BECOME HIS BUTLER

.

.

.

Naruto © Masashi Kishimoto

Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto, saia cuma numpang minjem

Rated T

Pairing : SasuNaru

Warning : Typo, OOC, dan teman-teman lainnya, semoga bisa dimengerti

.

.

.

.

Chapter 1 : Become Butler?!

Tap..Tap..Tap, Suara langkah kaki yang semakin mendekat. Terdengar gawat sepertinya.

BRAK!, "Naruto!" teriak seorang pemuda tepat setelah dia membuka paksa pintu yang ternyata adalah kamar adiknya itu. Sang adik yang ternyata bernama Naruto hanya bisa membalas malas panggilan kakaknya, Kyuubi. Kakak beradik yang memiliki warna rambut pirang dan orange, Kyuubi Namikaze yang berambut orange, kakak Naruto yang sekarang berumur 20 tahun dan adiknya Naruto Namikaze yang berambut pirang, berumur 17 tahun .

"Apa?" jawabnya singkat sambil melanjutkan kembali acara mendengarkan lagu-lagu kesukaannya yang sempat tertunda karena kehebohan kakaknya itu.

"Kakakbenar-benar dalam masalah besar sekarang!" teriak Kyuubi lagi.

"Oh.." Ujar Naruto ikut-ikutan.

"Ini benar-benar masalah besar Naruto, menyangkut PEKERJAAN Kakak!" teriak Kyuubi kesal pada adiknya yang terlihat sama sekali tidak memperdulikan perkataannya tadi, memberikan sedikit penekanan pada kalimat 'pekerjaan' yang ia katakan.

Naruto yang mendengar itu langsung menghentikan semua aktivitasnya tadi dan menatap kakaknya. "Apa maksud Kyu-nii tadi?!"

"Begini.." Kyuubi mulai menjelaskan, sedangkan Naruto hanya berusaha bersikap sesantai mungkin.

"Kau tahu, kemarin malam kakak di telepon oleh Tousan. Menyuruhku agar pergi ke Prancis selama beberapa bulan untuk mengurusi pekerjaan."

"Terus?"

"Jadi terpaksa kakak harus pergi besok pagi kesana.." Kyuubi melanjutkan kata-katanya.

"Sudahlah Kyu-nii To the point saja!" Naruto mulai kesal mendengar kakaknya ini berputar-putar dalam pembicaraan. Kyuubi hanya menghela napas.

"Kakak ingin minta tolong padamu untuk menggantikan pekerjaan kakak di Keluarga Uchiha~" pinta Kyuubi pada adiknya tersebut, wajah Naruto mulai memerah. Seperti siap menyembur wajah tampan kakaknya itu.

"Jadi Kyu-nii menyuruhku bekerja pada Keluarga Uchiha itu?!" tanya Naruto menahan amarahnya. Kyuubi hanya mengangguk kecil.

" Aku ini masih sekolah Kyu-nii!" teriak Naruto kembali.

"Kakak tahu, pekerjaan ini tidak susah kok~ lagi pula aku sudah bilang dengan keluarga Uchiha kalau kau boleh bekerja setelah seusai sekolah dan sebelum sekolah."

Naruto menepuk jidatnya keras, "Aduh! Kyu-nii ini!"

"Kyu-nii, sebenarnya tahu kan kalau kita berdua itu dilarang bekerja di luar, Kita itu harus bekerja di perusahaan yang Tousan bangun, mereka itu sudah mencukupi semuanya kebutuhan kita, sangat malah. Kenapa Kyu-nii mesti bekerja lagi. Dan yang lebih parahnya lagi pekerjaan Kyu-nii ini benar-benar bisa membuat Tousan dan Kaasan pingsan, tahu tidak!" semprot Naruto.

"Kau seperti tidak tahu kakak saja Naruto, Kakak itu paling tidak suka di kekang. Kakak ingin mencari pekerjaan yang sesuai dengan apa kata hati kakak, bukan karena pilihan Tousanmu."

"Aku tahu Kyu-nii, tapi coba deh dipikirkan. Pekerjaan Kyu-nii ini adalah Butler di Keluarga Uchiha, seorang Butler!"

"Aku tahu Naruto, tapi kakak ingin sekali mencari uang dengan hasil jerih payah sendiri.." Naruto yang melihat wajah kakaknya yang sendu dan tidak bersemangat itu merasa sedikit bersalah karena sudah marah seenaknya tadi. Ia tahu kakaknya ini benar-benar ingin mandiri, dan tidak ingin bergantung lagi dengan Tousan dan Kaasan. Sekarang kakaknya ini harus pergi ke Prancis, untuk membantu perusahaan Tousan, jadi mungkin membuatnya sedikit panik.

