Title : Bachelor's Party
Cast :Kim Seokjin , Ahn Jiyeon
Other cast : Kim Jongin , Krystal Jung , Park Chanyeol , Park Jimin , Jeon Jungkook , Kim Taehyung , Kim Namjoon , Jung Hoseok , Min Yoongi
Genre : romance , friendship
Rating : M
Warning : Berisi adegan seks dan kata kata kasar. No Children under 24.
Bachelor's Party [chapter 1]
"Bachelor's party ?" Tanya lelaki bertubuh berisi dan agak pendek itu.
"Hm. Iya hyung. Ini undangannya." Ucap lelaki berambut cokelat disebelahnya.
Lelaki itu,Jungkook masih sibuk mengamati undangan itu.
"Jangan dilihat terus Kookie-ya. Sebaiknya kau habiskan dulu makananmu." Ucap lelaki dengan bahu lebar dihadapannya.
Jungkook nyengir.
"Hehehe.. Iya hyung. Mian." Ucapnya lalu segera menyantap hidangan dihadapannya.
Jungkook menyuapkan sesendok nasi kemudian bertanya,
"Omong-omong bachelor party itu apa hyung ?" Tanyanya.
Jimin dan Taehyung hanya mengendikkan bahu.
"Sebaiknya kau tanya Namjoon. Aku yakin dia pasti tau." Ucap Yoongi.
Namjoon yang tengah memasukkan crabstick ke mulutnya pun mendongak.
"Aku hyung ?" Tanya Namjoon.
Yoongi mengangguk. "Aku yakin pikiran pervert mu tahu apa itu bachelor's party."
Namjoon berdengung. "Kurasa Hoseok jauh lebih tahu hyung.."
Hoseok mendongak. "Berhenti membawa-bawa namaku bodoh." Lalu,ia pun melanjutkan acara makannya.
Jungkook merengut.
"Baiklah,jika tak ada yang bisa menjawab aku akan cari di Naver saja."
Seokjin menganga. "Jungkook.."
Jungkook mengambil ponselnya dan mengetik kata kunci pencarian.
Namjoon berusaha mengambil ponsel Jungkook namun tak berhasil.
"Kookie.. Don't you dare.."
Jungkook memekik senang. "Hasilnya sudah keluar !"
Taehyung,Jimin dan Jungkook membaca hasil pencarian itu bersama-sama.
"Hanya pesta biasa.. kenapa hyung tampak sangat khawatir ?" Tanya Jungkook.
Seokjin dan Hoseok mengernyit bingung. Sedangkan Namjoon menghela nafas lega karena Jungkook tidak mengetahui—
"Tunggu,apa maksud dari strip dancer,Jungkook-ah ?"
—Kemungkinan terburuknya
Baik Namjoon,Hoseok maupun Seokjin membelalakan matanya lebar.
"Tunggu,Jiminie hyung.. Aku akan mencarinya." Jungkook pun segera mengetikkan kata kunci 'strip dancer' di kolom pencarian Naver.
"Andwae Jungkookie !" pekik Seokjin dan Hoseok bersamaan.
Tak lama kemudian,muncul pengertian serta gambar-gambar yang membuat Jungkook,Jimin,dan Taehyung menganga lebar.
"G-gambar apa ini hyung ?" Tanya Jungkook kepada Jimin dan Taehyung.
Namjoon segera bertindak cepat,ia mengambil ponsel Jungkook.
"Kookie ! Jangan membayangkan gambar yang tadi !" Perintah Namjoon.
Namun,Jungkook masih membayangkan gambar yang tadi dilihatnya.
"Kookie-a.. Hyung berdiri,Kook." Ucap Taehyung.
Jimin menegak ludahnya kasar. "A-aku ke kamar mandi dulu."
Yoongi yang sedari tadi diam saja menggelengkan kepalanya. "Don't moan too hard,Jim."
"MIN YOONGI !" Pekik Seokjin yang hanya dibalas Yoongi dengan tatapan datarnya.
Bachelor's party
"Jimin,Jungkook,Namjoon,Yoongi ! apa kalian sudah siap ?" Pekik Seokjin dari ruang tamu.
"SEBENTAR HYUNG !" Pekik mereka berempat.
Tak lama kemudian,Namjoon keluar duluan dengan Jungkook yang mengikutinya dari belakang.
"Jimin ! Yoongi ! lima belas menit lagi kita berangkat !" pekik Seokjin lagi.
Yoongi pun menyembulkan kepalanya dari balik pintu. "Sebentar lagi hyung. Gausah bawel deh."
Seokjin berdecak. "Lima menit,Min Yoongi. Lima menit."
Yoongi mengangguk lalu kembali sibuk ke urusannya.
