iPhone

Main Cast: Lee Donghae, Lee Hyukjae

Genre: Romance, PWP

WARNING!

BOYS LOVE

DON'T LIKE? DON'T READ PLEASE!

THE STORY IS MINE

Typo may applied, don't be silent reader please, NOT ALLOWED TO COPY PASTE WITHOUT MY PERMISSION ^^

TIDAK MENERIMA BASH DAN KAWAN-KAWANNYA. KRITIK DAN SARAN SANGAT DIBUTUHKAN.

THANKYOU ^^


.

.

I'm going to go get on your nerves...

.

.


"Antar aku ke toilet."

Eunhyuk berdecih menunjukan raut wajah tidak suka, tapi ia tetap beranjak dari tempat duduknya dan mengikuti Donghae ke toilet. Entah sudah yang ke berapa kalinya Eunhyuk menemani Donghae ke toilet. Sejak dulu sampai sekarang, Donghae tidak pernah berubah. Tetap manja dan penakut, seperti anak kecil. Takut gelap, takut hantu, dan takut-takut lainnya. Bahkan di usianya yang hampir tigapuluh pun, Donghae tetap minta ditemani ke kamar mandi. Dari pada merasa memiliki seorang kekasih, terkadang Eunhyuk lebih merasa seperti punya adik balita.

"Tunggu di situ, jangan kemana-mana."

"Hm."

Sambil menunggu Donghae buang air kecil, Eunhyuk bersandar di washtafel sambil bersiul dan matanya tetap fokus pada layar ponselnya. Lama sekali, mungkin karena Donghae menahan air seninya sejak di pesawat tadi.

"Masih lama?

"Sedikit lagi, ah—huh, leganya."

Donghae bergidik setelah selesai buang air kecil, ia juga mendesah saking leganya. Tanpa sadar, hal itu memancing libido Eunhyuk. Entah apa yang ada dipikiran Eunhyuk saat itu, sampai-sampai desahan Donghae yang tidak seberapa itu membuatnya berdesir. Seperti ada sesuatu yang menggelitik selangkangannya. Eunhyuk melirik jam di layar ponselnya, kemudian ia tersenyum licik. Perlahan, ia mendekati Donghae yang sedang mengancingkan kembali celananya.

"Apa yang kau lakukan, Hyuk?"

Hampir saja Donghae melompat, saking kagetnya. Eunhyuk tiba-tiba mendekatinya dan memeluknya dari belakang.

"Sambil menunggu Yongsun Hyung, mau melakukan sesuatu?"

"Hm?"

Tanpa mempedulikan raut wajah bingung Donghae, Eunhyuk mendorong Donghae ke salah satu bilik toilet dan membuatnya duduk di closet. Eunhyuk langsung mendudukan dirinya di pangkuan Donghae, lalu memagut bibir tipis Donghae dengan tidak sabaran.

Merasa terlalu di dominasi, Donghae meraih tengkuk Eunhyuk dan mengambil alih permainan. Eunhyuk menyerah, ia membiarkan Donghae mendominasinya. Tugasnya sekarang, hanya mendesah dan mengerang agar libido Donghae cepat naik.

"Aku ingin quick sex."

"Tahan dirimu, sayang. Kita akan melakukannya di rumah nanti."

"Aku ingin penismu, sekarang juga!"

Eunhyuk kembali memagut bibir Donghae, ia mencoba melepaskan kemeja biru Donghae, namun segera di tahan oleh Donghae.

"Quick sex, sayang."

Bibir Eunhyuk mengerucut, ia tidak suka making out dengan pakaian lengkap. Akhirnya ia membuka t-shirtnya sendiri dan membiarkan Donghae menggerayangi atau menjilat setiap spot sensitif di tubuhnya. Percuma Donghae menolak di awal, karena pada akhirnya ia juga tergoda dengan desahan Eunhyuk.

"Ngh—lagi! Ah, lagi Donghae."

"Tidak sabaran!"

Donghae menepuk pelan bokong Eunhyuk, membuatnya melenguh kecil. Uh! Eunhyuk dan lenguhannya membuat Donghae cepat naik. Sebelum seseorang masuk ke toilet dan memergoki mereka yang sedang bercinta, Donghae segera menurunkan resleting celananya dan mengeluarkan miliknya. Eunhyuk tersenyum puas, ia turun dari pangkuan Donghae dan mulai menggoda milik Donghae dengan bibirnya.

"Quick sex, sayang! Jangan menggodaku. Kembali naik ke pangkuanku dan biarkan aku berada di dalammu."

Eunhyuk patuh, ia kembali naik ke pangkuan Donghae dan langsung memasukan milik Donghae dalam satu hentakan.

"Ah, nikmatnya."

"Bergerak, sayang."

Tanpa di perintah dua kali, Eunhyuk menggerakan tubuhnya naik turun, memberi kepuasan pada kekasihnya. Dengan gerakan Eunhyuk yang brutal dan sexy, Donghae hanya mampu mendesah sambil memejamkan matanya. Menikmati tiap gesekan yang tercipta.

"Tunggu, Hyuk."

"Apa?"

"Kau dengar suara berderak? Seperti sesuatu yang retak?"

"Tidak."

Eunhyuk menggeleng tidak peduli, ia terus bergerak liar di atas tubuh Donghae. Di saat seperti ini, mana peduli Eunhyuk dengan suara-suara tidak penting. Sebentar lagi, sedikit lagi, hanya sedikit lagi Eunhyuk akan mendapatkan puncaknya dan—

"Turun, Hyuk!"

"Sedikit lagi, sayang."

"Ponselku!"

Donghae mendorong tubuh Eunhyuk sedikit kasar, ia berdiri dan merogoh saku belakang celananya untuk memeriksa ponselnya.

"Hyukjae..."

"Apa?"

"Ponselku pecah! Ya! Layarnya retak!"

Mata Donghae berkaca-kaca, ia melompat-lompat kecil sambil memandangi layar ponselnya yang retak tidak karuan.

"Ya Tuhan."

Eunhyuk mendesah pelan, ia gagal mendapatkan puncaknya gara-gara si bodoh Donghae mengantongi ponselnya di saku belakang. Dan tanpa sadar, gerakan brutal Eunhyuk membuat ponsel itu terhimpit dan akhirnya pecah.

"Jadi, kau ingin aku menyentuh diriku sendiri untuk menuntaskan ini?"

"Ponselku, Hyuk!"

Terserah

Eunhyuk memakai kembali t-shirtnya dan membenarkan celananya, tidak peduli dengan Donghae yang mulai menangisi ponselnya.

Salah siapa ceroboh? Bodoh!

.

.

END


Drabble soal iPhone Donghae bahahahahahah ini cm di ketik setengah jam dan langsung publish... maaf kl berantakan..

.

.

With Love,

Milkyta Lee