"Kakak mohon Naruto, ini permintaan terakhirku. Soalnya kalau sedikit saja kakak bolos kerja, bisa-bisa nanti kakak terancam di pecat!"

Naruto menghela napas pelan, dan menatap kakaknya itu, "Hah~ sepertinya tidak ada cara lain, Baiklah. Untuk kali ini aku akan bantu," Ujar Naruto, Kyuubi yang mendengar hal itu segera memeluk erat adik tercintanya.

"Arigatou Naruto, Kau memang adik kebanggaanku!" teriak pemuda berambut orange itu senang.

"Tapi Kyu-nii janji untuk membicarakan masalah pekerjaan ini padaTousan baik-baik, Kyu-nii tidak boleh menyembunyikan masalah ini terus menerus!" ujar Naruto sedikit sesak kalau di peluk seerat ini oleh kakaknya itu.

"Iya, janji deh!"

oOoOoOo

Nah setelah akhirnya Kyuubi berhasil membuat Naruto menyerah, pemuda orange itu segera memberikan petunjuk bagaimana menjadi butler yang baik dan benar (?)

"Bukan begitu Naruto!" teriaknya, ketika melihat Naruto tersenyum seperti dipaksakan.

"Hee~ Aku sudah tersenyum sebisa ku!"

"Seperti ini!" Kyuubi segera mempraktekkan cara tersenyum yang mampu mengeluarkan sisi kewibawaan dan ketampanannya. Naruto yang melihat itu cengo sesaat, Kakaknya tiba-tiba tersenyum menampakkan giginya.

"Kyu-nii, nggak takut bibirnya kering?" tanya Naruto polos.

Bletak! Pukulan keras dengan cepat menghampiri kepala pemuda pirang itu,

"Aw! Ittai!" teriak Naruto.

"Jangan mengejek senyum kakakmu yang menawan ini! Kau cukup lihat dan praktekkan saja, Mengerti!" tukas kakaknya seraya menahan amarah dan kesal. Naruto mengangguk cepat, kalau marah Kyuubi memang menyeramkan.

"Bagus, Nah! Itu saja yang perlu aku ajarkan, mengingat semua hal selain itu, sudah bisa kau kuasai. Mengendarai mobil, bersih-bersih, dan tentu saja memasak." Ucap Kyuubi, tak menghiraukan tatapan kaget adiknya.

"A..apa maksud Kyu-nii?! Kenapa aku harus melakukan hal yang seharusnya dilakukan oleh pelayan. Aku ini kan hanya butler, jadi tugasku hanya berjalan bersama para Uchiha itu kemana pun mereka pergi kan?!" tanyanya. Kyuubi kembali menggeleng pelan.

"Naruto, Butler itu memang seorang pelayan. Dan sudah sepantasnya seorang butler Keluarga Uchiha itu harus bisa melakukan semua hal, termasuk yang tadi kakak sebutkan." Jelasnya singkat. Naruto hanya menunduk lesu,

'Kalau seperti ini jadinya, Aku tambah malas saja~' batin pemuda itu menghela napasnya pelan.

"Kau mengerti kan, Naruto?"

"I..iya~" jawab Naruto tambah lesu.

"Oh! Iya Kyu-nii, Aku ingin tahu seperti apa orang-orang di Keluarga Uchiha itu?" hampir saja Naruto melupakan poin pentingnya, tidak mungkin kan, kalau dia bekerja di tempat yang bahkan dia sendiri tidak tahu siapa nama orang-orang disana. Kakaknya bisa langsung di pecat!

"Ah! Hampir saja Kakak lupa!" pekik pemuda orange itu seraya menepuk keras jidatnya.

Dengan sedikit mendeham karena terlalu banyak teriak dari tadi gara-gara tindakan adiknya yang di luar nalar (?), "Ehm, jadi orang-orang yang harus kau layani sebenarnya hanya satu orang saja, Namanya Uchiha Itachi."

"Uchiha Itachi...?"

"Ya, sulung dari dua bersaudara Uchiha. Sekarang mungkin berumur seperti kakak. Mengingat masing-masing dari keluarga itu sudah mempunyai satu butler, selain adiknya."

Permbicaraan kakaknya ini semakin membuat Naruto penasaran.

"Kenapa begitu Kyu-nii?"

"Nah~ adik dari Uchiha Itachi itu, bernama Uchiha Sasuke. Kenapa hanya dia saja yang belum memiliki butler, Karena sifat si bungsu itu terbilang cuek dan bertolak belakang dengan kakaknya. Dan tentu saja membuat butler-butlernya itu tidak tahan, akhirnya mengundurkan diri." Jelas Kyuubi, Naruto hanya manggut-manggut nggak jelas.