"Untuk apa kita kesini hyung ?" Jungkook yang pertama membuka suara sejak mereka tiba di hotel tempat bachelor's party itu dilaksanakan.
"Jungkook,jangan banyak bicara dan jalan yang cepat. Kita sudah terlambat." Jawab Namjoon.
Jungkook menuruti perkataan Namjoon dan segera mempercepat langkahnya.
Di lobi hotel tampak seorang pria jangkung dengan rambut merahnya menyambut mereka.
"Ah! Namjoon-ssi ! Senang kau bisa datang ! Mari~" Tuntun pria itu.
Namjoon dan yang lainnya mengikuti pria itu hingga ke lift.
"Chanyeol hyung."
Pria itu-Chanyeol-menengok.
"Ada apa Jimin ?" Tanyanya.
Jimin menggaruk tengkuknya bingung. "Kita mau kemana ya ?"
Chanyeol tertawa sebentar lalu berkata, "Kau tak membaca undangannya ?"
"Aku membacanya hyung.. Tap—" "AH ! KITA SUDAH SAMPAI~~ MARI TURUN!" Potong Chanyeol tiba-tiba.
Jimin terkejut dan memutuskan untuk mengkuti saja hyungnya.
Chanyeol,Namjoon,Yoongi,Seokjin,Hoseok,Jimin,Jungkook dan Taehyung turun secara bergiliran dari lift dan menuju ke salah satu kamar hotel.
"Bachelor's Party-nya diadakan disini hyung ?" Tanya Jimin.
Chanyeol mengangguk. "Yap. Jongin yang memintanya. Silahkan dinikmati pestanyaa~~" ucapnya sembari membuka pintu tersebut dan ketika pintu tersebut terbuka,Namjoon dan yang lainnya ternganga hebat.
Di kamar hotel tersebut terdapat banyak pria dan gadis yang dalam pengaruh minuman keras sedang berpesta.
Chanyeol menatap Namjoon dan yang lainnya bingung.
"Ada apa ? Mengapa kalian masih disitu ? Ayo masuk." Ucap Chanyeol.
Namjoon dan yang lainnya mengangguk.
Chanyeol yang semula berada didepan mereka kini hilang entah kemana.
Namjoon dan yang lainnya kebingungan.
"Namjoon-ah.. Bagaimana ini ?" Tanya Seokjin.
Namjoon mengendikkan bahunya. "Entahlah hyung.."
Jongin tiba-tiba saja datang entah darimana sambil menggaet pinggang seorang gadis.
"Kalian masih disini ? Tidak mau duduk atau bersenang-senang ?" Tanyanya.
Namjoon dan kawan-kawan menggeleng. "Kami akan mencari tempat duduk setelah ini." Ucap Namjoon dan diangguki oleh Jongin yang langsung melesat bersama gadisnya.
"Hyung ? Kenapa Jongin hyung bersama gadis lain ?" Tanya Jimin.
Namjoon mengusak rambut sebentar. "Hal lumrah,Jim." Ucap Namjoon dan langsung ditarik oleh Seokjin setelah itu.
"Namjoon,kita duduk disini saja." Ajak Seokjin sambil menunjuk sofa merah dan mendudukkan diri disana.
Jungkook,Jimin,Taehyung,Yoongi dan Hoseok pun menyusul mereka berdua.
Jungkook duduk disebelah Seokjin dan mulai meraih sebotol beer sebelum Yoongi mengambilnya duluan.
"Jangan minum ini,Jungkook-ah."
Jungkook merengut. "Lalu aku minum apa dong hyung ?"
Hoseok,Jimin dan Taehyung pikirannya sudah melayang entah kemana melihat begitu banyak gadis-gadis cantik dan seksi di pesta ini.
"Hyung ayo kita coba satu." Ajak Taehyung.
Jimin dan Hoseok saling berpandangan.
"Entahlah Tae.." Ucap Hoseok.
"Kelihatannya—" "Kalau tidak berani jangan dicoba."
Tiba-tiba dihadapan mereka muncul seorang gadis yang hanya memakai dress hitam namun tetap terlihat seksi meskipun bagian bawah dress itu berada sekitar 3 cm diatas lutut.
Tampilannya tidak seheboh gadis-gadis lain yang sibuk memperlihatkan belahan dada ataupun bagian perut mereka untuk menggoda laki-laki lain.
Gadis ini hanya memakai dress berlengan panjang dengan rok pendek serta dandanan simple yang tidak terlalu mencolok namun tetap membuatnya elegan.
Gadis itu menatap Hoseok lama.
"Sepertinya aku mengenalmu.." Ucap gadis itu.
