Earth 453
Iron Woman
Tokoh:
· Tony Stark a.k.a Iron Man
· Kiriya Aoi
· Pepper Potts
Genre: Fantasy, Adventure
Rating: T
Disclaimer: Bandai & Sunrise (Aikatsu), Marvel (Iron Man)
Summary: Aoi saat itu pensiun dari dunia Idol. Kemudian, dia bergabung dengan Stark Industries
Warning: OOC, EYD, tanda baca
Chapter 01
"Belum ada yang mampu menggantikan aku, Pepper." Kata Tony dengan raut wajah sedih.
"Sabar, Tony. Nanti pasti bakal ketemu. Untuk sekarang, biarkan aku yang menjadi Rescue bersama J.A.R.V.I.S." bujuk Pepper.
Tony mau tidak mau menyetujui usulan Pepper. Dengan berat hati, dia berkata. "Baiklah, Pepper. Asalkan kau jangan mati. Paham?"
Pepper mencium bibir Tony. Ciumannya hangat dan terasa nyaman. Tony tidak ingin melepaskan begitu saja. Dia harus memberikan kejutan. Tetapi, dengan cara apa? Akhirnya, dia memiliki sebuah ide. Ide yang mungkin bisa dikatakan 'tidak masuk akal'.
"Aku akan merekrut Kiriya Aoi."
Earth 453
Iron Woman
#NP: Black Sabbath – Iron Man
Narita Airport jam 10.05.
Kiriya Aoi akan berangkat ke New York, Amerika Serikat, karena mendapatkan pekerjaan pasca pensiun dari dunia idol. Banyak fans yang menyayangkan yang dilakukan olehnya. Tetapi, Aoi memantapkan pilihannya. Hoshimiya Ichigo dan Shibuki Ran mendukung keputusannya, walau berat hati. Saat itu, dia melamar sebuah pekerjaan di kantoran. Bukan kantoran yang dimaksudkan. Perusahaan itu bernama Stark Industries. Perusahaan yang di dirikan oleh Howard Stark. Kemudian, dilanjutkan oleh anaknya, Tony. Dia adalah Iron Man, sesaat diperkenalkan kepada Amerika Serikat dan seluruh dunia.
"Berhati-hatilah, Aoi. Kami merindukanmu." Kata Ichigo.
"Tentu. Kita pasti bertemu lagi." Aoi memeluk Ichigo dan Ran secara bersamaan.
Terlihat, mereka bertiga menangis tidak karuan. Untungnya, mereka menyamar. Jika tidak, aura idol akan muncul. Ran mengusap air mata Aoi dan berkata. "Kabari kami, begitu kau sudah sukses di sana."
"Dan jangan lupa, tulis surat buat kami ya." Kata Ichigo.
Malah, Aoi yang terus menerus menangis, karena meninggalkan kedua sahabatnya itu. Beberapa saat kemudian, ada bunyi pengumuman yang berkata: PENERBANGAN AMERICA AIRLINES, AKAN BERANGKAT PADA JAM 11.00.
"Sudah saatnya aku pergi, Ichigo, Ran. Jaga dia baik-baik untukku." Pesan Aoi.
"Ya. Kau juga jaga diri, Aoi." Kata Ran tersenyum.
Akhirnya, Penerbangan dari Tokyo ke New York akan membutuhkan waktu berjam-jam. Aoi melangkah menuju pintu check-in dan melambaikan tangan kepada Ichigo dan Ran.
~o0o~
Tony menciptakan sebuah suit kembali. Kali ini, mengupgrade armor milik Pepper Potts atau Rescue. Awalnya, dipasang semacam senjata seperti machine gun, seperti Rhodes kenakan. Namun, karena terlalu berat, diganti dengan rocket missile dan Repulsor di telapak kakinya. Kekuatan energy ditingkatkan menjadi 120%. Dia ditemani oleh A.I. Artifical Intellegent yang bernama J.A.R.V.I.S dan Colonel James Rhodes.
"Pepper, gimana mesinnya?" tanya Rhodes.
"Entahlah, Rhody. Kelihatannya ... beda dari sebelumnya." Kata Pepper.
Pepper mengetahui ada sesuatu yang berbeda. J.A.R.V.I.S kini semakin menunjukkan kecanggihannya. Di mana terpasang barometer ketinggian dan energy yang ada dalam suit. Bahlam. Dipecah jadi beberapa bagian, hingga menutupi seluruh tubuh Pepper. Mirip berbentuk persegi lima.
"J.A.R.V.I.S, kau sudah siap?" Tanya Pepper.
"Tentu, miss Potts. Semua sudah saya upgrade untuk anda." Kata J.A.R.V.I.S
"Apa kau yakin? Ini seperti milik Tony. Apa jangan-jangan." Kata Pepper menoleh ke Tony. "Kau yang memodifikasi milikku ya?"
"Tentu saja. Apalagi, warna suitnya hot." Puji Tony.
"Tonyyyyyy!" gerutu Pepper.
Rhodes menghela napas. Di saat begini, Tony malah memodifikasi milik Pepper. Untungnya, dia tidak memodifikasi suit miliknya. Bisa-bisa, Rhodes sering di hack akun dan suit. Apalagi, pihak militer mencoba memproteksi firewall miliknya sampai tidak mampu diretas oleh siapapun.
"Lagian, kalau aku menggunakan warna putih, terlihat seperti manusia es yang berjalan tanpa pegangan." Kata Tony menggaruk-garuk kepala.
"Tapi percayalah, Tony. Mungkin sudah saatnya mendengarkan nasehat dari tunanganmu." Sela Rhodes tersenyum.
