Bunyi bel dari setiap kalung sapi berdentang beriringan dengan langkah para hewan ternak itu menuju halaman padang rumput yang telah Jack buat pada setengah lahan ladangnya. Dia juga telah memagarinya agar tidak dimasuki anjing liar. Karena tidak semua lahan bisa dia urus sebagai kebun sayur dan buah saking luasnya, maka dia mengubah sebagian untuk dijadikan lahan rumput untuk ternaknya yang berupa sapi dan domba supaya mereka bisa memiliki makanan saat dibawa ke luar kandang. Barley berpesan untuk jangan selalu mengurung mereka di kandang agar tidak stres. Itu juga bisa mempengaruhi hasil susu mereka bila sampai stres.
Marley, kuda yang dititip di kebun Jack, juga terlihat sangat menyukai padang rumput yang dibuatnya itu. Sejak pagi, anak kuda itu berlari dengan semangat mengelilingi hamparan hijau itu. Brown juga kadang ikut berlari untuk sekedar main-main saja. Jack tertawa kecil melihatnya. Dia kemudian mengeluarkan sikat untuk mulai menyikat satu per satu badan ternaknya itu agar bulu di badan mereka tetap terlihat bersih dan rapi. Terutama untuk domba yang bulunya begitu lebat.
Awan-awan kecil yang bergerak mengikuti arah angin, membentuk bayangan di tempat Jack berdiri. Pemuda petani itu menghentikan kegiatannya dan menatap ke langit di mana matahari tertutupi oleh awan-awan kecil yang lewat.
"Musim panas...," gumamnya.
Ya, semusim telah berlalu. Sama sekali tidak terasa baginya kalau dirinya sudah melewati satu musim di tempat tinggalnya yang baru. Menjadi seorang petani di kebun yang diwariskan oleh mendiang kakeknya.
Musim panas juga merupakan musim yang paling penuh kenangan bagi Jack. Karena di musim itu cukup banyak yang terjadi di masa beberapa tahun yang lalu. Namun, yang paling mengenang adalah perpisahan. Berpisah dengan teman masa kecilnya. Juga berpisah dengan sang kakek yang dia sayangi. Wajah keduanya jadi terbayang lagi di benak Jack.
Jack tersenyum tipis. Dia tidak boleh bersedih lagi pada hal yang telah lalu. Ada banyak hal yang telah menantinya di waktu sekarang dan akan datang. Dia juga masih berusaha mencari tahu siapa teman masa kecilnya itu walaupun sekarang sudah ada dugaan. Tangannya yang memegang sikat mengepal erat.
"Aku... akan berjuang di sini."
Setelah semua ternaknya terurus, Jack pun berlari kecil menuju pantai karena hari ini adalah hari Festival Renang.
"Back to Nature: Sunny Summer"
Sequel dari "Back to Nature"
Harvest Moon©Natsume
Warning: OOC (kelihatannya), update lambat, typo bertebaran, dll...
Chapter 1: Let's Swim!
Tanggal 1 musim panas. Untuk memperingati pergantian musim tersebut, diadakan Festival Renang. Hampir seluruh penduduk Mineral Town datang untuk merayakannya dan beberapa orang mengikuti perlombaan renang. Jack ikut perlombaan itu karena jelas dia itu bisa berenang. Di sekolahnya dulu juga dia pernah ikut klub renang dan lomba renang.
Dia akan bersaing dengan beberapa peserta lain. Tentu saja sebagai orang yang akan bekerja di pantai, Kai menjadi peserta utama dalam perlombaan itu. Dia selalu ikut setiap tahunnya. Dan tentu saja dia adalah ahlinya renang sehingga selalu menang. Peserta lainnya adalah Gray, Trent, Jeff, dan Harris. Gray cuma berpartisipasi saja. Trent menganggap berenang merupakan olahraga yang baik buat kesehatan. Jeff juga cuma berpartisipasi saja walaupun mengaku dirinya paling lambat dalam berenang. Harris pun begitu. Dia ingin memeriahkan festival kali ini.