'Oh~ Karena sifatnya yang cuek..' batin pemuda itu.

"Dan orang tua mereka, Uchiha Fugaku, dan Uchiha Mikoto. Semuanya orang yang baik sekali kok, Kau tidak usah cemas." Ujar Kyuubi kembali, seraya menepuk punggung adiknya itu agar tambah semangat.

"Hanya dua bulan saja kok, tidak akan lama!" lanjutnya.

"Hah~ Iya, iya. Sekarang lebih baik Kyu-nii mempersiapkan pakaian untuk besok."

"Baik, adikku yang baik~" ucap Kyuubi sambil mengacak pelan kepala Naruto, dan segera meninggalkan adiknya itu sendirian.

.

.

.

Besoknya, Naruto mengantarkan Kyuubi ke bandara. Disana ternyata Tousan dan Kaasannya sudah menunggu, tak lupa sedikit pelukan hangat dari mereka berdua.

"Maafkan Kaasan dan Tousan, ya Naruto~ Kami janji, bulan depan akan mengunjungimu~" ujar Kushina, Kaasan Naruto seraya memeluk Naruto erat diikuti dengan Minato, Tousannya.

"I..iya, Kaasan, Tousan. Aku malu kalau di peluk seperti ini~" Naruto sedikit malu ketika Kaasannya tidak mau melepaskan pelukannya, sedangkan semua mata di bandara tengah menatap mereka. Kan Naruto takut dikira anak mama.

Dan akhirnya setelah acara pelukan berakhir, pesawat sudah harus lepas landas. Dengan terpaksa, Kushina harus meninggalkan putra kesayangannya itu sendiri sekarang. Sedangkan Kyuubi, pemuda itu segera membisikkan hal kemarin pada adiknya, 'Naruto, ingat. Jangan sampai kalau kakak pulang nanti, Kau sudah di pecat..' bisiknya kecil.

"Ayo, Kyuu!" teriak Kushina dan Minato, Kyuubi dengan cepat berlari mengejar Tousan dan Kaasannya, tidak lupa mengacak rambut pirang adik kesayangannya itu.

"Hati-hati!" teriak Naruto,

'Hah~ Mulai sekarang aku harus menjadi butler di keluarga Uchiha,' pikirnya. Ia terus berjalan meninggalkan bandara, sampai otaknya tiba-tiba baru teringat sesuatu.

"Ah! Aku lupa menanyakan berapa umur Sasuke!" teriaknya baru sadar.

"..."

Setelah dipikir-pikir, Akhirnya pemuda itu menyerah juga, "Sudahlah! Mungkin umur Sasuke sama denganku~" bisiknya.

OoOoOo

Yah karena hari ini adalah hari minggu, jadi otomatis sekolah diliburkan. Naruto tidak perlu bersusah payah dulu.

Dalam perjalanan ke rumah Uchiha itu, sedikit mendebarkan untuknya. Pertama kali dalam hidupnya, Ia bekerja sebagai butler, untung saja pakaian kakaknya itu cukup untuknya. Jadi ia tidak perlu repot-repot untuk membeli segala. 'Semoga aku bisa melakukan pekerjaan ini' bisiknya.

Waktu yang dibutuhkan hanya dua puluh menit sampai ia menampakkan kakinya di kediaman Uchiha. Dan ketika ia sampai, kedua matanya terbelalak, mulutnya menganga.

"Besar Sekali!" teriaknya kencang, melihat sebuah rumah yang sangat-sangat besar di depan matanya. Bahkan rumahnya yang besar itu kalah dengan rumah ini.

"A..apa aku harus bekerja di rumah seperti ini!" teriaknya, rasa percaya dirinya tadi langsung luntur.

"Ba..bagaimana ini!" teriaknya kembali.

Duak! Tiba-tiba kakinya merasa di tendang orang, dengan kesal ia menoleh siapa yang berani berbuat seperti ini padanya. Dia lagi bingung seperti ini malah dikerjai!

"Hei! Siapa yang berani menendang kakiku!" teriak pemuda berambut pirang itu seraya menahan agar tidak memukul siapa orang itu, sampai..

"Hn, Aku yang menendangmu. Ada masalah?" Seorang pemuda berambut bak pantat ayam, sedang menguyah permen karet, yang tinggi badannya hampir mengalahkannya berdiri di belakang Naruto dan wajahnya yang terlihat tampan, pemuda itu santai saja melihat wajah Naruto yang sudah hampir berubah menjadi patung setan #digampar#

"Tentu saja ada masalah!"

