Hai, Mina akane kembali membawa fic yang kedua, akane harap mina suka dengan fic akane.

Disclamer : Masashi Kishimoto

Rating: M

Pairing : KakafemNaruSasu

Genre : Romance, Humor garing, sedikit Hurt/comfort, dan sedikit angst

Warning : FemNaru, geje, typo tidak pernah ketinggalan, tidak sesuai EYD, dan segala kekurangan lainnya harap dimaklumi.

Selamat membaca mina :)

Konoha High School atau yang sering disebut KHS ini adalah salah satu sekolah yang terkenal dikonoha dan satu satunya sekolah berasrama. Jadi semua siswa dan siswi yang bersekolah di sini diwajibkan tinggal di asrama, asrama ini sangat bagus dan fasilitasnya sebanding dengan hotel bintang lima. Iya hotel bintang lima karena sekolah ini adalah sekolah terbaik sejepang dan dibawahnya ada Suna High School. Dan ada satu peraturan aneh disekolah ini yaitu guru diwajibkan untuk tinggal diasrama juga. Kata sang keapala sekolah tujuannya adalah untuk mengakrabkan murid dan gurunya.

(^O^)

"Kyaaa."

"Kyaaa Sasuke-kun."

"Wahh Gaara-kun tampan sekali."

"Lihat Sai-kun seksi sekali tubuhnya."

"Ohh Neji i love you."

"Kiba keren"

"Shika juga gak kalah keren"

Teriak segerombolan siswi di lapangan parkir menyambut kedatangan -yah kalian pasti tau- siapa lagi kalau bukan Uchiha Sasuke sang pangeran sekolah yang terkenal dengan tampan, kaya, cool, dan play boy. Ya dia memang seorang PLAY BOY yang sangan di puja-puja para gadis, ibu-ibu, hingga nenek-nenek sekali pun ikut memuja-mujanya. #lebay banget

Sasuke berjalan dengan sangat angkuh bersama teman-temannya itu. Mereka juga sama seperti Sasuke yaitu seorang play boy dan mereka dijuluki dengan BAD BOY, kenapa mereka di juluki seperti itu karena tak ada gadis yang lepas akan jerat mereka meski level mereka sedikit dibawah Sasuke tentunya.

Entah ini suatu keberuntungan atau kesialan mereka semua satu kelas, ya mungkin sebuah keberuntungan bagi gadis yang satu kelas dengan mereka bisa menikmati keindahan ciptaan Tuhan, tapi kesialan bagi para lelaki yang ada dikelas itu, karena kalah saing dengan mereka.

"Heh mereka berisik sekali" kata Shikamaru

"Ya begitulah mereka, dimana mana suka 'berisik'. Tapi untuk yang ini aku tidak suka" kata Sai dengan senyum mautnya yang membuat beberapa siswi yang melihatnya pingsan ditempat.

"Aku sangat tau 'berisik' apa yang kamu suka Sai." Saut Neji

"Sai pagi pagi begini jangan mesum deh" kata Kiba

"Hahaha, tidak apa kan sekali sekali" balas Sai dengan senyum palsunya

"Hah terserah padamu" kata Kiba yang langsung mengalah.

Setelah percakapan yang hanya sedikit itu mereka melewati kantin, ya memang jarak kantin ke lapangan parkir lumayan dekat.

Mereka terus berjalan menuju kelas sambil diiringi lantunan teriakan teriakan fans mereka.

Dan akhirnya mereka sampai di kelas, Sasuke langsung disambut dengan Karin yang memeluknya dan bergelayut manja di lengannya.

"Minggir Karin." Kata Sasuke seraya menepis tangan Karin yang menggelayut manja pada lengannya.

"Kalau kau mau ini masih ada lengan ku" kata Sai yang mencoba merayu Karin sambil menyodorkan lengannya.

"huh, gak sudi" kata Karin ketus sambil kembali ke tempat duduknya

"Ckckckck malang sekali pangeran murah senyum kita ini" kata Kiba sambil menahan tawanya.

"Awas kau Kiba." Desis Sai

"Sudah lebih baik kita duduk saja" kata Neji bijak

Tak lama bel pun berbunyi menandakan bahwa pelajaran pertama akan dimulai. Seorang guru yang cantik yaitu Yuuhi Kurenai masuk dan memulai pelajaran, tapi kasihan sekali guru itu tak ada yang mendengarkan sama sekali, hanya ada empat orang yang mendengarkan yaitu Neji, Gaara, Sakura, dan Hinata ya hanya mereka yang rajin, yang lain jangan tanya ada yang makan taukan siapa, ada yang tidur, mendengarkan musik, membuka situs porno-dasar Sai itu-, berdandan, mengobrol dan banyak lainnya.

