Trust Me
SoonHoon
bxb
chapter 1
'tiiit..tiiiit.. wiww wiww wiww' suara klakson dan sirine mobil ambulans terdengar di tengah kota.
Dua orang dewasa dan seorang anak berumur sepuluh tahun tergeletak di dalam ambulans dengan darah yg membanjiri tubuh mereka.
Orang orang yg melihat kejadian itu benar benar dibuat merinding, bagaimana tidak? Ketika mereka melihat sebuah mobil dengan kecepatan penuh menabrak trotoar jalan dan seorang anak terpental keluar jendela sedangkan kedua orang tuanya pingsan bersimbah darah didalam mobil.
Jihoon, anak berumur sepuluh tahun itu selamat, sedangkan kedua orang tuanya tewas setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Kini, Jihoon sudah berumur enam belas tahun. Enam tahun lebih tepatnya ia terbayang bayang oleh masa lalunya yg begitu tragis.
Jihoon mengusap wajahnya perlahan, tragedi enam tahun lalu kembali terbayang di benaknya.
"Eomma..." ucap Jihoon perlahan, ia memeluk dirinya sendiri merasakan rasa sakit yg terus menerus menusuknya.
"JIHOON!!" teriak bibi lee dari dapur. Bibi lee adalah bibi Jihoon yg merawatnya setelah kedua orang tuanya meninggal.
"Ne, ada apa ahjumma?" tanya Jihoon mendekati bibi lee yg sedang memasak, wajahnya sembab khas seperti orang yg sudah menangis.
"Aigoo, kamu kenapa?" tanya bibi lee khawatir.
"Aku tidak apa apa, ada apa ahjumma?"
"Mari makan, makanan sudah matang. Ahjumma membuat sup kesukaanmu."
Jihoon mengangguk, tersenyum.
Bibi lee benar benar menyayangi Jihoon. Mungkin karena masa lalu Jihoon yg begitu tragis sehingga membuatnya begitu simpati.
Jihoon berjalan gontai menuju kelasnya, tak lupa wajah datar menghiasi wajahnya. Jihoon sampai di kelas, tak ada satupun orang yg menyambut kedatangannya.
Jihoon memang terkenal dengan pribadi yg dingin dan ketus, tak heran jika tidak ada yg ingin berteman dengannya.
Mungkin hanya bibi lee, dan tuhan yg tau akan masa lalu nya yg begitu kelam.
"Saem, aku izin kekamar mandi." ucap Jihoon
"Silahkan, tapi jangan lupa kembali ke kelas setelahnya tuan lee."
Jihoon berlari ke kamar mandi dan..
'BRUKKK!!'
Ia menabrak seseorang yg baru keluar dari kamar mandi laki laki.
"Mianhae, aku tidak sengaja." ucap Jihoon.
"kalau sedang jalan lihat lihat, mata itu untuk digunakan, bukan untuk pajangan." ujar siswa laki laki itu.
"aku tidak berjalan, aku berlari." ucap Jihoon ketus.
"Hah.. susah ya bicara dengan anak dingin wajah tembok.
"Aku rasa susah juga bicara dengan berandalan sekolah yg tidak punya etika dan sopan santun."
Siswa laki laki yg bername tag 'Kwon Soonyoung' itu menggeram marah. Matanya menatap Jihoon dengan tatapan tajam, tatapan intimidasi, dan tatapan kemarahan. Sangat terlihat jelas di matanya yg mulai berapi api.
Soonyoung mendorong tubuh Jihoon hingga ia benar benar terhimpit oleh tembok. Soonyoung mendekatkan tubuhnya ke arah Jihoon, nyaris tak ada jarak.
"Jangan pernah bermain main dengan ku." bisik Soonyoung.
Tubuh Jihoon menegang, ia rasa jantungnya akan copot.
"A...a..apa yg akan kau lakukan padaku?!" tanya Jihoon dengan suara yg bergetar.
Soonyoun tersenyum remeh.
