Disclaimer: Harry Potter © JK Rowling, 1997.
Warning: HarryGinny, OOC, set time: 2007.
.
Abyss of a Smile
— sketsa pertama
.
Bahkan sebelum ia memasuki Hogwarts, hari-hari Harry James Potter tak pernah berada dalam status normal.
Meskipun ia menyalahkan keluarga Dursley yang telah membuat hari-hari masa kecilnya tak ada ubahnya dengan seorang gelandangan. Tidur di dalam lemari, mengenakan seragam bekas, dan secara tak langsung menjadi pembantu di rumah mereka.
Saat ia memasuki sekolah itu pun, hari-harinya bukannya membaik melainkan menukik tajam layaknya seperti tebing. Lebih tak normal, aneh, dan penuh bahaya. Bayangkan saja, pada tahun pertama ia telah mendapat masalah; batu bertuah.
Semuanya memuncak ketika — di mana seharusnya menjadi — tahun ketujuh di Hogwarts. Katakan saja ini adalah tahun terburuk. Jika kau menganggap menjadi buronan nomor satu Kementerian Sihir, menerobos masuk ke Gringotts, menunggangi naga, dan pengalaman lainnya termasuk hal terakhir yang kauinginkan di dunia ini.
Setelah itu, keadaan bukannya membaik melainkan memburuk.
Harry kerap kali menemukan lusinan buket bunga dan hadiah beserta surat cinta — mereka sepertinya mengabaikan fakta bahwa ia telah menikah — bertumpuk di mejanya di Kantor Auror. Ia bisa bertahan dengan hal itu. Yang tak bisa ia tahan adalah serbuan orang-orang yang mengaku merupakan penggemar beratnya, menunggunya tiba di ruangannya setiap hari.
Ron, sahabatnya, sama sekali tidak membantu. Pria berambut merah itu justru menggerutu ketika Harry menceritakannya mengenai ini ("Mengapa hanya kau yang dianggap penyelamat? Aku kan ada bersamamu waktu itu, jadi otomatis aku juga adalah penyelamat!").
Harry tak bisa membayangkan bagaimana ia akan menjalani hari-harinya yang seperti ini tanpa kecupan selamat pagi dari Ginny beserta kata-kata lembutnya yang selalu menyemangatinya.
Wanita itu hanya akan tertawa ketika ia menceritakan mengenai ini, lalu mengatakan itulah resiko mengapa engkau menyelamatkan dunia sihir, Harry sambil nyengir. Kemudian ia akan mengecupnya dengan lembut sambil menggenggam tangannya dengan erat, membisikkan aku mencintaimu, selamat bekerja, jangan terlambat pulang.
Harry tak pernah membayangkan hal-hal kecil seperti itulah yang mendorongnya untuk mampu menjalani hari-harinya.
.
Niatnya mau buat fluff dengan gaya menulis yang baru. Tapi entah kenapa nyasar jauh jadi begini. Heh. Saya memang authoress gagal OTL.
Jadi, Abyss ini jadi tempat pemublishan drabble-drabble saya yang gagal bermetamorfosis jadi oneshot/?. Hohoho. Omong-omong, selamat ulang tahun untuk JK Rowling dan Harry Potter! 3