"Ah ! Jung Hoseok kan ? Aku Ahn Jiyeon ! Kau kenal aku ? Kita dulu satu sekolah.. Yah,kau di tingkat SMA sih.. Namun kita sering latihan dance bareng.. Ingat tidak ?" Tanya gadis itu.
Hoseok terkekeh sebentar lalu menggeleng. "Sepertinya tidak.. Ingatanku payah,Jiyeon-ssi." Ucapnya.
Jiyeon tertawa. "Kau tidak berubah ! Apa aku harus memanggilmu Hoseok sunbae agar kau mengingatku?" Ucap gadis itu sebelum menyeruput kembali es jeruknya.
"Susah sekali mendapatkan minuman non alkohol di jenis pesta seperti ini.." Jiyeon pun menoleh ke arah rombongan Namjoon.
"Ah. Perkenalkan,aku Ahn Jiyeon." Ucap Jiyeon seraya membungkuk.
Namjoon dan yang lainnya balas mengenalkan diri serta membungkuk. Termasuk Jungkook yang sudah memperhatikan Jiyeon sejak ia datang tadi.
"Um.. Sekitar 15 menit lagi acara inti dimulai. Apa kalian masih mau tetap disini ?" Tanya Jiyeon ramah.
Namjoon mengendikkan bahunya. "Entahlah."
Jiyeon terkekeh. "Well,kalau begitu sebaiknya cepat memutuskan. Acara 'inti' akan segera mulai." Ucapnya.
Jungkook mendongak dan menatap Jiyeon lama. "Acara inti ?"
Jiyeon mengangguk. "Pertunjukkan strip dance." Ucapnya.
Yoongi memicingkan matanya. "Apa kau juga strip—" "Ah.. Aniya.. Jangan menuduhku seperti itu,Yoongi-ssi. Umurku masih 20 tahun. Aku saja masih minum Jus jeruk seperti ini." Ucap Jiyeon lalu tertawa.
Sedangkan Yoongi menggaruk tengkuknya. "Ah.. Mian." Ucapnya.
Jiyeon menggeleng. "Gwenchanha… Oh ya,apa kalian mau minum sesuatu ? Kusarankan jangan mencoba minuman alkohol disini.. Alkoholnya sangat tinggi. Dan kemarilah." Jiyeon mengajak Namjoon dan yang lainnya berdiskusi.
"Kudengar mereka juga memasukkan obat perangsang. Jadi berhati-hatilah." Bisik Jiyeon yang langsung diangguki oleh Namjoon dan yang lainnya.
"Jangan makan sembarangan juga.. Di pesta semacam ini banyak obat perangsang bertebaran dimana-mana." Saran Jiyeon lagi.
Namjoon mengangguk. "Ne. Kansahamnida Jiyeon-ssi."
Jiyeon balas mengangguk. "Ah ya,bagaimana ? Apa kalian ingin minum sesuatu ?" Tanya Jiyeon.
Namjoon dan yang lainnya mengangguk. "Kami mau cola."
Jiyeon memasang pose berfikir. "Tunggu sebentar ya."
"Terima kasih banyak Jiyeon-ssi.. Kau sudah mau membantu kami." Ucap Seokjin.
Jiyeon yang duduk disebelah Seokjin pun menengok. "Ah,bukan apa-apa. Kulihat kalian seperti orang-orang yang baru datang ke pesta semacam ini.. Eh,ternyata benar."
Seokjin tersenyum. Menurutnya Jiyeon adalah gadis yang baik. Dan ia tertarik kepadanya.
"Kau sendiri,Jiyeon-ssi ? Untuk apa kau kemari ?" Tanya Seokjin.
"Ya,karena diundang lah.." Baik Jiyeon maupun Seokjin pun tertawa.
Seokjin pun mengambil sebuah pai diujung meja tempat mereka sekarang.
Jungkook,Jimin,Taehyung dan Yoongi sudah hilang entah kemana.
Namjoon dan Hoseok pergi ke kamar mandi namun sampai sekarang belum juga kembali.
Hingga akhirnya,tinggallah Seokjin dan Jiyeon berdua.
"Wow,pai ini enak. Kau mau coba ?" Tawar Seokjin.
Jiyeon meminum jus jeruk-nya sebentar lalu membuka mulutnya.
"Mana coba ? Aaaa.."
Seokjin menyuapkan pai itu kemulut Jiyeon hingga pai tersebut habis dilahapnya.
Seokjin tertawa kecil sebelum mengambil 2 pai lainnya.
"Umm.. enak sekali,Seokjin-ssi.. tambah." Pinta Jiyeon dan Seokjin pun langsung menyuapkannya pai.
Baik Seokjin maupun Jiyeon mulai memakan pai itu hingga disuapan ke-8 Jiyeon dan Seokjin berhenti karena mereka merasa ada yang aneh dengan tubuh masing-masing.
