Seoul, 2020

"Ke kiri sedikit Kim!"

"Sudah?"

"Bodoh! Itu kanan bukan kiri!"

Potret pasangan yang sungguh jauh dari kata mesra. Sang dominan sibuk menata pigura foto di dinding rumah mereka dengan kondisi yang jauh dari kata rapi dan harum. Sedangkan pasangannya? Hanya berpose santai di sofa baru mereka sambil membentak dan mengatur layaknya nyonya besar yang berperan antagonis di drama picisan.

Sering kali pertanyaan klasik menggaung di dasar otak pria jangkung ini. 'Mengapa aku jatuh cinta dengan Jeon Wonwoo—yang sebentar lagi berganti marga menjadi Kim Wonwoo?' Dan pertanyaan itu mustahil terjawab hingga hubungan mereka menyentuh angka 6 tahun.

Secara ajaibnya juga, bulan lalu ikatan yang lebih serius telah diambil oleh mereka, ikatan pertunangan.

Tepat seminggu yang lalu mereka memutuskan tinggal satu rumah. Tentu saja adu argumen tidak luput dari mereka. Wonwoo dengan segala alasan tidak masuk akalnya kukuh ingin tinggal sendiri di apartemen mewahnya. Sedangkan Mingyu? Lelaki tan ini menginginkan pembiasaan diri diantara mereka berdua sebelum ikatan pernikahan terlaksana. Alasan bodoh.

Dan pada akhirnya, si keras kepala Wonwoo tunduk kepada Kim Mingyu setelah desahan panas terjadi di kamar kesayangan Wonwoo.

"Ya Jeon! Berapa banyak foto yang harus kupasang? Punggungku sudah kaku~"

Plak

Satu tamparan keras bersarang di pantat Mingyu. Hampir saja Mingyu jatuh dari tangga tempat ia berpijak, dan beruntung saja aspek kinetiknya bagus sehingga ia tidak terjengkang dengan tidak elitnya.

"Kemana otot abs yang sering kau pamerkan di luar sana? Begini saja sudah lelah. Ayo cepat! Masih ada tiga pigura besar di sana."

"Mengapa juga tidak menyewa orang saja? Uang suamimu ini tidak akan habis dalam sekejap untuk menyewa orang, Jeon sayang."

"Kita sudah membicarakan ini Kim! Dan jangan merengek seperti gadis lagi! Kepalaku pening mendengarnya."

Tatapan memelas Mingyu tidak bekerja dengan baik, mungkin ia harus belajar lebih banyak kepada Soonyoung mengenai menaklukkan hati pasangan tsundere.

'Enam tahun bersama dan kurang dari sebulan aku akan menikah dengannya, tapi mengapa perilakunya tidak ada kesan manis?!' batin Mingyu menjerit.

"Babo Kim! Apakah kau pikir dengan memandanginya, pigura itu dapat terpasang sendiri?!"

Mungkin Mingyu harus memeriksa kebenaran status Wonwoo sebagai manusia, makhluk manis di hadapannya lebih cocok disamakan dengan titisan iblis.

Tiga pigura foto sudah terpasang, tersisa dua potret Mingyu dan Wonwoo yang memakai kostum Sherlock Holmes dan Dr. Watson yang akan terpasang manis di dinding ruang tengah. Sekilas, foto-foto tersebut lebih mirip hasil pemotretan majalah dibanding foto pra-nikah. Kaku dan tampan.

Hanya satu foto paling besar yang menunjukkan keintiman mereka, dimana Mingyu—yang memakai kostum Dr.Watson—duduk dekat perapian, memangku Wonwoo dan memberikan kecupan di ujung bibirnya. Hanya satu foto mesra itu yang berhasil diambil setelah usaha Mingyu membujuk Wonwoo yang bersi keras menolak—lebih tepatnya malu diperhatikan orang lain.

Mungkin ada yang bertanya-tanya mengapa mereka memilih konsep unik ini untuk foto pra-nikah mereka, jawabannya tak lain karena kecintaan Wonwoo terhadap karakter ini. Masih tersimpan tagihan biaya fantastis yang harus Mingyu keluarkan. Mereka harus terbang langsung ke London dan menyewa Museum Sherlock Holmes untuk mewujudkan keinginan besar dari Wonwoo.

Beruntung Wonwoo memiliki kekasih kaya raya dengan pekerjaan super mapannya.

