Disclaimer

Naruto © Masashi Kishimoto

Uchiha Sasuke, terbiasa mengalami gangguan tidur di malam hari. Matanya sering kali enggan terpejam. Jangankan untuk sekedar merilekskan otot-otot tubuhnya, merasakan kantuk secuilpun tidak.

Bagaimana ia bisa bertemu para investor besok jika matanya dihiasi kantung hitam begini.

Bagi Sasuke, penampilan adalah yang nomor satu.

Tidak ada yang lain.

Padahal Sasuke sudah menenggak dua butir obat tidur. Tapi, matanya masih saja enggan terpejam.

Ia harus bisa tidur malam ini atau besok ia akan tampil memalukan.

Kasurnya berderit ketika Sasuke berbalik arah untuk menatap entitas lain di dalam kamar.

"Masih lama?" tanyanya tak sabaran.

Di depan meja kerja, Uzumaki Naruto tenggelam dalam setumpuk dokumen penting.

"Hm? Oh, kau belum tidur?"

"Seperti yang kau lihat."

"Baiklah..." Lelaki itu bangkit dari kursi sembari meregangkan otot lehernya yang mulai kaku.

"Kenapa tidak dari tadi?" Sasuke menggerutu. Ia melihat Naruto tersenyum sebelum menaiki kasur untuk mendekapnya. "Naruto?"

"Hm?"

"Kenapa kau lama?"

"Maaf," ucap Naruto lembut seraya menyihir helai demi helai rambut Sasuke yang wangi.

"Kurasa, aku mulai mengantuk."

"Hm, tidurlah..." Jari telunjuk Naruto dengan setia mengusap tulang hidung Sasuke. "Oyasumi nasai, Princess," bisiknya sembari menjatuhkan kecupan ringan di kening.

Yang terjadi setelahnya seperti sihir. Mata Sasuke yang awalnya sulit terpejam, kini berangsur mendapatkan kantuknya.

Sasuke mengalami insomnia bukan tanpa adanya alasan. Ia hanya tidak bisa tidur tanpa adanya Naruto beserta pelukannya yang hangat.

FIN

Notes: Lebih dari 200 kata, apa ini masih bisa dikatakan sebagai drabble? hohoho