Aku datang lagi hehehe sesuai janji di ff sebelumnya, aku bakal ngepost ff HunHan couple.

Aku ganti nick jadi hiphopark, sebelumnya aku pake sweattease. Nggak ada yang peduli /kkaeb song/

Actually ini re-make dari ff pertama aku, yang dulu aku post di ini judulnya "THE JOURNEY OF KEN" tapi sudah aku apus 헤헤헤헤헤

LANJUT DEH

.

.

.

.

TYPO(s) FANTASY SLASH (BOYS LOVE)

Soundtrack:
Rain - Marilyn Monroe
J-Cheese – It's You

PEACE, LOVE AND ENJOY!

.

.

.

.
Sehun tidak habis pikir, ibunya benar-benar rela mengeluarkan kocek milyaran won hanya untuk membeli satu buah mannequin limited edition. Entah lah sudah berapa banyak mannequin yang terpajang di setiap sudut ruangan rumah mewahnya? Ibunya adalah seorang kolektor mannequin yang kini sudah banyak di kenal oleh banyak orang di dunia, melalui internet. Rata-rata koleksinya berukuran 150-170 cm dan beberapa miniatur.

Liburan musim panas ini, keputusan tempat tujuan untuk beribur masih di pegang oleh sang ibu bahkan selalu. Demi untuk memuaskan batinnya membeli berbagai macam mannequin di berbagai belahan dunia, keluarga Oh yang terdiri dari ayah, ibu dan satu anak itu berlibur ke Paris selama seminggu.

"Mom please ! Ini terlalu besar bahkan hampir sama tingginya dengan ku" Sehun menatap datar mannequin yang tampak seperti nyata dimatanya karena ukuran tubuhnya nyaris sama dengannya

"Mom! Aku tidak akan membantu mu untuk membawa ini ke Korea bahkan ke hotel sekali pun! " Sehun berbicara dengan bahasa Korea yang tentu tidak akan di mengerti oleh para kolektor dan pembeli di dalam toko.

Sehun meninggalkan ibunya yang sedang berbicara dengan pemilik toko mannequin ternama di Paris itu.

"Dad, apa kau lihat kelakuan wanita kesayangan mu itu? Aku tidak mau membantunya lagi" ucap Sehun menatap keluar kaca depan mobil keluarga pribadinya, sambil melipat kedua tangannya di depan dada dan sedikit memanyunkan bibir tipis pink milik nya

"Terima saja lah! Kau lahir dari rahimnya" seraya ayahnya sabar memiliki istri yang memiliki hobi aneh menurutnya. Ia mencoba menenangkan Sehun dengan menepuk-nepuk pundak sebelah kirinya lalu turun dari mobil untuk menemani sang istri di dalam toko.

Sehun sebenarnya malu harus menerima ejekan dari teman-teman di sekolahnya karena sang ibu yang gemar mengoleksi mannequin, berbagai julukan di terima oleh sehun
"Mannequin Boy" "My mom's mannequin" "Mannequin Family" "Sehunquin"dan berbagai panggilan aneh lainnya, bagi para pecinta OH SEHUN biasanya para perempuan memanggilnya "Ken" atau "Mannequin Prince"

"Pasti ia akan mengunggah foto koleksi terbarunya lagi di instagram, OH GOD PLEASE HELP ME!"
Sehun membating tubuh kurusnya di atas kasur king size empuk di Ritz Paris, dimana itu adalah hotel ternama disana.


.

.

.

.
Hari pertama masuk sekolah, setelah liburan cukup panjang selama musim panas. Sehun turun dari mobil menatap malas jendela mobil limousine putih mewahnya berjalan meninggalkannya. Seragam baru setiap bulan yang ibunya belikan untuk Sehun, rambut undercut dengan bagian atas blonde dan sedikit sentuhan warna hitam tipis di bagian bawahnya, semakin menarik perhatian para perempuan yang berada di sekolah khusus perempuan yang terletak tepat di sebelah sekolah khusus laki-laki yang Sehun duduki.

Sehun bergegas lari memasuki gerbang sekolah khusus laki-laki, agar tidak (lagi) berada di kerumunan para perempuan yang berteriak memanggil namanya dan menangis histeris melihatnya.

"Manneq….Oh sehun!" seorang pemuda berkulit tan melambaikan tangan kanannya ke arahnya. Sehun hanya melirik sedikit ke arah pemuda itu lalu menundukan kepalanya dan berjalan cepat menjauhi pemuda itu, sambil memasukan kedua tangannya di setiap saku selana panjang hitamnya.