Kurang dari sepuluh menit Mingyu menyelesaikan pekerjaannya, dengan hati-hati ia menuruni tangga dan berjalan dengan terseok-seok ke arah sofa tempat kekasihnya bersantai membaca novel.

"Sudah selesai?"

"Hm," ujar Mingyu lemah. Lengan kekarnya ia lingkarkan di pinggang ramping sang kekasih.

Seperti alarm otomatis, Wonwoo yang risih dengan keberadaan Mingyu langsung memukul kepalanya dengan novel tebal yang ia baca.

"Enyah kau! Jangan dekat-dekat aku, badanmu bau keringat!"

Tidak terima dengan perlakuan sang kekasih, segera Mingyu meletakkan telapak tangannya di sekitar pipi Wonwoo dan menekannya dengan kuat hingga wajahnya menyerupai ikan koi milik Hong Ahjussi.

"Berisik!"

"Memingmir damiku! (Menyingkir dariku!)" Mata rubahnya yang melotot dan bibir kissable-nya yang mengerucut lucu membuat tingkat kemanisan Jeon Wonwoo meningkat 200 persen dari sebelumnya.

Cup.

Mingyu menyerang Wonwoo dengan kecupan kecil di bibirnya bertubi-tubi. Wonwoo hanya meringis kecil sambil mencubit pinggang Mingyu. Cubitan Wonwoo tidak menghasilkan reaksi dari Mingyu, malah merangsang Mingyu untuk mencium bibirnya lebih ganas.

Dilumatnya bibir bawah Wonwoo sambil memindahkan tubuh ramping sang kekasih di pangkuannya. Wonwoo yang mendapat perlakuan itu hanya pasrah karena kedua tangannya sudah terkunci kuat oleh lelaki jangkung yang ada di hadapannya.

Ciuman itu semakin memanas tatkala lidah nakal Mingyu membelah bibir lembut Wonwoo dan mengajak lidah Wonwoo berdansa bersama.

Sudah ia hafal di luar kepala setiap mili bagian tubuh Jeon Wonwoo, yang sialnya selalu membuat dirinya bergairah setiap saat.

"Mmhhnn," satu erangan lolos dari bibir Wonwoo. Mingyu tidak akan menyudahi pergulatan indah mereka sebelum—

"Akh!"Satu gigitan kuat di lidah Mingyu membuat sang dominan melepaskan tautan mereka.

"Kau gila! Mengapa kau gigit lidahku?! Hilangkanlah kebiasaanmu itu Jeon! Akh.. aku harap lidahku tidak sariawan lagi setelah ini."

"Otakmu benar-benar hanya berisi dua hal ya?! Otak kanan berisi hal mesum dan yang kiri berisi hal bodoh, hahh.. bagaimana mungkin aku bisa bertahan bersamamu selama enam tahun ini?!" cerca Wonwoo dengan bibir merekah merah.

"Aku hanya ingin men-charge energiku setelah seharian ini kau perbudak Jeon!"

"Segera menyingkir dan siapkan aku makan malam jika kau masih ingin merasakan empuknya kasur malam ini."

Skakmat kau Kim Mingyu!

_

Aroma perpaduan citrus dan rum menjadi wangi favorit Jeon Wonwoo semenjak ia mengenal sosok tampan Kim Mingyu. Apalagi wangi segarnya sehabis melakukan ritual mandi, membuat setiap saraf sensorinya mengerang memuja sosok di depannya.

"Jeon?"

"Sayang?"

"M-mwo?"

Sudah terhitung ribuan kali mereka berbaring bersama di atas ranjang semenjak awal hubungan mereka. Tapi, perasaan gugup dan euphoria pemujaan terhadap sosok Kim Mingyu dari hati Jeon Wonwoo selalu bekerja di atas kesadarannya.

"Kau sedang apa?" Perlahan Mingyu merangkak naik ke atas kasur mereka, dan bersandar di pundak Wonwoo.

"Melihat foto-foto lama kita." Satu foto mereka berdua ketika masih duduk di kelas dua SMA mengundang senyuman kecil dari Wonwoo.

"Kau manis, sangat manis hingga aku ingin memakanmu di awal perjumpaan kita."

"Jangan keluarkan sisi bar-bar mu Kim."

"Tapi itu memang kenyataan sayang, kau terlalu manis untuk dilewatkan begitu saja, mungkin semut-semut di luar sana akan terserang diabetes jika menggigitmu. Beruntunglah aku mendapatkan sosok manis Kim Wonwoong~"

"Hahh.. Sepertinya aku harus menelpon Jeonghan Hyung untuk menjauhkanmu dari Seungcheol Hyung, rayuan mu sudah 200 persen menyamai Ahjussi gila itu."