"Hn. Kau tidak tahu aku?" Ujar pemuda berambut dark raven itu singkat,

"Hah! Aku tidak peduli siapa kau, mau pejabat kek, anak presiden kek. Aku tidak takut!" ujar Naruto kesal, sedangkan pemuda yang di teriakinya hanya mengeluarkan seringaian kecilnya dan segera pergi meninggalkan Naruto.

'Menarik.' Pikirnya.

"Hei!" Naruto yang berniat mengejar pemuda itu langsung sadar dengan tujuannya datang kemari. Dan segera menahan niatnya untuk tidak memberi pelajaran untuk si pantat ayam itu.

'Sabar..sabar.. Itu hanya orang iseng, jangan dihiraukan..' Pemuda pirang itu mencoba menenangkan dirinya.

Dengan hati-hati ia memasuki rumah besar itu, dan ketika masuk.

"Apa kau Naruto?" seorang pria separuh baya datang menghamprinya, Naruto hanya mengangguk gugup.

"Baiklah, silakan ikut saya. Fugaku-sama, Itachi-sama, dan Mikoto-sama, sudah menunggu." Ujarnya.

OoOoO

Ruang Keluarga Uchiha.

Naruto kini sudah duduk di sofa yang sangat empuk, tapi sepertinya pemuda itu tidak terlalu menikmatinya ketika berhadapan dengan pemilik rumah besar ini.

"Jadi kau Naruto, yang akan menggantikan Kyuubi, menjadi butler ku?" Ujar seorang pemuda yang sepertinya berumur sama dengan kakaknya, Uchiha Itachi. Si sulung Uchiha ini benar-benar tampan, rambutnya yang panjang dan diikat pada bagian ujungnya serta tatapan mata yang sedikit membuat Naruto bergidik takut.

"I..iya.." jawabnya gugup, takut-takut nanti dia disemprot tiba-tiba, dan ternyata..

"..."

"Salam kenal!" ujar Itachi seraya mengambil tangan Naruto dan bersalaman. Naruto cengo seketika, aura yang tadi ia lihat dari pemuda itu langsung hilang.

'Lho?! Sepertinya tadi dia terlihat menakutkan..' batin pemuda pirang itu, tapi syukurlah ternyata Itachi ini tidak menakutkan seperti yang ia pikir. 'Fiuh~'

Dan setelah berkenalan dengan semua anggota keluarga Uchiha ternyata tidak seperti yang ia pikirkan. Semua orang disini sangat baik dan ramah. Sampai Naruto sadar bahwa sepertinya ada satu orang yang tertinggal di sini. Dan ketika dia menghitung ulang jumlah keularga Uchiha ini.

'Kurang satu?!' pikirnya sedikit terkejut. Itachi sepertinya menyadari apa yang sedang dipikirkan oleh Naruto.

"Kau mencari Sasuke?" tanyanya tiba-tiba, membuat Naruto tersentak dan akhirnya mengangguk kecil.

"Kalau Sasuke, Dia sedang ada jalan-jalan diluar, mungkin sebentar lagi juga datang." Ujar Itachi, Naruto hanya ber-oh ria.

"Nah kalau Sasuke itu umurnya dua tahun di bawahmu Naruto, jadi kami harap kau bisa berteman dan mau bersama dengannya. Sasuke itu sedikit tertutup dengan teman-temanya, dan cuek." Mikoto menjelaskan tentang anaknya yang satu itu sedangkan Fugaku mengangguk kecil.

'Jadi dia dua tahun dibawahku..' pikirnya.

Dalam bayangan Naruto bahwa Sasuke itu pasti pemuda yang tertutup, memakai kacamata, rambut berantakan, pokoknya jauh dari kesan keren seperti kakaknya, Itachi. Dan ketika membayangkan hal itu, pemuda pirang itu bertekad semoga bisa memperbaiki sifat Sasuke meski kini dia hanya seorang butler sih, tapi ia akan mencoba berteman dengan pemuda itu sedikit demi sedikit.

"Tentu saja Mikoto-sama! Aku pasti senang berteman dengan Sasuke-sama!"

"Ah! Kau tidak usah memanggilku dan Sasuke dengan embel-embel 'sama' segala, cukup panggil aku Itachi-nii, dan Sasuke saja." Ucap Itachi, Naruto mengangguk kecil.

"Baiklah."

...

"Aku pulang." Sebuah suara dari arah pintu masuk, mengejutkan Naruto. Sepertinya dia pernah mendengar suara itu sebelumnya.

