Pagi hari pun tiba,matahari tersenyum dengan gembira dan daun-daun menangis bahagia, itulah tanda pagi hari telah tiba. Tapi berbeda denganku , hari ini aku terbirit-birit sudah bagaikan dikejar-kejar anjing.

Hari ini aku bangun tanpa sautan dari mama dan papaku , karena biasanya mama dan papaku membangunkanku tapi hari ini tidak, jadi aku bangun kesiangan.

Aku melirik ke arah jam yang terlihat marah karena ketelatanku bangun,"Hah…..? Sudah jam setengah enam," Aku langsung loncat dari tempat tidurku dan pergi ke kamar mandi untuk mengambil air wudhu , setelah itu barulah aku shalat.

3 menit kemudian shalatku pun selesai. Aku pun langsug menyiapkan seragam untuk dipakai sekolah dan hari ini pun hari Senin. Aku mandi sangat terburu-buru karena sekarang sudah pukul…"Tidak….. sudah jam enam kurang sepuluh,Oh No…!". Aku berlari menuju kamar mandi sambil menyambar handuk,sikat gigi dan odol.

"Duar…." Pintu kamar mandi kututup dengan kencang karena saking terburu-burunya.(^_^).

"Byur… byur …. byur …" suara air terdengar hingga lantai bawah. "SAKURA! Kamu itu mandi atau perang sih?" teriak papaku

"Aku mandi lah… Aku lagi buru-buru nih!"

15 menit kemudian telah berlalu , aku telah berpakaian rapih,hanya tinggal berdasi,berkerudung,bersepatu dan sisiran. Aku berdiam diri memikirkan suatu hal yang sepertinya aku kelupaan.

"Sepertinya ada yang belum aku siapkan, tapi apa ya?"

"Sakura! Cepat turun!"

"Iya,ma…. Sebentar lagi."

"Ini hari Senin lho…"

"Oh,iya.",tiba-tiba aku teringat barang apa yang tertinggal.

"Oh , to…topiku mana? Dasiku…?" aku bingung mencari topi dan dasiku.

"SEBASTIAN! Topi dan dasiku dimana?"

"Ada di lemari kuning,Ojo-san* "

"OK. Arigatou**,Sebastian"

"Domo***,Ojo-san"

Aku segera mengambil dasi dan topiku dan segera menyisir rambutku yang panjangnya sebahu,berwara merah muda,lurus dan berkilau. Aku berlari menuju lantai bawah sambil menyambar bando merah muda kesayanganku dan segera mengenakannya di kepalaku.

"Mama… Aku minta uang untuk ongkos"

Lalu mamaku memberiku 20.000 rupiah untuk naik bis dan jajan disekolah.

"Ya udah,makasih ma. Aku berangkat dulu ya.." aku berangkat dengan tidak lupa mencium tangan papa dan mamaku.

"Assalamualaikum" sahutku didepan pintu

"Wa'alaikumsalam" jawab keluargaku.

Aku berlari sekuat tenagaku ke tempat pemberhentian bus. "Hah…Hah…Hah…" Nafasku terengah-engah.

"Hah…! Udah jam tujuh kurang lima menit. Aduh ini bisnya mana sih? Aku bisa telat nih"

"Toot…Toot…Toot…,",suara klakson bispun terdengar.

"Astaghfirullahhalazim! Ini bis bikin kaget aja sih,tapi… ya sudahlah aku terburu-buru."

"Dak…Dak…Dak…Dak…"suara tepakkan kakiku di tangga bis sangat terdengar.

"Brum…. Brum…" akhirnya bisnya pun berjalan.

'Aduh gimana,nih? Kurang empat menit lagi' pikirku dalam hati sambil melihat jam yang menunjukkan pukul "06:56". Aku terbengong sehingga tidak sadar bahwa disebelahku sudah ada anak perempuan.

"Aduh… Sudah jam segini,nanti saya bisa telat dan nanti pasti dimarahi oleh mami dan papi. Bagaimana ini? Saya pasti telat,dan nanti dihukum" ucap anak tadi.

'Ini orang bias diem ga sih? Ngeluh aja dari tadi' pikirku dalam hati.

"Aduh… Saya inikan anak baru ,tetapi kenapa sudah telat? Dimarahi papi dan mami deh".

Ia mengeluh lagi sambil mengangkat kacamatanya dan membelakangi rambutnya yang dikepang rapih.

"Ini anak ngeluh aja deh,siapa sih? Anak sekolah mana?" bisikku pelan.

Aku selalu berpikir seperti itu didalam bis, sampai-sampai tak sadar bahwa bis sudah berhenti di depan sekolah. Aku turun dari bis itu dan menyerahkan selembaran uang 5.000. Aku menuruni bis sambil melihat jam.

