.
.
.
The Way You Say 'I Love You'
Based on prompts from trash-by-vouge on tumblr
.
Nam and Jin 's Short Fict Collection
.
.
.
.
.
.
As a hello
Stalker?
Sasaeng?
Kim Seokjin akan mati-matian membantah dua istilah tersebut yang adiknya, Taehyung, tujukan padanya. Yang Seokjin lakukan hanya mengagumi seorang idol rapper dari sebuah grup hip-hop, Cypher, yaitu Rap Monster. Atau Kim Namjoon saat di kampus karena hal selanjutnya yang Seokjin lakukan adalah pindah ke universitas dimana seorang penggemar lain melaporkan bahwa sang leader Cypher diam-diam melanjutkan pendidikannya disana. Sebuah Canon EOS 6D tak pernah lepas darinya selama menjalani hari-hari di universitas baru. Padahal jurusan yang ia ambil adalah Astronomi, akan jadi wajar jika yang ia bawa kemana-mana itu teropong bintang.
Meski dengan deretan fakta-fakta di atas, ia tetap menolak disebut stalker-nya Kim Namjoon. Ia hanya seorang penggemar biasa yang kelewat kreatif.
.
Holy. Shit. Rap Monster dan umur panjangnya.
Maksudnya karena ia muncul tepat saat Seokjin sedang memikirkannya. (Atau mungkin Seokjin saja yang terlalu sering melakukan itu)
Ia memasuki lorong terdekat sebagai tempat bersembunyi dan sesegera mungkin mengeluarkan kamera dari tasnya, sejenak membenarkan letak kacamata yang ia gunakan sebelum sibuk memfokuskan lensa kamera pada objek disana. Rap Monster versi Kim Namjoon adalah sosok yang sangat berbeda dengan sang rapper di atas panggung. Namjoon bertransformasi menjadi tokoh introvert, dilengkapi kacamata bundar yang besarnya nyaris menutupi wajah. Serta pakaian ala kadarnya tanpa efek mewah apapun. Di tambah, ia memilih Sastra sebagai bidang pendidikan untuk dijalani. Entah hal itu merupakan bentuk penyamarannya atau apa. Seokjin tak mempersalahkan hal itu. Hanya saja kesulitannya sedikit bertambah, mengingat ia sendiri juga si cupu dari fakultasnya. Menurut Seokjin kisah cintanya jadi tidak mirip drama-drama dimana sang introvert jatuh cinta dengan si tuan populer. Meskipun bagi Seokjin itu hanya berlaku di kampus. Jika di luar kampus, ceritanya lain lagi, Namjoon terlalu populer untuk Seokjin bisa menyamaratakan kisah cintanya dengan drama manapun.
Suara shutter kamera menyadarkan lamunan singkatnya. Tentang sejak kapan ia menggunakan istilah cinta untuk mendeskripsikan perasaannya pada sang idola?
Pertanyaan konyolnya terhapuskan oleh hasil jepretan barusan. Seokjin tersenyum puas saat kamera berhasil menangkap senyum kecil Namjoon yang memang sedang asik mengobrol dengan seseorang di lorong utama. Jika Rap Monster di atas panggung berhasil membuat jantungnya berdegup dua kali lipat lebih cepat, maka Kim Namjoon dan senyum kecil yang samar menampakan dimple-nya seperti berhasil menghentikan detak jantungnya selama beberapa detik. Nyaris tiga semester lamanya Seokjin melakukan hal itu, diam-diam mengambil foto-foto Namjoon, tanpa sekalipun keinginan membagikannya dengan orang lain seperti bagaimana para fansites bekerja.
Menyadari waktu yang semakin sore dan Taehyung mungkin sudah menggerutu karena terlalu lama menunggunya di halte. Seokjin harus siap berlari pulang. Saat sebuah bayangan mengintrupsi gerakannya memasukan kamera ke dalam tas, Seokjin yang sedang berjongkok dibuat mematung tak berkutik.
"Apa kau yang tadi mengambil fotoku?"
Jelas-jelas Seokjin sangat mengenal suara yang ia dengar. Dan rasanya ingin pingsan saja daripada harus mengangkat kepala dan membalas tatapan sosok menjulang di hadapannya. Tapi ia tidak punya pilihan, mengelak pun tidak bisa, kamera yang masih setengah perjalanan masuk tas bisa jadi bukti otentik bagi Namjoon.
Anggap saja ini kesempatan langka yang cuma-cuma diberikan Tuhan untuknya sekedar mengucapkan salam perkenalan pada sang idola. Tiga semester mungkin sudah cukup bagi Tuhan memutuskan nasibnya ke jalan keberuntungan.
"Uh.. emm.. Namjoon-ssi, I love you?"
Maka dapat dipastikan Seokjin memang jatuh cinta. Hingga ia tak lagi mengenal kata hello, hai, apa kabar, dan sebagainya. Ck.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
So i have to commit my own suicide by start writing a new story XD sementara menyelesaikan satu chapter Second saja butuh waktu sebulanan. Uh maafkan penulis amatir tak bertanggungjawab ini~
I'm not kidding with that 'short' thing. Ini akan jadi semacam RMusic tapi dengan words yang jauh lebih pendek. Ada 35 prompts dari postingan trust-by-vouge di tumblr dan aku excited sendiri memikirkan berbagai alur di kepalaku, aku akan coba membuatnya tetap di satu jalur, maksudnya dengan Nam and Jin sebagai idol-fans sekaligus mahasiswa sastra inggris dan astronomi dengan konflik yang seringan mungkin. But well, let's see if I can do like that.
Aku akan tunggu respon dari kalian baru melanjutkan ini ke chapter selanjutnya. Tenang saja, Second tetap akan jadi prioritas utamaku ^^