Sedang sang pangeran kita?

Sasuke sedang menaikan kaki nya dia atas meja dan mendengarkan musik dari i-phon nya, sungguh murid yang tak tau sopan santun sekali ckckckckc.

_Dilain sisi_

Brakk

Terdengar suara gebrakan meja dari arah kantor kepala sekolah.

"Aku sudah lelah mencarikan mereka guru walikelas yang bisa memebuat mereka berubah." keluh Tsunade pada pria bermasker yang ada di depannya.

"Maafkan saya nona Tsunade, saya telah salah memilih guru lagi." Kata Kakashi dengan penuh penyesalan.

"Tak perlu minta maaf, itu bukan kesalahnmu sepenuhnya. Hah kenapa dengan anak anak itu, kenapa mereka susah sekali diatur." Kata Tsunade sambil memandang keluar jendela.

"Ini sudah yang ke duapuluh dalam satu bulan ini, sebenarnya aku ingin menjadikan cucuku sebagai guru walikelas mereka tapi apa mungkin dia bisa merubah anak kelas XII B itu?" Tanya tsunade pada Kakashi

"Hemm menurut saya Naruto pasti bisa." Kata Kakashi dengan senyum mengebang di balik maskernya. Kita akan bertemu lagi Naru chan batin Kakashi.

"Tapi aku takut jika Naruto bernasip seperti guru guru sebelumnya, babak belur, penuh luka dan ada juga yang hampir masuk rumah sakit gila gara gara ulah mereka." Keluh Tsunade.

"Saya tau itu sangat berisiko bagi Naruto tapi saya mengenalnya baik nona, dan saya sangat yakin bahwa dia dapat merubah mereka semua termasuk pemimpin mereka nona." Jelas Kakashi panjang lebar.

"Baiklah tugasmu setelah jam pulang sekolah usai menjemput Naru dirumahnya dan rayu dia agar mau, tapi kau jangan terlalu memaksanya. Aku tidak mau kalau sampai dia terpaksa." titah Tsunade

"Ya nona."

"Sekarang kau boleh pergi."

"Baik"

Kakashi pergi meninggalkan ruangan kepala sekolah dengan senang hati. Yang di tinggal,

"Hah semoga kau bisa merubah mereka sayang" kata tsunade entah pada siapa.

_Back to Class_

"Haahhh hari ini sangat membosankan ya." keluh Kiba setelah pelajaran dari Kurenai sensei, dia pun meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku.

"Ya kali ini kau benar anjing." Kata Sai yang berada di depan Kiba.

"Ck dasar kau ini suka sekali menghina teman mu ini heh." gerutu Kiba

"Dari pada kalian bertengkar seperti itu lebih baik kita ke kantin saja." Usul Neji

"Hemm usulan yang menarik." Kata Sai sambil memegang dagunya,

"Tapi aku ada urusan yang lebih penting" tambahnya sambil meirik kearah Yamanaka Ino yang terkenal ke sexyannya.

"Haaaahhh kau ini memang sangat mesum ya, membosankan." Saut Shikamaru yang tiba-tiba terbangun dari tidurnya.

"Kalau aku tidak mesum manamungkin fic ini masuk rate:M. Kau ini bagaimana sih rusa." Terang Sai yang tak ada sangkut pautnya tentang cerita ini.

"Heh rusa apa kau mau ikut juga?" tanya Kiba yang sudah berdiri mengikuti teman temannya yang lain, dan meniru Sai memanggil Shikamaru dengan sebutan rusa.

"Hoaammm aku ikut dari pada disini tak akan tenang dengan para gadis gadis itu lebih baik aku tidur dikantin saja." Kata Shika sambil berdiri dan menunjuk para gadis gadis yang sedang bergosip dengan sangat keras terutama Ino, orang yang dilirik Sai tadi.

"Baiklah kami pergi dulu ya Sai, selamat berjuang ya!" kata Kiba sambil berlalu meninggalkan Sai sendiri dibangkunya.

(^O^)

"Nee Neji berapa sensei yang telah kita usir dari kelas untuk bulan ini?" tanya Kiba setelah mereka sampai dikantin.

"Hemm kalau tak salah sudah 20." Kata Neji sambil mengingat ingat

"Banyak juga." Komentar Gaara sambil menyerigai dibalik buku yang dia baca dan Sasuke hanya tersenyum tipis.

"Sepertinya kepala sekolah kita sudah jerah memberi kita sensei baru." Kata Kiba sambil tersenyum penuh kamenangan.