"Ken! Tadi pagi kau tidak membalas sapa ku, ada apa dengan mu?" Jongin tiba-tiba datang dan menarik bangku yang berada tidak jauh dari Sehun dan duduk di sebelahnya

"Jangan memanggilku seperti itu!" geram Sehun mengerutkan dahinya

"AHAHAHAHA… Baiklah! Sudah jangan diambil pusing. Lagi pula dengan ibu mu mengoleksi semua barang itu kau bisa menerima banyak uang darinya, benarkan?" Jongin membuat Sehun semakin kesal

"Kalau begitu kau saja yang menjadi anaknya!" Sehun mengambil ipod beserta earphone nya lalu meninggalkan Jongin yang sedang menahan tawanya sejak dari tadi pagi.
.

.

.
Rasanya batin sehun tidak kuat untuk menginjakkan kakinya masuk ke dalam rumahnya. Pemandangan seisi rumahnya di penuhi oleh mannequin mahal dan antik milik ibunya. Terkadang ia merasa takut jika sendirian di rumah ketika malam hari, untuk sejenak keluar dari kamarnya mengambil minum atau makanan ringan di dapur. Ia takut seluruh koleksi mannequin tersebut dapat hidup dan membunuhnya, hampir setiap saat ketika Sehun melihat mannequins koleksi ibunya ia selalu berkata "GO HELL!" ..."MOTHETFOKA" dengan kedua jari tengahnya.

Sehun terkejut hingga lompat ketika membuka pintu kamarnya, karena melihat sosok yang berdiri memaku dengan tatapan menatap ke arahnya dan tampak mungil dari kejauhan.

"MOOOOOOOOMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMMM!" Sehun berteriak keras memanggil ibunya yang sedang bepergian entah kemana?

"OH GOD! Apa lagi ini? Kamar ku akan di ambil alih oleh koleksi mannequin nya"

Sehun ingin menangis melihat sebuah mannequin di dalam private room nya, yang waktu itu ibunya beli di Paris. Batinnya ingin sekali membakar mannequin tersebut karena benda-benda itu lah ia di ejek oleh hampir semua penghuni sekolahnya.

Sehun tidak berani untuk memindahkan mannequin tersebut dari kamarnya, ini kali kedua ibunya meletakkan koleksinya di dalam kamar Sehun. Sekitar 6 tahun lalu Sehun hampir saja di buang ibunya ke rumah neneknya, karena memindahkan mannequin tanpa sepengetahuan ibunya dan mematahkan lengan kirinya.

Sehun malas mengingat kejadian waktu itu, dia tetap melakukan aktivitas seperti biasa di kamarnya tanpa menghiraukan kehadiran mannequin tersebut. Setiap ia akan tidur dan meninggalkan kamarnya ia selalu berkata "FAK" pada mannequin yang hampir seukuran dengannya yang berada di kamarnya, lalu menatapnya dengan tajam sampai di ambang pintu kamarnya.

Sehun menggambil ponsel 5 inch nya yang ia letakan di meja lampu tidur nya, ia menyentuh lama angka 1 dan langsung terhubung ke nomor ponsel ayahnya

"Dad, kau sibuk? Apa mom bersama mu?" Sehun berbicara dengan mata sedikit terpejam

"Yes daddy sedang sibuk bersama mommy" jawabnya sedikit terengah

"Okay, Bilang pada mom thank you so much untuk mannequin besar ini, dan untuk mu tolong sekali aku tidak ingin memiliki adik. Semua koleksi mannequin ini sudah membuat ku ingin mati!"
Sehun menutup sambungan teleponnya dan meletakan ponselnya di bawah bantalnya.
.

.

.

.
Sudah sebulan Sehun memberikan middle fingers ke sebuah mannequin di kamarnya dengan black suit yang melekat di tubuhnya, lengkap dengan pita merah di sekitar kerahnya dan tissue putih di kantung dada sebelah kanan. Rambutnya belah miring, berwarna coklat kehitaman, wajahnya hanya menunjukan ekspresi datar tapi terlihat lembut karena matanya yang sayu. Entah kenapa setiap kali Sehun melihat mannequin tersebut, ia merasa ada sesuatu yang merasuk ke dalam dirinya.

Setiap malam mejelang tidur Sehun tidak berani menatap sedikit pun kearah mannequin yang terpampang cukup berdekatan dengan letak kasurnya.

Kesunyian malam nan gelap tidak menghiasi kesendirian Sehun lagi, namun suara heavy rain yang menggantikannya beserta suara petir yang ia terasa sambarannya di atap rumah super mewahnya.

"GOD PLEASE! DO SOMETHING FOR THIS ONE MANNEQUIN" pikirannya berteriak frustasi

Malam ini Sehun merasa benar-benar takut, karena satu hal, ada sebuah mannequin yang hampir seukuran dengan tubuhnya di dalam kamarnya, ditambah di dalam rumah besar itu ia hanya seorang diri (manusia). Air keringatnya mengalir di pinggir paras flat nya berselimut udara dingin dari air hujan yang menerobos masuk melalui sela-sela jendela kamarnya.
.

