daritadi aku memang mengikutimu. Tapi, aku hanya ingin menolonmu. Kau terlihat kesakitan." ucap pria itu lembut.
'Menolong? Ini mimpi? Tidak mungkin dia sungguh-sungguh mau menolongku kan?' "Kau orang yang di perintahkan organisasi untuk membunuhku? Tak usah repot-repot aku pasti akan mati dengan sendirinya. Lihat? Tubuhku penuh luka dalam. Sebentar lagi aku pasti mati kehabisan darah." ucapku sinis.
UHUK! UHUK!
Lagi-lagi aku terbatuk dan mengeluarkan darah. Tampaknya bukan hanya luka luar saja yang kudapat. Sedetik kemudian, aku merasa tenagaku langsung hilang setengahnya. Tubuhku terhuyung dan membentur tembok lorong di sampingku.
"Hei! Kau kenapa?"
Pandanganku mengabur. Aku masih mendengar teriakannya memanggilku sambil mengguncangkan tubuhku sampai kemudian aku tak sadarkan diri.
Normal POV
"Eng..." erang seorang pemuda yang kemarin diselamatkan seseorang di lorong.
"Kau sudah bangun rupanya? Kau sudah baikan? Kau sudah tak sadarkan diri selama delapan jam, lho." ujar seorang pria berumur sekitar 25 tahunan dengan rambut silver.
"HAH! SIAPA? INI DIMANA?" bentak pemuda berambut pirang yang baru saja sadarkan diri tadi.
"Yare...yare... tak perlu berteriak seperti itu kan? Kau ada di Uchiha's Mansion. Aku Kakashi, kepala pelayan di sini. Kemarin kau di selamatkan oleh salah satu anak buahku. Nah, bisa kau ceritakan padaku semua tentangmu?"ujar Kakashi tenang.
'Apa tak apa-apa kalau aku menceritakan tentang diriku pada pria ini? Dia terlihat baik sih, tapi...' batin pemuda berambut pirang ini.
"Ada apa? Ayo, ceritakan padaku tentang dirimu. Kau terlihat menarik."
"A-ano... namaku Namikaze Naruto. Aku yatim piatu sejak lahir. Umurku... lima belas tahun."ucap Naruto ragu-ragu.
"Hmm, lalu, organisasi apa yang kau bicarakan kemarin pada anak buahku? Ceritakan ya?" ujar Kakashi masih dengan tenang.
"E-eh, i..itu..." Ujar Naruto tergagap.
"Tak apa, aku tidak akan mengusir atau pun membunuhmu kok..." ucap pria dengan masker itu.
"Eng... itu adalah organisasi perkumpulan untuk para pembunuh bayaran, namanya 'Akatstuki'. Aku di pungut oleh salah satu anggota akatsuki saat umurku enam tahun. Aku di ajarkan berbagai macam beladiri, aku juga di ajarkan berbagai jurus ninja. Saat aku menginjak umur delapan tahun aku sudah menguasai semua yang mereka ajarkan. Aku pun mulai menjadi seperti mereka, menjadi seorang pembunuh." cerita Naruto panjang lebar.
"Lalu, saat aku berumur sembilan tahun mereka mengurung sesuatu dalam tubuhku. Aku juga tidak tahu apa itu, yang ku tahu 'sesuatu' itu membuat penyembuhan lukaku semakin cepat, juga memberikanku tenaga dasyat saat terdesak. Tapi... munculnya sangat jarang." lanjut Naruto sambil menundukkan kepala.
"Begitu ya?"
Kakashi berpikir sejenak, 'Dia menguasai semua jenis beladiri dan jurus ninja hanya dalam kurung waktu 2 tahun. Dia bukan manusia biasa. Terlebih lagi dia memiliki monster dalam tubuhnya yang mampu mempercepat penyembuhan, kemampuan khas milik 'Kyuubi' fufufufu apa kuperkerjakan dia saja ya?'
