KEO VIXX FANFICTION
THIS REAL BY DAEMINJAE
.
.
You're My Soulmate
.
.
FANTASY, HURT
ENJOY WITH MY FANFIC
Don't Like Keo or Yaoi? Don't Read!
.
FANFIC INI MILIK SAYA (DAEMINJAE) TAK BOLEH MENGCOPAS FF INI TANPA IZIN!
DAN CAST BUKA MILIK SAYA (DAEMINJAE) MEREKA HANYA JAE NISTAKAN DISINI
.
.
JUNG TAEKWOON & LEE JAEHWAN / LEE KEN
.
Oneshoot, and Sequel. Maybe.
.
Mind To Review?
Happy Reading
Gelap dan dinginnya malam hari diSeoul tak membuat seorang namja tampan ini untuk berjalan pulang setelah membeli sesuatu dimini market, dua blok dari rumahnya.
Sebut saja dia Taekwoon. Jung Taekwoon.
.
"Taekwoon-ssi... bantulah aku.. antar kan aku bertemu ibu ku diDaegu, ku mohon."
.
Tak ada wujud manusia apapun disekitar taekwoon. Tapi kenapa ada suara meminta bantuan pada Taekwoon?.
.
Yup!. Taekwoon seorang anak indigo, dia sering diminta untuk menyelesaikan masalah atau menolong arwah tersesat. Itu sudah berlaku sejak umurnya menginjak 17 tahun. Waktu itu dia meminum sebuah ice tea disebuah kedai minuman sepi, entah apa isi dari ice tea itu. Setelah dia pulang, tidur lalu bangun, Semenjak itu Taekwoon bisa melihat makhluk astral.
.
"Tidak.. tidak akan."
.
Desis Taekwoon. Buat apa menolong mereka? Sedangkan aku tak pernah ditolong. Itu yang ada difikiran Taekwoon.
.
"Kumohon."
.
Rengek arwah itu. Sang arwah memegang kedua tangan Taekwoon. Sepertinya sebelum meninggal arwah itu anak yang manja.
.
"Tidak tetap tidak."
.
Kata Taekwoon. Lalu berlalu menembus arwah itu.
Yup!. Taekwoon bisa melihat arwah tapi tak bisa menyentuh mereka. Hanya mereka -Arwah arwah- yang bisa memegang dirinya.
.
Wush...
.
.
Arwah itu menghilang begitu saja.
.
Pertama, yang dia benci dari arwah yang meminta tolong padanya 'muncul tak terduga, dan menghilang tak terduga' itu membuat Taekwoon kadang kaget. Sampai terduduk.
"Sudah menghilang."
Lega Taekwoon. Dia mengeratkan jaket yang di pakainya. Lalu bergegas menuju rumahnya.
.
.
DAEMINJAE - YOU'RE MY SOULMATE
.
.
Look. Love is night mare. Times over~
(VIXX - Eternity)
.
.
Taekwoon terbangun dari tidurnya. Matanya mengerjap-erjap menyesuaikan diri dengan cahaya. Lalu mematikan alarm ponselnya. Dengan keadaan setengah tertidur, Taekwoon berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh mukanya.
.
.
Saat berbalik. Muncul-lah arwah seorang namja tepat diwajah Taekwoon.
"Huaaaa.."
Jdug.
Kaget Taekwoon. Reflek kepalanya merkantuk ke wastafel.
"Argh.. appeuda -sakit-."
Erang Taekwoon. Seraya memegang kepalanya yang terjedug(?) Ke wastafel.
Taekwoon mengangkat kepalanya. Melihat arwah namja yang ternyata sangat manis -menurut Taekwoon- sedang nyengir kuda.
"KAU!... argh.."
Geram Taekwoon. Tapi belum selesai bicara dia sudah berlalu dari kamar mandi.
.
.
'Semoga kau bisa menjadi milikku'.
.
.
DAEMINJAE ~ YOU'RE MY SOULMATE
.
Deg. Deg. Deg.
Taekwoon kini sedang memegang dada kirinya, lebih tepatnya dijantungnya yang berdengup kencang.
'Apa aku terkena sakit jantung?.'