"Kenapa tiba-tiba kau bicara seperti itu Kiba?" tanya Neji penasaran.

"Ya hanya pendapat saja."

"Kurasa tidak.." kata Sasuke membuat semua anggotanya melihat kearahnya dengan tampang bertanya tanya dan Gaara hanya sedikit meliriknya.

"Kita lihat saja besok pasti akan ada hal yang seru." Kata Sasuke dengan evil smirk, yang membuat semua (kecuali Gaara yang masih sibuk dengan bukunya) melihat Sasuke dengan tatapan yang horor.

"Ya mungkin insting mu benar, kita harus tetap waspada." Kata Neji

Tak lama bel istirahat yang di nanti nanti para murid KHS berbunyi dengan nyaringnya. Dan itu membuat kantin yang semula sangat sepi menjadi sangat ramai dan sedikit sesak. Tapi itu tak menyurutkan hawa nafsu penghuni KHS ini untuk makan dikantin.

(^O^)

"Ehem permisi nona nona." Kata Sai yang langsung menghentikan percakapan-penggosipan- para gadis gadis ini dan menoleh ke arah datangnya Sai.

"Ah ternyata kau Sai, ada apa ya? Mau merayuku lagi?" kata Karin dengan ketusnya.

"Maaf saja ya kau bukan seleraku. Aku hanya ada perlu dengan Ino." Katanya sambil tersenyum pada Ino dan membuat sebagian dari gadis itu pingsan.

"Hah ada angin apa sampai-sampai kau mencariku tuan TAMPAN?" tanya Ino dengan penekanan pada kata tampan.

"Tak ada angin apa-apa nona, saya hanya ada sedikit urusan dengan anda. Ayo ikut." Kata Sai sambil menarik Ino keluar kelas menuju taman belakang yang indah dan sepi. Ino menyunggikan seringainya selama perjalanan ke taman belakang.

Setelah mereka sampai Sai langsung duduk dan menarik Ino agar duduk di pangkuannya.

"Kenapa kau membawaku kesini Tuan?" tanya Ino dengan senyum manis.

"Aku hanya ingin berdua dengan mu saja sayang." Kata Sai yang membuat pipi Ino merona.

"Kenapa tidak dengan Karin saja tadi?" kata Ino sambil mengalungkan kedua tangannya di leher Sai

"Sudah ku bilang aku hanya ingin berdua dengan mu saja, jangan membicarakan orang lain saat kita berdua begini." Kata Sai sambil menyamankan kepalanya pada petongan leher Ino dan menghirup aromanya dalam dalam.

"hennn Sai jangan memulainya deh" kata Ino sambil menjauhkan kepala Sai dari lehernya.

"Kau begitu indah Ino." Rayu Sai

"Kata teman teman ku yang pernah kau kencani, kau selalu mengeluarkan kata kata itu saat sedang merayu mereka" kata Ino sambil menelusuri wajah Sai dengan jarinya.

"Oh ya, kurasa tidak. Kau memang begitu indah dan menggoda Ino, dari atas hingga bawah membuatku ingin memakan mu." Kata Sai sambil memegang jari Ino yang bermain diwajahnya dan memasukkan jari itu ke dalam mulutnya.

"Hahaha terimakasih atas pujiannya tuan." Kata Ino sambil menarik jarinya kembali.

Sai mulai mendekatkan bibirnya kebibir basah Ino, melumat lembut bibir pink itu dan tangannya mulai meyelinap di sela-sela rambut pirang Ino untuk memperdalam ciuman itu, Ino yang semula diam saja sekarang mulai menikmati perlakuan dari sang pangeran pucat ini dan membalas lumatannya. Ciuman itu semakin lama semakin panas karena Sai memasukna lidahnya ke dalam mulut Ino mulai mengapsen gigi Ino yang rapi itu.

"Hnmm,,, Sa,,, i,,, emmmnnn" desah itu lolos dari mulut Ino

Lidah mereka saling memelintir dan saliva yang bercampur, tangan Sai yang tak tinggal diam mulai masuk kedalam seragam sailor Ino dan menelusuri lekuk tubuh Ino yang sangat sexy itu, mulai dari punggung, pinggang, dan perut Ino yang rata.

Kebutuhan akan oksigen pun menuntut mereka agar melepaskan ciuman panas itu. Sai pun tak membuang waktu lama langsung menyerang leher putih pasangannya itu dengan ciuman ciuman kecil, mulai dari garis rahang, dagu, dan sampailah pada tempat yang dituju untuk memberi tanda bahwa gadis di depannya ini miliknya.

"Sa,,, Saiii geli."

