Title : Elegy

Rating : T

Chara : Taichi Yagami, Soya (My OC), Yamato Ishida, Hikari Yagami, Takeru Takaishi, Kaori Tsubasa (My OC), Joe Kidou

Desclaimer: Digimon is not mine… "Elegy" lagu milik Ken Hirai. Judul ini terinspirasi dari lagu milik Ken Hirai. Namun cerita ini tidak ada sangkut pautnya dengan lyrics.


.

Disebuah ruanga putih yang hanya berisi kasur, meja, dan bangku, duduklah seorang gadis cantik berambut orange panjang sedang melihat kearah luar jendela dengan tatapan hampa. Matanya menerawang jauh seakan ia tidak ada di dunia itu. Disebelahnya terduduk lemas seorang pria berambut coklat sambil menggenggam erat tangan gadis itu. Ia tertunduk tak sanggup melihat lurus kedepan. Airmatanya sudah tidak bisa keluar lagi, namun ia tidak bisa tersenyum. Sudah dua tahun lebih mereka menikah dan belum dikaruniai anak, namun kejadian yang tidak disangka-sangka menimpa gadis kecil itu. Kini gadis itu sedang terduduk sedih sambil mengingat kenangan-kenangan manis hidupnya.

.

XXX


Flashback


.

Pagi cerah menyinari kota Odaiba. Sakura-sakura bermekaran dengan indahnya. Seorang gadis kelas dua SD dengan berambut orange sedang terduduk sedih menatap langit biru ditaman Odaiba. Sesekali ia menghela nafas hingga ia dikagetkan seseorang yang ia kenal dari belakangnya.

"Soya, sedang apa?"

"Uwaa? " Soya segera melihat kearah pelaku "Yamato?"

"Kau tampak kurang semangat" Yamato segera duduk disebelah gadis itu. Tanpa ia sengaja, ia melihat kearah amplop coklat yang dipegang gadis itu. "Apa itu?"

Soya tersentak dan berusaha menyembunyikannya. Namun Yamato begitu memaksa sehingga Soya kembali menghela nafas dan menyerah.

"Baiklah. Tapi janji kau tidak beritahu teman-teman lainnya!"

"Oke, aku janji"

Soya memberikan amplop coklat tersebut kepada Yamato. Yamato membuka isi amplop tersebut dan tersentak. Matanya yang kecil itu membesar dan wajahnya pucat bagaikan melihat setan. Dengan gemetar, ia berkata "Ini bohong kan?"

Soya tersenyum kecut kearah Yamato dan segera melihat kearah langit biru.

"Itu benar. Aku sudah menduganya" ucap gadis kecil itu. "aku punya penyakit jantung, penyakit yang jarang untuk anak kelas 2SD seperti aku"

"Tapi-"

"Tolong berjanjilah untuk tidak memberitahu kepada yang lainnya! Terutama kepada Taichi!"

"Kenapa?"

"Karena aku sayang kepadanya, dan aku tidak ingin membuat dia khawatir"

Soya menatap langit kembali setelah Yamato mengiyakannya. Tanpa mereka ketahui, Takeru yang tidak sengaja jalan-jalan didekat taman itu, tidak sengaja mendengar percakapan mereka.

"Aku akan merahasiakannya juga" ucap Takeru.

"Takeru?" pekik Yamato dan Soya.

"Aku akan membantumu juga. Maka dari itu, tetaplah semangat!"

"Terimakasih, Takeru"

Hari-hari mereka dilalui dengan merahasiakan penyakit Soya dari teman-teman lainnya. Yamato dan Takeru berusaha mencari alasan yang masuk akal untuk menyembunyikannya setiap Soya tidak masuk sekolah karena harus ke Rumah Sakit, atau tiba-tiba badannya tidak enak.

.

XXX

.

SD Odaiba Kelas 2-5, Soya duduk sendiri dibangkunya sambil menatap keluar jendela. Soya adalah anak tertutup, keras, pemarah dan mandiri. Pernah pacaran dengan Yamato selama tiga bulan. Mereka putus karena mempunyai sifat yang sama. Setelah diputus oleh Yamato, ia dikejar Taichi dan menjadi pacar pria berambut Coklat tersebut. Sifatnya mulai berubah saat bersama dengan Taichi. Karena ia pendiam, ia tidak peduli dengan semua orang yang menjelek-jelekan dirinya. Dan ia juga tidak peduli, semua orang tidak tahu bahwa dirinya berubah.

Soya juga termasuk anak terpilih Dunia Digital. Digimon miliknya mmpunyai tinggi yang sama dengannya dan berwujud manusia, Ningenmon –OC-. Ia melalui hari-hari yang berat bersama Ningenmon di Dunia Digital. Sebelum ia mengenal Digital World, ia adalah anak yang paling tidak suka disentuh orang lain. Ia tidak pernah mau membuka topi kupluknya yang menutupi rambut orangenya. Bersama dengan Taichi dan kawan-kawan, Soya mengalami petualangan yang sangat menakjubkan.

