Kyuhyun Pov-
''Kyuhyun-ah, aku sangat senang bisa mendapatkan beasiswa dan kuliah di sana. Kau tahu kan orang tuaku hanya pemilik cafe biasa.'' ucap Kibum sambil tersenyum bahagia. Walau ini pertemuan pertama kami, tapi aku merasa sudah lama mengenalnya. Dia gadis baik dan pekerja keras.
''Tentu saja Kibum, aku bahagia dan merasa sangat bersyukur karena tidak perlu menyusahkan orang tuaku. Dan kita memang beruntung,'' lanjutku, aku dan Kibum tersenyum. Sudah lama rasanya aku tidak merasakan kehangatan saat berteman dengan orang lain seperti ini.
Inha Unniversity
Aku dan Kibum menatap kagum gedung kampus di hadapan kami. Mulut kami sama-sama menganga melihat begitu mewahnya bangunan di hadapan Kami. Kami sedikit menciut saat deretan mobil mewah memadati area parkir. Berbeda dengan kami yang menggunakan Bus sebagai alat transportasi. Aku tersenyum kecil pada Kibum dan berjalan bersamanya menuju Aula tempat di kumpulkannya para mahasiswa baru sesuai dengan jurusan masing-masing.
Kami masuk kedalam ruangan yang bertuliskan 'Bisnis dan Manajemen'. Aku memang memilih jurusan itu. Saat masuk kami harus disuguhkan pemandangan yang 'Wow' Kaum elit dan terpandang semuanya berkumpul disini. Aku dan Kibum memilih duduk di bangku paling belakang. Dan tak lama kemudian seorang Sunbae masuk dan mulai menjelaskan mengenai Ospek, pengenalan dengan semua Sunbae dan terakhir menjelajahi seluruh area kampus.
At Class
Tenyata di kelasku banyak sekali murid perempuan. Sudah jelas mereka semua dari kalangan elit, dengan barang-barang brandit, Stylish dan cantik pastinya. Aku dan Kibum memilih duduk di bangku tengah dan seperti biasa saat kami mulai berbincang pasti di sertai dengan candaan dan juga tawa. Aku merasa bebas saat mengobrol bersamanya, Tapi...
Brak!
''YA! Suara kalian sangat mengganggu!'' ucap seorang Yeoja berambut Blonde memukul meja kami dengan kipasnya. Diikuti Yeoja berambut merah yang mengekor di belakangnya.
''Mianhae,'' ucap Kibum mulai takut, aish! Aku hanya diam tidak menanggapi kedua Yeoja sok kaya ini. Kalau di dekatku ada air aku sudah siram wajah mereka yang tebal oleh bedak itu.
''Kenapa diam? Kau mahasiswa beasiswa kan?'' tanya Yeoja berambut merah. Aku hanya mengangguk malas. Yeoja itu tiba-tiba tertawa dan berlari kedepan kelas.
''Woooww... Akhirnya, oh akhirnya... kelas ini terkontaminasi oleh orang miskin juga. Pengumuman kedua Yeoja berambut ikal dan lurus yang duduk disana itu, yah! Mereka murid beasiswa... haha...''
''That's Right Sis, akhirnya si miskin yang menyebalkan datang juga,'' tambah Yeoja blonde dengan tawa khasnya diikuti oleh tawa semua orang seisi kelas.
Aku melihat Kibum menundukan wajahnya merasa tidak enak di tertawakan seisi kelas. Aku hanya memasang wajah dingin sebisa mungkin mengontrol emosiku. Aku tidak mau meledak di hari pertamaku. Bisa-bisa permainanku akan berakhir sampai disini.
At Kantin
Aku dan Kibum meletakan nampan kami di meja bulat. Aku mencoba membuat Kibum tertawa dan membuat dia melupakan kejadian di kelas tadi. Lama-kelamaan dia lupa dan kami terus tertawa padahal hal yang kami bicarakan sama sekali tidak lucu, mungkin selera humor kami yang terlalu besar.
''Bum, kau lihat aku rasa sunbae itu bisa memakan manusia mengingat ukuran perutnya yang besar,'' candaku sambil menunjuk salah satu sunbae yang memang berperawakan besar. Kibum langsung tertawa mendengar candaanku. Di hampir menangis dan memegangi perutnya.
''Hahaha... Kau bisa... saja, haa...''
Belum sempat tawa kami berhenti, suasana menyenangkan seperti ini di kacaukan oleh kedatangan dua makhuk paling menyebalkan sedunia. Mereka adalah si kembar JeTi yeoja sok bule yang tadi mengganggu kami di kelas.