"Tidak, tidak, tidak. Kalau mendengarkan ocehan dari Pepper, yang ada malah perombakan habis-habisan. Terakhir saja, kamarku dirombak olehnya. Jadinya, terkesan lucu dan imut." Gerutu Tony.
Pepper menahan emosi dan hanya mendengarkan keluhan dari tunangannya. Seharusnya, dia biarkan si Tony diculik oleh teroris dan mendapatkan keuntungan yang banyak. Sayangnya, Pepper tidak memiliki niat jelek terhadapnya. Bahkan, harus banyak bersabar menghadapinya.
"Tony, kau tidak ingin aku ledakkan ruanganmu, kan?" kata Pepper tersenyum marah.
Sontak, Rhodes dan Tony ketakutan kepada raut wajah Pepper lagi marah. Seandainya itu benar-benar terjadi, habislah dia. Sementara Rhodes tidak mau terlibat apapun dengan sahabat dekatnya.
"Kalau Pepper marah, ternyata lebih menakutkan daripada ibuku." Kata Tony.
Kemudian, ada bunyi bel dari luar. Terlihat ada seorang perempuan muda berambut biru panjang. Kulit putih dan mengenakan kacamata (walaupun diakui itu hanyalah penyamaran saja di Amerika. Matanya tidak minus). Rhodes bertanya-tanya, "Tony, ada tamu."
"Siapa, Rhody?" Tanya Pepper.
"Sepertinya, dia staff baru Stark Industries. Mungkin kah dia—"
"Apa dia berambut biru, Rhody?" Tanya Pepper balik.
Rhodes mengangguk.
"Dia datang lebih awal. Orang Jepang memang selalu disiplin." Kata Pepper melepaskan suit miliknya.
~o0o~
Kiriya Aoi saat itu resmi berhenti dari dunia yang telah membesarkan namanya. Yaitu idol. Konser bersama Ichigo dan Ran di Tokyo merupakan konser yang terakhir bagi Idol Group bernama Soleil. Setelah itu, mereka membubarkan grup dan memutuskan ke jalan masing-masing. Salah satunya, Kiriya Aoi menjadi assistant staff manager menggantikan Pepper yang diangkat CEO.
"Sumimasen. Apa ada orang?" Suara Aoi terdengar seperti telpon.
"Pepper, kau mengenalnya?" Tanya Tony mengerutkan kening.
"Tentu lah. Dia itu Kiriya Aoi. Idol dari Jepang." Kata Pepper menjelaskan.
"Idol?" kata Tony mikir sejenak.
"Biar kubukakan pintunya, Pepper." Kata Rhodes meninggalkan mereka berdua.
Setelah dia keluar, Pepper membuka semua background mengenai Kiriya Aoi. Dia menjelaskan bahwa, dia merupakan sahabat Hoshimiya Ichigo dan dijuluki sebagai 'Idol Professor'. Mereka saling kenal sejak kecil sampai SMP sebelum bergabung dengan Starlight Academy. Dia selalu mengatakan 'Odayaka ja nai!' kepada teman-temannya, maupun fans. Aoi merupakan member Soleil bersama Ichigo dan Ran dan bergabung idol group sementara, STAR ANIS dan Dream Star. Apalagi, kemampuan dan analisa dunia idol terbilang lebih tinggi daripada siapapun.
Ketika Pepper menunjukkan gambar-gambar mengenai Kiriya Aoi, Tony tersenyum-senyum sendiri. Terlihat jelas, dia cemburu kepada perempuan idol jepang itu.
"Tony, apa jangan-jangan kau—"
"Bukan begitu, Pepper. Menurutku, dia cocok menggantikanmu untuk menjadi Rescue." Kata Tony.
"Huh? Dia?! Kan anak itu baru kerja di sini?! Apa kau gila?!" complain Pepper.
Namun, perkataannya tidak membuat Tony ciut. Malahan, semakin penasaran dengan Aoi, apakah mau menjadi seorang superhero atau tidak.
"Tentu saja aku gila. Aku tidak suka, kalau Rhodes yang jadi pahlawan utamanya." Kata Tony menjelaskan.
"Kelihatannya, kau dikerjai lagi olehnya? Padahal kau sendiri sudah berbuat jahat kepadanya." Gerutu Pepper.
"Kalau emang ya, memangnya kenapa?" kata Tony suara sedikit meninggi.
Tiba-tiba, Rhodes membuka pintu ruangan dan membawa Kiriya Aoi di hadapan Pepper dan Tony. Gadis itu sedikit gugup, melihat Tony Stark, tokoh superhero Iron Man bersama tunangannya, Rescue. Pakaiannya formal. Seperti jas kantoran di sertai sepatu high heels berwarna biru dan mengenakan kacamata.
"Hi. Aku Kiriya Aoi." Kata Aoi gugup. "Salam … kenal."
Bingung? Pastinya. Tony langsung berkata. "J.A.R.V.I.S, bawa Iron Mark 24 ke sini. Bantu kenakan Aoi Iron Suit."
Semua orang yang mendengarnya, langsung kaget dan shock. Tidak disangka, Tony membuat keputusan yang mengejutkan. Bagi Pepper, itu adalah sebuah kesalahpahaman. Rhodes sendiri juga tidak percaya apa yang Tony putuskan. Tanpa memberitahunya terlebih dahulu. Belum lagi, gadis itu baru kenal setelah melakukan interview. Di sisi lain, Aoi kaget dan mulutnya menganga. Tidak percaya, dia pingsan dan dipegang oleh Rhodes. Pepper menatap Tony tajam.
"KAU … MEMBUAT … KESALAHAN … YANG FATAL!"
To be Continued
