A Woman have Hachiman Point
Disclaimer : Oregairu bukan punya saya :D
Cerita Satu
Pagi ini begitu cerah, ku paksa kaki ku yang terasa berat ini untuk melangkah menuju kelasku.
Aku tahu sekolah adalah kegiatan rutinitas yang menyebalkan, tapi mau tidak mau, aku harus melakukannya, demi mendapat jumlah absen dan nilai yang bagus sebagai syarat kelulusanku.
Aku menuju bangku favoritku yang tampak lebih bersih dari yang lainnya, wajar saja, selama setahun ini aku hampir tidak pernah beranjak dari bangku kesayanganku ini, kecuali, katakanlah, pada jam istirahat, pergi ke service club, atau saat hari libur.
Dan satu-satunya teman yang bisa ku percaya adalah bangku ini, jadi tidak ada salahnya kan kalau hampir setiap hari aku membersihkan meja dan bangku ini sebagai tanda terima kasih telah menjadi pendengar yang baik? Walau aku tidak pernah curhat kepadanya.
Aku mendengar suara-suara gaduh itu seperti biasanya, dan seperti biasa juga, aku sudah antisipasi dengan memasang earphone ke telingaku ini.
Padahal aku tidak ada satupun niat untuk mendengarkan celoteh-celoteh dan gosip-gosip mereka, tapi entah kenapa suara mereka semakin lama semakin keras. Apa earphone ku ini tidak berpengaruh? Atau sudah mulai rusak? Entahlah.
"Yahallo, Hikki!"
"Ah, lagi-lagi kau melepas earphone ku seenaknya." Dengusku kesal.
"Tee-hee, gomen, gomen, aku hanya menggodamu saja. Jangan lupa ya nanti sore kita ke club!" Seru suara riang itu.
Kurasa kalian sudah tahu siapa wanita ini.
Yuigahama Yui, dia adalah teman sekelasku, tipe gadis yang baik, dan aku sedikit tidak menyukainya, Karena aku selalu berpikir jika ada yang coba-coba bersikap baik kepadaku, pasti dia juga akan baik kepada orang lain. Walau ini memang pendapat egois. Tapi melihatnya yang selalu baik kepadaku, lalu dia mencoba baik kepada semua orang itu terasa sedikit memuakkan bagiku,
xxx
"Yahallo, Yukinon!" seru Yui.
"Konichiwa, Yuigahama-san, Hikigaya-kun."
Aku duduk di kursiku yang paling ujung, entah kenapa aku selalu duduk disini, jauh dari mereka berdua, mungkin karena dari awal aku sudah memilih kursi ini dan sudah nyaman dengan kursi ini. Sedikit kualihkan pandanganku pada mereka berdua.
Yukinoshita Yukino, gadis yang bisa dibilang populer di sekolah ini. Dia gadis yang jenius. Pandangannya tajam, sekali dia bicara, seakan menusuk pendengaran siapapun yang mendengarnya. Menurutku tidak ada yang spesial darinya, tapi dia bukanlah gadis busuk seperti yang lainnya, yang bermuka dua, terlihat baik di depan, munafik di belakang.
"Apa ada yang salah di wajahku, Hikigaya-kun?"
Ah sial! Dia tahu aku sedang memperhatikannya!
"Err..tidak, aku hanya heran tak biasanya kali ini kau mengubah gaya rambutmu menjadi twintail." Jawabku sebisanya, aku berusaha menutupi sedikit rona merah di wajahku agar tak ketahuan olehnya, sedikit kuakui, dia sedikit terlihat..cute, mungkin?
"Apa salahnya kalau aku mengubah gaya rambutku? Kurasa bukan urusanmu." Ucap Yukino sinis.
"Ah sudahlah, aku tak mau berdebat denganmu kali ini." Ucapku kesal. Ingin rasanya kutarik kata-kataku barusan!
Seperti biasa, Yuigahama hanya bisa tertawa melihat tingkah kami dan dia makin menjadi-jadi saja menggodaku habis-habisan.
Samar-samar aku mendengar suara seseorang masuk. Langkahnya terasa ringan, pasti ini wanita.
Bersambung...
Chapter 2 on going :D