Fikir Taekwoon. Dia tak pernah seperti ini pada siapapun.
"Annyeong haseyo~ Lee Ken imnida"
Lagi lagi arwah itu muncul. Tumben sekali ada arwah yang memperkenalkan dirinya.
"N-ne annyeong haseyo, Jung Taekwoon imnida" jawab Taekwoon. Lho? Kemana Taekwoon yang cuek kepada arwah yang sering meminta bantuan?. Ken, kau beruntung.
"Ahh.. Taekwoon hyung, bolehkah aku tinggal dirumahmu ini?"
"Mwo?. Tak boleh"
Tolak Taekwoon. Kepalanya digeleng geleng kan.
"Waeyo hyung.. aku tak punya rumah."
Rengek Ken pada Leo. Matanya dibulatkan, bibirnya dipout.
'Ya tuhan.. kenapa kau memberikanku cobaan untuk membantu arwah namja manis ini..'
Batin Taekwoon. Oh god, Taekwoon frustasi sekarang.
"Bukannya kalian sudah mati tak bisa tidur lagi?"
Bingung Taekwoon. Tentu bingung, dimana mana arwah yang sudah mati tak bisa tidur.
"Aku belum mati hyung. Badanku sekarang sedang koma di Seoul Hospital dikamar VVIP 12."
Kata Ken. Wajahnya sudah menunjukkan seperti ini '-_-'. Dibilang sudah mati itu sangat menusuk hati.
"Benarkah? Aku tak percaya."
Kata Taekwoon. Matanya menganalisi semua bagian tubuh Ken mulai dari bawah ke atas. Dan berhenti tepat diwajahnya.
Deg..
Wajah Ken tidak pucat sama sekali. Dan bibirnya pun tidak pecah pecah, warnanya juga masih merah cherry. Sungguh.. pemandangan ini membuat Taekwoon yang biasanya berubah.
"K-kau- argh.. kau boleh tinggal disini, tidurlah dikamar tamu."
Pasrah Taewoon. Ia sudah terbawa pesona arwah itu, jadi apa boleh buat?.
"Gomawoyo Taekwoon hyung"
Kata Ken seraya membungkuk. Berjalan keluar kamar Taekwoon. Ken membuka pintu lalu keluar dan menutupnya lagi.
'D-dia tak menembus tembok? Argh.. bisa bisa aku gila kalau begini.' Batin Taekwoon.
.
.
DAEMINJAE ~ YOU'RE MY SOULMATE
.
.
Siluet cahaya menembus ke ventilasi jendela. Menandakan hari ini sudah pagi. Cicit burung burung pun terdengar.
Taekwoon bangun dari tidurnya. Lalu dia berjalan ke dapur, ingin mencari minum untuk tenggorokannya yang kering.
Namun saat dipintu dapur dibuka Taekwoon, ia tak bergeming.
Deg..
'Dia bisa memasak?.'
Batin Taekwoon menyeruak. Mana ada arwah gentayangan bisa memasak? Mereka tak butuh makanan. Sepertinya Taekwoon lupa bahwa Ken itu arwah orang belum mati.
"Ken." Panggil Taekwoon dengan suara serak khas orang yang baru bangun. Tentu, Ken yang merasa terpanggil menoleh.
"Eh, Taekwoon hyung? Waeyo?"
"Kau memasak apa?"
"Tentu aku masak sarapan hyung, aku lapar."
Guman Ken. Tangannya mengelus-elus perut ratanya layaknya yeoja yang sedang hamil.
"Kau bisa lapar? Ah.. buatkan aku satu ne."
"Ne hyung"
Taekwoon berlalu dari dapur. Ia ingin mandi.
15 menit kemudian.
Keluarlah Taekwoon hanya dengan Bathrobe.
Cklek..
Pintu kamar Taekwoon dibuka. Munculah si arwah Lee Ken.
"Hyung, makanan sudah si-."
Ucapan Ken terhenti saat dia mendongak. Wajahnya merah padam, tapi untung kamar itu menggunakan lampu yang kurang terang.
"Mian hyung.. aku masuk sembarangan. Kutunggu dimeja makan"
Kata Ken menunduk. Ya, menuduk dia malu, sungguh malu. Lalu pergi keluar begitu saja, dan tak lupa menutup kembali pintu kamar Taekwoon.
