Masashi Kishimoto

T

NaruHina

Romance

Request for Livylaval-senpai –Hope Like-

Prologue

.

.

.

.

.

Surai kuning itu terlihat sangat terang saat ditimpa dengan sinar matahari. Namanya Uzumaki Naruto. Kapten sepak bola disekolahnya, Konoha Senior High School. Dirinya cukup menawan dengan bola mata biru sapphire, surai kuning dan senyum rubahnya yang menghipnotis. Namun popularitasnya tidak seperti Uchiha Sasuke yang memang diatas, dan dinobatkan sebagai pangeran High School dengan Hyuuga Hinata digandengan nya sebagai putri.

Uzumaki muda itu sedang duduk dengan jus jerusnya yang sudah setengahnya ditandas habis. Sebenarnya ia baru saja memakan ramen dengan porsi kecil, tidak biasanya kerena ia selalu menghabiskan ramen dengan porsi yang 'wah' namun kali ini hanya porsi kecil yang dapat tandas ke perutnya.

"Hei, Naruto! " Seseorang menepuk bahunya cukup keras membuatnya refleks menoleh. Seorang pemuda surai coklat dan segitiga terbalik dipipinya sedang tersenyum lebar hingga matanya yang serupa tanah menyipit. Naruto ikut tersenyum lebar melihat salah satu teman nya sudah datang.

"Eh, Kiba. Tumben bawa bekal. " Ujar Naruto dengan melihat kearah tangan teman nya itu. Namanya Inuzuka Kiba, teman nya sejak ia masih sekolah dasar kelas 3, sampai sekarang, mereka selalu bersama dan satu kelas, bisa dibilang mereka adalah sahabat. Karena susah senang mereka rasakan bersama.

"Ibu menyuruhku membawanya, padahal aku sudah menolaknya, tapi dia malah mendatangi sekolah dan memberikanku ini. Dia bilang agar irit jajan. " Kiba bermuka kusut ketika menjelaskan nya. Tangan pemuda itu menarik kursi disebelah Naruto sebelum menghempaskan dirinya dikursi itu. Helaan nafas panjang terdengar dari mulut pemuda penyuka anjing itu.

"Hahaha, kau memang boros uang untuk jajan'kan? " Naruto sedikit tertawa dan mengejek sahabatnya itu. Tangan tan nya mengambil gelas yang ada didepan nya sebelum menyeruputnya. Jus jeruk itu mengaliri tenggorokan nya yang kering sehingga terasa segar di kerongkongan nya.

Naruto menatap Kiba yang ada disebelahnya. Pemuda penyuka anjing itu sedang memakan bekalnya dengan tenang. Berbeda dengan kebiasaan nya yang selalu berisik. Mungkin ia mengetahui tata krama mengenai makan. Ya, mungkin saja. Siapa yang tahu.

"Lebih tepatnya jajanan untuk Akamaru. " Kiba baru menjawab pertanyaan Naruto setelah lima dua menit lamanya. Naruto hanya memutar bola matanya bosan dan menjawabnya dengan malas.

"Yayaya itu. "

"Hei. Kudengar si Hyuuga itu menyukaimu, Naruto. " Kiba kali ini menutup kotak makan nya dan memandang Naruto dengan pandangan menggoda. Pemuda penyuka anjing itu menaikan sebelah alisnya dan tersenyum jail terhadap apa yang diucapkan nya, berbeda dengan Naruto yang hanya menatap Kiba dengan pandangan binggung dan satu alis yang ditaikan.

"Siapa? "

"Tuh. " Kiba berbalik dan menunjuk seorang gadis bersurai Indigo dengan jari telunjuk nya. gadis bersurai Indigo dan bermata Lavender sedang tertawa dengan riangnya di meja pojok kantin sekolah, dengan beberapa teman nya yang mempunyai rambut berbeda. Yang Naruto ketahui, Hyuuga itu berpacaran dengan sang Uchiha muda yang menjadi pangeran sekolah.

"Bukankah dia dengan si pangeran school kita? " Tanya Naruto menatap Kiba dengan heran. Kiba mengangkat bahunya acuh dan meminum jus Naruto dengan santai.

"Dia'kan sudah putus. Dua minggu lalu. "

"Rasanya sekarang kau jadi seorang penggosip, Kiba. "

"Aku hanya membicarakan fakta. "

"Lalu? Apa urusan nya denganku? " Naruto bertanya dengan cuek dan menumpukan kepalanya pada lipatan tangan nya. Matanya masih menatap kearah Kiba dengan malas. Kiba sekarang malah sibuk mengutak-atik handphone nya yang keluaran terbaru.

