BUT YOU DIDN'T
Udara pagi menyapa pemuda berumur 17tahunan itu, hal yang pertama kali ia lakukan setelah terbangun dari tidurnya adalah melihat hpnya, memeriksa apakah ada email yang masuk di hpnya. Raut mukanya berubah menjadi sendu ketika dia tidak mendapati satupun email dari kekasihnya. Genap seminggu kekasihnya itu tidak memberi kabar sama sekali. Merasa buang buang waktu memikirkan hal itu, Naruto, nama pemuda itu jalan ke kamar mandi yang berada dikamarnya untuk mandi. "hhhh tidak bisakah dia memberi kabar tentang keadaannya sekarang. Dasar teme" keluh pemuda blonde itu.
" heii naru-chan ada apa dengamu? Kau terlihat berantakan sekali" tanya kiba saat mendapati sahabatnya duduk sendirian dihalaman kampus. "sudah seminggu dia menghilang, tidak memberiku kabar sama sekali Kiba. Aku khawatir padanya" kata Naruto mengungkapkan apa yang ada dihatinya. " apa yang kau khawatirkan dari makhluk seperti dia Naru, dia bisa menjaga dirinya dengan baik. Tenanglah dan fokus pada kuliahmu" jawab Kiba mencoba menenangkan pikiran Naruto. " bagaimana jika kita pergi minum kopi di Black Cheonsa?" lanjut pemuda dengan tattoo merah dipipinya. " errrrr kau yakin? Bahkan kau belum menyelesaikan urusanmu dengan dosen killer itu" Naruto menanggapi ajakan pemuda itu sambil menatap matanya. "Kakashi sensei maksudmu? Lupakan dia, tugasnya membuatku pusing. Ayo cepatlah bangun dan ikut aku per5i menenangkan diri, sepertinya kau butuh hiburan juga" Kiba menarik tangan Naruto dan menyeretnya ke cafe dekat universitas mereka.
"ne naru-chan, kau mau pesan apa?" tanya Kiba setelah sampai di Black Cheonsa. " aku sama denganmu saja Kiba. Pesankan waffle juga untukku" jawab naruto malas. " baiklah tuan uzumaki" kiba menanggapi perkataan Naruto lalu memesan kopi untuk mereka. Tak lama Kiba kembali ke meja mereka dengan membawa semua pesanan mereka. Melihat Naruto sibuk memandangi Hpnya, Kiba hanya memutar matanya bosan " hei Naru, sebenarnya apa yang kau lakukan daritadi?" " aa tidak apa apa Kiba" jawab Naruto menyembunyikan kesedihannya karena tidak mendapat kabar dari Sasuke "berhentilah memikirkan Sasuke, kita disini untuk menenangkan diri" kata Kiba menanggapi kebohongan Naruto. Ia sudah hafal dengan kelakuan sahabat satunya itu. Selalu memprioritaskan Sasuke dihidupnya. " Aku mau mencoba menelponnya sekali lagi" kata Naruto bermonolog. Ia mencari nomor sasuke lalu menelponnya.
Terdengar dering telepon di cafe itu, merasa tidak asing dengan nada dering itu Naruto mencari sumber suara itu. Ia mendapati pemuda berambut raven sedang bermesraan dengan seorang gadis berambut merah muda