''Hey, parasit! Menyingkirlah dari situ. Aku dan Tiffany ingin duduk di sini,'' usir Jessica.
''Cepat pergi! Kalian sama sekali tidak pantas duduk di tengah-tengah kalangan elit seperti kami, GO AWAY!'' tambah Tiffany. Kibum langsung meletakan makannya di nampan dan beranjak bangun. Aku menahan lengannya. ''Kau mau kemana Kibum, tetaplah duduk disini,'' perintahku. Dengan ragu kibum meletakan kembali nampannya dan kembali duduk.
''Kalian lihat, disana masih banyak meja kosong,'' kataku menantang JeTi twins.
''Kau..!'' Jessica menunjuk tepat di depan wajahku, wajahnya memerah karena kesal.
''Aku kenapa? Kampus ini bukan punya nenek moyangmu kan?'' jawabku cuek. Tiffany mengangkat gelas berisi jus mangga dan berniat menyiramku, tapi aku menepis tangannya. Gelas itu pun pecah di lantai. Banyak pasang mata yang menatap ke arah kami sambil berbisik. Kulihat Kibum sudah gemetaran karena takut.
Di saat suasana menegang, masuklah dua orang Namja tampan ke dalam kantin. Sontak suasana yang tadinya tenang menjadi ricuh. Semua yang tadi melihat kearah kami langsung mengalihkan pandangannya pada kedua Namja tadi. Yang aku tahu kedua namja itu adalah Sunbae paling tampan dan Populer di kalangan mahasiswi. Kedua pria yang membuat semua mahasiswa iri dengan ketampanan dan juga kekayaan mereka.
Twins JeTi berlari histeris menghampiri kedua pangeran itu. Lalu mereka duduk bersama di meja besar yang sudah dipastikan meja utama. Sepertinya pemandangan seperti ini sudah biasa di jam istirahat.
''Kyu, kau sadar tidak mereka berdua sangat tampan bukan?'' tanya Kibum. Aku menoreh kilas ke arah mereka.
''Menurutku adikku jauh lebih tampan,'' jawabku cuek. Kibum menegakan duduknya, sepertinya dia cepat penasaran.
''Kau punya Adik?'' tanyanya.
''Ne, dia masih SMA.'' jawabku.
''Senangnya punya saudara. Apa kau tahu? Namja yang paling tinggi itu namanya Choi Siwon. Putra pertama Hyundai Group, dan dipastikan pewaris utama mengingat adiknya perempuan. Kau tahu kan Hyundai group bekerja sama dengan Cho Group? membuat perusaan itu semakin memiliki pengaruh besar di dunia bisnis,'' jelas Kibum sambil sesekali meminum jusnya.
'Jelas saja aku tahu, Cho Group perusahaan Appaku. Tapi aku tidak tahu jika Appa memiliki kerjasama yang baik dengan Hyundai Group'
Kibum menghabiskan jusnya dan melanjutkan ceritanya, ''Siwon sunbae mempunya adik perempuan bernama Choi Sulli, dan temannya Lee Donghae anak pengusaha batu bara. Kalau kedua Yeoja itu... Yang Blonde namanya Jessica dia anak pertama dari Jung Group dan satunya Yeoja keturunan amerika latin bernama Tiffany Hwang anak tunggal Hwang Group, memang perusahaan mereka tidak kecil tapi tetap saja tenggelam oleh dua perusahaan besar yaitu Hyundai dan Cho Group.'' tambah Kibum. Aku hanya menganga dengan pengetahuannya mengenai kalangan elit. Tapi untunglah dia sama sekali tidak tahu soal Cho Group.
''Sampai sekarang yang membuatku penasaran adalah Cho Group, bukankah levelnya sama dengan Hyundai Group dilihat dari income dan jumlah cabangnya. Tapi Cho Group memang sangat tertutup, yang aku tahu hanya letak perusahaannya dan pimpinannya saja. Lebih dari itu benar-benar misterius.'' lanjut Kibum. Aku sempat merinding mendengar nama Cho Group di sebut-sebut. Untunglah Appaku berhasil merahasiahkan semua tentang Cho Family, itu semata-mata untuk melindungi aku dan Minho dari sorotan media dan juga pihak-pihak yang bisa saja mengancam keselamatan kami.
''Ternyata kau tahu segalanya Kibum-ah, hebat.'' pujiku sambil tersenyum. Kibum hanya menunjukan killer smillenya dan menunjuk keempat orang itu dengan antusias.
