yoooooooo... ini fict saia kelima yg tentu masih rada baal **kebalikan abal XD*
sumarry-nya mang rada aneh...
apa kalian tahu, kalau sang flame alchemist, punya penyakit asma?
dari kejadian ini, sang asistennya, letnan hawkeye, punya pengalaman yg...liat aja sendiri** taboked again*
disclaimer: Hiromu Arakawa-sensei!!! pinjem chara2nya y XDDDD
summary: apa kalian tahu, kalau sang flame alchemist, punya penyakit asma?
semua kejadian ini berawal disebuah kasus di malam hari, di Central
"sialan, lagi2 Scar membunuh alchemist negara" gerutu sang Flame Alchemist
"di laporkan ada 2 alchemist negara yg tewas, 5 anggota militer terluka, dan 1 warga sipil yg terluka" lapor sang asisten, Letnan Hawkeye
"haaaahh....ya sudah, bawa para korban ke rumah sakit untuk di otopsi"
"Scar masih saja menjadi teror negeri ini y?"
"tidak sampai seluruh alchemist negara dibunuh dgn tangannya" kata Roy sambil menggaruk kepalanya
"berarti anda dalam bahaya ya?"sindir Riza
"tidak perlu ditanyakan, lagi pula...kenapa malam ini harus hujan?" keluh Roy
"yaa....jangan ditanyakan lagi kalau di betul-betul tidak berguna di hari hujan **make betul2 lagi*
"anda sendiri letnan, tumben hari ini juga tidak berguna?" lawan roy mulai kesal
"bukannya kewajaran? pertahan Scar jauh lebih cepat dari manusia biasa" kata riza tidak mau kalah
"bukannya seharusnya impas, letnan? kita sama2 tidak berguna"
"anda jauh lebih tidak berguna, Kolonel"
"impas"
"tidak"
"impas"
"tidak"
"impas"
"tidak"
beberapa anggota militer yg bertugas mulai melihat ke arah mereka, berkelahi layaknya anak kecil
riza yang mulai geram, terpaksa mengalah "cih, terserah anda saja" kata Riza lari menjauh dari Roy
"berarti impas ya?" kata roy masih(teteup aja) tidak mau kalah
riza hanya berlari tanpa menjawab apa2
// Riza's Apartement//
"YANG BENAR SAJA!!! kolonel itu benar2 seperti anak kecil betulan y!!?? apa tidak bisa ngalah sedikit apa!!!" kata riza dalam telepon yang tersambung pada teman dekatnya di East City, Rebbeca
"ya sudah, bukan sifat itu sudah kamu ladeni selama tahun2 terakhir ini?" jawab Rebbeca
"uukkhh..tapi bagiku inilah yg terparah..." gerutu Riza sambil memukuli bantalnya
"di situ hujan kan?" tanya Rebbeca
"iya, kenapa?"
"apa kamu tidak khawatir, kalau orang yg kau sukai nanti sakit~~~~" kata Rebbeca dengan suara mengejek
"SIAPA YG SUKA SAMA KOLONEL BODOH ITU HAH!!!!!!!???" BRAAKKK
memang bukan pilihan tepat aku berbicara dengan rebecca tentang ini, pasti berakhir dengan hal seperti ini, sesal Riza dalam hati
Esoknya, hal yg di(ejek)khawatirkan Rebbeca benar2 terjadi
seharian ini Kolonel batuk2 dengan wajah yg sedikit merah
walau begitu, kata2 Rebbeca tadi malam terus mengiang2 di telinga Riza, hingga membuat mukanya memerah.
"ukhhh... dasar Rebbeca bego, baka, tolol, bodoh, gara2 dia aku betul mengingat kata2nya semalam" gumam Riza sambil memojok di pinggiran kantor
"ummm..letnan?(uhuk)"
riza yg setengah malu dan dendam terpaksa melihat muka roy
"a...ada apa kolonel?"
"uumm..(uhuk) tolong taruh ini di meja kantor administrasi militer(uhuk)"
"ba..baik"
sebenarnya, jauh dari pengaruh temannya, riza sudah khawatir melihat kolonel berbicara dengan terbatuk2
"a..anda tidak apa2 kolonel?"
"tidak...cuman sedikit batuk(uhuk)"
(author says: knapa lu bilang tidak O.o?)
lama2 batuk roy makin kencang
"uhuk uhuk uhuk...uhuk uhuk...OHOK OHOK..UEEEKHHH"
(author says: kolonel muntah...)
" KOLONEL!!??"
"UHUK...UHUK.."
"kolonel, bertahanlah!!!"
what heppen tu kolonel!!???
just read the next chapter...