"Anak itu sama saja yang lain."
Desis Taekwoon. Ia cepat berganti baju. Sekarang Taekwoon sudah memakai kemeja polos warna biru laut yang ditekuk sampai siku, dan celana pendek selutut warna Abu-abu.
.
.
DAEMINJAE ~ YOU'RE MY SOULMATE
.
.
"Ini apa Ken?"
"Itu Sup jamur hyung, sini ditambah nasi bubur. Kau belum pernah mencobanya kan?"
"Iya.. aku belum pernah mencobanya."
"Ini hyung, makan lah.. maaf kalo tidak enak."
Deg..
'Aku ingat, ini?.. Ini seperti buatan nenek dulu.. tapi lebih nikmat'
"Ken." Panggil Taekwoon
"Eum?"
Ken hanya bisa menjawab itu. Mulutnya sedang penuh.
"Kau belajar memasak?" Tanya Taekwoon. Penasaran? Tentu.
"Aku tak belajar hyung"
"Eoh? Kau kenapa bisa tau masakan ini?."
Taekwoon bertanya lagi. Dia teringat, kata neneknya resep ini hanya dia yang punya.
"Aku dapat dari seorang nenek dua minggu yang lalu. Waktu itu aku sedang melukis dipinggir jalan, dan aku melihat nenek sedang ingin menyebrang, aku membantunya, tapi naas untuk kami berdua. Kami tertabrak sebuah truk pasir. Dan jantungku bocor. Dan nenek itu hanya dapat luka ringan. Tapi nenek itu meminta dokter seperti ini 'tolong berikan jantungku padanya. Dan kertas ini juga' itu yang kudengar-."
Ucapannya dipotong oleh Taekwoon.
"Kau bisa mendengar mereka?."
"Aku waktu itu masih sadar."
"Arra.. lanjut ken"
" lama kemudian aku mulai merasa ingin pingsan. Dan lambat laun roh ku ini mulai lepas dari tubuhku. Aku berjalan mencari dokter yang kuketahui bernama Lee Hongbin, tepat! Waktu itu dia sedang tak diruangannya, aku mencari kertas milik nenek itu. Dan isinya resep ini dan alamat rumahmu ini hyung."
Lanjut penjelasan Ken tadi.
Taekwoon hanya mendengarkan dengan seksama.
"Nenek itu nenekku Ken. Dia sudah meninggal setelah operasi itu"
Kata Taekwoon. Kepalanya ditundukkan.
"MWO?."
Kaget Ken. Kedua tangannya menutup mulutnya sendiri yang menganga lebar.
"Ne Ken."
Jawab Taekwoon lemah.
"Maafkan aku hyung karena aku telah membuat nenekmu meninggal."
Sedih Ken.
"Gwenchanayo" kata Taekwoon. Berusaha tersenyum. Tapi beda dengan matanya, disana sudah ada air mata yang menetes turun.
Grep.
Ken memeluk tubuh Taekwoon. Ia sekarang tahu, bahwa belum tentu orang yang ceria, kuat fisiknya, didalam hatinya juga seperti fisiknya. Logis, itu logis, tak menghayal. Hal itu pun terjadi pada diri Taekwoon. Wajah seramnya itu hanya untuk menutup luka suram masa lalunya, bukankah itu menyakitkan?.
"Uljimayo Taekwoon hyung. Aku ada disampingmu walau aku tahu kau tak bisa memegangku, tapi kau tahu ada pepatah yang seperti ini 'Cinta sejati adalah segalanya'."
Kata Ken seraya mengusap air mata Taekwoon. Ini air mata murni seratus persen kesedihan.
"Kau mau kan jadi tempat bersandarku?" Tanya Taekwoon. Ia berharap sekali, tak ada orang yang mau menerimanya dan neneknya, semua keluarga Jung membenci Taekwoon dan Nenek Taekwoon -Nyonya Jung-.
"Eum.. baiklah.. tapi kan kau tak bisa menyentuhku hyung?"
