The Truth

Disc Matsui yuusei

Story Ryu yang kejitak #plak

.

.

.

.

.

"Bitch-sensei memang cantik.." Uca Nagisa sambil melihat bagaimana Irina memainkan rambutnya untuk mendapat uang, karena dengan bodohnya si gurita itu menjatuhkan dompet Gucci miliknya. "Dia bisa menjerat laki-laki apapun.." sambungnya sambil bersweatdrope ria saat melihat laki-laki hidung belang yang digoda Irina dengan wajah merona hebat memberikan uang dalam jumlah yang banyak.

"Maa,Nagisa-kun bisa juga seperti itu." Dan Karma menyerahkan gaun mini yang langsung dihadiahi lemparan sepatu dari yang bersangkutan,tanpa menyadari guru olahraga mereka tengah menahan emosi melihat 'wanitanya' dicolek laki-laki hidung belang itu.

.

.

.

Tunggu dulu?..

Wanitanya?

Apa dia salah makan obat atau apa?

"Aku akan mengajakmu kehotel~" ucap pria yang digoda Irina itu sambil mencolek lagi wajah Irina. "Bagaimana?" Tanyanya dengan hidung kembang kempis mirip balon yang ditiup bocah satu tahun.

"Bagaimana ya~" dan Irina memainkan rambutnya sambil menggoyang-goyangkan tubuhnya. Memakai teknik yang biasa dia gunakan untuk melenyapkan targetnya.

"Irina." Dan dia merasakan tangannya ditarik oleh seseorang dari belakang. "Ehh!" Saat dia menolehkan kepalanya dia melihat Karasuma menatapnya tajam, terlewat tajam sampai membuatnya pucat pasi. "Etto.." Karasuma langsung menutupi tubuh Irina dengan jas miliknya, menutupi tubuhnya yang terekspose beberapa bagian.

"Kita pulang." Karasuma menarik tangan Irina lagi, meninggalkan murid-muridnya yang kebingungan dan korban Irina yang pingsan karena hawa yang ditebar Karasuma sembarangan tadi. Tentu kau tak mau kepalamu pecah karena pistol dikantung senjatanya kan?

"Ittai!" Irina mencoba melepaskan cengkraman tangan Karasuma yang terlewat kuat. "Ittai Karasuma baka!" Serunya lagi sambil meronta dan Karasuma tetap menariknya secara paksa menuju mobilnya. "Kara-!"

"Jangan lakukan lagi.."dan entah mengapa nada suara Karasuma berbeda dari yang biasanya. Irina hanya berkedip lucu.

"Nani?"

"Jangan goda pria lain lagi.." dan cengkraman ditangan Irina melonggar, membuatnya mudah melepaskan cengkraman maut Karasuma.

"Karasuma.." Irina berjalan mendekati Karasuma yang memunggunginya. "Maksu-"dan terdiam saat Karasuma membalikan tubuhnya-memeluk Irina erat seakan-akan tidak ingin melepaskannya lagi.

"?!"

"Aku tidak suka kau menggoda laki-laki lain.." Karasuma memegang dagu Irina dan menyeringai. "Karena yang boleh kau goda hanyalah aku.." kemudian menggendong wanita itu seperti pengantin. "Tapi aku akan menghukummu ..." wajah Irina merona hebat karenanya.

"Karasuma.." dan Irina hanya bisa parah saat dia digendong kemobil kemudian dilempar kekursi penumpang. "Heii!" Protesnta dan Karasuma mengabaikan protesan wanita itu dengan menutup pintu mobil. "Karena kau hanya milikku seorang.." dan Karasuma masuk kedalam mobil dikursi pengemudi.

"Aku akan menghukummu.." nafas Irina serasa direngut paksa oleh Karasuma saat ini. "Bitch-lady..."

Kami-sama selamatkan aku...

.

.

.

End

Fiuhhh capek :v

R n R minna :v