Sebelum memulai perlombaan, para peserta melakukan pemanasan dulu. Jack melakukan pemanasan sambil memandangi laut. Dia jadi teringat pada saat menemukan Claire musim lalu yang mengambang di tengah laut sana setelah kapal yang ditumpanginya terkena badai. Kenangan yang cukup mengerikan. Itu sebabnya tidak heran kalau Claire tidak kelihatan di pantai saat ini. Sebelumnya juga gadis itu tidak terlihat pernah mendatangi pantai. Datang ke pantai hanya akan membangkitkan kenangan pahit itu.
"Wow, celana renang yang bagus."
Jack langsung berbalik dan menemukan Ann, Claire, dan Popuri sudah berada di dekatnya.
"Halo," sapa Ann.
Popuri cuma melambai pelan. Sedangkan Claire hanya tersenyum tipis.
"Kami datang untuk menonton perlombaan," lanjut Ann. "Aku tahu kau pandai berenang karena sebelumnya kau yang menyelamatkan Claire saat dia terapung di laut—"
"Ann!" tegur Jack.
Ann segera menutup mulutnya. Sadar alasan dirinya ditegur keras oleh Jack seperti itu. "Maaf... Aku lupa."
Jack, Ann, dan Popuri memandang Claire yang berdiri di antara Ann dan Popuri.
"Aku tidak apa-apa, kok," ucap Claire, tetap tersenyum.
"Kau yakin?" tanya Jack cemas.
"Ya."
Jack akan menganggap Claire jujur saja mengenai hal itu karena kelihatannya dia memang baik-baik saja walaupun Jack masih merasa kalau gadis pirang itu tetap akan memiliki perasaan lain terhadap tempat yang berdekatan dengan laut tersebut.
"Kami akan menonton dari atas dermaga. Jangan sampai kalah, ya." Ann kemudian mengajak kedua gadis yang bersamanya untuk menuju dermaga. Jack cuma terus memperhatikan mereka. Di sana mereka terlihat menyapa May dan Stu yang sudah dari tadi berada di sana.
"Kelihatannya kau cukup dekat dengan para gadis," Kai datang menghampiri Jack yang masih terdiam.
Jack menoleh. "Menurutku biasa saja," sahutnya. "Aku baru semusim di sini. Kurasa aku tidak sedekat itu. Terutama dengan Claire."
"Gadis pirang itu, ya? Kudengar dari beberapa orang di Inn kalau dia terdampar di sini setelah kapal yang ditumpanginya karam."
"Ya, begitulah," sahut Jack pelan. "Sebaiknya kau jangan membahas itu di depannya, Kai. Dia belum sepenuhnya bisa menerima kejadian itu. Masalahnya ada salah seorang kenalannya yang hilang karena kejadian itu."
"Aku mengerti. Tenang saja," sahut Kai sambil berbalik. "Lagipula... aku mengerti bagaimana rasanya kehilangan." Pemuda berkulit gelap itu kemudian melangkah menjauh, meninggalkan Jack yang kembali terdiam sambil terus menatap kepergian pemuda itu.
"Semua peserta lomba renang, harap berkumpul di tepi pantai. Perlombaan renang akan segera dimulai!" Thomas memberi pengumuman melalui pengeras suara yang dibawanya.
Semua peserta renang segera ke garis start yang merupakan daerah laut dengan kedalaman hingga mencapai pinggul, dengan urutan Kai, Gray, Jack, Trent, Jeff, dan terakhir Harris. Para penonton juga mulai memfokuskan pandangan mereka pada para peserta lomba renang.
"Hei, Jack," panggil Gray yang terdengar agak berbisik. Jack menoleh. "Kau tadi berbicara apa dengan Kai?"
"Bukan sesuatu yang penting. Memang kenapa?"
"Entahlah, tapi sejenak tadi rasanya ekspresi Kai jadi tidak seperti biasa."
Jack menatap Kai sebentar. Saat ini tidak ada yang terlihat berbeda dari Kai yang biasanya. Tapi, Jack kembali teringat pada kata-kata Kai sebelum dia beranjak tadi.
"Lagipula... aku mengerti bagaimana rasanya kehilangan."
Kata-kata itu sudah jelas artinya bagi Jack.
Jack mengalihkan pandangannya ke depan. "Gray, menurutmu Kai itu seperti apa?"
"Entahlah... Aku jarang bicara dengannya. Apalagi dia datangnya cuma setahun sekali ke sini," jawab Gray.