''Aku dengar Donghae sunbae memiliki hubungan dengan Jessica, dan Siwon sunbae masih single. Walau ada kabar kalau dia dan Tiffany berpacaran,'' aku mengikuti arah tunjuk Kibum dan mengerti ucapannya. Mereka memang duduk bersama tapi aku merasa Siwon sunbae tidak begitu suka berdekatan dengan kedua Yeoja centil itu.
''Oppa kenapa wajahmu kusut? Apa kau sakit?'' tanya Tiffany menyentuh kening Siwon sunbae namun langsung di tepisnya.
''Jangan menyentuhku sembarangan,'' jawabnya ketus. Wajah dinginnya mengingatkanku pada adikku.
Setelah di tolak seperti itu bukannya Tiffany diam, dia malah mendekatkan kepalanya kearah Siwon sunbae dan membisikan sesuatu. Siwon sunbae menatap ke arahku dan Kibum kemudian bangun dan menghampiri kami.
''Jadi mereka ini murid Beasiswa itu?'' tanya Siwon sunbae sengaja berhenti di depan mejaku.
''Ne, mereka kalangan bawah itu Oppa,'' jwb Tiffany tersenyum meremehkan.
''Pantas saja terlihat kucel dan kotor,'' tambahnya dan berlalu meninggalkan kantin.
''Mwo?'' aku menahan amarahku, ini kali pertama aku di lecehkan seperti ini. Sabar Kyu, sabar. Aku harus mengikuti permainan ini sampai selesai.
Siwon Pov
Aku Choi Siwon pewaris tunggal Hyundai Group. Tampan, mapan, populer, dan pintar, begitulah kira-kira kata yang cocok menggambarkan diriku. Secara pribadi aku pria cuek dan sombong terutama pada wanita. Aku sudah tahu ending cintaku pasti sebuah perjodohan jadi aku tidak pernah benar-benar menjalin hubungan dengan Yeoja. Mungkin hanya Tiffany yang tidak pernah menyerah mendekatiku walau aku sudah menolaknya beribu-ribu kali, mungkin pada dasarnya dia tergila-gila padaku. Jadi mulai sekarang aku biasa saja saat dia di dekatku mungkin karena Donghae sahabatku juga dekat dengan temannya itu. Haha walau aku tahu Donghae hanya mempermainkannya.
Saat Tiffany memberitahuku kalau di kampus kami kedatangan dua mahasiswi miskin yang bisa masuk karena beasiswa. Aku refleks menghampiri mereka, aku bingung kenapa aku malah mendekati kalangan yang sangat aku benci. Saat di dekat mereka mulutku keluh dan malah mengucapkan kata-kata yang tidak ingin aku ucapkan. Bukan maksudku menghina hanya saja aku tidak suka dengan orang biasa yang no manner dan banmal.
-Social Level-
Kyuhyun Pov
Kehidupanku di kampus tetaplah sama, walau aku sudah menginjak semester 2 hinaan masih mewarnai hari-hariku. Untunglah aku biasa saja menanggapi semuanya. Bagiku ucapan mereka hanya angin lalu, toh aku tidak merasa seperti yang mereka ucapkan.
Adikku Cho Minho hanya terkikik saat aku memberitahukan penderitaanku di kampus. Kami memang sangat dekat, semenjak eomma dan appa sering dinas ke luar negeri. Minho sudah menganggapku seperti Noona, Eomma bahkan Appanya sendri. Aku yang mengurusi Minho sejak dia masih SMP.
Dan sekarang dia juga akan masuk ke kampus dan dengan jurusan yang sama denganku. Minho tahu aku menyembunyikan identitasku di kampus. Setiap pagi aku naik Bus bersama Kibum, dan aku tidak pernah mengajak siapapun ke rumahku.
''Noona, aku tidak sabar satu kampus denganmu. Aku penasaran bagaimana kau menghadapi mereka,'' ucap Minho sambil tertawa.
''Ingat Minho, di kampus kita tidak saling mengenal, arrachi?''
''Arraso Noona, aku akan naik mobilku sendiri. Apa Noona masih ingin naik bus?''
''Tentu saja, aku tidak mau membuat Kibum curiga,'' jawabku lalu beranjak masuk kedalam kamar.