"Ennngggg,,, Saiiiii,,," desah Ino makin keras

Tangan Sai mulai naik lagi hingga sampai pada gumpalan daging yang masih lengkap dengan bra ungunya dan meremasnya cukup keras.

"Ahhhnnnn,,,, Saiiii,,, Sa hnmm sakit"

"Ah maaf, aku terlalu semangat."

Entah sejak kapan Ino sudah berbaring di rerumputan bersama Sai diatasnya dan kancing kancing seragam Ino yang sudah terlepas memperlihatkan kedua bukit kembar dan perut rata miliknya, ciuman Sai turun ke gumpalan daging itu setelah membebaskannya dari kurungan yang bernama bra. Membuat tanda merah sebanyak banyaknya disana, dan tidak lupa memainkan puncak gumpalan daging itu dengan lidahnya.

"Ahhhnnnnnn~~" desah Ino makin keras.

Tangan Sai yang menganggur telah turu dan memasuki rok Ino membelai paha mulus itu, mulai naik hingga pangkalnya dia meremasnya pelan.

"Uhhhhhggg,,,"

"Kau suka?" tanya Sai yang di tanyai hanya mengangguk mengiyakan.

"Kau basah sayang~" goda Sai sanbil menggesekkan dan menusuk nusukan telunjuknya kevagina Ino.

"Aahhh,,, uhhhh,,, ennnn" desah Ino makin menjadi jadi.

Sai berhenti dan memandang hasil karyanya di tubuh Ino.

Sangat indah, benar benar indah pikir pemuda yang sangat suka melukis ini.

"Li-liat apa kau Sai." Tanya Ino yang malu karena dipandangi terus menerus

"Hanya mengagumi karya ku yang indah ini." Katanya makin mmembuat wajah Ino memerah.

"Kau sangat cantik Ino, melebihi semua gadis yang ada di dunia ini (gombal itu Ino, jangan pecaya #dipukulin Sai) aku mencintaimu Ino." Kata Sai sambil mencium kening Ino.

"Apa sang bad boy telah tobat?." Tanya Ino dengan senyum yang aneh.

"Hah kau selalu merusak suasana romantis yang aku buat dengan perkatan mu yang aneh aneh itu Ino" kata Sai

"Aku kan hanya bertanya Sai-kun" kata Ino lagi dan mengubah posisinya menjadi duduk.

"Aku lelah Sai,,," Jawab Ino sambil merajuk.

"mungkin kita bisa meneruskannya nanti"

"Baiklah, ku pegang ucapanmu. Dikamarku atau kamarmu?" tanya Sai dengaan senyum yang sulit ditebak.

"Kamarmu saja, aku gak mau kamarku jadi berantakan." Kata Ino sampil melepas ikat rambutnya, membiarkan rambut kuning pucat itu jatuh begitu saja.

Sabarlah dengan tubuh yang begitu menggoda itu. Lagi pula besok hari Sabtu, mungkin aku bisa melakukannya hingga pagi, pikir Sai yang mulai menahan nafsunya. Nanggung banget ya, tapi mau bagaimana lagi Sai tak ingin memaksa Ino, Sai hanya akan melakukannya bila Ino yang meminta.

Hah sungguh gentleman kau Sai.

Setelah merapikan pakaiannya mereka kembali kekelas karena bel istirahat telah usai beberapa menit yang lalu, hah berapa lama mereka melakukan kegiatan tadi ya?

(^O^)

_Kelas XIIB_

Setelah bel yang menandakan istirahat telah usai kelas ini masih nampak kosong dan tak berpenghuni. Setelah setenga jam berlalu barulah penghuni kelas itu datang satu persatu dan membentuk kelompok masing-masing. Kalian pasti bertanya-tanya kenapa Sensei yang seharusnya mengajar mereka tidak datang, itu karena tidak ada yang mau mengajar dikelas itu dan hanya beberapa Sensei saja yang masih mau mengajar dikelas itu.

Terlihat sang pangeran kita Uchiha Sasuke yang baru datang bersama teman-temannya, dan mereka langsung duduk dibangku mereka masing-masing dan melakukan aktivitas mereka. Sasuke setia dengan iPhon dan hadsetnya apalagi kalau tidak mendengarkan music, Gaara dan Neji sedang membaca buku yang sangat tebal, Shikamaru jangan tanya dia pasti tidur, Kiba sibuk dengan PSP nya, dan Sai sibuk dengan buku gambarnya. Ya begitulah kegiatan mereka jika tidak ada guru baru yang masuk.

TBC

Kritik, saran, dan flame dibutuhkan untuk membangun author baru ini.

Terimakasih sudah berkunjung :)