Orang tua Soya bercerai saat ia masih berumur 5tahun. Ia ikut ibunya dengan adik laki-lakinya yang berumur 5bulan. Ia mempunyai saudara kembar yang ikut dengan ayahnya. Ibunya bekerja dari pagi hingga malam dan sibuk mengurus adiknya. Karena itu Soya tidak pernah mau membuat ibunya kesulitan, sehingga ia menjadi anak yang pendiam. Apabila ia sedang sedih, ia selalu memainkan Biola kesayangannya. Bakatnya bermain Biola diturunkan dari ayahnya.

Hubungannya dengan Taichi lancer-lancar saja, hingga suatu hari,

"Soya, kita akan tinggal di Okinawa" ucap seorang wanita separuh baya. Di balik senyumannya, tampangnya terlihat kusut dan lingkar matanya menghiasi matanya akibat kurang tidur.

Soya tersentak namun ia pintar menyembunyikan ekspresinya didepan wanita itu. Ia tahu bahwa hal ini akan terjadi, dan ia sudah siap untuk menerimanya. Ia tidak ingin menyusahkan wanita separuh baya yang mana adalah ibunya sendiri. Ia tahu bahwa ibunya bekerja keras untuk menafkahi dirinya dan adiknya.

"Kita akan tinggal bersama kakek dan nenek di Okinawa. Kau tidak keberatan, kan?"

Soya mengangguk dan tersenyum. "Tidak apa-apa, Okaa-san"

"Baiklah. Bulan depan kita akan pindah ke Okinawa" senyum ibunya.

"Okaa-san juga jangan paksakan diri demi kami"

Sang ibu mengelus rambut anaknya yang panjangnya sepunggung. "Okaa-san akan jaga kesehatan"

Di Okinawa, Soya menjalankan berbagai kegiatan seperti les biola, les ballet, Chanoyu, Ikebana, dan lainnya. Itulah hidup yang dipilih oleh gadis pendiam ini demi memenuhi waktu kosongnya.

.

XXX

.

Sudah tiga tahun hubungan Soya dan Taichi berlanjut. Hubungan jarak jauh yang dikata orang sangatlah susah. Namun hubungan mereka lancar-lancar saja. Kini, gadis tersebut beranjak menjadi gadis manis dengan postur tubuh imut untuk anak kelas 5SD.

"Ahaha, akhirnya aku bisa bertemu dengan Taichi-nii" ucapnya sambil tersenyum menatap pemandangan indah di Odaiba. "Sudah tiga tahun aku tidak kembali kesini"

"Soya, jangan jauh-jauh! Bantu aku angkat barang!"

"Iya, Okaa-san" ucap gadis itu dan segera masuk kedalam gedung yang akan ditinggalinya.

"Akhirnya kita pulang lagi ke Odaiba" ucap ibunya sembari menaruh kardus berisi peralatan rumah. "Maaf, ya, Soya. Ini karna boss mama seenaknya saja menugaskan ke Okinawa dan menyuruh kembali lagi ke Odaiba"

"Tidak apa-apa, Okaa-san. Aku juga senang bisa kembali kesini lagi"

"Kau ingin bertemu pacarmu ya?"

"Tidak. Aku ingin memberi kejutan kepada mereka" senyum gadis itu.

Soya pindah sekolah di SD Odaiba, SD-nya saat ia masih kelas 1 dan 2. Ia membuat teman-teman lamanya takjub melihat dirinya yang berubah dan berbeda 180derajat dari saat ia masih kecil. Walau begitu, hanya satu yang ia tetap rahasiakan, Dirinya yang mempunyai penyakit jantung.

Sejak itu, ia dan Takeru, juga Yamato menjalani hari-hari seperti dulu, merahasiakan tentang penyakitnya. Namun itu tidak berlanjut lama, tanpa diinginkan oleh mereka, Taichi akhirnya mengetahui rahasia ketiga orang tersebut, Dan setelah itu disusul dengan Sora dan kawan-kawan.

Mereka menjalani kehidupan mereka seperti biasa. Soya juga bertemu dengan saudara kembarnya yang bernama Kaori Tsubasa yang mana adalah anak terpilih juga. Kaori dan Joe pernah tidak sengaja bertemu di Dunia Digital. Namun akhirnya hubungan mereka berlanjut saat mereka bertemu kembali. Kaori Tsubasa adalah artis cilik yang sedang naik daun di saat itu. Hubungannya dengan Joe begitu sulit. Joe yang mempersiapkan diri demi Test agar bisa menjadi dokter, sulit membagi waktu. Begitu juga dengan Kaori yang selalu konser dari kota ke kota. Kaori berambut pendek berwarna biru, mempunyai bakat menyanyi dari ayahnya. Dia dan Soya pernah duet di sebuah konser kecil-kecilan.

.

XXX

.