.

.

.
Sehun merasakan ada sesuatu yang melingkar pinggangnya walaupun terasa ringan, perlahan ia membuka matanya dengan pandangan yang masih buram ia melihat sesosok di kedua bola matanya, wajah yang munggil, hidung mancung, mata yang terpejam lembut dan cantik, juga bibir yang kecil berwarna pink dengan rambut sedikit berantakan berwarna coklat kehitaman. Sehun mengucak matanya cepat dengan jemari panjangnya, agar dapat melihat dengan baik.

Sontak ia terkejut dan sedikit memekik karena jatuh terguling dari kasurnya, mata sehun membelalak lebar dengan tubuh yang memaku.

"Selamat Pagi!" suara lembut itu terniang-niang di kepala Sehun

Tiba-tiba mata Sehun menemukan sesosok berparas cantik tapi sedikit tampan juga, sudah lah masa bodoh.
Ia menutupi kepalanya dengan selimut dan tersenyum manis dengan mata terpejam kearah Sehun dari atas kasur.

Sehun hanya berfikir apa tadi malam ia menelpon teman sekelasnya untuk menginap di rumahnya? Ia tidak pernah melihat sosok itu sebelumnya tapi matanya terus berkata "PERNAH".

Sehun berdiri menatap tajam dengan mata sipitnya ke arah sosok itu.

"Kau siapa?" Tanya Sehun datar

"Mannequin" jawabnya dengan suara yang imut, sambil tersenyum manis

"Sumpah ini tidak lucu! Aku serius!" decit Sehun, alisnya mengerut

Sehun keluar dari kamarnya, dengan piama bergambar spongebob squarepants di setiap permukaan helai pakaiannya. Ia berjalan bergegas menuruni anak tangga ke kamar orangtuanya

"Dad! Mom!" ia memanggil dan mengetuk cukup keras pintu kamar orangtuanya berkali-kali

"Mimpi apa aku semalam?" Sehun melirik tajam kearah sosok yang tiba-tiba muncul dan tidur di sampingnya itu

Ia kembali masuk lagi ke dalam kamarnya untuk mencari ponselnya dan menyetuh lama angka 1 pada layar ponselnya

"Dad, kau dimana?"

"Maaf tadi malam, daddy and mommy terbang ke Hongkong untuk pameran koleksi mannequin your mom!" suaranya terdengar menyesal

"Kenapa tidak bilang pada ku? Bahkan aku tidak tahu kalau mom memiliki pameran mannequin nya. Apa daddy mengirimkan makhluk aneh ke kamar ku?"
Sosok stranger itu menatap Sehun dengan innocent

"Makhluk aneh apa?"

"Hah… Jadi kau tidak ?!"
Tiba-tiba ia teringat saat meninggalkan kamarnya, ia tidak memberikan middle fingers pada mannequin di kamarnya itu.

Ia menoleh ke tempat mannequin itu berada, namun ia tidak melihatnya

"Apa mom membawa mannequin besar yang beli di Paris itu?"

"Tidak mungkin ia membawanya, kan itu milik mu"

Sehun memutuskan sambungan teleponnya dan menghela nafas,
"WHAT THE HELL?!"

Ia mencari mannequin tersebut di setiap sudut ruangan tapi ia tidak dapat menemukan.

Bagaimana bisa sebuah mannequin dapat berpindah sendiri dan menghilang? Sehun takut, apa yang akan ibunya lakukan padanya? Jika ia tahu kalau mannequin limited edition yang dibeli di Paris ketika liburan musim panas beberapa bulan lalu itu hilang. Harganya pun cukup untuk membeli satu buah mobil sport ferrari enzo.

Sehun yang sedari tadi sibuk mencari mannequin tersebut, yang ternyata ibunya belikan khusus untuk nya.
Ibunya berfikir mannequin itu cocok untuk Sehun, karena mereka terlihat memiliki kesamaan.

Sehun merasa risih, ia terus diikuti oleh orang aneh itu. Ia teringat ucapan orang yang terus mengikutinya itu.

"WAIT!" pekik sehun

Orang aneh yang menggunakan cout hitam itu terkejut dengan wajah melonggo menatap sehun dan bibirnya membentuk huruf O

"Tadi nama mu siapa?" Ia berbicara cepat dengan sedikit gerakan bibir

"Mannequin..- luhan" logatnya terdengar aneh dan suaranya yang terdengar tidak biasa

Sehun berlari kencang keluar dari kamar nya dan terus berlari hingga depan gerbang rumah mewahnya, meninggalkan orang itu di dalam rumah dengan piama spongebob squarepants yang masih melekat ditubuh kurus gemulai nya.


.

.

.

.

TO BE CONTINUED

REVIEW-nya ya jangan lupa! ^^
Sorry ya kalo banyak bahasa yang kurang enak di pake