"Ya.. Itu bukan sekedar rayuan sayang. Oh, kau masih menyimpan foto ku yang ini? Wahh.. tampannya diriku." Penyakit Kim Mingyu yang sudah Wonwoo pastikan sembuh muncul kembali. Terimakasih kepada foto sial ini.

"Kau hitam, jelek, mesum, bodoh." Dengan sadis Wonwoo mengunci ponselnya, menyimpannya di meja nakas dan menatap Mingyu nyalang.

Sang korban hanya memandang Wonwoo dengan tatapan anak anjing yang terjebur di parit sambil menyembulkan bibir bawahnya secara dramatis.

"Jangan biarkan sisi bar-barku keluar Kim."

"Ah! Kau ingin memakanku karena aku imut kan? Makan aku Kim Wonwoong~"

"Aku ingin memotong bagian tubuhmu dan menyumbangkannya kepada Seokmin untuk ikan piranhanya di rumah! Bodoh."

Aliran karbondioksida dari paru-paru ia keluarkan secara dramatis setelah mendengar pernyataan kejam dari sang kekasih.

"Ah! Sebentar, aku mau mengambil sesuatu."

Wonwoo memperhatikan Mingyu yang membongkar satu kardus di ujung ruangan. Mengantisipasi hal-hal aneh yang akan kekasih bodohnya perbuat. Sebuah tanda tanya menggantung di benaknya ketika melihat Mingyu membawa satu kotak berukuran sedang berwarna biru.

"Kau pasti menganggapku gila setelah melihat isi kotak ini."

"Hah?"

Senyuman manis dari Mingyu membuat Wonwoo gemas ingin menggigit gigi taring sang kekasih dan mencabut giginya secara paksa dengan giginya sendiri.

"Kau saja yang buka Jeon."Mingyu menyerahkan kotak itu dipangkuan Wonwoo dan melingkarkan tangannya di pundaknya.

Keraguan sedikit menyapanya ketika mendengar penjelasan Mingyu, tapi sisi ingin tahu Wonwoo lebih cepat bekerja dan ketika ia membuka—

"Kim-Min-gyu kau me-mang gi-la." Sesuai perkiraan awal, Wonwoo pasti beranggapan demikian setelah membuka kotak itu.

Hal pertama yang Wonwoo lihat adalah satu strip obat demam yang bentuknya sudah tidak layak dan yang pasti sudah kadaluwarsa. Jika diperhatikan lagi, tanggal kadaluwarsa obat ini jatuh pada tahun 2013—tujuh tahun yang lalu.

"Apakah kau masih mengingat ini?"

Wonwoo hanya diam tidak menjawab pertanyaan Mingyu dan terus memperhatikan barang-barang di kotak itu.

"Demi Tuhan Kim! Kau sungguh psikopat!" ujar Wonwoo sambil menatap Mingyu tak percaya.

"Apakah salah jika aku menyipan barang-barang kenangan kita?"

"Tapi—"

"Ah! Ada buku harianku!"

Dengan semangat Mingyu mengambil satu buku yang sudah menguning di dasar kotak.

"Tak ku sangka seorang Kim Mingyu mempunyai kebiasaan menulis buku harian, seperti gadis saja."

Ucapan Wonwoo ia anggap sebagai angin lalu, dan lebih tertarik pada tulisannya pada masa SMA. Ia posisikan tubuhnya bersandar di kepala ranjang senyaman mungkin.

"Ingin mengenang bersama Jeon?"

"Mengenang masa lalu kedengarannya menarik. Baik akan ku dengarkan kisah kita darimu. Setidaknya kau ada teman jika mulai menggila."

Wonwoo merapatkan tubuhnya dan bersandar di dada Mingyu sambil memainkan kancing atas Mingyu.

"Ini akan menjadi cerita terpanjang seumur hidupku. Semua berawal dari…"

.

.

.

To be Continued

Hai

Writer Newbie di sini :D Mohon bantuannya ya~

Makasih buat yang sudah mampir ke sini :)

Masih butuh banyak masukan nih, maaf juga kalau bahasanya belibet, aneh juga banyak typo :')

O ya, aku juga publish ini fanfic di wattpad jeonwoNUDE_17

Terakhir, jangan lupa RnR ya :D and Let's be friend!

Thankseu