"Yah... namamu Naruto ya?" Naruto hanya mengangguk. "Apa kau mau berkerja di mansion ini?"
"Eh?"
"Ya, aku ingin kau berkerja di sini sebagai butler baru tuan muda."
"Boleh? Aku 'kan mantan kriminal?"
"Yah... anggap saja kau yang dulu sudah mati dan sekarang kau memulai hidup baru dari nol." ujar Kakashi sambil tersenyum. "Jadi..?"
"Aku mau! Ya! Aku mau jadi butler di mansion ini!" ujar Naruto setengah berteriak.
"Yosh! Mulai besok kau bekerja di sini. Besok aku akan membawamu menghadap yang mulia, pemilik mansion ini. Oh ya, lukamu?" ada sedikit nada khawatir dalam suaranya.
"Tidak apa-apa kok. Sebentar lagi juga sembuh! 'Kan ada dia" ujarnya seraya menyentuh perutnya sendiri.
"Oke! Kalau begitu istirahatlah! Oyasumi!" kemudia dia menutup pintu kamar Naruto.
Naruto POV
Hari ini aku akan di pertemukan pada majikanku yang baru. Sudah kuputuskan! Aku akan memulai hidup dari nol lagi.
"Naruto, ayo! Fugaku-sama sudah menunggumu." ujar seorang pria berambut coklat padaku.
"Maaf, apa kau yang waktu itu menemukanku?" tanyaku hati-hati.
"Ya, kau benar. Namaku Umino Iruka, namamu Naruto kan?"
"Ya, boleh aku memanggilmu dengan 'Iruka-san'?"
"Tentu" ucapnya seraya tersenyum padaku.
'Dia tersenyum untukku? Sungguh? Benar-benar untukku?'
"Ada apa?" tanya lembut.
Suaranya memberikan rasa hangat pada tubuhku. Rasa hangat yang baru pertama kali ini kurasakan. "Tak apa."
Kami mulai berjalan menuju ruangan dimana aku akan di pertemukan dengan tuanku yang baru.
"Boleh kutanya sesuatu?" tanyanya tiba-tiba.
"Ya." jawabku singkat.
"Sejak kapan kau kehilangan ekspresimu?"
Aku tersentak, baru kali ini ada yang menanyakan tentang ekspresi yang tak pernah muncul diwajah tan-ku. "Aku tidak tau, mungkin saat aku pertama kali diperintahkan untuk membunuh seseorang yang tidak memiliki kesalahan?"
"Gomen, sepertinya aku mengingatkanmu pada hal yang tidak enak."
Aku bisa merasakan nada penyesalan dari nada suaranya. "Tak apa, aku tidak begitu peduli kok."
"Nah, kita sudah sampai. Masuklah aku menunggu di luar."
Aku hanya menganggukkan kepalaku dan membuka pintu berwarna coklat gelap di hadapanku. Di balik pintu itu aku melihat seseorang sedang duduk di belakang sebuah meja kerja.
"Kau yang bernama Namikaze Naruto?" kata pria yang ada di hadapanku.
"Ya, itu nama saya tuan." Aku berusaha terdengar sesopan mungkin.
"Mulai sekarang kau kuperkerjakan sebagai butler baru putraku yang kedua."
"Baik. Aku akan berusaha semampuku."
"Aku harap kau bukan hanya menuruti perintahnya saja, tetapi juga menuntunnya ke jalan yang benar. Dan kuharap, kau bisa merubah pandangannya pada setiap orang."
"Baik!"
"Kau boleh pergi."
Aku keluar dari ruangan tadi, Iruka-san mesih setia menungguku.
"Bagaimana?" tanyanya.
"Aku di perintahkan untuk menjadi butler Tuan Muda"
"Begitu? Berarti sekarang aku harus memperkenalkanmu pada tuan yang akan kau layani, Tuan Muda Sasuke Uchiha."
.
.
.
.
TBC