"Kabarnya, Uchiha dan Hyuuga putus karena kau. Maka dari itu kelompok Neji selalu memandang tajam dirimu. " Kiba menjawab dengan acuh. Tangan nya sibuk mengoak-atik handphone nya yang sedang memainkan game Angry bird. Naruto hanya menatap Kiba yang ada disebelahnya dengan malas sebelum menenggelamkan kepalanya kelipatan tangan nya.

"Hei. Hyuuga itu mendekat kearahmu. " Kiba menepuk-nepuk bahu Naruto dengan keras membuat pemuda itu tersentak dan langsung menoleh tajam kearah Kiba yang sedang memperhatikan sang putri sekolah. Rupanya Kiba ketika selesai bermain langsung menoleh kearah kursi populer, dan ketika itu juga sang Hyuuga bangkit dan menuju kearah mereka, sebenarnya Naruto.

Langkah kakinya yang anggun membuat orang-orang yang ada disana terkesima, dan terdiam sesaat untuk memandangi sang putri sekolah yang namanya sudah melejit ke pelosok karena keanggunan dan kecantikan nya. Hyuuga itu semakin mendekat kearah mereka sebelum berada didepan Naruto yang kini sedang menatap gadis yang ada didepan nya dengan cuek.

Naruto tidak akan perduli, secantik apapun dan se-sexy apapun, jika ia tidak kenal, maka ia tidak akan memperdulikan nya. termasuk sang Heiress Hyuuga yang sedang berdiri dengan anggun nya didepan nya. Ia malah menumpukan kepalanya keatangan nya yang bertumpu pada meja.

"Uzumaki Naruto? " Pertanyaan bernada lembut dan halus itu membuat Naruto mendongkak. Hyuuga Hinata sedang berdiri didepan nya dengan senyuman lembut yang terpatri dibibirnya yang mungil. Bocah rubah itu membalas senyum Hinata dengan cengiran lebarnya yang entah mengapa membuat Hinata merona.

"Iya. " Jawabnya singkat. Jujur, rasanya ia akan terlihat sangat konyol sekarang. Kenapa senyuman dibalas dengan cengiran? Tapi sudahlah, mau diapakan lagi.

"Hyuuga Hinata. " Gadis itu mengulurkan tangan nya didepan Naruto. Senyuman nya masih melekat di bibir gadis berambut Indigo itu. Naruto hanya tersenyum sekilas sebelum membuat cengiran rubahnya kembali hadir dibibirnya.

"Siapa yang tidak mengenalmu disekolah ini. "

"Naruto, kutinggal ya. Jaa- " Kiba langsung pergi meninggalkan sahabat kuningnya dengan senyum menggoda yang hadir di bibirnya yang sexy.

"H-hei Kiba! " Naruto langsung berdiri dan berteriak memanggil Kiba dengan suaranya yang sedikit nyaring. Dari kejauhan dapat ia lihat kalau Kiba sedang tertawa dengan teman nya dari kelas sebelah. Teman beralis tebal dan selalu menyerukan kata 'Yeah, Ayo tunjukan semangat masa mudamu' dengan mata berapi-api dan senyum gigi kinclong yang ditirunya dari Guy-Sensei.

"Apakah kau keberatan aku duduk disini, Uzumaki-san? " Hinata berbicara dengan sopan dan senyum yang selalu melekat dibibirnya. Mata Lavendernya menyorot Naruto dengan lembut membuat pemuda bermarga Uzumaki itu sedikit memerah.

"Tidak. Duduk saja. " Jawabnya membalas senyum yang telah Hinata lontarkan duluan padanya. Setelah itu Hinata duduk di depan Naruto dan memandanginya dengan lembut.

"Terima kasih. " Ujarnya kemudian setelah posisi nyaman ia dapatkan.

"Umh. " Naruto hanya membalasnya dengan gumaman tidak berarti dan memalingkan wajah kesamping menghadap kearah lain. Sebenarnya ia sedang mengantuk, namun jika ia tidur sekarang, ia bisa disebut tidak sopan oleh putri Hyuuga itu.

Hinata memandangi Naruto yang ada di depan nya dengan tersenyum manis. Naruto yang tidak menyadarinya tetap memalingkan wajahnya menghadap kearah lain. Tidak menyadari bahwa kelompok Neji sedang memandangnya dengan tatapan membunuh akan predator yang sedang mencari mangsa. Sebenarnya Naruto tidak salah, tapi karena tatapan Hinata yang seperti memuja, membuat Naruto akan mendapat masalah dengan golongan Neji nantinya.

.

.

.

.

.

.

.

-Please Review-