-Sorciere Gakuen-
*Ch 1*
Story by: Kiriko Alicia and Airi Shirayuki
Vocaloid belongs to Crypton Media and Yamaha Corp
Rating: T
Pairing (Main): Kagamine Rin X Kagamine Len
Genre: Humor, Romance, Fantasy.
Warning: Cerita gaje, alur lambat/ngebut, typo dimana-mana, dan cerita ini dapat mengakibatkan berbagai macam reaksi terhadap para pembacanya (Menangis terharu, tertawa ngakak, kesel-kesel sendiri karena pairing lainnya tidak sesuai harapan, dll), all in Normal PoV.
Summary: Rin Kagamine yang pintar dalam hal sihir. Len Kagirine yang bodoh dalam hal sihir. Tapi mereka memiliki satu kesamaan: Membuat para guru angkat tangan.
Percayakah kalian? Ketika kubilang kalau sebenarnya, dunia parallel, dunia yang terletak dibalik bumi dan berada di dimensi lain itu nyata, akankah kau akan percaya?
Mungkin saja tidak, bukan? Namun, di cerita ini, dunia itu nyata. Dunia tempat tinggal para penyihir yang penuh akan fantasi dan imajinasi. Disana, kau dapat bertemu dengan griffin, unicorn, Pegasus, serta berbagai macam makhluk fantasi lainnya.
Dunia itu merupakan dunia yang luas. Latar cerita ini terletak di suatu negeri di dalam dunia itu yang bernama Kumo.
Negeri itu dinamakan seperti itu, karena negeri itu memang terketak di atas awan. Mungkin kalian berpikir di negeri itu, lantainya terbuat dari kapas ataupun perabotannya sangat megah.
Namun kalian salah besar. Negeri itu hanya sebuah negeri biasa, tidak ada hal yang lainnya. Rumah-rumah penduduk ataupun apapun itu sangat mirip dengan keadaan di Bumi. Walaupun terdapat beberapa hal yang lain di sana.
Contohnya, karena itu dunia sihir, banyak atau bisa dibilang hampir semua orang yang tinggal disana adalah penyihir. Sedangkan sisanya adalah para 'black witch'. Black witch adalah penyihir-penyihir hitam, dalam artian: Para penyihir jahat.
Jadi, walaupun kalian tinggal di dunia sihir, dunia itu tidak sepenuhnya aman dan tentram.
Di dalam negeri Kumo, terdapat sebuah pulau bernama Hikari. Pulau itu dinamakan Hikari karena konon, dulu sang dewi cahaya, Mayu, pernah hidup disana. Di dalam pulau Hikari, terdapat sebuah area yang dinamakan 'Nijiiro Hana' atau yang berarti 'Rainbow-Colored Flower'. Disanalah, terdapat sebuah desa kecil bernama Niji.
Desa Niji adalah desa yang kecil. Di desa itu, hanya terdapat satu sekolah. Sekolah itu bernama Sorciere Gakuen. Di sekolah itu, para penyihir muda diasah dan ditingkatkan kemampuannya. Seperti seorang anak laki-laki berambut honeyblonde yang kita ketahui bernama Kagirine Len.
"Huuuhhh! Lagi-lagi salah lagi!" Ucapnya kesal saat sihir yang dikeluarkannya tidak sesuai dengan sihir yang seharusnya dilakukannya.
"Makanya, sudah dibilang tadi salah, ngak nurut, eh… Malah ngotot!" Ejek gadis yang berpenampilan mirip dengannya. Gadis itu bernama Kagamine Rin, teman masa kecil Len. Memang sih, sebelum Len menggunakan sihir suara itu, Rin sudah mengingatkannya kalau mantranya salah. Tapi karena ngotot, beginilah hasilnya…
Guru pengajar sihir, Miki sensei sudah terkapar di lantai akibat mantra salah yang dibuat Len. Yang seharusnya melantunkan lagu indah, malah berakhir menjadi suara ultrasonik yang membuat sang guru terkapar.
Poor you, Miki.
"Hah… Len, ini sudah ketiga kalinya dalam minggu ini kau membuat para guru sekarat. Jangan menambah korban lagi!" Celutuk Rin sambil menggeleng-gelengkan kepala frustasi. Dengan sekarat yang dimaksud Rin, adalah pingsan, trauma, atau yang lebih buruk masuk Rumah Sakit Jiwa saking setressnya menghadapi ulah seorang Len Kagirine.