"Ah, benar juga. Kau 'kan anti-sosial sebelumnya," ujar Jack, baru ingat.
"Tapi, aku kadang melihatnya tidak begitu akrab dengan beberapa penduduk. Terutama Rick," sambung Gray.
"Ya, aku tahu itu," sahut Jack sambil melirik ke arah yang lain. Sebab dia sudah mendengar sendiri curhatan kakak Popuri itu yang berapi-api, terutama bagian Kai.
Suara Thomas kembali terdengar dari pengeras suara. "Baiklah, semuanya sudah berkumpul, 'kan? Akan kujelaskan peraturannya. Peraturannya sederhana saja. Kalian semua hanya perlu berenang hingga tiba di batu karang di sana. Rick yang berada di sana akan memastikan siapa yang sampai terlebih dahulu."
Di batu karang besar yang dimaksud yang terletak cukup jauh dari tepi pantai, terlihat Rick yang melambai-lambaikan tangan dengan semangat.
"Kalian semua, berjuang, ya!" serunya.
"Semuanya mengerti?" Thomas kemudian mengeluarkan pistol suara yang diangkat tinggi. "Baiklah, semua peserta, bersiap..."
Para peserta mulai mengambil ancang-ancang.
"MULAI!"
Dengan bunyi pistol yang ditembakkan ke udara, para peserta lomba langsung terjun dan berenang secepat yang mereka bisa. Para penonton bersorak menyemangati mereka.
Di saat para peserta lain berenang menggunakan gaya bebas, cuma Kai yang gaya berenangnya cukup mengejutkan Jack karena dia benerang seperti lumba-lumba dan sangat cepat. Tidak heran dia selalu menang. Gray, Trent, dan Harris juga cukup cepat dalam berenang walaupun tidak secepat Kai. Sedangkan Jeff, dia yang paling tertinggal sehingga membuat Sasha yang sudah tahu kalau Jeff itu lambat dalam berenang, cuma bisa menghela nafas di tempat duduknya di bawah payung besar dekat tangga.
Jack tidak mau kalah. Dia mempercepat renangnya. Gray yang awalnya sejajar dengan Jack, mulai ditinggal sedikit demi sedikit. Gray yang merasa dirinya akan disusul, juga mempercepat renangnya. Keduanya berlomba tanpa menyadari kalau mereka juga mulai mempersempit jarak dengan Kai yang berada paling depan.
"Ayo, Jack!" seru Ann selantang mungkin.
Claire menatap antusias. Sedangkan Popuri malah terlihat kebingungan.
"Kau kenapa, Popuri?" tanya Ann yang menyadari tingkah Popuri itu. Claire yang mendengarnya juga jadi menoleh pada gadis berambut merah jambu itu.
"A... Aku bingung harus mendukung yang mana," ucap Popuri yang semakin kebingungan saja. Dia bahkan terlihat hampir menangis. "Aku ingin mendukung Kai, tapi aku juga ingin mendukung Jack."
Baik Ann maupun Claire tak bisa berkomentar apa-apa. Memang akan sulit memilih mendukung yang mana bila ada dua orang atau lebih yang merupakan kenalan dekat malah bersaing di suatu perlombaan seperti ini. Ann sendiri juga pasti akan kebingungan kalau sampai Cliff juga ikut karena dia juga ingin mendukung Jack.
Garis akhir tinggal sedikit lagi. Rick semakin serius memperhatikan agar tidak salah menentukan pemenang karena ada tiga peserta yang hampir dalam posisi sejajar mendekat, yaitu Jack, Kai, dan Gray. Mereka bertiga berenang dengan sangat cepat. Peluit yang sudah terpasang di mulut Rick, siap ditiup begitu ketiganya hampir mencapai garis akhir.
"PRIIIIIIT!"
Rick meniup panjang peluitnya, tanda ada yang sudah mencapai garis akhir di mana yang telah mencapainya adalah ketiga peserta terdepan itu. Mereka bertiga sampai terengah-engah karena benar-benar berenang dengan kecepatan penuh. Kemudian disusul oleh Trent dan Harris. Sementara Jeff masih agak jauh dari garis akhir.
"Pemenangnya...," Rick mengangkat bendera segitiga kecil berwarna merah yang dibawanya. "Jack!"
