Prolog
Pilih Siapa?
Author : Cho Minseo
Cast :
Huang Renjun
Mark Lee
Lee Jeno
Lee Haechan
Na Jaemin
Park Jisung
Zhong Chenle
Summary :
Renjun kira kehidupan di sekolah SOPA akan menyenangkan seperti yang dia pikirkan selama ini. Ternyata semua itu salah sejak keempat pangeran sekolah selalu mencari perhatian Renjun dengan tingkah konyol – menurut Renjun – mereka. Bagaimana kisah keseharian Renjun untuk menghindari mereka? Atau malah menerima mereka semua?
Genre :
Romance, Fluff, Humor, School life, OOC, dll..
Rate : T
Note :
Renjun, Jeno, Jisung sekelas, tingkat 2 (anggap aja Jisung ikut kelas akselerasi), Mark tingkat 3, Haechan Jaemin tinggat 2 beda kelas ma Renjun Jeno Jisung. Jisung sama Chenle seumuran. Chenle tingkat 1. Gituhh aja, aku bingung jelasinnya..
Warning :
BxB, Boys Love, cerita aneh palagi judulnya, alur cepat, jika ada kesalahan penulisan aku minta maaf..
.
.
"Renjun hyung, hyung sedang apa?" Jisung heran melihat tingkah Renjun celingak-celinguk seolah kehilangan arah.
"Ssstts.. Sungie, bantu hyung," mohon Renjun.
"Bantu apa?" Jisung bingung dengan maksud Renjun.
"Bantu hyung bersembunyi."
"Sembunyi? Ahh.. okay, ikut aku." Jisung menarik tangan Renjun memasuki ruang musik yang sedang kosong karena sekarang masih jam istirahat. Melihat-lihat dalam ruangan lalu menuju meja di pojok ruangan.
"Hyung sembunyi dulu di bawah meja ini," suruh Jisung.
"Terima kasih, Jisungie."
"Okay, hyung. Jisung keluar dulu, mau memantau situasi." Renjun mengangguk.
Jisung paham kenapa Renjun harus sembunyi di jam istirahat seperti ini. Jisung sudah menebak kejadian apa yang akan terjadi sebentar lagi. Di ujung koridor terlihat empat orang pemuda tampan yang mungkin sedang lomba lari. Menyadari Jisung di depan mereka, keempat pemuda itu otomatis berhenti.
"Jisung-ah." Kata keempat pemuda itu bersamaan.
"Apa sih tiru-tiru?" Mark pemuda rambut pirang tak terima.
"Hyung tuh, yang ikut-ikutan." Haechan si pemuda rambut merah gelap membela diri.
"Tidak-tidak, kalian yang mengcopy perkataanku." Jaemin si pemuda rambut hitam lurus menyahut.
"Kalian semua yang mengikuti perkataanku." Jeno si rambut hitam kehijauan(?) tak mau mengalah.
Jisung yang melihat perdebatan tak penting mereka pun memijat pelipisnya pelan. Pusing memperhatikan tingkah laku mereka.
"Ada apa, hyung-deul?" Jisung menarik perhatian mereka.
"Kamu lihat Renjunnie lewat koridor ini tidak?" Mark memulai.
"Kamu lihat Renjun sayang lewat sini tidak?" Haechan ikut-ikutan.
"Jisung lihat Renjun baby sweety tidak?" Jaemin tidak mau mengalah.
"Jisung, hyung tanya, lihat Renjun tercinta tidak?" Jeno juga.
"Tidak, hyung-deul . Jisung tidak melihat Renjun hyung lewat sini."
"Jangan bohong kamu, Jisungie," kata Jaemin.
"Tidak, hyung. Beneran Jisung tidak lihat."
"Mungkinkah Renjunnie di dalam ruangan ini?" Mark curiga.
"Bisa saja, hyung." Jeno menimpali.
"Ayo, kita coba periksa!" ajak Haechan memastikan. Mereka memasuki ruang musik tanpa mengindahkan larangan Jisung. Melihat Jisung yang melarang mereka masuk, mereka yakin bahwa ada kemungkinan Renjun bersembunyi di ruangan ini.
Krieett
Mark memperhatikan seluruh ruangan disusul Haechan, Jaemin dan Jeno.
"Sudah ku bilang Renjun hyung tidak disini, hyung-deul," ucap Jisung memasuki ruangan sambil melihat pojok ruangan tempat Renjun bersembunyi. Mianhae, Renjun hyung.