Minho Pov
Noona tercantikku, Cho Kyuhyun benar-benar membuatku bangga. Selain cantik dia begitu rendah hati dan sangat menyayangiku. Aku sangat ingin bisa melindunginya, walau aku tertawa saat dia menceritakan penderitaannya di kampus karena status sosial aku tahu Noona pasti juga merasa sakit hati. Selama ini Noona selalu di hargai orang bahkan tak jarang kepala sekolah pun senggan padanya. Minho akan melindungi Noona! Saat aku kuliah di kampus Noona. Kalau Noona tidak mau di hargai karena identitas Cho Group, aku aku buat Noona di hargai sebagi Kyuhyun, si Gadis biasa yang rendah hati.
Kyuhyun Pov
Sudah setengah jam aku menunggu Kibum di depan kelas. Kami sudah janjian akan mengerjakan tugas di halaman belakang kampus. Tadi dia pamit untuk membeli snack dan minuman ringan tapi sudah selama ini belum kembali juga. Aku jadi hawatir apa jangan-jangan di diganggu oleh JeTi Twins atau oleh gerombolan orang-orang sok kaya itu? Merasa hawatir aku menyusulnya ke kantin. Dan disana aku melihat dia baru saja membayar makanan, aku langsung menghampirinya.
''Bummie?'' panggilku. Setelah mengambil kembalian dia berjalan kearahku.
''Maaf lama Kyu, tadi itu sangat antri,'' jawabnya. Aku paham pasti Kibum sengaja di layani paling terakhir, ck kenapa semua orang disini mementingkan tingkat sosial? Apa orang miskin tidak pantas mendapat pelayanan yang baik?
''Sudah selesai? Kajja kita kerjakan tugas ini sekarang,''
''Oke! Ini jusmu.'' aku mengambil jus yang sudah di belikan Kibum dan berjalan beriringan menuju taman belakang.
Saat di koridor kampus, rasa jahilku timbul. Aku membuka tutup jus dan mencolekannya ke pipi Kibum. Dia berteriak dan mengejarku dan terjadilah kejar-kejaran di koridor. Karena sibuk menghindar aku tidak sengaja menabrak seseorang dia adalah... Choi Siwon...!
''Apa-apaan Kau? Lihat, bajuku kotor terkena jus busukmu.'' kata Siwon membentakku.
''Mwo? Aku tidak sengaja,'' jawabku balik membentak, beraninya dia membentakku.
''Kau harus mencuci bajuku,'' katanya membuka kemejanya, menyisakan kaos putih yang melekat di tubuh kekarnya. Dengan kasar dia melempar baju itu ke wajahku. Aku mengerang mencoba melawan, tapi Kibum memegangi tanganku.
-Social Level-
Author's Pov-
Beberapa bulan kemudian, saatnya Minho masuk kuliah. Sementara Kyuhyun sudah menginjak semester 3. Pagi itu suasana kampus di hebohkan dengan kedatangan putra dari Cho Group. Minho memang tidak menyembunyikan identitasnya seperti yang dilakukan Kyuhyun.
Hari pertama Minho mendapat respon luar biasa. Banyak yang mengagumi ketampanannya. Para gadis histeris saat Minho memarkirkan mobil keluaran terbaru di depan kampus. Mobil yang hanya dimiliki Minho dan Siwon. Memang jumlahnya yang terbatas, dan hanya dimiliki orang-orang tertentu saja.
Tak lama kemudian mobil Siwon datang disusul oleh Donghae di belakangnya. Siwon sempat menatap Mobil Minho yang terparkir di sebelah mobilnya.
''Waaa Siwon-ah sepertinya mulai sekarang kau mendapatkan saingan. Lihatlah mobilnya sama persisi seperti punyamu,'' ucap Donghae. Siwon hanya mengangkat bahu tidak peduli. Saat akan meninggalkan parkiran, Twins JeTi menghampiri mereka membuat Siwon dan Donghae terpaksa diam karena kedua Yeoja itu menahan tangan mereka.
''Siwon Oppa apa kau tahu, pemilik mobil yang sama denganmu ini adalah anak dari Cho Group yang tidak pernah terkspos media itu,'' kata Tiffany antusias berusaha menarik perhatian Siwon.
''Kalau tidak salah namanya Cho Minho dia juga setampan dirimu,'' tambah Jessica.
Siwon hanya diam tak perduli, lalu menghempaskan tangan Tiffany dan berjalan melewati kedua gadis itu. Dari kejauhan Kyuhyun hanya menggelengkan kepalanya melihat Minho, yang menjadi pusat perhatian di hari pertamanya. Entah kedepannya akan seperti apa Kyuhyun juga tidak tahu.
-Social Level-
TBC.
DON'T BASH GOOD PEOPLE.