"Itu Sasuke, lebih baik kau menemuinya dulu Naruto. Dia pasti sedang menuju kamarnya di ujung tangga itu." Ujar Itachi seraya menunjuk kamar Sasuke,

"Ba..baiklah, kalau begitu aku permisi dulu, Itachi-nii, Fugaku-sama, Mikoto-sama." Naruto segera pergi dari ruang keluarga itu dan beranjak ke atas tangga. Mengira-ngira seperti apa wajah Sasuke, yang notabene umurnya lebih kecil darinya.

"Sepertinya ini kamar Sasuke," ujar pemuda itu dan mengetuk pelan pintu kamarnya.

"Siapa?" Suara dari kamar Sasuke.

"Permisi, Aku butler baru di keluarga ini yang akan menggantikan Kyu-nii untuk sementara waktu." Jelasnya masih sedikit gugup.

"Hn. Masuk saja." Ucap Sasuke menyuruh agar Naruto masuk, dengan hati-hati dia membuka pintu kamar itu.

"Permisi..." siluet yang kini Naruto lihat, membuat pemuda itu kaget seketika.

'Rambut raven itu, tinggi badannya, pantat ayam tadi!' teriaknya dalam hati.

"Kau!" teriaknya kesal.

Pemuda raven itu berbalik dan mengeluarkan seringaiannya. Menatap Naruto yang masih berdiri kesal di dekat pintu. Mendekati pemuda itu perlahan.

"Hn, kita bertemu lagi." Ujar pemuda pantat ayam itu aka Sasuke.

"Kau yang menendang kakiku tadi kan?!" teriak Naruto semakin kesal, dia benar-benar tidak tahu kalau orang iseng yang menendangnya tadi adalah seorang Uchiha.

"Hn." Jawab Sasuke singkat semakin berjalan mendekati Naruto.

"Minta maaf sekarang!" ujar pemuda pirang itu.

"Kau tidak takut kalau di pecat karena membentakku seperti ini?"

"Sudah kubilang kan dari tadi, mau kau putra presiden kek, Aku tidak peduli!" ucapan Naruto itu membuat Sasuke semakin mengeluarkan seringaiannya.

"Hn. Kalau aku tidak mau?"

Naruto bertambah kesal, "Pokoknya kau harus minta maaf!" teriaknya.

Dalam hati, Sasuke tersenyum kecil, baru kali ini ia melihat ada butler yang berani melawannya. Biasanya sedikit saja ia mengeluarkan death glarenya, pasti akan membuat butlernya langsung takut dan pergi darinya. Benar-benar membuat bosan.

"Jadi kau ini Butler, Baka Aniki?" Sasuke mengalihkan topik pembicaraannya.

"Benar, Aku yang menggantikan Kyu-nii untuk sementara, dan jangan mengalihkan pembicaraanku tadi!"

Sasuke tidak mengidahkan perkataan Naruto tadi dan berjalan mendekati pemuda pirang itu,

"Mau apa kau?!" Naruto sudah mulai memasang pose memukul terbaiknya.

Sret, dengan mudah Sasuke menarik tangan Naruto. Membuat pemuda itu kaget dan segera memberontak.

Cup, Sasuke mencium singkat bibir Naruto, melepaskan pelukannya.

"Mulai sekarang kau adalah butlerku, Dobe." Ujar Sasuke masih dengan seringaiannya sebelum akhirnya ia benar-benar meninggalkan Naruto sendiri di depan kamarnya,

"..." Pemuda pirang itu membatu, tidak tahu apa yang barusan dilakukan Sasuke terhadapnya. Otaknya terasa berhenti berputar. Sampai...

1...2...3.. detik...

"..."

"First Kiss ku!"

Naruto semakin ragu apa dia benar-benar bisa melaksanakan tugas kakaknya dengan baik.

Di pesawat..

"Gawat, sepertinya aku salah memberitahu. Kalau sifat yang membuat semua butler Sasuke berhenti itu sebenarnya karena kejahilan anak itu, bukan sifat cueknya!" pekik Kyuubi dalam hati, berdoa semoga saja adiknya itu selamat begitu ia sampai nanti.

"Ta..tapi Naruto kan menjadi butlernya Itachi, bukan Sasuke. Jadi sepertinya tidak apa-apa." Pikirnya kembali.

Tanpa mengetahui bahwa adiknya itu sebenarnya sudah berpindah tempat menjadi butler Sasuke mulai besok, Bukan Itachi lagi... dan dengan cara yang tidak terpikirkan olehnya.

TO BE CONTINUED...

Hai..hai, Saia kembali lagi dengan pair SasuNaru. Semoga suka ya.. :D Terima kasih sudah membaca dan mampir. Setelah membaca..

SILAKAN RIVIEW! ^O^