"Renjunnie, kamu di sini kan?" Teriak Mark.
"Renjun sayang/ Honey/ Mominku sayang." Jaemin, Haechan dan Jeno mengikuti.
Mark melihat sebuah bayangan di bawah meja di pojok ruangan. Mark mendekati meja itu. Jaemin, Haechan dan Jeno hanya terdiam memperhatikan tingkah Mark. Melihat itu, Jisung hanya berdoa dalam hati semoga Mark tidak melihat Renjun di sana. "Renjunnie," Mark menunduk melihat di bawah meja.
Jduukk
"Awww." Teriak kesakitan Renjun membuat keempat pemuda yang masih berdiri di dekat pintu langsung berlari ke pojok ruangan. Renjun keluar dari persembunyian dengan tangan mengelus-elus kepalanya pelan-pelan.
"Aigoo, Renjunnie. Maafkan hyung yang mengagetkanmu, ne?" Tangan Mark hampir menyentuh kepala Renjun, "Hyuungg…" teriak JaeChanNo mencegah. Tetapi Mark tidak memperdulikannya tetap mengelus pelan kepala Renjun menggantikan tangan Renjun. Melihat itu JaeChanNo tidak mau kalah. Jeno mengelus pipi Renjun, Jaemin mengelus bahu kanan Renjun, dan Haechan mengusap-usap punggung Renjun menenangkan.
Bukannya tenang, Renjun malah menatap mereka berempat dengan mata berkaca-kaca.
Satu
Dua
Tiga
"Hiks… huuwee Jisungie." Renjun menepis tangan mereka dan segera berlari menghambur kepelukan Jisung.
"Yaakk.. hyung-deul kalian semua membuat Renjun hyung ketakutan," marah Jisung sambil membalas pelukan Renjun.
"Hiks.. hiks.. hiks." Renjun terisak menenggelamkan wajahnya ke dada Jisung.
"Tenang, hyung. Ada Jisung di sini." Jisung mengusap punggung Renjun berusaha menenangkannya.
Keempat reinkarnasi F4 yang melihat mereka berdua berpelukan hanya berdecih muak. Sebenarnya mereka berempat cemburu melihat Jisung bisa leluasa memeluk Renjun mereka. 'Renjun mereka'? huh, yang benar saja.
"Kepala hyung masih sakit?" Jisung menyentuh kepala Renjun pelan. Renjun hanya mengangguk menanggapinya, "Mau ke ruang kesehatan?" Renjun mengangguk lagi.
"Baiklah, ayo kita pergi ke sana sekarang." Jisung melepaskan pelukannya lalu meletakkan tangannya di bahu Renjun menuntun Renjun keluar menuju ruang kesehatan.
"Semua gara-gara Mark hyung," tuduh JaeChanNo pada Mark setelah Jisung dan Renjun keluar ruangan.
"Yakk.. Wae?! Kenapa semua salahku?" Mark bingung.
"Kalau Mark hyung tidak membuat Renjun kejedot(?) meja, Renjun tak akan menangis memeluk Jisung lalu meninggalkan kita tahu." Jaemin menjelaskan dengan wajah kesal.
"Ini semua bukan salahku. Salahkan saja wajah mesum kalian yang membuat Renjunnieku ketakutan melihatnya," bela Mark tak terima.
"Ck.. Renjunnieku?! Sorry ya, Renjun hanya milikku." Sahut Jeno.
"Tidak Renjun hanya milikku." Haechan.
"Milikku." Jaemin.
Begitulah keseharian Renjun di sekolahnya. Dirinya tidak bisa menikmati waktu-waktu senggang di sekolah. Salahkan saja paras manisnya, senyum ramahnya, keimutannya, semua yang ada pada Renjun membuat keempat pangeran di sekolahnya terjerat oleh pesona Renjun. Bagaimanakah keseharian Renjun di sekolah dengan empat pangeran tampan-tampan – menyebalkan menurut Renjun – nya?
.
.
TBC
Hai hai..
Kali ini aku bawa ff chapter karya pertama aku nihhh… gimana? Suka gak?
Kalo kalian punya saran untuk chap2 selanjutnya, boleh kok kalian cantumkan di review. Nanti aku usahakan scene2 impian kalian aku masukin ke chap2 selanjutnya.. itupun kalo ada sihh, kalo gg juga gpp, aku gg maksa kok. hehehe
ff ini dilanjut gak?
Sign
Minnie