Para penonton bersorak riuh. Beberapa sambil bertepuk tangan. Jack tertegun. Dia tidak menyangka kalau dirinya akan memenangkan perlombaan. Rick juga tampaknya tidak bohong dengan kemenangannya. Biarpun sebenci apa pun dengan Kai, Rick tidak mungkin sengaja mengumumkan kalau dirinya yang menang. Sebab Popuri sendiri memberitahu kalau Rick selalu yang menjadi juri dalam lomba renang dan perlombaan sebelumnya Kai yang selalu memenangkannya.
"Selamat, Jack," ucap Gray.
"Selamat untukmu, Pendatang Baru," ucap Kai. "Ini pertama kalinya aku kalah dalam perlombaan renang. Tapi, berikutnya...," suaranya menjadi serius, "aku tidak akan kalah."
"Akan kutunggu," sahut Jack.
Semua peserta renang dan juga Rick kembali berenang ke tepi pantai. Lalu, Thomas secara resmi memberi selamat pada Jack atas kemenangannya. Beberapa penduduk yang menonton kemudian menghampiri Jack dan memberinya selamat atas kemenangannya. Rick terlihat yang paling senang dengan kemenangan Jack. Dia sampai memukul keras bahu petani itu beberapa kali saking senangnya.
Popuri menghampiri Kai saat kedua temannya yang bersamanya menghampiri Jack untuk memberinya ucapan selamat.
"Sayang sekali, ya, tahun ini kau tidak menang. Tapi, kau sudah berusaha dengan baik seperti biasa," ucapnya.
"Yah, memang. Aku sangat tidak menyangka si pendatang baru itu bisa mengalahkanku dalam bidang yang paling kukuasai." Kai menatap Jack yang sedang berbicara dengan Claire dan Ann.
Popuri juga ikut menatap Jack. Tersenyum tipis. "Jack itu... memang tidak bisa diduga."
Raut senang Rick mendadak berubah menjadi seram begitu dia memergoki adik satu-satunya kini sedang berbicara berdua dengan Kai. Pemuda berkacamata itu ingin menghampiri Kai untuk melabraknya, tapi Jack yang menyadarinya segera menahannya sebelum terjadi keributan yang tidak perlu. Kai sendiri malah pura-pura tidak tahu dan melangkah pergi untuk berganti pakaian yang membuat Rick tambah kesal dan berteriak-teriak tidak jelas.
Welcome to My Fic! \(^O^)/
Musim kedua dimulai! Musim panas menurutku akan ada lebih banyak kejadian yang terjadi di luar event yang ada di game. Pastinya juga kebanyakan mengenai permasalahan-permasalahan dengan Kai. Dia itu hobi sekali buat masalah.
Oke, kita selanjutnya ke review dari chap terakhir musim sebelumnya...
To Satsuki Kobayakawa: Kecepetan, ya, updatenya... Waktu awal membuat fic BTN juga sebenarnya dalam waktu rentan segitu. Itu cuma karena lagi semangat saja. Kalau lagi WB, ya... biasa deh... Lambatnya amit-amit. Typo, nanti aja diperiksanya #dilemparpanci.
To Bijuu vs jinchuuriki: Cewek mana pun yang dianggap cocok menggunakan gaun pengantin, pasti malu-malu juga jadinya. Apalagi yang biasanya terlihat hampir tidak pernah bergaya feminim. Dan maaf, lupa dijawab pertanyaan mengenai ikan legendarisnya itu. Sebelumnya sama sekali tidak kepikiran mengenai ikan-ikan itu. Soalnya nyebelin banget nangkapnya. Susah. Selama bermain game, cuma satu ekor yang didapat. Itu juga cuma sekali. Karena cuma satu yang didapat, yang berarti cuma satu yang diketahui ciri-cirinya. Ikan lainnya tidak tahu bentuknya seperti apa. Nanti kucari dulu info bentuk ikannya sambil mempertimbangkan untuk dimasukkan ke dalam cerita atau tidak.
To Muneyoshi: Arc Musim Panas telah tiba~
To ainagihara: Makasih komentarnya. Tidak masalah kalau jadi curhatan. Nggak beda jauh denganku yang kalau jawab review pakai curhatan juga #ngakudenganbangganya.
Sekian balasan review-nya. Terima kasih telah membaca~
~Princess Fantasia~