"Bagaimana denganmu? Berapa banyak guru yang sudah kau buat jantungan hah?" Sindir Len. Rin langsung mematung di tempatnya.
Yah, sebenarnya Rin tidak jauh berbeda dengan Len. Ia sudah membuat beberapa guru jantungan. Tidak, itu bukan karena Rin bodoh. Hanya saja, karena terlalu pintar, sampai-sampai para guru angkat tangan. Bahkan kepala sekolah pun angkat tangan.
Itu dikarenakan Rin memiliki seorang kakak bernama Kagamine Rinto. Rinto senang sekali mengajari Rin hal-hal baru. Dan daya serap Rin sangat hebat, karenanya, ia dengan mudah menyerap semua informasi tersebut dan sangat cepat mempelajarinya. Dan masalahnya, Rinto kini adalah seorang mahasiswa di universitas sihir.
Mungkin karena itu Rin bisa menggunakan sihir-sihir tingkat tinggi. Mereka juga mengakui kalau sihir Rin kini sudah berada di tingkat yang sama dengan Universitas. Padahal ia baru SMP kelas 3!
"Setidaknya mereka jantungan karena sihirku yang luar biasa! Bukan karena stress ngajarin murid yang ngak bisa bisa!" Ucap Rin sambil tersenyum mengejek Len. Sebelum Len sempat membalas, seseorang sudah berbicara duluan.
"Rin, Len, kalian dipanggil kepala sekolah," Ucap seorang gadis berambut ungu yang diketahui bernama Yuzuki Yukari.
Yuzuki Yukari, teman masa kecil Rin selain Len. Ia adalah gadis yang mempunyai tingkat kesabaran yang sangat tinggi. Ia juga termasuk murid yang pintar disana, walaupun jauh lebih pintar Rin. Ia gadis yang sangat suka dengan kelinci. Dan ia takkan pernah memaafkan seseorang yang menjelek-jelekkan kelinci.
"Baik!" Jawab Rin dan Len bersamaan. Lalu mereka segera berlari menuju ruangan kepala sekolah yang berada di dalam gedung sekolah. Ah, Alice lupa bilang, mereka tadi sedang berlatih sihir di halaman sekolah.
TOK TOK TOK
Len mengetuk pintu kayu itu perlahan. Karena Rin dan Len sudah biasa dipanggil oleh kepala sekolah, mereka tidak terlalu takut lagi. Paling-paling masalah guru yang pingsan atau sekarat akibat ulah kedua sejoli ini.
"Masuk," Ucap sebuah suara dari dalam.
"Kami permisi…," Ucap Rin dan Len bersamaan. Ruangan kepala sekolah sangat rapi.
Dindingnya di cat berwarna biru muda langit dan lantainya terbuat dari keramik. Disana Juga terdapat sebuah lemari besar yang terbuat dari kayu yang penuh dengan buku-buku tebal dan dua buah sofa kecil yang empuk karena terbuat dari awan, serta satu lagu sofa besar (juga terbuat dari awan) yang diduduki oleh kepala sekolah.
"Duduklah," Perintah sang kepala sekolah. Kepala sekolah Sorciere Gakuen adalah seorang wanita berambut blonde panjang sepunggung. Wanita itu memiliki wibawa selaku kepala sekolah. Wanita itu bernama Kagirine Lily. Benar, ia adalah ibu dari Len.
Rin dan Len pun segera duduk di sofa awan di hadapan kepala sekolah tersebut.
"Ada apa sensei?" Tanya Rin sopan. Lily menatap Rin dan Len bergantian.
"Len, aku tahu kau sangat lemah di bidang sihir, jadi…," Lily menghentikan perkataannya sebentar, menatap Rin dan mengabaikan Len yang terlihat kebinggungan, "Rin, bisa kau ajarkan Len mengenai sihir?"
"Eh? Baik!" Ucap Rin secara otomatis. Namun, ia tiba-tiba ia tersadar akan apa yang baru saja dikatakannya…
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"EEEEHHHH?!
.
Alicia: Halo… Kali ini Alice collab sama Airi Shirayuki atau Alice panggilnya sih Airi-senpai… Bagaimana… Aneh? Jelek? Ada typo ngak?
Semuanya + Alicia: Terakhir… Mohon reviewnya! XD