Waktu berlalu demi waktu, bumi berputar dengan cepatnya. Semua beranjak menjadi dewasa dan hubungan Taichi dan Soya masih berlanjut dengan mengalami berbagai hal yang menyenangkan ataupun yang menyedihkan. Banyak yang tidak percaya dengan hubungan mereka yang masih awet sampai sekarang.

"Ta, Taichi-nii?" ucap Soya tersentak kaget saat Taichi membelikannya sebuah cincin yang berkilau indah dengan permata kecil di tengahnya.

"Bagus, kan? Aku beli dengan uang kerjaku" Taichi menyengir tanda bahagia. "Aku ingin kau menikah denganku"

"Ta, Taichi-nii," wajah Soya memerah merona. Ia sendiri tidak menyangka akan dilamar oleh pria yang sudah dikenalnya beberapa puluh tahun itu.

"umur kita sudah cukup untuk menikah. Kita akan lalui hari-hari yang tidak terduga bersama-sama" ucap Taichi dengan penuh keyakinan. "Boleh kan, bibi?"

"Tentu saja boleh. Kau sudah kuanggap sebagai anakku sendiri, Taichi" ucap sang ibu yang duduk tidak jauh dari tempat mereka berduaan.

Setelah mendapat restu dari sang ibu, mereka pergi kerumah ayah Soya.

"Eh? Menikah?" pekik Kaori tersentak kaget.

"Kami berencana akan menikah pada bulan Y tanggal X" jawab Taichi.

"Kau benar-benar kebelet ya, Taichi?" ucap Kaori.

"Tolong bahagiakan putriku. Kuharap kalian bahagia, Taichi, Soya" ucap sang ayah dengan tulus.

Setelah mendapatkan restu dari orag tua kedua belah pihak, mereka mempersiapkan acara pernikahan yang sederhana. Waktu bergulir dengan cepatnya, hari pernikahan yang dinanti-nantikan telah tiba. Hari itu adalah hari bahagia mereka. Sejak hari pernikahan itu, mereka alami suka dan duka dalam rumah tangga mereka. Setelah dua tahun lebih mereka lewati, Soya sedang mengandung 4Bulan dan terjadilah hari ini,

"Taichi-nii" panggil Soya. "Aku ingin pergi belanja untuk kebutuhan makan malam"

"Aku antar ya" ucap Taichi beranjak dari meja kerjanya.

"Tidak usah! Kamu selesaikan saja pekerjaanmu yang belum kela. Aku Cuma sebentar kok"

"Kalau begitu hati-hati, ya!"

"Iya" Setelah mencium bibir lembut Taichi, Soya segera berangkat ke Supermarket terdekat.

Kejadiannya terjadi begitu saja. Sebuah truk menabraknya yang sedang jalan sendirian di trotoar. Pengemudi itu mabuk dan rem-nya tidak berfungsi. Lampu hijau tersebut berganti disaat truk itu mengebut dengan olengnya. Soya terkapar di jalan, kakinya terjepit truk yang terbalik itu dan pendarahannya banyak.

KRIIING

Taichi mengangkat telepon yang berdering dengan nyaringnya. Ia tersentak ketika mendengar kabar buruk tersebut. Wajahnya pucat, bibirnya membiru, dan seluruh tubuhnya gemetaran. Telepon yang ia pegang jatuh begitu saja dari tangannya. Ia tidak percaya dengan apa yang ia dengar barusan. Ia segera berlari kearah Rumah Sakit tanpa memikirkan isi rumah tersebut. Ia hanya membawa mantel dan dirinya sendiri keluar rumah.

.


To Be Continued….


.

Terimakasih sudah membacanya. Cerita ini sudah sejak SMP saya buat –udah lama banget /ketawa/-. Sebenarnya saya membuat cerita tentang Taichi dan Soya sudah banyak sekali. Di dalam cerita ini, saya masukan sedikit cerita-cerita saya yang lainnya tentang hubungan Taichi dan Soya. Lain kali saya akan menyalin cerita tersebut ke FFN... Tokoh Soya sudah muncul sejak saya masih SD dan menggilai Digimon Adv…

Cerita ini dibuat saat saya mendengar lagu Ken Hirai yang berjudul Elegy. Dengan sok tahunya, saya hanya berfikir "wah lagunya sepertinya sedih nih". Dan dengan enaknya memberikan judul seperti itu. Tapi sepertinya jalan cerita ini hampir mirip dengan lyric lagunya /ketawa/.

Sedikit curhat pengarang: karena akhir-akhir ini lebih sering baca komik, saat membuat fanfiction ini, saya hampir saja error. Saya kaget karena saya membuat banyak sekali kata-kata. Mentang-mentang dalam komik kata-katanya sedikit /ketawa lagi/

Sekali lagi, terimakasih banyak telah membaca cerita saya. Tolong pesan, kesan, kritik, saran, flame dan lainnya ya ^^… part2nya semoga selesai dengan cepat ^^