"Seokjin-ssi.. tolong ambilkan minumanku." Pinta Jiyeon.
Seokjin mengangguk dan mengambilkan jus jeruk Jiyeon.
Tanpa sengaja,saat Seokjin ingin memberikan minuman itu kepada Jiyeon,tubuh bagian selatannya bergesekkan dengan paha Jiyeon.
Membuat mata keduanya membulat lebar.
Seokjin menelan saliva -nya kasar.
Ia menatap Jiyeon seakan meminta persetujuan. Jiyeon mengangguk.
Seokjin pun menaruh minuman Jiyeon kembali.
Dalam hitungan detik,Seokjin langsung mencium Jiyeon ganas dan dibalas Jiyeon dengan senang hati.
"Eunggh." Desah Jiyeon
Jiyeon membuka sedikit mulutnya membiarkan lidah Seokjin masuk kedalam multnya dan mengabsen semua giginya.
Seokjin menarik tengkuk Jiyeon dan memperdalam ciuman mereka.
"Ah.. Seokjinnhh." Jiyeon memukul pundak lebar Seokjin pelan.
Seokjin menyudahi ciuman mereka dan tersenyum lebar.
Jiyeon yang sedang mengambil nafas pun mengerucutkan bibirnya kesal.
"Apa ?!"
Seokjin tertawa lalu berkata, "Lanjut ?" Tanyanya.
Jiyeon mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Kamar ini mulai sepi. "Entahlah." Ucapnya.
Seokjin membetulkan posisinya yang semula berada diatas Jiyeon.
"U-uwaa! Seokjin !" Jiyeon merasa tubuhnya diangkat dan didudukkan diatas paha Seokjin.
Seokjin menatap Jiyeon. "Kita takkan melakukannya disini." Ucapnya.
Jiyeon berdiri. "Yasudah ayo." Ucapnya.
Seokjin berdiri sembari tertawa dan menggandeng tangan Jiyeon erat.
oo
oo
"Check-in. Suite." Ucap Seokjin singkat.
Jiyeon menggeleng. "Aniyaa jangan suite ! Itu mahal,Seokjin-ahh!"
Resepsionis hotel tersebut menatap Seokjin dan Jiyeon bingung.
"Jadi bagaimana tuan ?" Tanyanya.
Seokjin menutup mulut Jiyeon erat. "Kami tetap pesan kamar suite."
Resepsionis itu mengangguk. Sedangkan,Jiyeon berusaha melepaskan bekapan Seokjin dan berhasil.
"Hah.. Hah.. Hah.. Seokjin-ahh.. Kau ini benar-benar ! Aisshh !" kesalnya.
Seokjin tertawa. "Banyak protes sih." Ucapnya.
"Maaf tuan Kim. Kami perlu konfirmasi. Berapa umur anda dan pasangan anda ?" Tanya resepsionis itu tiba-tiba.
Seokjin tampak berfikir lalu berkata, "Saya 26 dan dia 20 tahun." Ucap Seokjin.
"Kartu identitas ?" Tanya resepsionis itu lagi.
Baik Jiyeon dan Seokjin mengeluarkan kartu identitas dari dompet masing-masing.
"Sebelum aku memberikan ini.. Maukah kau menjanjikanku satu hal ?" Tanya Seokjin.
"Apa itu ?" Tanya sang resepsionis.
"Jangan beritahu siapapun tentang malam ini. Rahasiakan." Ucap Seokjin.
Jiyeon yang mendengarnya terkekeh.
"Dia takkan berani,Jin-ah.. Aku yang punya hotel." Ucap Jiyeon dan langsung dibalas Seokjin dengan cubitan di pipinya.
"Aisshh.. Kenapa kau tidak bilang eoh ?" Tanya Seokjin.
Jiyeon mengerucutkan bibirnya. "Kau tidak tanya."
Sang resepsionis tersenyum dan menerima kartu identitas Seokjin dan Jiyeon lalu memasukkannya ke sistem sebelum memberikan mereka kunci.
"Terima kasih !" Ucap Seokjin lalu menggandeng Jiyeon menuju kekamar mereka.
Sang resepsionis menatap kedua orang itu yang mulai menjauh dan mulai menekan nomor pada ponsel miliknya.
"Halo ?"
"Pak Presdir,cucu anda baru saja memesan kamar suite bersama seorang pria,Pak."
"Seorang pria ? Kekasihnya ?"
"Tampaknya begitu pak."
"Berapa umurnya ?"
"26 tahun pak."
"26 tahun ? Siapa namanya ?"
Sang resepsionis mengecek kembali formulir pemesanan kamar.
"Kim Seokjin,Pak."
-tbc
