Apakah arti dari sebuah keberadaan?

.


Keberadaan

A Naruto Fanfiction © Mitoia G. Roux

Naruto © Kishimoto Masashi

Angst/Romance, Rating T, SasuSaku Abstract Fanfiction

For Winterblossom Festival, Prompt: Eksistensi


Prolog.

Cinta, adalah sebuah pertautan antara dua makhluk berbeda. Sebuah hubungan teramat erat, menyisakan kehadiran masing-masing di dalam dada.

Cinta, adalah penyimpanan tanpa henti yang tiada pernah membiarkan apapun keluar, pergi, ataupun lenyap dari hadapannya.

Cinta, adalah sesuatu yang akan tetap ada. Selamanya.

.

I.

Tik. Tik. Tik.

Hari itu, hujan mulai turun.

Sedikit. Lagi. Bertambah lagi. Menjadi banyak. Deras.

"Sudah lama…"

"…semenjak saat itu…"

.

II.

Saat waktu berjalan berbalik, kembali ke belakang.

Saat semua baru dimulai.

Saat dia baru mengenalnya. Dan mulai mengenalnya lebih jauh.

"Hai, namaku Haruno Sakura! Kau?"

"Uchiha Sasuke. Hn."

.

III.

Lelaki yang merusak persahabatannya.

Lelaki yang menumbuhkan benih persaingannya.

Lelaki yang membuatnya kalap pada teman sendiri, suatu saat.

"Ino-chan…"

"…maafkan aku…"

.

IV.

Masih adakah?

Masih adakah tempat untuk menempatkan benih kebaikan di dalam hatinya? Masih adakah akar perasaan yang tertinggal di lubuk hatinya?

Dulu masih ada.

"Maafkan aku…"

"Terima kasih."

.

V.

Dan kini, dia ada. Tetapi tidak ada.

Wajah itu lagi. Menatapnya. Tanpa ada rasa.

Di depannya hanya seonggok jasad yang terlena dendam.

"Kau bukan Sasuke-kun lagi."

"Aku akan membunuhmu."

.

VI.

Baginya, ia hanya jasad yang hatinya sudah menghilang.

Dia bukan lagi pria yang dicintainya, dan mencintainya.

Yang akan selalu mencintainya.

"Sudah tidak ada lagi…"

"Hubungan di antara kita."

.

VII.

Apa yang disebut keberadaan?

Jasmaninya, pikirannya, masih tetap berjalan sebagaimana mestinya.

Tapi pikiran dan raga itu hanyalah sebuah alat yang menyetir dirinya sebagai mesin pembalas dendam.

"Sudah tidak ada…"

"Dia sudah tidak ada…"

.

VIII.

Ya. Hanya sebentuk pikiran dan raga. Tak ubahnya seonggok robot yang terprogran untuk mengikuti apa tuannya.

Dia tidak lagi hidup. Hatinya sudah mati.

Mati total.

"Aku…"

"Tidak merasa pernah menjalin hubungan apa-apa dengan kalian."

.

IX.

Dia adalah robot yang bisa kapan saja merusak desa. Dia adalah jasad berisi bom dendam yang bisa meledak kapan saja.

Dia. Sudah. Tidak ada. Lagi.

Hanya ada satu program yang tertanam di otaknya.

"Kakakku, ayahku, ibuku, keluargaku!"

"Apakah kalian bisa mengembalikannya?"

.

X.

Setidaknya masih ada sedikit serabut akar yang tersisa di hatinya.

Saat ia mulai tumbang. Jatuh. Untuk kelangsungan hidup sang eksekutor yang akhirnya membunuhnya dengan sedikit serangan terakhir. Setelah nyawa dipertarungkan habis-habisan.

Setidaknya masih tersirat fakta bahwa ia masih membawa rasanya, jauh di dalam lubuk hatinya, kepada orang yang paling dicintainya. Haruno Sakura.

"Maaf… dan…"

"…aku…mencintaimu."

.

Epilog.

Dan jasad itu terkapar. Mati. Teronggok tanpa nyawa. Tergeletak di atas tanah yang basah oleh merah kental,yang mengucur deras dari dadanya.

Tidak ada penghargaan. Tidak ada rasa hormat. Tidak ada rasa menyesal telah meniadakannya.

Toh, pada dasarnya hati dan jiwa itu sudah tidak ada.

Sudah mati terkubur dendam dan amarah dari dalam ambisinya.

Tapi bagi orang yang mencintainya, masih ada segumpal eksistensi atas dirinya.

Dalam hati. Seorang wanita.

"Kau akan ada… selamanya."

. f i n .

.definitely.


Selamat berkarya via Winterblossom Festival juga semuanya!

Yayaya. Saya tahu ini gaje. Jadi maafkan saya, please! Udah balik secara kurang beradab, nyampah pula!

Mungkin pas liburan semester (ataupun colong2an pas classmeeting lol) saya akan bikin karya lagi. Tunggu ya!