NG

"Hey bodoh… jangan karena kau anak hokage, maka kau bisa bermain seenaknya yah" todo berkata pada anak yang terbaring penuh pukulan…

"todo… sudahlah dia sudah tidak berdaya… sebaiknya kita pergi sebelum seseorang melihat kita…" ucap izumi sambil menahan tangan todo

Langit biru dan rerumputan terasa sangat damai di hutan desa konoha. Namun pemandangan tak biasa terlihat di tengah rumput, seorang anak yang sepertinya kelelahan dengan luka pukulan dimana-mana. Di belakang bajunya terlihat tulisan kanji "NARUTO" kontras dengan warna bajunya yang berwarna ungu kehitam-hitaman.

"anak-anak tidak berguna, apa mereka tidak tahu artinya duel? Seharusnya kan satu lawan satu…" naruto terus bergumam entah itu bisa membuatnya lebih lega atau hanya melampiaskan kekesalannya.

"ouch ouch.." keluh Naruto sambil menahan sakit di kakinya, namun dia masih bisa berdiri.

Beberapa saat kemudian dia merasakan ada sesuatu di semak-semak, sejenak ia hanya diam di situ sambil bertanya-tanya sebenarnya makhluk apa di balik semak-semak tersebut. Tapi tidak butuh waktu lama untuk naruto mengetahui makhluk itu. Dengan lompatan yang cukup tiba-tiba makhluk tersebut mencengkram bahu naruto hingga terjatuh.

'a… a.. apa ini? Rubah ini besar sekali!' dalam pikiran naruto bertanya-tanya. 'apa ini akhir dari hidupku? Tolong aku ibu… aku tidak ingin mati… bahkan aku belum berciuman dengan sora' pikiran anak 12 tahun itu berkecambuk di depan gigi yang penuh liur.

"hm… kau pewaris rokudaime" rubah itu tiba-tiba berbicara, keheningan yang sempat terasa menghilang dengan suara yang terkesan sarkastik dari rubah tersebut.

"ka… kau bisa bicara?"

"tentu saja aku bisa bicara… aku kyubi si ekor Sembilan, bijuu yang memiliki chakra tak terbatas!"

"tapi kenapa kau jadi kecil seperti ini?"

"diam, jangan ingatkan aku…, sebaiknya kau pergi sebelum makhluk lain memangsamu"

Secepat dia datang, kyubi pergi dengan cepat. Naruto ingin mengejarnya namun kakinya yang terluka tidak bisa membuat ia berlari.

"aku pulang!"

"hey kakak lihat jagoanmu sudah pulang" jawab wanita cantik dengan secangkir teh di tangannya

"selamat datang…" jawab seorang wanita cantik dengan celemek di tubuhnya.

"NARUTO… apa kau berkelahi lagi?" lanjut wanita tersebut dengan nada yang sedikit keras.

"sebenarnya bu, ini tidak bisa disebut berkelahi, karena aku di pukuli anak-anak itu!"

"hehe… dia mirip ayahnya, ya kan kak Hinata?" ucap wanita teh tersebut sambil tertawa.

"Hanabi… ambilkan aku air dan obat-obatan" ucap Hinata sambil mendudukan naruto di kursi.

"ya ya aku ambilkan" jawab Hanabi dengan malas.

Hinata seorang gadis cantik dari clan hyuga, ia merupakan "putri" clan tersebut namun ia memilih hidup di rumah yang sederhana. Menikah dengan Naruto ketika umur 19 tahun, ketika itu Naruto sudah menjadi Jonin, 2 tahun kemudian Naruto yang telah menjadi rokudaime meninggal dalam misi, meninggalkan Hinata yang sedang mengandung anak mereka. Neji menamai anak mereka dengan nama Naruto, nama yang sama dengan rokudaime yang telah wafat.

To be continue….