"Cukup kau saja yang menyentuh, memeluk, mendengarkan ku. Karena itu sudah membuatku hangat" ucap Taekwoon. Dia tersenyum membuat matanya menyipit.
.
.
DAEMINJAE ~ YOU'RE MY SOULMATE
.
.
Satu bulan kemudian..
.
.
Kalian tahu kan bahwa jantung Taekwoon berdetak lebih cepat saat bersama Ken?.
Saat ini, hari ini ia ingin menyatakannya pada Ken. Karena Taekwoon merasa tak lama lagi ia akan kehilangan Ken.
"Ken~ Kau dimana?." panggil Taekwoon.
"Aku dikamar hyung!." Jawab Ken.
Taekwoon tak menjawab lagi. Kakinya melangkah menuju kamar Ken-kamar tamu-.
Cklek!..
Pintu dibuka Taekwoon. Nampaklah Ken yang sedang tengkurap dikasur, tangannya memegang sebuah buku cerita, entah apa judulnya.
"Ken, kemarilah." Taekwoon melambaikan tangannya.
"Ne hyung." Ken berjalan menghampiri Taekwoon.
.
.
Hening...
.
.
"Ehm" Ken berdehem, memecah keheningan. Sudah tiga puluh menit setelah Taekwoon menyuruh Ken mendekat tadi. Itu lama reader-deul.
"Eh.. Saranghaeyo Ken!" Kaget, pastinya. Taekwoon tadi memikirkan kata yang harus diucapkan pada Ken. Reflek dia mengucapkan kata itu.
"Kau bilang apa hyung?"
"Ken... You are the only boy I want in my life. Made up my mind and to you I won't lie. I think about you all the time from the moment I open my eyes. I was too shy but if I dont I'm scared I might not be able to tell you how I feel. You're the love of my life. Would you be my Boyfriend Ken?. Maaf aku tak bisa romantis." Aku Taekwoon. Tangannya membawa sebuah bunga mawar. (Bayangin aja Leo jadi Hongbin di MV girls, Why? Tapi bunganya ga dirangkai).
"Kenapa baru sekarang kau bilang! Kau tahu hyung, aku menunggumu berkata ini sejak pertama aku melihatmu hyung...-" Air mata mulai mengucur dari pelupuk mata Ken.
"Bagaimana jawabanmu?"
"I do hyung." Ken menundukkan wajahnya. Malu.
"Terima kasih Ken."
GREP...
Taekwoon memeluk Ken. Dan.. bisa!.
"M-mwo!? A-aku bisa memelukmu Ken" Taekwoon kaget..
"Ne hyung.. kau baru tahu ya kalau kita sebenarnya bisa bersentuhan sejak dulu." Ujar Ken sambil tersenyum idiot andalannya.
Taekwoon tak menjawab, dia malah mempererat pelukannya.
"Aku tak mau kehilanganmu Ken" lirih Taekwoon.
.
.
Namun, Tuhan berkata lain. Tubuh Ken lambat laun mulai menghilang.
"Hyung, aku lupa memberi tahumu.. kalau aku sudah menemukan cintaku dan dia membalasnya dalam waktu kurang dari delapan minggu, aku akan sadar dari tidurku hyung." Jelas Ken.
"Hajima Ken... kita baru jadian kenapa kau pergi" air mata tak terbendung lagi. Taekwoon mulai menangis.
"Mianhaeyo hyung-" tubuh transparan Ken lambat laun makin tak terlihat.
"Jangan lupa temui aku di Seoul Hospital kamar VVIP 12, kutunggu disana hyung!." Kata Ken, Untuk terakhir kalinya. Tubuhnya menghilang bagaikan angin.
END
Annyeong haseyo! Jae back^^ maaf untuk DaeJae fanfic belum update.. Jae lagi sibuk. Suer dah.. ini aja kerjainnya paling lama lima menit sehari.
Ini ff kalo ga males lanjutin ada sequelnya. Idenya sih udah ada.
Oh ya...
Minal Aidzin Walfaidzin bagi readerdeul yang beragama islam. Dan lain lain kkk
..
Akhir kata...
Mind to review?
30 JULY 2014
SRAGEN, JAWA TENGAH.
FANFIC KEO BY DAEMINJAE END.