Detak jantung Jihoon berdetak cepat, jantungnya bagai kelinci yg meloncat loncat. Bagaimana tidak? Soonyoung yg terkenal bad boy itu berada di hadapannya menatapnya lekat.
Jihoon menutup matanya, deru nafas Soonyoung terasa di kulitnya.
Ya tuhaaaan!! Jihoon tidak tau harus berbuat apa.
"kkk, wajah mu manis sekali bila di lihat dari dekat." Soonyoung terkekeh, menjauhkan tubuhnya dari Jihoon.
Apa yg Soonyoung bilang?! Manis?! heol.. Jihoon ini namja!!
Jihoon membuka mata, semburat pink hadir dipipinya.
"Yaaak!! apa kau bilang?!" teriak Jihoon, memukul tubuh Soonyoung tanpa ampun.
"Aw.. Waaah wajah mu memerah!" goda Soonyoung sambil tertawa.
Jihoon menggeram kesal.
"Pergi sana?!" bentak Jihoon
"Aigoo! kau lucu sekali... kkk pipimu memerah, aku jadi ingin menggigitnya." ucap Soonyoung sambil tertawa lebar, mata sipitnya semakin tenggelam tertelan pipi gembulnya.
Jihoon mendengus kesal.
"Kau sangat manis, hehe aku pergi dulu ya~ pai pai" Soonyoung melambaikan tangannya dan pergi menjauh.
"Dasar aneh" umpat Jihhon dengan pipi merona.
Jihoon sudah berfikir yg tidak tidak tadi, ia kira Soonyoung akan... ah sudahlah, Jihoon tidak ingin mengingatnya. Ia kemudian berlari menuju toilet.
"Jihoon, tolong antarkan kue ini ke rumah Yansoo ahjusshi." titah bibi lee.
Tanpa menjawab, Jihoon langsung membawa kue kue itu dan meluncur ke rumah pamannya. Paman Yansoo adalah adik bibi lee.
"Gomawo sudah mengantarkannya Jihoon, titip salam ku untuk bibi lee." ucap paman Yansoo setelah mengantar Jihoon ke luar rumah.
"Ne ahjusshi."Jihoon tersenyum.
Jihoon berjalan pulang, sesekali ia tersenyum melihat pemandangan di sekitarnya. Sudah lama rasanya ia tidak jalan jalan seperti ini.
Sreeet
Tiba tiba tangannya di tarik seseorang, Jihoon tidak kenal orang itu. ia langsung menarik tangannya dan mulai berlari. Namun naas beberapa orang yg Jihoon yakini adalah teman pria yg menarik tangannya tadi menyeretnya ke sebuah gang kecil yg buntu.
Jihoon panik, ia harus bagaimana? melawan? bagaimana bisa, ia hanya sendiri sedangkan pria itu ada tiga eh salah empat. /author plinplan/
"Tidak perlu takut manis.." ucap pria itu sambil terus mendekati Jihoon.
"PERGI!!" teriak Jihoon.
"Sudah nikmati saja sayang" ucapnya sambil mengelus pipi Jihoon.
Jihoon menutup kedua matanya, ia berdoa semoga ia akan baik baik saja. Tubuhnya bergetar ketakutan.
Hingga...
"Kau tidak apa apa?"
Suara itu terdengar familiar di telinga Jihoon. Ia membuka matanya.
Jihoon bener benar terkejut melihat empat pria tadi sudah tersungkur di tanah dan seorang namja tengah berjongkok sambil tersenyum manis padanya.
"Soon.. Soonyoung?!"
TBC
Jiahn note :
Hai chingudeuuuul~
Jiahn baru nih di ffn, jadi belum punya temen.
Barangkali ada gitu yg mau temenan sama Jiahn, bisa pm ya~
Yang mau tanya ceritanya juga boleh. so, Jiahn terbuka untuk siapa pun
Udah deh cuap cuapnya, see you in next chap~
Last, mind to review?
