Rain and The Petrichor
Park Chanyeol and Byun Baekhyun
By Universe
Park Chanyeol dan Byun Baekhyun bagaikan hujan dan petrichor. Baekhyun akan selau hadir setelah Chanyeol terjatuh menghadapi kesakitannya. Bagai petrichor, aromanya menenangkan dan menjadi penyembuh bagi Chanyeol. Namun, bagaimana jika sumber kesakitan Chanyeol adalah Baekhyun sendiri?
The Petrichor (n.) a pleasant smell of earth after rain.
Prologue
Hujan telah berhenti 15 menit yang lalu, menyisakan dingin yang dengan leluasa menelusup masuk lewat celah jendela kamar Baekhyun.
Baekhyun menghampiri Chanyeol dengan sebuah handuk di tangan. Ia menatap Chanyeol sendu sebelum kemudian mengulurkan tangannya untuk mengeringkan rambut kekasihnya dengan sayang.
Lelaki bersurai legam itu diam tak bergerak. Membiarkan kekasih manisnya bekerja sesuka hati. Tatapannya kosong, menerawang jauh akan suatu hal yang selama ini membuat hidupnya tak tenang.
"Merasa lebih baik?" tanya Baekhyun setelah menyudahi pekerjaannya. Ia tetap pada posisinya, berdiri di depan Chanyeol yang terduduk di pinggir ranjang. Jemari lentiknya ia arahkan untuk mengelus pipi Chanyeol.
"Selalu lebih baik karenamu" Chanyeol menatap Baekhyun, mencoba tersenyum pada kekasihnya.
Baekhyun tau pasti, Chanyeol sebenarnya tidak.
Chanyeol belum sepenuhnya baik. Baekhyun bisa melihat itu semua dari sorot matanya. Mata bulat itu sarat akan kesedihan, keindahannya tenggelam direnggut resah dan gelisah. Alih-alih menanyakannya lagi, Baekhyun memilih diam dan balas tersenyum.
"Tunggu sebentar. Akan kubuatkan kau cokelat panas" Baekhyun hendak beranjak, namun tubuhnya ditarik. Chanyeol menahannya lalu memeluknya erat.
"Tidak perlu. Aku hanya butuh kau." ia menyamankan kepalanya di perut rata Baekhyun, mencari kehangatan disana.
Lelaki bertubuh mungil itu terkekeh, balik memeluk Chanyeol kemudian mengusap kepala yang lebih besar dengan sayang, "Chan, musim dingin sebentar lagi tiba, hujan yang turun akhir-akhir ini tidak bisa kau remehkan. Aku khawatir pada kesehatanmu" dan memulai ceramahnya.
"Ingat, kau bukan manusia super, kau manusia biasa. Apa kau ingin menghabiskan natal dengan terbaring diㅡ"
"Aku merindukannya, Baek. Sangat merindukannya"
Ungkapan lirih Chanyeol itu membungkam Baekhyun. Ceramahnya terhenti saat itu juga. Lidahnya tiba-tiba terasa kelu. Tangannya berhenti mengusap kepala kekasihnya. Ia mematung.
Chanyeol merindukannya.
Dan Baekhyun dapat merasakan dadanya semakin terhimpit, sesak.
.
Hello, guys!
First thing first, I would like to thank you guys for reading, even if this is just a prologue. Ini cerita pertama aku, just in case you guys want to know. Ini pertama kalinya aku nulis, setelah sekian lama aku cuma jadi pembaca. Jadi, aku harap kalian bakal suka sama cerita aku ini.
Oh satu lagi, I'll be so thankful if you guys willing to shower me with a bunch of support by giving me a word or more in the review box. It will motivate me to improve myself and to write more great stories in the future.
Regards, byuniverse.