"HAH! Sudah jam tujuh lewat delapan sudah pasti gerbangnya ditutup"

"Drap…Drap…Drap…" suara larian terdengar dibelakangku.

"Siapa ya yang masih telat? Untung ada temannya"

Aku menengok ke belakang dan ternyata orang itu….

"Apa? Anak itu? Dia sekolah disini? Sepertinya dia anak baru. Mudah-mudahan ga masuk kelasku. Tapi emangnya dia kelas berapa? Tapi kayaknya dia kelas sembilan deh ".

Aku berpikir seperti itu sambil berlari dan berhenti ditempat hukuman untuk para murid yang telat. Tak lama setelah aku berhenti anak itu pun disebelahku. Kami hanya berdua saja di tempat hukuman itu. Kami tidak diberi hukuman pada saat upacara berlangsung, tetapi setelah upacara usai.

Tak lama upacara pun selesai. Oh iya,aku belum memperkenalkan diriku ya. Namaku SakuraHaruno. Aku sekolah di Konoha Junior High School. Itu adalah sekolah untuk orang-orang keturunan dari Jepang. Sekarang aku kelas Sembilan. Aku tinggal bersama kedua orangtuaku,adikku dan pembantuku. Nama papakuHaruno Jiraya. Nama mamaku Alicia Kate Smith. Nama adikku Haruno Alice, dia kelas 6 SD. Aku dan adikku keturunan Jepang – Inggris, karena itu namaku dan adikku campur aduk(^_^). Aku mempunya pembantu bernama Sebastian. Dia itu orang Eropa tapi keturunan Jepang.

"Sakura! Hari ini kamu terlambat, kamu harus memunguti sampah yang berada di sekitar sekolah. Laksanakan dengan baik ya!"

"Dan kamu…..,siapa kamu? Anak baru?"

"Saya Hyuga Hinata, Sensei. Maafkan saya. Saya memang anak baru"

"Mau anak baru,anak lama tetap aja di hukum"

"Baik,Sensei"

"Bruk…." Aku meletakkan tasku.

Kupunguti sampah-sampah yang berserakan dan aku buang ditempat sampah berdasarkan kelompoknya. Kira-kira sepuluh menit aku dan anak itu memunguti sampah.

"Sudah! Kalian bias masuk kelas,tapi jangan lupa ke guru piket untuk meminya surat izin masuk kelas"

"Baik Sensei" sahutku.

Kami berjalan menuju meja piket. Kami meminya Surat Izin Masuk Kelas. Guru itu memberikanku secarik kertas yang berisi:

Nama : Haruno Sakura

Kelas :IX-2

Keterangan: Terlambat karena kesiangan

TTD TTD

Piket murid

"Kamu siapa?"

"Nama saya Hyuga Hinata,saya anak baru"

"Ooh…. Anak baru itu ya…. Anak baru kok sudah telat. Oh,ini surat yang isinya kelas kamu nanti"

Guru itu memberika selembar amplop putih.

"Ya sudah Sakura,kamu ibu izinkan masuk kelas"

"Baik"

"Tap…Tap…Tap…" aku menuju ruang kelasku.

"Tok…Tok…Tok…" aku mengetuk pintu kelas. Aku masuk kedalam kelas dan berjalan ke meja guru untuk memberikan surat izin masuk kelas,tetapi tidak ada guru. Aku langsung menuju tempat dudukku di paling belakang.

"Ohayo****,Sakura"saut Sahabatku Aoi.

"Hai,Ino"

Yamanaka Ino adalah sahabatku yang duduk di depanku. Dia yang selalu membantu pada saat kesulitan. Ino adalah anak yang paling popular di sekolah karena kecantikannya dan kepintarannya.

"Grek…."suara pintu kelas yang terbuka terdengar. Dalam sekejap kelas menjadi hening.

"Sensei akan memperkenalkan murid baru. Silahkan masuk!" ujar Shikaku Sensei. Shikaku Sensei adalah wali kelas kita. Kita tidak memanggilnya Mister tapi "Sensei" yang artinya guru.

Anak itu memasuki kelas dan memperkenalkan diri.

"Baik Hinata kamu boleh mencari tempat duduk yang kosong ya…"

"Baik,Pak"

"Saya tinggal dulu ya. Kalian tolong bantu dia ya"

"Baik,Sensei"

Aku tidak mengetahui hal ini karena aku sedang membaca komik.

"Ckrit…." Suara bangku yang ditarikpun tidak dapat menggugatku.

"Hai,kita bertemu kembali ya"

"Eh,Iya"

"N-Nama kamu s-siapa?"

"Namaku…."aku mulai menengok dan….

'Hah? Kok dia sih? Jadi dia masuk kelas ini?' pikirku dalam hati.

"K-Kamu kenapa?"

"H-eh… enggak kok"